Friday, October 31, 2014

Bahagia itu Sederhana

Happy is simple. Bahagia itu sederhana.

Begitu juga dalam urusan ngeblog.

Ceritanya begini, hari minggu kemarin saya renang sore-sore di kolam renang Manggala Wanabakti. Lokasinya satu komplek dengan Kementerian Kehutanan, Jalan Gatot Subroto, deket Slipi, samping DPR Senayan, Jakarta.

Sudah lama saya absen main air di situ. Mungkin sudah dua bulan lantaran tempat kerja pindah dari Senayan ke Kebon Sirih.

Baru satu putaran dan mengapung di tepian, seseorang mencolek tangan saya. Ternyata mantan pelatih renang saya, panggilannya Pak Nung. Hehehe namanya memang mirip dengan saya, Inung :).

"Makasih ya," katanya.
"Oooh iya pak," saya melongo..
"Wah karena ditulis di blog, banyak yang nelpon saya. Nanya-nanya dan belajar renang kesini. Ada yang dari jauh-jauh..." ujarnya. "Makasih ya!"
"Siap pak," kata saya yang mulai paham maksudnya.

Obrolan pendek itu berawal dari postingan saya di blog ini pada April lalu. Judulnya "Belajar Renang di Jakarta".

Link-nya yang ini: http://halamansamping.blogspot.com/2014/04/belajar-renang-di-jakarta.html dan versi shrink URL yang disini :
http://bit.ly/1xFuAxR.

Di artikel itu saya ceritakan pengalaman mencari les atau kursus renang di Jakarta. Setelah kelamaan browsing dan nelpon sana-sini, pilihan jatuh ke kolam renang Manggala ini.

Di sini, saya beruntung dilatih pak Nung. Dengan jam terbang melatih yang tinggi, dia melatih sejak muda, punya sertifikat dan melatih banyak tim renang maupun individu, metode kepelatihannya efektif.

Dari 10 sesi latihan, saya sudah mulai bisa berenang di sesi latihan ke-4. Sisanya memperhalus teknik.

Nah, soal dorongan menulis artikel tersebut adalah:
1. Dari browsing dan chat, saya sering temui temen-temen yang kesulitan menemukan les privat renang di Jakarta.

2. Informasi biaya yang kurang jelas. Beberapa orang berbalik ragu dan urung berlatih lantaran menemukan les renang yang, bagi mereka, terasa mahal. Itungan temen-temen, biaya kursus 750-800ribu hingga 1juta ke atas terlalu tinggi. Itupun belum termasuk biaya atau tiket masuk ke kolam renang.

Di Manggala Wanabakti ini hanya Rp 300 ribu (10 sesi) + tiket masuk @Rp 30 ribu (atau beli voucer sekaligus untuk 10 kali masuk @Rp 25ribu) jadi totalnya hanya Rp 550-600ribu.

3. Di luar soal info tempat dan kalkulasi biaya, muncul juga keraguan soal metode latihan.

4. Terakhir, ya karena saya merasakan sendiri mudahnya belajar renang dengan dilatih pelatih yang mumpuni, dan enaknya bisa berenang.

+++

Balik ke pak Nung, sore itu dia juga sedang melatih anak-anak kecil setelah menyelesaikan sesi latihan untuk muridnya yang usia dewasa. Saat itu dia melatih bersama kakak kandungnya, Pak Roni.

Ada satu lagi saudara mereka yang melatih, namanya Pak Bambang. Beliau melatih di pagi hari.

Di sela-sela melatih, Pak Nung cerita. Dia heran, kok tiba-tiba banyak yang menelpon ke hapenya dan bertanya tentang bagaimana berlatih renang.

Apalagi, rata-rata pertanyaannya pun runtut. Misalnya sudah langsung memanggil namanya, lalu menanyakan tentang kolam renang Manggala Wanabakti dan konfirmasi ulang tentang hal ihwal latihan renang, termasuk sudah tahu kisaran biaya.

"Lama-lama saya penasaran. Lalu nanya balik, 'tahu nomer saya dari mana ya?', mereka bilang, 'dari blog. Yang nulis namanya Inung, halaman samping blogspot gitu."

"Langsung saya inget sampeyan. Pasti 'Inung' itu yang pernah latihan sama saya heheheeee. Apalagi pas diliatin artikel di blog," lanjut dia.

+++

Mendengar tuturan Pak Nung, saya tentu merasa senang. Ada kebahagian kecil, ada percikan rasa bungah karena telah berbagi cerita lewat blog.

Di luar sana, temen-temen yang ingin bisa renang untuk dirinya atau keluarga ataupun kawannya, mungkin terbantu dengan postingan saya.

Di sisi Pak Nung, mungkin postingan itu turut menderaskan rizki. Dari yang nanya-nanya, lantas berlatih beneran. Alhamdulillah :)

Nah, jika temen-temen ingin menghubungi beliau, menanyakan tentang les renang, jadwal dan sebagainya, nomer kontak ada di link artikel ini:

http://halamansamping.blogspot.com/2014/04/belajar-renang-di-jakarta.html

Atau versi shrink URL:
http://bit.ly/1xFuAxR

Salam. Sharing is always a good idea :)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, October 28, 2014

Sekolah.

Minggu ini saya ditugaskan ke unit baru. Pekerjaannya berbeda dengan sebelumnya meskipun basic-nya sama.

Sedari awal, saya memang tertarik. Tertarik karena rasa penasaran. Meskipun ya, terus terang, nggak bisa membayangkan hehehe.

Hari pertama kerja dan hari-hari berikutnya, selalu ada sesuatu yang baru yang saya pelajari dan dapatkan.

Ketika hasil kerja selesai, tentu saja rasa senang membuncah. Yang pertama saya rasakan adalah: o gini to jadinya. Ya ya ya. :)

Lalu belajar hal lainnya. Hari berganti hari.

Saya bersyukur, rekan-rekan kerja yang notabene jam terbangnya lebih tinggi, menerima dan mengajari saya. Mereka baik, sabar, dan berbagi. Meskipun saya sangat sadar, saya seperti siswa baru yang blas nggak ngerti apa-apa.

Alhamdulillah.

Semoga makin hari saya semakin cepat belajar dan mampu memberi kontribusi lebih baik. Amien.

Terimakasih kawans :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, October 18, 2014

Blog.

Sudah berapa lama saya enggak posting di blog ini?
+Sepertinya sudah dua-tiga minggu lebih.

Sejak kapan itu?
+Ya sejak punya mainan baru.

What the hell is it?
+tablet! :D

Ooo jadi lebih banyak browsing, FBan, twitteran pake tablet???
+Enggak juga.

Lho?
+Make tablet buat nge-game. Real Racing 3, Deer Hunter, Sniper Tactical, Highway Racer dan FIFA 15 :)

Bagooossss!!!!
:D

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, October 6, 2014

Oktober!

Segala sesuatu layak dirayakan. Seperti juga Oktober ini, saya merayakannya sebagai bulan ke-10 berhenti merokok. :)

Supaya moment-nya makin nancep, selebrasinya pakai lari-lari sore di GBK, Senayan, Jakarta, hari minggu kemarin. #nggaya

Cuaca yang cerah dan udara yang lebih bersih (mobil-mobil lebih jarang karena Idul Adha), membuat lari lebih nyaman.

Hasilnya, jarak tempuh lebih jauh dari long-run sebelumnya. Yaitu 13,16 km, sedangkan dua minggu lalu 12km.

Lebih dari itu, waktu tempuhnya pun lebih lama. Minggu kemarin itu saya melahap trek seputaran GBK selama 2jam:10menit.

Catatan waktu paling dekat adalah 1jam:36menit, itupun enam bulan lalu.

Khusus kemarin, saya memang enggak ngejar kecepatan. Malahan pace keong, data di jam tangan Garmin ForeRunner 210 menunjukkan kecepatan lari rata-rata 9menit:55detik/km :D

Sebagai perbandingan, kecepatan saat ikut Sunday Fun Run 6km pekan lalu mencapai 6menit:40detik/km.

Sedangkan kecepatan orang berjalan santai sekitar 15-17menit/km.

+++

Air Minum + Cemilan
Oya, catatan dari lari sore kemarin adalah saya kurang banyak membawa air minum. Bekal 650ml dalam sebotol Reebok ternyata enggak cukup.

Itung-itungan saya, jika besok-besok long run lebih dari 1,5 jam maka perlu membawa air 1,5-2liter.

Itupun perlu juga membawa air selama lari. Biasanya sih saya bawa dua botol kecil masing-masing berisi +-300ml di tas pinggang Eiger khusus untuk lari.

Lalu, yang 1 s/d 1,5 liter ditaruh di motor. Kemarin, bekal 650ml tak bersisa dan saya masih kehausan :) dan geloyoran membeli minuman di minimarket sepulang dari GBK. Sebanyak 1 liter saya minum lagi + es campur di Rawabelong, dekat Palmerah.

Selain itu membawa cemilan sehingga dapat segera mengganti energi yang terkuras. Pilihan saya biasanya coklat batangan seperti Beng-beng, Top, dan Fitbar.

Kalau kemarin saya bawa kurma, lumayan buat ganjel perut. Korma juga dapat dimakan saat lari. Karbohidratnya mampu menyuplai energi, gampang dicerna, dan tidak memenuhi lambung sehingga tetap nyaman berlari.

Ke depan, mungkin saya perlu bawa kolang-kaling. Sekalian buat alternatif jika bosan dengan camilan sebelumnya.

Dari kolang-kaling, kandungan karbohidratnya yang kaya unsur galaktomanin diakui membantu pelumasan persendian. Detilnya dapat di-googling :)

Salam Oktober, salam sehat :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®