Wednesday, July 28, 2010

Enam Jam Berasa Jadi 'Kresna'

English Summary: 
We often meet with a group of officials escorted by police officers. Had to stop even though we stuck in traffic. Various expressions there, suc as resentful, angry and keep silent.

Right now I'm actually inclide in one of the ministers’ group in the entourage on the way to Bogor. Others vehicles was pulled back down as we drove by at high speed on the highway and public roads. Enjoy it and keep give empathetic, not every day feel this :)


***
Terhitung sering, kita ketemu iring-iringan rombongan orang penting yang dikawal vojrideer. Itu lho pengawalan polisi di jalan raya yang nguing nguing, melaju cepat nyaris ngebut.

Orang penting itu bisa jadi pejabat, tamu agung hingga rombongan yang pengen dianggap penting kayak rombongan biker motor gede ber-cc besar. Yang terakhir ini, mungkin karena merasa udah bayar pajak lebih tinggi daripada saya yang pake kuda besi berkapasitas 110 cc :D


Atau maunya macho tapi takut tergores dan emang kakinya nggak kuat menopang kalau berhenti di lampu merah. :( *Suara hati saya selaku orang yg lagi sirik qe3*

Minggu-minggu belakangan ini pun, koran dan TV juga lagi rajin mengulas soal pengawalan vojrideer dan dihubungkan dengan kemacetan.

Aktor yang dikupas, salah satunya adalah Kresna. Ini adalah sandi komunikasi radio polisi lalu lintas untuk menyebut sang presiden. Kalau sempat nguping di walky-talky, terdengar "Kresna parkir!" Maksudnya mobil presiden siap-siap berangkat.

Oya, call-sign ini tentu berbeda untuk Megawati saat menjabat RI-1, yang kebagian jatah sandi: Nawang Wulan, perempuan gitu loh masak Kresna :) Sedangkan untuk Wakil Presiden Boediono adalah Rama dan Arjuna untuk para menteri. Sempat pula, kode Bima disematkan untuk beberapa wapres terdahulu.

Call sign ini semua memang meminjam tokoh pewayangan Ramayana dan Baratayudha. Tentu saja semua adalah tokoh protagonis alias pandawa dan tidak berani menggunakan karakter Kurawa qe3

Nah, dari persiapan hingga take-off, butuh waktu 2 jam. Koordinasi dilakukan merata dari paspampres, polisi lalu lintas, polisi militer hingga polres yang wilayah otoritasnya dilalui.

Selama itu pula proses sterilisasi jalan dilakukan, paling tidak 30 menit sebelum sang Kresna melintas. Lalu lintas pun di stop. Jumlah kendaraan pengiring minimal 20 unit, itupun bisa memanjang jika disertai tamu negara.

Angka dalam satuan waktu itu jika dikonversikan *jiahhh... Kayak Einstein aja* di jalan raya berarti kemacetan mengular hingga 3
kilometer. Di Jakarta malah ujungnya sampai 5 kilometer. Terlalu optimis jika kemacetan bakal terurai dibawah dua jam.

Silakan nyalakan radio, 40 lagu MP3, nonton DVD Karate Kid ampe tuntas dan puas. Dan juga posting blog kayak saya sekarang ini hehehe

***
Lho emangnya lagi stuck in gridlock? Tengah 'menikmati dan pasrah' di tengah kemacetan karena rombongan Kresna asoy geboy di jalanan Ibukota?

Bukan sobat, justru persis saat ini lagi teronggok dalam rombongan anak buah presiden alias salah satu menteri. Ini perjalanan ke
Pongkor, Bogor meninjau eh meliput salah satu pembangkit listrik dalam program Desa Mandiri Energi.

Jika kemarin saya merutuki kemacetan saat vojrideer melintas, kini saya turut menjadi biang keroknya qe3 Dan, kurang ajar lagi,
sempet-sempetnya posting tulisan ini :)

Di sisi pinggir kiri, mobil motor berjalan pelan atau malah di beberapa titik berhenti total. Seakan melihat diri saya sendiri di
situ: cemberut, haus, keringatan dan tawakal qe3

Ah, selagi dikawal, saya menikmati perjalanan serasa jadi sang Kresna, wusss... Wuss... Wusss... Nguing... Nguing... Nguing...
Nah, sembari menunggu rombongan orang yang (lagi merasa) puuenting ini lewat, nulis komentar aja ya qe3 Piss...

Selamat pagi sahabat, met hari Rabu! Maaf belum sempat blogwalking- menyapa sobat semua.

Makasih doanya kemarin, masuk angin saya sudah bablas :)

Sumber foto dari Gresik

40 comments:

  1. Untung situ ndak lewat perempatan jejeran dekat saya suka nongkrong wedang jaenan. Dijamin di teriaki spontan sama Bakule dangjae "Wooo... koyo dalane mbahne wae... " :D :D :D

    ReplyDelete
  2. aduh ane roming neh, sama komen dua sahabat bloger di atas, bang pakies dan sobat Lirik lagu.

    Wah klo dari kecil ane malah suka liatin rombongan itu, pasti udah heboh para ajudan mensterilkan jalanan dari pagi. Padahal si "kresana" baru akan melintasi jalanan di kotaKu pada Siang harinya. Malah kayak arak2an pawai 17 agutus. Mulai banyak yg jualan makaanan. hehehe..

    Oh iya gmana rasanya mas inung, ikutan dalam rombongan orang penting, ueenakk tenan yo??

    Best Regards,
    Tito's Weblog

    ReplyDelete
  3. Whahaha... Met pagi Sob.... iya ya.... aku juga sering bgt tuh mesti nunggu 15 menitan klo Tamu penting lagi pada Lewat... anda Blogger juga dikawal gtu... beh aku lewat depan istananya biar macet hahah...

    Wah udh sembuh ya Sob... bags deh klo gtu.....Semangat N happy blogging!!

    ReplyDelete
  4. Baru tau mengenai sebutan "Kresna"..^_^

    Gimana rasanya dicemberutin orang2 mas inung?...hehe

    ReplyDelete
  5. he3...skl2 memanfaatkan fasilitas org penting gpp kan..., eits tp kok sempet posting ya?...weleh2...mt kerja mas Inung, mt ibadah..keep the spirit n Smile.....

    ReplyDelete
  6. sudah lama tidak berkunjung di halaman samping.. huaaaaaah.. kangeeeeen!!!! lebaylebay deeehh!!! ^_^

    masih mending mas, kuda besiku hanya 100cc,hahaha

    ReplyDelete
  7. waaahh..gimana tuh rasanya jadi kresna mas, masuk dalam jerat protokoler? hihihi...

    ReplyDelete
  8. hehehe, kreshna si bpk presiden toh, baru ngeh sob, hahahaha :))

    ReplyDelete
  9. hehe.. jadi 'kresna' pasti ada plus minusnya kawan. kenyamanan dan tanggungjawabnya besar uy. jangan lupa hasil liputannya ditunggu ya :)

    ReplyDelete
  10. Award Kagem Panjenengan
    Meniko wonten award kagem panjenengan mas, sumonggo di pun tampi, matur nuwun
    ::salam blogger::

    ReplyDelete
  11. @ Semua sobat Halaman Samping:
    Berkendara dalam pengawalan terus terang emang enak, tidak tersendat macet dan lamcar.

    Tapi tetap saja kemarin nggak sering-sering melihat keluar jendela, ya nggak enak hati lah sama saudara-saudara kita yang menepi memberi jalan pada rombongan :)

    @ Brader Ozzys: makasih awardnya, segera saya jemput ke Jogja :D Matur nuwun sanget...

    ReplyDelete
  12. "Nice artikel, inspiring ditunggu artikel - artikel selanjutnya, sukses selalu, Tuhan memberkati anda, Trim's :)"

    ReplyDelete
  13. thnks ilmunya sob bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi saya sendiri..
    teruslah membuat artikle yang bermanfaat semangat happy blogging..
    bila berkenan kita tukeran link yahh..kalau mau comment di bloggku yah.. thnks sebelumnya

    ReplyDelete
  14. wahahahha..emang dah nyebelin banget kalo jalan udah di berentiin gitu T.T
    mau tukerna link gak boss? balas komen di blog saya ya..terima kasih

    ReplyDelete
  15. Sy suka terminologi "kresna" nya. Julukan buat negeri ini semakin bertambah saja- "Negeri Bedebah" (mas Ardi Masardi) dan skrang "Negeri Serba Macet" hehee...heee... :)

    Salam sahabat, skalian izin follow :)

    ReplyDelete
  16. he hehe.berasa jadi raja dong

    ReplyDelete
  17. wiiiiih... enaknyaaa dikawall wakwakwa.. jd pengen nih biar bebas macet dimana", biarpun cm beberapa jam tp serasa raja dong :D

    ReplyDelete
  18. @ sobat Halaman Samping :
    Kalau saya yang dikawal, bukan lagi Kresna tapi Bagong qe3

    Lalu nyanyi riang lagunya Mbah Surip, "Tak gendhong eh tak kawal... kemana-mana... enak to? bikin macet to? qe3"

    ReplyDelete
  19. sama dong, tunggangan saya juga 110 cc.. *ga nanya yaa..* wkwk..
    sebenarnya itu rombongan orang yang penting ga penting..
    salam kenal mas.. :)

    ReplyDelete
  20. wah ane jadi pengen nyobain jadi kresna ah,,tp mungkin ga sech...

    ReplyDelete
  21. Saya juga pengen di kawal,tapi kapan ya he..he..

    ReplyDelete
  22. Jadi 'orang VVIP' memang amat menyenangkan sekali. Bila melintas di jalan raya harus dalam kondisi seperti itu. Prosedur tetap pengawalan pejabat tinggi negara. Tidak terbayangkan kalau dibiarkan bebas dan kemudian ada 'bom mobil' meledak di pinggir jalan mengenai mobil iring-iringan itu. Mengapa kita tidak meniru kota besar dunia seperti Tokyo, London dan lainnya yang mempunyai sarana transportasi kereta api bawah tanah. Kemacetan lalu lintas di Jakarta amat parah sekali. Bagaimana cara mengurainya ? Syukur sekarang sudah ada Kereta Api komuter yang menghubungkan Dejabotabek. Cepat, nyaman karena ber AC, bersih dan efisien.

    ReplyDelete
  23. haha.. gak bahaya tuh kode-kode sandi rahasia negara ditulis diblog??....

    oya, enak banget ya ngerasain jadi "kresna"?.. ngiri deh... ^^

    ReplyDelete
  24. mau juga dong jadi kresna...hehehehe
    sukses lslu..mat pagi mat beraktifitas inung..

    ReplyDelete
  25. Alhmadulillah jogja anti macet, walau si krisna lewat ya silahkan. Maklum penduduknya belum banyak.

    ReplyDelete
  26. wah manteb kang,,, sukses selalu ya...

    ReplyDelete
  27. Ternyata kata sandi yang digunakan adalah dari tokoh pewayangan .... Shobat sudah pernah menjadi kresnanya .... pasti jadi orang penting nih... kapan nich ane bisa ngerasain jadi kresna ??? Mana mungkin ... hihihi

    O iya ... pertanyaannya ane jawab disini ya Bang ... kisaran Rp. 65 rb saat ini.

    ReplyDelete
  28. Jadi sudah dapat merasakan dari kedua sisi mas..Sisi pandang menjadi lengkap. Hm..ditunggu kesan dan pesan selanjutnya, jika ada lagi tulisan bertema sperti ini mas. SElamat berkarya dan bertugas.

    ReplyDelete
  29. Posting yang panjang! pengen deh dikawal kalo lagi pake sekuter/vespa! hahaha

    happy blogging!!

    ReplyDelete
  30. kalau disini kresna, di luar sono siapa ya.
    Suparman eh Superman kali ya.
    kalau superman kayaknya bebas hambatan enddak perlu pake sterilisasi. ya

    kalau yang nonton ( rakyat ) sandi apa ya. Kurcaci kali

    ReplyDelete
  31. wah, ternyata abang tukang nguping jg ya?
    :)
    ampe bs tau sandinya para penyambut presiden
    hehe...

    ReplyDelete
  32. @ sahabat Inung Gunarba :
    Kalau kita pengen dikawal, ya jadi penganten atau ikut rombongan pengiringnya :) ... tapi ya ngasih uang rokoklah qe3

    Kalau yang nonton mah bukan Arjuna atau Bima, tapi yang jelas kitalah pembayar pajak buat bayarin 'kereta kencana dari Jepang' merek Toyota Crown Royal Salon itu qe3

    ReplyDelete
  33. wah, enak neh, serasa jadi pejabat negara gan hehehe..

    follow balik sob (:

    ReplyDelete
  34. sekaLi-kaLi kaLo bisa kumpuLan bLoggerpun perLu kopdar tuh dan di kawaL seperti mereka mengeLiLingi istana merdeka sambiL teriak-teriak, hehehe...

    ReplyDelete
  35. perlu dikasihani memank ngri kita ini,,, apalgi ibukota nya yg sering trjbak macet... diperparah dngan gerombolan pjabat yg mo gunakan jalan...

    jdi follower ni bos...

    ReplyDelete
  36. @ Sobat Halaman Samping :
    Sejatinya dasar hukum pengawalan ini lemah. Termasuk keharusan pengguna lainnya minggir, kecuali untuk ambulance dan pemadam kebakaran.

    Negara membiarkan kelemahan ini dan memanfaatkan persepsi yang udah telanjur menancap di benak kita :)

    ReplyDelete
  37. Biasanya kalo anggota DPR tu lewat dengan iring2an mogenya biar mash lampu merah aja dia terobo bagaimana mau di contoh sma masyarakat pengguna jalan.

    ReplyDelete