Wednesday, May 24, 2017

Lagi: ga semua pelari harus jadi marathoner :)

Ini satu lagi artikel bagus tentang lari. 

Sumpah, ini memang artikel copas. Sumber atau link tersemat di bawah.

Soal copasan, bukan itu intinya. Sebelumnya bahkan saya kumpulkan artikel tentang hal-ihwal tentang mengikuti marathon.

Saya posting di blog karena ini penting bagi saya sebagai pengingat, sebagai inspirasi, sebagai lecutan...

Lecutan penyemangat berlatih lari? Bukan! Justru lecutan untuk menahan ego, menahan ambisi. Sehingga ketika berlatih tetap pakai perencanaan matang.

Kata kawan: berlatih dengan "3 ter-" yaitu terencana, terukur dan teratur.

Saya ogah mengikuti, misalnya marathon 42 km hanya bermodal beberapa kali pernah lari 10 km. Itu nekat dan ngawur. Sontoloyo :D

Dari banyak sumber referensi baik artikel maupun tuturan atlet/pelatih/pehobi, persiapan mengikuti marathon yang jaraknya membentang 42 km ialah minimal 4 bulan. Itupun sebelumnya telah memiliki kemampuan lari yang cukup. 

Tuesday, May 9, 2017

Aplikasi watermark foto LOGO LICIOUS


Watermark atau tanda air sudah familiar bagi penyuka fotografi. Watermark lazim disebut sebagai upaya untuk menandai, mencantumkan identitas dan juga mencegah foto tidak digunakan atau di-copy paste sembarangan.

Meskipun demikian, diskusi perlu tidaknya watermark selalu menarik. Beberapa fotografer profesional bahkan tidak menyisipkan watermark. Lho kok begitu? Ya karena mereka postingnya hanya di instagram. Nah di IG netizen tidak bisa copas, paling mungkin ialah screen-shot saja.
Akun IG canonphoto dan national geographic, misalnya, juga tidak ber-watermark. Meskipun masih ada foto mereka yang bertanda air nama si fotografer.

Di sisi lain, akun komunitas foto Geo Nusantara selalu menggunakan watermark logo mereka.
Nah dari sini saja, saya ambil kesimpulan bahwa watermark tetap diperlukan dan bermanfaat. Saya mah ambil positifnya saja hehehe.
###


Di jaman serba Android dan iOS seperti sekarang, aplikasi watermark juga menjadi kebutuhan untuk melengkapi koleksi perangkat lunak di gadget.

Di antara buanyaknya aplikasi serupa, saya menyukai LOGO LICIOUS sebagai aplikasi pilihan.

Keunggulannya...
Pertama, bisa menggunakan logo custom baik jpg dan png. Kita bisa bikin di photoshop dulu. Simpan di HP dan tinggal load.

Kedua, jika kita belum bisa atau tidak punya logo sendiri, aplikasi ini juga memungkin kita bikin watermark sendiri yang sederhana.

Ketiga, berbeda dengan aplikasi lain yang mesti mengetik ulang kata-kata watermark jika kita menggunakan di foto berikutnya, maka Logo Licious memberi fasilitas template.
Jadi, watermark seperti di nomor 2 bisa disimpan menjadi template. Jadi sudah hampir seperti logo custom. Tinggal plek :)

Keempat, ada fasilitas meluruskan logo sehingga presisi 90 derajat. Rata, tidak miring-miring, kecuali jika kita sengaja miring.

Kelima, dilengkapi fasilitas lainnya seperti aplikasi pada umumnya yaitu opacity/ mengatur transparan atau pekat, horizontal atau vertikal, perbesar perkecil dan bisa save serta share.
Keenam, ini yang bikin saya sukai lagi: tidak ada iklan dan bisa dipakai offline alias ga perlu koneksi data.

###
Saya sendiri sudah memiliki file logo sendiri yang custom, namun juga sering membuat teks watermark.

Di antara sekitar 30an font, favorit saya ialah font Mosh Thin 100.
Selain itu, font Bimbo, Nobile, ubuntu, digital, scipts (tulisan latin) juga menarik untuk rekan-rekan gunakan.

Salam jepret :)
IG: inung gunarba