Wednesday, March 23, 2016

Yuk kemping aja yuk!

Bukti kalau saya memang bener-bener nggak pantes nyangking ijazah Gadjah Mada adalah ketika saya selalu baca link berita soal demo taksi konvensional vs taksi aplikasi.

Tetapi, untuk postingan yang make analisis sosial politik ekonomi soal toksa-taksi blue bird vs grab uber,  apalagi yang sampai berbumbu morxas-marxis, hegal-hegel, sampai rhenald kosala-kasali..  saya selalu skip.  Karena nggak dong.

Apalagi nonton debat di grup Kagama,  beneran saya seperti penonton tv yang megang remote control. Postingan yang bikin mumet,  ya saya lewati saja. Jadinya buka grup pendaki gunung dan jual beli alat outdoor.  #yukkemping :D

Monday, March 21, 2016

Pak Nung dan 2.860 km

"Pulau Bair" foto drone karya Patrick Kelmaskosu





Terimakasih padamu, Pak Nung, guru les atau kursus renang yang ngajari private di kolam renang Manggala Wana Bakti, Jakarta, medio April 2014 lalu.

Berkat bagi-bagi ilmumu, muridmu ini semakin komplet menggumuli Indonesia.

Tak hanya mengecap aneka masakan, tak cuma menyesap oksigen kala berlari, tak cukup bermain di air tawar ...

... kemarin 2.860 kilometer dari 'kampusmu' di Slipi itu ke timur, muridmu ini kesampaian berenang di hamparan hijau toska di antara Laut Banda dan Aru ini.

cerita dan info soal les renang ada di link ini. :)

Note:
foto"Pulau Bair" dari udara, itu foto drone karya Patrick Kelmaskosu, juara III lomba foto ultah Angkasa Pura yang dipajang bersama karya peserta lain di Bandara Pattimura, Ambon. Saya "ngrepo" foto ini pas boarding. salam hormat dan selamat buat pak Patrick sang fotografer, izin saya pinjem fotonya ya :)


#‎PulauBair‬ ‪#‎MalukuTenggara‬

Kawinan


Soal lagu, pilihan penganten dan ama selera undangan yang nyumbang lagu bisa beda, kebanting utara selatan.

kalau penganten, nyodorin list lagu ke 'official-singer' ya yang romantis-hepi-hepi kayak 'akhirnya menemukanmu'-nya naff, hingga ujung waktu dan saat lanjut usia So7, dan yang kekinian itu si teman hidup-nya Tulus + kesempurnaan cinta dari Rizky.

tapi lain cerita kalau MC mintain para undangan nyumbang lagu.
nggak di pelosok Palembang, nggak di kawinan tepi jalan di Ambon, nggak di tepian Kapuas Pontianak, ndak di Palbapang mBantul...

lagu favorit kawinan malah yang sendu-sendu, temanya cinta yang bubrah, terabaikan, bertepuk sebelah paha :)

inilah chart lima besarnya:
- Sandiwara cinta - repvblik
- bintang - Anima
- harus terpisah - cakra khan
- tetap dlm jiwa, dedek Isyana
- cuma punya hati, dedek mytha

... duh biyung, duh Gusti! :P

https://www.youtube.com/watch?v=anMYu17aZT4

Sunday, February 28, 2016

Artikel bagus soal investasi :)

Ditulis oleh Pak Prof Doktor Adler Haymans Manurung‎. 


PROFESOR ADLER

Ketika seorang guru besar nulis soal investasi: anti njlimet, mudah dipahami :)

Ditulis oleh Pak Prof Doktor Adler Haymans Manurung, Kompas Minggu hari ini.

Menarik karena beliau menuturkan pentahapan investasi yang memadukan dari fase menabung hingga investasi dan lanjut ke pembelian properti.

"... fase akumulasi (lihat uraian di kolom ke-2, subjudul "Tahapan", fase konsolidasi, fase pengeluaran, dan gifting (kolom ke-3)".

Ini memikat lantaran, sebagian artikel investasi yang saya temui, memisahkan antara tabungan, investasi (deposito, reksa dana, saham) dan properti.

Dr Adler justru memberi perspektif yang berbeda, bahwa beberapa hal itu merupakan satu paduan.

Oya, kebetulan, saya dulu hadir pada pengukuhan sebagai guru besar beliau di Perbanas,tepatnya Asian Banking Finance and Informatic Institute /ABFI Perbanas, Kuningan, Jakarta. Lupa-lupa ingat, sepertinya di bulan Februari atau Maret 2009 silam.

Trims Prof :)

#####

Membangun Portofolio Investasi di Masa Muda

Kompas Cetak | Minggu 28 Februari 2016

Pertanyaan yang muncul pada penulis adalah bagaimana mulai membangun portofolio? Apakah bisa langsung berinvestasi ke saham atau ada aturan yang harus diikuti? Apakah semua dana bisa langsung diinvestasikan ke saham saat umur di bawah 35 tahun?

Dua minggu lalu telah dibahas bahwa portofolio adalah investasi yang dilakukan ke instrumen investasi paling sedikit dua instrumen. Adapun instrumen investasi yang ada saat ini ialah deposito, obligasi, reksa dana, unit link, saham, dan properti. Jadi, pemilik dana bisa berinvestasi ke dua instrumen yang diuraikan dan tiap-tiap instrumen itu memiliki risiko tersendiri.

Ketika ingin melakukan investasi, pemilik dana harus memahami toleransi terhadap risiko, besaran tingkat pengembalian yang diharapkan, dan pertimbangan lain yang diinginkan untuk melakukan investasi tersebut, termasuk periode waktu dan karakteristik keagamaan yang tidak melakukan investasi pada riba.

Pemilik dana untuk investasi bisa dikelompokkan ke dalam empat besar fase kelompok, yaitu fase penumpukan/akumulasi dana (accumulation phase), fase konsolidasi (consolidation phase), fase pengeluaran (expenditure phase), dan gifting phase.

Melihat pertanyaan di awal tulisan, pemilik dana masuk fase akumulasi. Fase ini ada pada usia kelompok mulai bekerja, yakni sekitar 22 tahun sampai 35 tahun. Di posisi ini, pemilik baru mulai bekerja dan menikah pada usia sekitar 27 tahun sampai 30 tahun. Padafase ini, semua orang selalu memikirkan dua hal apabila memiliki dana, baik dari gaji atau usaha lainnya, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

Untuk tujuan jangka pendek, semua orang selalu berpikir bahwa dana yang dimiliki dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari, memiliki rumah, dan kendaraan (motor atau mobil). Jika pernah berkomunikasi dengan para perencana keuangan atau membaca buku tentang perencanaan keuangan, nasihat yang diperoleh adalah 30 persen dari gaji harus langsung diinvestasikan dan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari dan dirancang untuk mencicil rumah ataupun mobil.

Pada fase ini sebenarnya tujuan jangka panjang yang sangat penting adalah menyiapkan dana untuk kebutuhan pensiun dan pendidikan anak-anak di perguruan tinggi sekitar 20 tahun sampai 30 tahun mendatang. Pemilik dana bisa memenuhi kebutuhan tersebut apabila investasi dilakukan dengan benar dan sesuai pertanyaan di awal tulisan ini. Pemilik dana harus mengumpulkan sebanyak mungkin agar saat pensiun mempunyai dana yang cukup besar sehingga bisa hidup dengan tenang akibat dana yang sudah cukup dipegang.

Pada fase ini, adrenalin anak muda masih meluap-luap dan tidak takut risiko sehingga investasi saham sangat disukai karena fluktuasi yang cukup besar serta tingkat pengembalian atau keuntungan besar. Karena itu, investasi dalam saham sangat cocok bagi anak muda pada faseini. Namun, pemilihan saham, yang cukup, penting agar dana yang dimiliki tidak merosot terus sehingga kebutuhan di masa pensiun bisa terpenuhi.

TAHAPAN

Investasi pertama harus dilakukan dengan baik agar portofolio berhasil dengan baik di masa mendatang. Dana disediakan dengan langsung menabung sebesar 30 persen dari penghasilan yang diperoleh. Dana yang terkumpul sampai Rp 8 juta lalu didepositokan pada bank kelompok menengah yang cukup bagus. Penyimpanan dana di tabungan dan berpindah ke deposito perlu hati-hati dengan memilih bank tertentu agar bunga yang diperoleh lebih besar atau wajar.

Jika dana mencapai sebesar Rp 25 juta, sudah saatnya melakukan investasi pada saham sambil menabung dalam bentuk tabungan dari 30 persen hasil pendapatan setiap bulannya. Lalu, dana bertambah terus untuk membeli saham atas tabungan 30 persen tersebut.

Saham yang dipilih harus saham yang cukup berkualitas, biasa disebut blue chip atau saham yang bertumbuh. Pemilik dana harus menghindari saham yang dipermainkan oleh pemain pasar, atau biasa disebut saham gorengan. Pemilik saham bisa berdiskusi dengan analis dari manajer investasi.

Biasanya, pemantauan terhadap saham perlu agar hasil yang diinginkan tercapai. Pemilik dana tidak bisa membeli saham lalu mendiamkannya sampai sangat lama. Tindakan mendiamkan saham sangat lama tidak berlaku di pasar saham seperti Indonesia karena fluktuasi saham sudah sangat tinggi serta investor belum matang. Pemilik dana harus mengingat bahwa dana yang diinvestasikan semakin besar karena dana sudah bertambah.

Jika dana yang diinvestasikan pada saham sudah besar dan bisa dibagi untuk membeli properti, tindakan pembelian properti perlu juga dilakukan. Pemilik dana harus membeli properti yang strategis, baik letak bangunan maupun peruntukannya. Dalam rangka membeli properti, pemilik dana melakukan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan dana pensiun atau kebutuhan lain dalam rangka kehidupan keluarga di masa datang. Evaluasi terhadap properti perlu dilakukan dengan melihat perencanaan tata kota dan aktivitas di lingkungan tersebut. Tujuannya untuk melihat kemajuan yang berkorelasi terhadap harga properti.

Siklus investasi tersebut perlu diperhatikan pemilik dana untuk mendapatkan dana yang cukup besar dalam rangka pensiun di masa mendatang. ***

Inung Gunarba / Dikirim dari BlackBerry Q10 saya.

Friday, January 29, 2016

Daftar Produk Reksadana Rp 100 ribu


Satu hal yang menarik buat saya soal investasi reksadana adalah memulainya cukup dengan duit Rp 100 ribu dan setoran berikutnya juga senilai duit segitu. Cepek.

Terus terang, ini menarik. Sayangnya saya kesulitan mendapat info produk reksadana mana saja yang Rp 100 ribu.

Browsing di media massa, kayak Kontan, bisnis Indonesia dll, saya hanya nemu satu demi satu reksadana Rp 100.000 . Padahal saya pinginnya yang sudah semacam list atau daftar gitu lho.

Saya sih maklum, mungkin saja media massa enggak enak nulis daftarnya takutnya ada produk reksadana yang terlewat untuk ditulis heheheeee.

Baiklah, saya akhirnya nelusurin sendiri dan berikut dengan link-link penjelasannya. Ke depan, akan saya update terus:


Reksadana Rp 100 ribu
  1. Bahana Dana Likuid
  2. Bahana Quant Strategy
  3. Danareksa Indeks Syariah
  4. Ciptadana Balance
  5. TRIM Kas 2
  6. MNC Dana Syariah
  7. MNC Dana Lancar
  8. Mega Asset Mantap Plus (RD Pendapatan Tetap)
  9. TRIM Dana Tetap 2
  10. Syailendra Fixed Income Fund
  11. Ganesha Abadi
  12. Simas/ Sinar Mas Saham Bertumbuh
  13. Kehati Lestari
  14. MNC Dana Kombinasi Icon
  15. Simas Satu
  16. TRAM Infrastructure Plus
  17. Simas Danamas Saham
  18. Simas Saham Unggulan
  19. CIMB Principal Equity Aggressive
  20. Mega Asset Greater Infrastructure
  21. TRIM Kapital
  22. TRIM Syariah Saham
  23. Simas Satu Prima
  24. TRIM Syariah Berimbang
  25. MNC Dana Ekuitas
  26. MNC Dana Syariah Ekuitas
  27. Manulife Dana Campuran II
  28. Schroders (belinya bisa di Bank Mandiri, klik link ini
  29. Panin (bisa transfer pakai BCA, klik link ini lalu klik "Mentransfer Dana")
  30. Manulife lainnya (ada bbrp reksadana cepek'an, cek aja di bagian atas web)
  31. Commonwealth (cek list/daftarnya di link ini)
  32. Indopremier (intip web ini, ada fitur list, komparasi dan simulasi) 
  33. Bareksa (salah satu produk reksadana, saya beli lewat Bareksa online)

Oya, saya nimba ilmu soal reksadana dari beberapa situs. Indopremier, kontan, bareksa adalah beberapa di antaranya. Untuk Bareksa, satu yang menarik adalah adanya semacam layanan edukasinya lewat "Bareksa Fund Academy".

Yang punya waktu luang, monggo merapat ke sesi tatap muka (offline gitu), tapi ada juga yang via Whatapps, Twitter, Line (online). Daftar da n isi form dulu ya, gampang kok :)





Note:

Ini sedikit yang saya tahu tentang reksadana:

Selama ini, saya sering denger soal reksadana. Ini produk investasi sebagai alternatif lain dibanding tabungan atau main saham yang, bagi sebagian orang, njelimet.

Lho apa bedanya dengan tabungan? kalau tabungan, pada dasarnya kita nitipin duit di bank dengan membayar biaya administrasi yang dipotong tiap bulan.

Kalau deposito, duit kita dikelola bank dan kita dapat bunga. Darimana bank dapat duit untuk bayar bunga? ya dipinjemin ke para nasabah yang memerlukan duit. gitu, salah satunya sih.

Bagaimana dengan reksadana? yang ini, artinya duit kita dikelola oleh yang perusahaan investasi, istilahnya "manajer investasi' untuk ditempatkan di beberapa tempat: saham, deposito, obligasi (surat utang) dll. Target menempatkan di beberapa tempat ini untuk mendapatkan hasil finansial. Lazimnya disebut imbal hasil atau return.

makanya, hasil duit dari reksadana, berpeluang lebih besar dibanding deposito. Lha gimana dengan risikonya? ya namanya hasil lebih gede, maka ada juga risikonya dibanding dengan tabungan dan deposito yang kita taruh di bank dan kita tinggal merem :D

Oleh karena itu, maka dari itu, kita disarankan membagi dana kita ke beberapa tempat: untuk keperluan mendadak, tabungan biasa dan investasi. Investasi ini termasuk reksadana, saham, bisnis/usaha sendiri.

Saya sendiri belum berani main saham, nggak kuat ama naik-turunnya nilai saham di Bursa Efek hehehe. kalau deposito, pernah sih tapi kurang optimal. kalau tabungan biasa, ya sudah pasti ada dong untuk simpenan dan jaga-jaga.

Punya reksadana, bagi saya sebagai jalan tengah dari keengganan untuk main saham, belum ingin berbisnis sendiri/ wira usaha, tapi di saat yang sama tetap ingin berinvestasi tanpa ribet.

Jadilah reksadana, saya setor ke salah satu perusahaan investasi dan mereka yang mengelola.

Saya memakai SucorInvest dan Bahana Capital. Masih banyak yang lain kok, pilih saja seperti Panin, Manulife, Schroeder, Mandiri sekuritas, CIMB, Danareksa, Indo Premier dll dsb

Soal reksadana, monggo browsing atau main ke website yang sudah fokus ke bahasan reksadana seperti bareksa dot com dan indopremier dot com/ipotfund, Panin, serta tentu saja, infovesta.

Lantas, bagaimana cara untuk memulai memiliki reksadana? Syukurlah kita hidup di jaman online. Waktu saya memiliki reksadana pertama, belum ada fasilitas online.

Kalau sekarang, gampang banget tinggal akses ke alamat website seperti bareksa.com atau indopremier, maka kita akan diarahkan untuk langkah selanjutnya? masih bingung? hubungi nomor telepon customer service hehehe...

oya, tambahan lagi, sekarang investor reksadana juga dimanjakan dengan layanan autodebet. Ini mempermudah jika kita ingin setor tiap bulan.

Salam :)

Friday, January 22, 2016

Diam


Belajarlah diam karena tak semua harus diteriakkan. Jalan hidup sering tak terkira.

Dan ketika kau di dalam atau ditarik ke dalam, dan kau belum bisa melepas kebiasaanmu, nanti pasti tergagap: tak tahu kapan sebaiknya bersuara,  kapan harus mengunci mulut.  Atau malah terus bersuara untuk menarik perhatian demi jempol dan komentar.

Saranku,  belajarlah diam.  Lantas, mungkin kau tanya: bagaimana jika ingin mengurai jengah di benak?

Nasehatku: 1) matikan gawai dan ajak 2-3 kawan untuk meriung di meja makan. Di luar rumah atau undang ke rumah.

Toh dunia ini baik-baik saja meski ditinggal oleh kegelisahanmu, sejenak.

Tumpahkan gundah di depan cangkir-cangkir teh atau kopi. Lisan, dan dengarkan cerita remeh temeh,  tapi tak usah menulis notulensi untuk dibiakkan di note Facebook. Biarkan saja.

Kau masih saja mengelak,  beralasan tidak punya kawan karena tinggal di tengah hutan, punggung gunung atau pesisir?  Maka lanjut ke pilihan ini: 2) bikin blog. Tumpahkan kegelisahan di situ.

Kenapa blog?  Karena blog tidak terlalu berisik seperti FB atau twitter.  Blog lebih menyendiri,  menarik diri dari kerumunan tapi tetap bisa menyimak keadaan. 

Apalagi,  bukankah melihat dari pinggiran justru melapangkan sudut pandang?

Lakukan saja, pilih salah satu. 

Kecuali, jika kamu memang dahaga oleh tepuk tangan maya?

Kecuali,  memang ingin selalu berada di tengah kerumunan agar bisa melihat anggukan mereka akan polah tingkahmu?

###

Thursday, January 21, 2016

SD card + WiFi = EyeFi Mobi Pro :)





















BARU seminggu ini saya njepret-njepret dengan kamera DSLR bersama kartu memory ini. SD Card merek Eye-Fi Mobi Pro 32gb.

Kartu penyimpan ini memudahkan transfer foto dari DSLR. Tanpa perlu lagi nyambungin kamera pake kabel ke laptop atau PC, ndak butuh nyopot kartu dan diselipin ke card reader.

Beginian, cocok untuk kerjaan motret di lapangan, mobile dan butuh segera dikirim ke kantor atau ke rekan kerja.

Kartu ini bisa jadi alternatif jika memang belum pengen menenteng kamera DSLR yang sudah berWifi dari pabriknya. Harganya masih mahal pula, buat ane sih grin emotikon

HARGA
Oya, beruntung saya baru membeli si kartu sekarang-sekarang ini. Pakai duit boss tentu saja :)... Ketika sudah harganya menukik dari harga awal, Rp 824ribu dari Rp 1,5 juta di awal 2015.

Untuk kapasitas lain, ada 8-16 Gb. Harganya bervariasi, ada yang dari Rp 400an ribu. Cek link di bawah ntar ya.

Seri Mobi Pro ini juga berbeda dengan kakaknya, Mobi (aja) yang berteknologi lawas. Ada fitur mengupload foto yang kita pilih saja, ini berbeda dengan Mobi yang mentransfer semua foto. Bikin penuh memory smartphone.

Saya juga merasa beruntung karena lebih sering menahan diri ketika suatu produk dirilis dengan teknologi anyar. Ini juga berlaku untuk si Eye-Fi.

Begini. Seingat saya, kartu berWifi sudah ditawarkan ke pasaran 3-4 tahun lalu. CMIIW, mohon dikoreksi kali-kali keliru.

Harga? Buat saya bikin geleng-geleng kepala. Namanya aja nyiuw inopasi :)

WIFI MANDIRI
Apalagi, generasi pertama Wifi-nya masih butuh router. Pengguna harus mendapat sinyal wifi entah dari modem sendiri, pancaran wifi dari gadget atau tengah berada di area hotspot.

Nah, dengan Mobi Pro tidak perlu lagi nyari-nyari wifi karena si kartu memancarkan sinyal wifi sendiri, tentu tanpa pulsa, untuk 'ditangkap' smartphone android atau keluarga iPhone.

Lantas, jadilah foto ditransfer dari DSLR ke smartphone dan selanjutnya terserah Anda. Kirim ke WA, BBM, email dll. Juga ke FB, twitter, instagram dkk.

Soal jenis file, Mobi Pro bisa kirim foto RAW, beda dengan Mobi yang hanya melayani transferan JPEG.

DI MANA?
Saya beli di jakarta notebook, toko fisiknya di Central Park, Jakarta. Onlen shopnya di jakartanotebook.com

http://www.jakartanotebook.com/memory-card/eye-fi

Lho kok nggak di toko kamera? Monggo dibandingkan sendiri ke JP*, bursa k*mera pro, f*cus nus*ntara, tokocamz*ne.

MEREK LAIN
Di pasaran, Eye Fi tidak sendirian. Sudah ada SD card wifi lirisan Toshiba, Transcend dll.
Jika tergoda dengan merek-merek yang sudah akrab terdengar itu, perhatikan lekat-lekat fitur dan bandingkan serta simak review users.

Salam. Semoga review dan pengalaman memakai memory / sd card eyefi mobi pro wifi ini bermanfaat

Lebih kurangnya, mohon koreksi nggih, maklum bukan tukang jepret propesiyonal +_+

Review yang sama saya posting di FB: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10209033467342664&set=a.1293746992565.45382.1497007803&type=3&theater


Kemis, 20012016. Lobby PT Pindad, Bandung.
-- di pabrik senapan serbu & tank 20 ton kok nulis soal kartu memory seujung jempol --:)