Kawasan tempat tinggal saya ini, sebelumnya lebih dikenal karena pasar bunganya. Kini juga makin kondang dengan aneka kuliner.
Ada gula ada semut. Sepertinya tepat menggambarkan semakin riuhnya Rawabelong yang berada di Jakarta Barat. Meski resminya JakBar, tetapi sesungguhnya merupakan kawasan perbatasan tiga kotamadya sekaligus yaitu Jakarta Pusat, Selatan dan Barat sendiri. Rawabelong bertetangga dengan Palmerah dan Slipi yang masuk wilayah Jakarta Pusat. Juga bersisihan dengan wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Hadirnya kampus Binus di sini terbilang turut menjadi magnet bagi mahasiswa-mahasiswa untuk ngekos di seputaran daerah ini. Juga makin banyaknya perkantoran.
Dari situlah, lidah-lidah mereka perlu dipuaskan hehehe. Setelah sebelumnya lebih banyak kuliner khas betawi dan warteg, terus berlanjut aneka menu lainnya: seafood, steak, burger, varian pecel lele, aneka nasgor, hingga makanan tradisional seperi gudeg, soto madura, pecel madiun dan lain-lain.
Lantas, penanda lain yang makin menegaskan kawasan Rawabelong memang menjanjikan keuntungan dari bisnis kuliner adalah dibukanya cabang beberapa kuliner ternama sekaligus tempat nongkrong. Dimulai dari tiga gerai Seven Eleven di tiga sudut Rawabelong.
Pertama di simpang tiga seberang Kampus Binus, kedua simpang tiga Batusari-Kemanggisan. Jarak dua gerai itu hanya 600 meter. Lalu yang ketiga di mulut Jalan Berdikari.
Disusul kemudian gerai besar KFC, tak jauh dari Binus. Lalu untuk pizza telah dibuka Domino Pizza dan Pizza Hut di sebelah SPBU Batusari.
Link peta Rawabelong dan sekitarnya di sini.
Selain gerai-gerai franchise tadi, warung-warung makan tetap hidup dan ramai pengunjung. Bahkan makin bertambah.
Terus terang, empat-lima tahun tinggal di sini belum cukup bagi saya menjelajah semuanya :)
Untuk makanan khas betawi, sepanjang jalan Rawabelong (Resminya bernama Jalan Kebon Jeruk) berderet warung makan sejak lampu merah lalu belok kanan jika dar arah Palmerah. Penyuka nasi uduk, jeroan, jengkol dapetin surga disini :D