Showing posts with label hydropack. Show all posts
Showing posts with label hydropack. Show all posts

Saturday, January 21, 2017

Lari dengan hydrobag, perlu persiapan apa saja?



Pemenuhan kebutuhan hidrasi (sederhananya: air minum) saat berlari sangat penting dan wajib. Intensitas lari terutama jarak jauh sangat menguras energi, stamina dan cairan tubuh.

Pada event lari misalnya, standar penyediaan water station adalah tiap 2,5 km. Dari sini saja menunjukkan dengan gamblang bahwa hidrasi sangat diperhatikan.

Oleh karena itu, penyuka lari juga mesti menyiapkan bekal air. Salah satu caranya ialah dengan membawa hydroback, sering juga disebut hydropack.

Wujudnya tas punggung dengan desain compact, dilengkapi beberapa kantung untuk membawa kelengkapan lain seperti snack/nutrisi gel, HP, uang, kunci dll.

Saya sendiri juga memiliki hydrobag walaupun tidak selalu saya pakai tiap latihan. Jika hanya berlari jarak 5 km ke bawah dengan estimasi waktu tempuh 30-40 menit, saya tak membawanya.

Lain halnya jika lari 10 km ke atas seperti tadi sore. Bawaan saya ialah air putih 1 liter dalam water bladder/ kantung air, 1 botol kecil isotonik 330 ml (setara kaleng Pocari Sweat), snack, jas hujan kecil dan HP.

Alih-alih ingin berbagi tentang jenis-jenis produk hydrobag, kali ini saya ingin sharing tentang persiapan atau lebih tepatnya konsekuensi berlari dengan hydrobag. Saya sarikan poin demi poin.

1. Perlu latihan beban yang menyasar penguatan otot dada, bahu dan lengan.

Jangan terpaku hanya pada berat hydrobag ketika dalam keadaan kosong. Produsen atau brosur produk ini biasanya hanya mencantumkan berat hydrobag saat kondisi kosong.

Misalnya 350 gram untuk hydrobag mahal seharga Rp 1,5-2,5 juta), 450 gram yang impor dari China Rp 450 ribu atau hydrobag saya Nordend seri B271 Rp 198 ribu berat kosongnya 600 gram (termasuk water bladder kosong lho ya yang harganya Rp 80 ribu).

Kita harus memahami berat riil ketika dibawa lari. Saya timbang dengan timbangan digital dan mengisi hydrobag dengan 1 liter air (kapasitas maksimal 1,5 liter), 1 kaleng isotonik, HP, jas hujan tipis, snack BengBeng, kunci rumah, beratnya mencapai 2,6 kg. Hydrobag yang mahal pun juga saya coba, selisihnya tidak banyak: 2,3 kg.

Sekilas berat segitu terasa enteng. Ya enteng kalau sampeyan bawa dari ruang tengah ke ruang depan rumah sampeyan. Atau dicantelin di motor. Berat segitu itu ya mesti sampeyan bayangkan dibawa oleh punggung selama berpuluh menit bahkan berjam-jam.

Untuk itulah, saya sarankan melakukan latihan tambahan. Jika kita terbiasa lari maka sudah kenal dengan strength training atau circuit training.

Nah tinggal tambahin menu push-up, chair dip, bicep curl serta tricep curl. Dua yang disebut terakhir adalah latihan menggunakan dumbel.

Menu tersebut efektif mendongkrak kekuatan  dan fleksibilitas otot dada, lengan dan bahu. Berat dumbel cukup 5-8 kg saja.

Santai saja, latihan 5-7 kali selama 2 minggu sudah cukup untuk mempersiapkan diri berlatih dengan membawa hydrobag.

2. Adaptasi.

Ada baiknya kita tidak langsung berlari jarak jauh jika pertama kali menggunakan hydrobag.

Sempatkan lari 5 km atau paling jauh 10 km untuk membiasakan diri.

Adaptasi ini juga untuk menemukan settingan yang pas seperti rentang tali pengait, tali bahu maupun membiasakan diri mengakses kantung-kantung sembari berlari.

Termasuk pula membiasakan diri minum dari water bladder menggunakan pipa selang :)

Selamat berlari! Salam sehat :)

Btw, artikel review produk hydrobag merek Nordend pada link ini.

Thursday, October 6, 2016

Berburu hydropack untuk lari



‎Dari pengalaman sering latihan lari relatif jauh, terasa sekali saya membutuhkan bekal air minum.

‎Saya pernah membawa botol minuman dengan digenggam tapi capek juga jika larinya di atas 1 jam. Pernah juga dengan tas pinggang tapi "bouncing", atau terasa banget berguncang-guncang.

Lantas saya coba berburu hydropack. Ini tas punggung berisi kantong air plus punya beberapa kantong untuk HP, uang, dompet dll asalkan ringkas.

Di pasaran, saya lumayan ternganga karena harga hydropack lumayan mahal. Merek Ultimate Direction, Salomon, Ultra Light harganya Rp 1 juta lebih bahkan 2juta. Ada juga Eiger yang sekitar Rp 450rb dan Consina "Mountain Runner" Rp 600ribu, meski saya lihat ada yang menawarkan harga diskon Rp 510 rb.

Hehehe bagi saya harga segitu masih muahal. Ancer-ancer sih kalau bisa sesuai budget Rp 300rb.

Ngeluyur sana sini, akhirnya saya nemu Hydropack Nordend B271 seharga Rp 198rb tanpa water bladder/kantong air.

WB saya beli terpisah Rp 80ribu di toko outdoor. Jadi totalnya Rp278ribu, masih masuk bujet :)


Yang saya sukai dari Hydropack Nordend ini, selain soal harga, desainnya cukup fungsional, kantong air depan sdh di-update, skrg jadi dua.

Banyak kantong yang bisa utk HP, snack/energy gel. Bahkan bisa bawa jas hujan ringan jika lari/gowes musim hujan.

Secara riil saya sdh timbang dg timbangan digital. Berat kosong dg water bladder (bladder dibeli terpisah ya): 720 gram.

Lalu saya simulasikan jika isi air 1,5 liter (kapasitas max bladder saya 2 l), lalu bawa 2 botol kecil di depan, HP/smartphone 2, power bank, snack 2-3 buah, jas hujan/light rain coat: beratnya: 3,3-3,5 kg. Beratnya bisa jadi akan lebih ringan jika saya mengurangi bawaan.

Berat ini masih rasional utk trail/hiking/ sepedaan saya yang ga terlalu ngejar speed/sprint.

-- Berlari menggunakan hydropack/bag juga perlu persiapan dan latihan tambahan, apa saja? Simak artikel ini. --

PERTIMBANGAN HARGA
Tentu ada pertanyaan, bagaimana dg harga? Dg harga Rp 198rp (tanpa bladder), saya nilai produk ini sepadan dan fungsional serta sesuai utk sy yang suka lari/gowes hore-hore/rekreasional sambil bawa bekal ringan dan bbrp gadget. Bahkan sy bisa menyelipkan payung kecil di belakang.

Terus terang, sy membeli produk ini krn pertimbangan kebutuhan, pemakaian dan karakter olahraga saya yg rekreasional dan memakai hydropack tidak di setiap sesi latihan.

Sekali lagi, ini untuk ukuran saya lho. Plisss tahan emosi untuk nggak buru-buru komentar galak jika sampeyan tipe pelari ultra/trail/ marathon yang ngejar speed :D. Saya mah pelari hore-hore :)

Sy memakai hydropack max 2 minggu sekali saat jadwal longrun di atas 10km yg butuh hidrasi cukup. Jika latihan lari biasa yg berlatih speed / interval running yg hanya 20-30menit tentu saya memilih minimalis, tanpa hydropack bahkan tidak bawa botol minuman.

Sekali lagi, Nordend B271 ini fungsional dan layak menemani longrun saya :). Saya kasih 4 bintang hehehe. Teruslah berinovasi dan menjaga kualitas produk. Viva Industri Kreatif Indonesia :) #kemenperin banget nih

Masukan nih, mungkin jika bisa pilihan warna lbh variatif. Stoknya hitam dan merah, mungkin tambahan oranye dan hijau bisa menarik konsumen :)

Review ini juga saya tuliskan di "ulasan" pada laman produk di Bukalapak :: 

‎ADA UANG ADA BARANG
Tentu saja, kualitas dan kenyamanan harga Rp 198 ribu dengan yang jutaan ‎yang terasa lah.

Dari segi bahan, Hydropack jutaan ‎sangat ringan. Beratnya hanya separo, 300gr.

Sifat bahan juga membuatnya "tidak menyimpan air" jika kena hujan sehingga ringan. Beda dg yang saya beli, kalau kehujanan ya bahannya meresap air sehingga berat.

Tapi... ini tergantung tipikal lari. Lha wong saya kan tidak sampai lari di hutan. Saya lari di jalanan biasa yang kalau hujan ‎ya neduh hehehe.

Semua kembali ke kebutuhan dan penggunaan.

Sstttt... saya sering nemuin kawan yang nawarin perlengkapan lari seperti hydropack yang harganya Rp 1,5 jutaan di FB, alasan dijual karena jarang dipakai. 

Lhadalahhhh... kalau saya mah ga bakal‎ beli barang mahal-mahal kalau porsi penggunaannya jarang-jarang... ya mending beli barang relatif murah daripada beli mahal tapi jarang digunakan dan malah lantas mau dijual... jualnya susah lagi kecuali ikhlas nawarin dari harga ketika beli Rp 1,5 juta jadi Rp 300 ribu hihihi... pasti gampang ngejualnya :D


Artikel:
- Program Latihan Lari untuk Pemula ... https://goo.gl/5npAoR

- Latihan pendukung, lari lebih cepat, lebih lama: Strength / Circuit Training ...
https://goo.gl/KEpQaR