JIKA menempuh perjalanan udara, favorit saya adalah kursi yang dekat jendela. Jika menggunakan Boeing atau Airbus yang jajaran kursi penumpangnya enam-enam, maka saya request kursi ..A di sisi kiri atau ..B untuk sisi kanan.
Melalui jendela, pandangan saya lempar jauh-jauh ke horison, mentari yang ranum atau matahari senja yang meredup.
Juga menatap kebawah, seolah mengukur sejengkal demi sejengkal apa saja di bawah sana.
Jika masih di atas daratan, ketika baru saja lepas landas, pemandangan masih sangat jelas. Detail alam bujur-bujur jalan, rumah, pucuk pepohonan, liuk sungai terpapar gamblang. Makin menanjak pesawat, terbentang lanskap daratan yang meluas-melebar.