Showing posts with label kopi. Show all posts
Showing posts with label kopi. Show all posts

Wednesday, October 2, 2019

Bogor Jalan-jalan (8): Kopi Daong, Ngopi di Tepian Gede Pangrango


Kapan kita kemana? Kali ini saya dan tetangga maen ke Ciwaringin, masih di Kabupaten Bogor. Tepatnya ke destinasi wisata yang terbilang anyar: Kopi Daong.

Tempat ini masih di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, seperti tertulis di plakat penanda tempat.

Menuju ke sini mudah kok. Jika melalui tol, dari arah Jakarta via Jagorawi hingga Ciawi. Di ujung tol pertama Indonesia, kita ambil lajur kanan karena yang kiri berjubel antrean kendaraan yang pengen ke Puncak.

Setelah itu kita masuk ke tol Bocimi, kemudian keluar atau exit di Ciwaringin. Di lampu merah pertigaan pertama, belok kiri (kalau kanan, arah ke MNC Lido, BNN, dan Cijeruk).


Berkendaralah sekira 10 menit, lalu sampai di simpang tiga Ciwaringin, belok kanan (kalau lurus, arah ke Ciawi nontol). Ikuti saja jalan lebar tanggung 4-5meteran itu. Nanjak gak? Mayan sih tapi ga sadis kok. Nanjak langsam.

Kira-kira 30 menitan kita akan sampai kawasan Kopi Daong. Parkir motor dan mobil disediakan di belakang atas.

Di sini kita segera disergap hawa sejuk Gunung Pangrango. Di Kopi Daong, indera mata kita disejukkan dengan hijaunya pinus.

Di sini pula, kita sesap kesegaran alam Bogor. Terlebih pengelola menanam beragam tanaman hias di area terbuka dan dekat-dekat pepohonan. Di sini pula saya mendapat bibit daun ungu di dekat musala, tentu saya izin dulu untuk memetiknya #etikadanasab :)

Selayaknya obyek wisata anyar di era milenial, tentu kita dimanjakan dengan banyaknya area spot foto-foto. Bisa dibilang, tiap sudut adalah spot selfie dan wefie.


Ada pula area foto lanskap dan melayang menggunakan "karpet aladin" dan sepeda titian. Tenang, official petugasnya profesional dan terlatih terutama dalam safety. Kita menggunakan harnes dan kelengkapan lainnya.

Menu makanannya sangat lengkap. Tentu ada kopi khas, Kopi Daong, makanan berat dan ragam cemilan serta gorengan. Boleh dibilang, obyek wisata ini menambah daftar wisata kuliner dan alam serta rekomended banget masuk wish list jalan-jalan.

Kopi Daong, sepotong surga yang terhampar di Bogor :)




Tuesday, February 12, 2019

Bogor Jalan-jalan (2), Ngopi di Kaki Gunung Salak


Lanjut piknik euy... Hari minggu kemarin, sesorean jalan-jalan lagi di seputaran Bogor. Destinasi incarannya tempatnya adalah spot ngopi yang hawanya adem tapi sengaja cari yang bukan di Puncak. Kali ini ngeluyur ke kaki Gunung Salak.

Tepatnya di kawasan Cijeruk, masih Kabupaten Bogor. Kalau ditarik dari Kebun Raya atau Botani, sebagai gambaran nih, ya waktu tempuhnya hanya 40an menit. Itu sudah termasuk rada macet - padat merayap khas weekend di sentra kuliner Surya Kencana. Setelah itu lancar jaya.

Nama tempatnya yang sesuai di papan nama ya Puyuh Goreng, tapi yang paling mencolok adalah tulisan "KOPI GRATIS"nya hehehe. Link di GPS Google Map seperti titik lokasi ini, sedangkan alamatnya di Jalan Raya Cihideung Kongsi no 151 Cijeruk, Kab Bogor HP/WA 0818108151.

Nyari tempatnya relatif mudah. Kalau dari arah Bogor, berada di kanan jalan. Pas di jalan yang rada menanjak. Tenang aja, tanjakannya alus kok, bukan tanjakan galak :)

Parkiran mobil dan motor ada di depan kedainya. Dapurnya juga ada di depan.



Terdapat 3 pilihan tempat duduk. Bisa di depan tempat masaknya atau kalau boleh dibilang keknya pakai konsep mini bar gitu ya. Pilihan kedua di kursi meja yang ada atapnya dan bisa pula duduk di area terbuka tanpa atap.

Favorit saya adalah yang terbuka karena bonusnya pemandangan lepas ke puncak Gunung Salak yang kekar di atas sana. Dari sini, jika cuaca bagus, detil punggung gunung ikonik ini terlihat jelas. Area kebun palawija, kawasan hutan hingga puncaknya.

Pas saya nongkrong bersama kawan-kawan, cuaca tengah beralih dari hujan menuju cerah. Alhamdulillah, rejeki anak sholeh :)

Hawanya gimana? tiis euy. Tepat banget buat kami yang memang jalan-jalan di hari itu buat nyari yang dingin-dingin. Masih dikasih gerimis lembut ketika kami masuk ke parkiran.

Pengunjung yang bareng datang bersama kami rata-rata adalah keluarga - bapak ibu dan anak-anak. Juga satu dua meja reriungan bersama teman seperjalanan kek kami.

Sepintas, warung ini sesuai banget buat ampiran atau orang yang di perjalanan butuh mampir buat ngelemesin otot setelah berkendara. 15 menitan setelah kami duduk, datang pula rombongan komunitas pemotor. Pelanggannya sudah banyak rupanya.

Apalagi, jalur Jalan Raya Cihideung ini merupakan jalur wisata kalau mau ke Cijeruk, Warso Farm, Bukit Alesano / Alisano, Cibalung Happy Land dan lain-lain. Juga jalur ke Telaga Malimping, Cigombong, MNC Lido, dan tol Bocimi.

Menu Kuliner
Untuk makanan minuman, pilihannya beragam lah. Dari varian minuman hangat kopi dan teh, bandrek, cokelat sampai kelapa jelly.

Makanannya dari menu berat sampai camilan. Kita bisa pesan nasi dengan puyuh goreng, ayam bakar, dan bebek maranggi.

Konon, menu ringan yang disukai adalah roti cane atau maryam dengan aneka pilihan toping. Juga menu se-Indonesia Raya, mi dadak alias mi instan yang bisa pakai cabe rawit atau sambal matah. Pas banget di spot yang hawanya adem eh tiis kek gini :)

Lengkapnya, bisa dilihat di foto menu. Meski begitu, kadang ada saja menu yang lagi kosong. Mungkin akang-akangnya belum sempat belanja bahan ke pasar Cijeruk :)

Nah buat yang memang lagi traveling tipis-tipis, Puyuh Goreng ini bisa masuk wishlist. Bisa buat target buat didatengin atau dijadikan semacam titik rest-area kalau lagi muter-muter. Tempat ini juga sekalian buat nambah perbendaharaan lokasi piknik santai seperti Cafe Tepi Danau belakang IPB Dramaga kemarin.

Oya, jalur pulang kami dari ngopi di sini adalah meneruskan perjalanan sekalian ke arah Cigombong hingga masuk tol di Pintu Tol Bocimi, Bogor Ciawi Sukabumi di kawasan Lido.

Salam jalan-jalan di Bogor :)

Thursday, February 7, 2019

Bogor Jalan-jalan (1), Cafe Tepi Danau di Belakang IPB Dramaga


Hari sabtu kemarin, omm-omm dan bapak-bapak kompleks rumah piknik ke seputaran Bogor lagi. Tidak banyak, hanya berlima di kabin si Item Semok, kami melipir ke Cafe Tepi Danau, yes namanya memang begitu dan beneran persis di tepi danau yang bernama danau Situ Burung, arahnya di belakang kampus IPB Dramaga, Bogor.

Tempatnya memang benar-benar di tepi danau atau tepatnya bernama Situ Burung. Pohonnya banyak, dari ketapang, pucuk merah, sengon, jati, dan aneka penghijauan lainnya.

Tempat asik ini cocok buat semua segmen pengunjung. Dari anak-anak, keluarga, kawan setongkrongan, ibu-ibu arisan, bapak-bapak kek kami hehehe dan juga pas buat yang ngedate :)
Daftar kuliner kaki lima Bogor legendaris dan rekomended mantul
Dari pintu masuk, setelah parkir kendaraan roda empat di depan, kita langsung disambut suasana nyaman. Pertama adalah hamparan area lesehan yang tikarnya gratis dan bersih hehehe. Kalau bayar mah di Ancol :)


Lanjut naik ke bangunan utama berupa kayu-kayu dengan atap genteng yang homy. Kita pesan makanan di bangunan utama ini.

Sedangkan musala ada di samping, begitu juga toilet. Parkir motor disediakan pula di samping-belakang.

Pilihan tempat duduk bagi pengunjung beragam, kita bisa pilih di atas yakni di bangunan utama berupa meja kursi kayu yang nyaman. Bisa juga di kursi panjang dari potongan batang pohon besar.

Dari bangunan utama ini, view-nya langsung menghadap ke area lesehan yang menyediakan tikar dan bantal gede buat nyantai. Di lesehan ini, tiap-tiap tikar dinaungi payung lucu. Ada motif semangka, jeruk, dan buah-buahan lainnya. Nyegerin deh.

Pemandangan lainnya ialah menghampar ke arah danau. Di tepiannya juga disediakan tempat duduk dan meja kayu. Boleh lah kita buat nyantai dan mancing.



Fasilitas yang perlu ditambahkan oleh pengelola cafe ini adalah pagar pengaman yang ketika kita datang ke sana kemarin (sabtu, 2/2/2019), belum ada pagarnya. Ini rada gimana gitu buat pengunjung yang mengajak anak-anak.

Lalu bagaimana menu makanan minuman? Cem-macem juga, dari menu ringan, berat, cemilan, gorengan, bakso sampai yang perlu karbo seperti nasi goreng karena lapar :)

Harganya terjangkau dan sepadan. Buat gambaran, segelas kopi susu masih Rp 8000an, bakso Rp 12-13ribu, nasgor Rp 16-18ribuan.

Banderol makmin segini relatif murah karena kalau cafe ini menawarkan suasana dan view yang nyegerin buat rehat dan me-refresh kita. Apalagi tikar dan bantal digratisin, ga semua tempat piknik ngasih free fasilitas seperti ini, ye kan ;)

Jam bukanya dari pagi jam 09 sampai malam jam 20an. Kalau sabtu malem minggu dan hari libur, sampai jam 23 alias 11 malem. Yang ngedate bisa lah mojok di mari... Yang sopan lho ya.


Jalur Jalan
Akses ke sana mudah juga, dari arah Kota Bogor atau kalau dari Yasmin, ke arah simpang Cifor lalu ikutin jalan ke arah Situ Gede. Nah pas di pertigaan dekat Cifor Situ Gede, dekat Kantor Kepala Desa Situ Gede dan yang ada penunjuk jalan Alternatif IPB, kita belok kiri. 10 menit kemudian berbelok sekali lagi ke kanan, ikuti jalan 5 menit sampai deh.

Oiya, khusus titik persimpangan Jalan "Alternatif IPB" ini sedikit koreksi penunjuk arah untuk GPS Google Map. Jadi kalau kita pakai navigasi via aplikasi tersebut, sesampai di simpang tersebut maka kita diarahkan untuk lurus yang nantinya akan melewati kawasan perkampungan yang kualitas jalannya kurang bagus plus polisi-tidur. Apalagi, itu malah memutar dan lebih jauh.

Maka, begitu sampai di simpang tiga Jalan Alternatif IPB (ada papan penunjuk jalan), jangan ikuti GPS atau Google Map yang menyuruh kita lurus. Tapi sebaiknya langsung belok ke kiri. Begitu ye.

Saya sertakan cuplikan layar Google Map dengan fokus titik simpang Jalan Alternatif IPB, perhatikan tanda lingkaran hijau dan jalur jalan yang saya rekomendasikan adalah garis hijau. Jalannya lebih halus dan lebih singkat.

Link penunjuk navigasi berikut ini ya, dengan tag lokasi Tepi Danau Cafe Resto, 6°32'44.0"S 106°43'54.7"E
https://goo.gl/maps/oTfJJAK5sVw

Selamat piknik di Bogor :)

- Dua minggu setelah dari Dramaga, lanjut ngopi di kaki Gunung Salak.

Thursday, November 3, 2016

Ngomongin kopi.


Yang ini kopi luwak tulen.

Dari kebun (dan peternakan) sendiri yang dimiliki opa-opa yang nyuguhin, digiling/ di-grinder langsung di meja sebelah oleh omm-omm karyawannya, diseduh oleh dedek berseragam.

Terus, dituangin ke cangkir khusus buat gw (mosok yo secangkir kanggo rame-rame). :)

Alhamdulillah... gw pernah ngombe kopi luwak sachetan yang iklannya mubeng muyer-muyer di TV. Jadi, dengan demikian, gw bisa dengan tegas bilang: ini kopi luwak terenak di dunia! [ setau gw sih :D :P ]

Alhamdulillah yang kedua, gw penikmat kopi kategori hore-hore. Penjelajah kopi jenis dan dari mana saja, yang hanya tahu 2 jenis kopi: enak dan enak banget! :)

*di pabrik Santos Group, Sidoarjo [Kapal Api, ABC, Good Day, Excelso]

Wednesday, August 13, 2014

Perang Kopi


Agustus ini, ada hiruk-pikuk selain soal sidang dan keputusan Mahkamah Konstitusi soal gugatan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa di Pilpres 2014 ini.

Apa itu? Apa tentang mundurnya Bu Karen dari kursi Dirut Pertamina? Atau soal para calon menteri yang ngebet digandeng Jokowi?

Pokoknya, heboh yang ini bukan soal politik, tapi melibatkan kafein.

Nohhh... lihat aja di tv dan koran-koran. Dua raksasa produsen kopi lagi bersaing bikin undian berhadiah; Kopi Kapal Api dan Kopi ABC :))

Hadiahnya ya masih yang mainstream, kalo bukan sepeda motor, mobil ya emas dan duit semilyar hehehe.

Betewe, postingan kayak gini sekalian buat selingan tayangan berita di tipi soal bentrokan di sekitar MK :) Asik-asik juga ternyata nulis tema random ^^

Salam kafein. Sruput sithik, josss :D

@inung_gnb

Tuesday, July 29, 2014

Selamat Pagi Indonesia, salam dari Tanjung Enim :)


Selamat pagi Nusantara, selamat mengawali hari Indonesia,

Pagi-pagi di hari kedua Lebaran, berkalung sarung, hawa di sini di Tanjung Enim 200 km arah barat dari Palembang, Sumatera Selatan begitu sejuk.

Ini kampung halaman istri saya, juga tempat kelahiran Kaka. Saya nulis postingan ini di depan kamar tempat si bocah lahir 3 th, 8 bulan lalu. Si bocahnya sendiri masih terlelap di kasurnya :)

Udara sejuk pas banget untuk ditemani secangkir kopi. Urusan kafein, saya sengaja meminggirkan kopi-kopi bermerk yang hilir mudik di iklan TV nasional.

Pagi ini, di salah satu sudut Nusantara, saya memilih Kopi Bintang. Ini kopi asli lokal Muara Enim.Butirannya diolah dari biji kopi dataran tinggi Semendo.