![]() |
Sumber foto: focus nusantara |
HUKUM yang berlaku jamak saat membeli kamera adalah kualitas, fungsi, dana dan paduan ketiganya.
Setiap orang pun memiliki pilihan masing-masing. Untuk orang seperti saya, tentu spesifikasi kamera yang dibutuhkan disesuaikan beberapa faktor.
Kalau boleh memilah, saya menggunakan kamera 80% untuk kerja jurnalistik dan 30% untuk dokumentasi keluarga.
Untuk urusan kerja, sehari-hari tugas inti saya adalah meliput dan menulis dan bukan fotografer murni. So, sebuah foto lebih banyak berperan untuk mendukung artikel saya.
Dipadukan dengan dana yang bisa saya alokasikan untuk membeli kamera, sepertinya sebuah Digital SLR yang harganya mulai Rp 4,5an juta ke atas, masih belum terjangkau. Si artikel ini, patokannya ialah kisaran harga Rp 3 juta ke bawah, sesuai dengan kantong saya hihihi.
![]() |
Sumber foto: samsung.com |
WiFi is a must!
Komprominya adalah sebuah kamera prosumer. Mobilitas yang lumayan kesana-sini termasuk tugas luar kota juga membuat fitur WiFi saya masukkan dalam list spesifikasi kamera.
Jenis kamera ini dikenal dengan beberapa ciri:
1) Fiturnya lebih lengkap dari pocket. Umumnya ada settingan Program, Shutter Priority, Aperture Priority dan Manual (PSAM).
2) Zoom lensa panjang. Dengan hitungan kali, rentangnya dimulai 12X hingga 30X, bahkan 50X.
3) Bodinya mirip SLR, makanya disebut SLR-Like, meski dimensinya lebih kecil.
Jika kebutuhan dan jenis kerjaan sampeyan seperti saya, barangkali kamera prosumer sama-sama menjadi incaran.
Apalagi, geliat dunia perkameraan saat ini mendukung opsi memiliki kamera jenis ini. Kenapa?