Friday, October 21, 2016

Running Buddy.


Bukan Coach. Bukan Pelatih

Bermula dari posting progress lari harian di facebook, kemudian satu dua kawan bertanya bagaimana caranya berlatih lari.

Obrolan lantas mengalir di chat dan WA. Saya juga menulis sedikit pengalaman lelarian dan pola latihan yang saya jalani di blog ini. Latihan-latihan itu sejatinya saya sarikan dari website dan obrolan di komunitas pelari.

Begitulah. Jika saya berbagi pengalaman dan berbagi apa-apa yang saya ketahui, sejatinya lantaran fiforong semangat berbagi. Sharing.

Apalagi yang saya ceritakan ialah buah pikiran orang lain, entah atlet, pelatih dan penulis artikel kesehatan yang pasti jauh berpengalaman dan menguasai ilmu olahraga.

Jikapun beberapa kawan menyapa saya sebagai 'coach', itu sekadar celetukan becandaan. Karena saya yakin sekali bahwa melatih itu hal serius. Bukan main-main. Bukan coba-coba. Harus punya bekal ilmu dan kemampuan sistematis.

Dan saya tidak punya itu semua.

Artikel Lari: 
- Program Latihan Lari untuk Pemula ... https://goo.gl/5npAoR 
- Latihan pendukung, lari lebih cepat, lebih lama: Strength / Circuit Training ...
https://goo.gl/KEpQaR

Saya bukan sarjana olahraga, kuliah bukan di jurusan kepelatihan, nihil kemampuan kepelatihan,  tak punya ilmu tes dan pengukuran fisik, blas tak memiliki kemampuan penyusunan performance plan/periodisasi latihan dan nggak punya ilmu strategi pemulihan (recovery strategy).

Saya hanya sedikit tahu secuil pengetahuan berlari. Itu pun berawal dari lari-lari hore-hore saja. Sebagai penghobi. Bukan pelatih.

Saya cuman bisa nyengir kalau kawan saya iseng menyapa di FB "hai coach"... waduhhh bisa repot kalau ada yang skill humornya lagi rendah dan merespon terlalu serius, lantas menggugat bekal "kepelatihan" saya. Duh!

Maka, tak beda dengan rekan-rekan penggemar lari lainnya, lebih tepatnya saya ini seorang "running buddy", kawan lari. Itu saja :)

Salam #berbagi. #marilari

Tuesday, October 11, 2016

Wisuda 30 menit.

Google Image

Senang rasanya turut mengawal proses latihan lari seorang kawan dari tahap full jalan kaki, kombinasi lari-jalan dan hari Minggu kemarin 9 Oktober 2016, Vevi yang tinggal di Jogja, baru saja "wisuda" berlari selama 30 menit nonstop.

Untuk pelari yang sudah merasa mentok, pernah merasa kehabisan tenaga di menit ke-7 pada minggu ketiga, hit-the-wall, seperti diakuinya ini capaian yang tak terbayangkan.

Untuk membangun kemampuan lari 30 menit, soal kekuatan fisik itu nomor ke sekian. Karena, yang lebih banyak berperan adalah soal mental, komitmen, dan percaya pada proses.

Jika Anda bisa jalan kaki 30 menit? so Anda bisa lari nonstop 30 menit dan selanjutnya lari 5K dst dst...

Saya percaya kredo ini karena modalnya bukan otot-otot kaki yang liat, melainkan isi kepala yang dingin dan hati yang sabar.

Prinsip lainnya ialah don't too soon, don't too quick, don't shortcut. Semua dilakukan bertahap, terukur dan jangan sekali-kali memotong atau melompati urutan jadwal latihan. Jangan ngambil jalan pintas, jangan ngimpi bisa ala-ala instan.

Hasil latihan yang kontinyu dan terukur itu enggak pernah bohong. Jamin dah! :)

BANGUN DAYA TAHAN
Latihan lari dengan target mampu berlari 30 menit ini sejatinya prosesi tahap awal yang bertujuan membangun daya tahan alias endurance.

Mulai  pekan ini Vevi mulai masuk ke tahap latihan untuk 5K. Empat minggu lagi, Insya Allah diwisuda sebagai five kilometer runner :)

UPDATE: setelah berlatih tahapan 5K selama 3 minggu (lebih cepat dari estimasi awal 4 minggu), Vevi sukses berlari 5 kilometer pertamanya pada Minggu pagi 30 Oktober kemarin, success story-nya saya bagi di sini >> https://goo.gl/Ww3KMc
Basis latihan menggunakan tabel jadwal dan program latihan ini : https://goo.gl/fdt2Uz dan postingan FB https://goo.gl/ykzzVH

"ONLINE COACHING" :)
Karena saya tinggal di Jakarta, setiap menjelang sesi latihan saya kirim WA untuk memandu latihan atau mengingatkan menu latihan, juga memotivasinya. Sering juga dia bertanya tentang beberapa hal teknis.

Komunikasi dan dampingan ala -ala coaching inilah yang turut menyemangati dan melancarkan proses latihan. Selain itu,  melalui jalur WA pula saya juga sering bawel dan lumayan cerewet demi menekankan pemahaman dan menu latihan hehehe :)

Sebelum Vevi, kawan pelari lainnya yang juga 'menikmati' proses latihan seperti ini ialah Elisabet Dee yang kini makin rutin berlari 3x seminggu dan menyisipkan sesi longrun 5-10K nonstop setiap weekend. Sepotong catatannya ada di sini https://goo.gl/60StLa

Spirit kami adalah saling berbagi dan saling memotivasi. Alhamdulillah, puji syukur, hasilnya positif: berlari rutin, aman dan menyenangkan. Fun & safe running. Finish strong! :)

#justdoit #nothingisimpossible #run #running #marilari 

Thursday, October 6, 2016

Berburu hydropack untuk lari



‎Dari pengalaman sering latihan lari relatif jauh, terasa sekali saya membutuhkan bekal air minum.

‎Saya pernah membawa botol minuman dengan digenggam tapi capek juga jika larinya di atas 1 jam. Pernah juga dengan tas pinggang tapi "bouncing", atau terasa banget berguncang-guncang.

Lantas saya coba berburu hydropack. Ini tas punggung berisi kantong air plus punya beberapa kantong untuk HP, uang, dompet dll asalkan ringkas.

Di pasaran, saya lumayan ternganga karena harga hydropack lumayan mahal. Merek Ultimate Direction, Salomon, Ultra Light harganya Rp 1 juta lebih bahkan 2juta. Ada juga Eiger yang sekitar Rp 450rb dan Consina "Mountain Runner" Rp 600ribu, meski saya lihat ada yang menawarkan harga diskon Rp 510 rb.

Hehehe bagi saya harga segitu masih muahal. Ancer-ancer sih kalau bisa sesuai budget Rp 300rb.

Ngeluyur sana sini, akhirnya saya nemu Hydropack Nordend B271 seharga Rp 198rb tanpa water bladder/kantong air.

WB saya beli terpisah Rp 80ribu di toko outdoor. Jadi totalnya Rp278ribu, masih masuk bujet :)


Yang saya sukai dari Hydropack Nordend ini, selain soal harga, desainnya cukup fungsional, kantong air depan sdh di-update, skrg jadi dua.

Banyak kantong yang bisa utk HP, snack/energy gel. Bahkan bisa bawa jas hujan ringan jika lari/gowes musim hujan.

Secara riil saya sdh timbang dg timbangan digital. Berat kosong dg water bladder (bladder dibeli terpisah ya): 720 gram.

Lalu saya simulasikan jika isi air 1,5 liter (kapasitas max bladder saya 2 l), lalu bawa 2 botol kecil di depan, HP/smartphone 2, power bank, snack 2-3 buah, jas hujan/light rain coat: beratnya: 3,3-3,5 kg. Beratnya bisa jadi akan lebih ringan jika saya mengurangi bawaan.

Berat ini masih rasional utk trail/hiking/ sepedaan saya yang ga terlalu ngejar speed/sprint.

-- Berlari menggunakan hydropack/bag juga perlu persiapan dan latihan tambahan, apa saja? Simak artikel ini. --

PERTIMBANGAN HARGA
Tentu ada pertanyaan, bagaimana dg harga? Dg harga Rp 198rp (tanpa bladder), saya nilai produk ini sepadan dan fungsional serta sesuai utk sy yang suka lari/gowes hore-hore/rekreasional sambil bawa bekal ringan dan bbrp gadget. Bahkan sy bisa menyelipkan payung kecil di belakang.

Terus terang, sy membeli produk ini krn pertimbangan kebutuhan, pemakaian dan karakter olahraga saya yg rekreasional dan memakai hydropack tidak di setiap sesi latihan.

Sekali lagi, ini untuk ukuran saya lho. Plisss tahan emosi untuk nggak buru-buru komentar galak jika sampeyan tipe pelari ultra/trail/ marathon yang ngejar speed :D. Saya mah pelari hore-hore :)

Sy memakai hydropack max 2 minggu sekali saat jadwal longrun di atas 10km yg butuh hidrasi cukup. Jika latihan lari biasa yg berlatih speed / interval running yg hanya 20-30menit tentu saya memilih minimalis, tanpa hydropack bahkan tidak bawa botol minuman.

Sekali lagi, Nordend B271 ini fungsional dan layak menemani longrun saya :). Saya kasih 4 bintang hehehe. Teruslah berinovasi dan menjaga kualitas produk. Viva Industri Kreatif Indonesia :) #kemenperin banget nih

Masukan nih, mungkin jika bisa pilihan warna lbh variatif. Stoknya hitam dan merah, mungkin tambahan oranye dan hijau bisa menarik konsumen :)

Review ini juga saya tuliskan di "ulasan" pada laman produk di Bukalapak :: 

‎ADA UANG ADA BARANG
Tentu saja, kualitas dan kenyamanan harga Rp 198 ribu dengan yang jutaan ‎yang terasa lah.

Dari segi bahan, Hydropack jutaan ‎sangat ringan. Beratnya hanya separo, 300gr.

Sifat bahan juga membuatnya "tidak menyimpan air" jika kena hujan sehingga ringan. Beda dg yang saya beli, kalau kehujanan ya bahannya meresap air sehingga berat.

Tapi... ini tergantung tipikal lari. Lha wong saya kan tidak sampai lari di hutan. Saya lari di jalanan biasa yang kalau hujan ‎ya neduh hehehe.

Semua kembali ke kebutuhan dan penggunaan.

Sstttt... saya sering nemuin kawan yang nawarin perlengkapan lari seperti hydropack yang harganya Rp 1,5 jutaan di FB, alasan dijual karena jarang dipakai. 

Lhadalahhhh... kalau saya mah ga bakal‎ beli barang mahal-mahal kalau porsi penggunaannya jarang-jarang... ya mending beli barang relatif murah daripada beli mahal tapi jarang digunakan dan malah lantas mau dijual... jualnya susah lagi kecuali ikhlas nawarin dari harga ketika beli Rp 1,5 juta jadi Rp 300 ribu hihihi... pasti gampang ngejualnya :D


Artikel:
- Program Latihan Lari untuk Pemula ... https://goo.gl/5npAoR

- Latihan pendukung, lari lebih cepat, lebih lama: Strength / Circuit Training ...
https://goo.gl/KEpQaR

Thursday, September 29, 2016

Half Marathon 21K pertama


Hari minggu pagi kemarin 25 September 2016 menjadi salah satu 'milestone' hidup saya qeqeqeeee...

Di barat Jakarta, BSD City, 550 kilometer di barat laut kota kelahiran saya -Jogja-,  di ujung umur 39 tahun :D, akhirnya tergapai juga niatan lama.

Start sebelum jam 6, saya berlari 3 jam 8 menit untuk menuntaskan jarak 21,095 km alias half marathon yang bertajuk Capital Market Run 2016. Penyelenggaranya Panin Bank dan Panin Asset Management.

Kebetulan pula salah satu reksa dana saya ada di Panin AM itu hehehe. Reksa dana saham :)

Jujur, saya sudah ingin ikut HM setahun lalu usai mengikuti ajang Capital Market Run 2015 dan Syntethis Kemang Run sekitar Oktober tahun lalu... entah karena apa akhirnya baru kesampaian tahun ini.
Alhamdulillah. Sungguh saya bersyukur :)

CEDERA
Sejatinya, saya mengikuti event CMR 2016 ini dalam kondisi cedera paha kiri depan. Ada rasa nyeri yang menusuk-nusuk di beberapa titik usai berlari pada Senin seminggu sebelumnya.

Rocky.


Ini Rocky kami, kucing abu-abu kecoklatan kesayangan Kaka. Datang ke rumah tanpa diundang, lalu kami rawat.

Istri saya membelikan Whiskas dan tempat makan. Kaka juga merelakan bantal lamanya jadi tempat tidur anak kucing berusia 4 bulanan ini.

Kaka juga bermain-main dengan Rocky, saya membuatkan mainan buntalan kertas dengan tali rafia. Kaka happy dan Rocky happy, mengejar-ejar 'umpan' itu. "Kayak cheetah ya, Nak. Yang di Discovery Kid itu!" celetuk saya rada lebay :D

Sehari kemudian, Rocky menghilang. Mungkin tepatnya adalah hilang. Entah tersesat atau yang paling kami khawatirkan: diambil orang karena mukanya memang ngegemesin. :/

Malamnya, jelang tidur, Kaka bertanya pada bundanya:
+ "Rocky sudah berapa lama bersama kita, Bunda?"
- "Seminggu, Nak."

Bocah lima tahun itupun membalik badan, meringkuk, mendekap guling dan menangis. Mewek. Kamipun termehek-mehek :/

#cat #catstory #lostcat #kitty #kitten #animal #pets #rocky

Friday, September 23, 2016

Pesan Tunggal,"Single Message" dan Komunikasi Media Massa


Beberapa tahun bekerja di media massa - pernah di media cetak, online dan televisi - sedikit banyak memberi warna pada penggalan pengalaman saat ‎diminta membantu kehumasan di beberapa tempat.

Salah satunya adalah ketika diminta membantu salah satu fraksi di DPR RI, pada awal 2013. Ini menjadi awal karier di bidang humas. Lebih tepatnya membangun dan mengelola‎ relasi institusi dengan rekan-rekan media massa, yang selanjutnya menjadi mitra untuk menyampaikan ke masyarakat.

Terus terang, ini pengalaman pertama sebagai orang humas. Pekerjaan sebelumnya sebagai wartawan menempatkan saya sebagai orang media. Lha ini menjadi terbalik, saya lantas 'switch' menjadi ‎koleganya wartawan sekarang hehehe.

Good point. Saya pikir ini kesempatan bagus. Dan memang saya manfaatkan benar-benar untuk belajar hal baru, beradaptasi dan bekerja.

Syukurlah, kalau boleh berhitung, nun bertahun sebelumnya saya pernah ‎disekolahkan selama 4 bulan untuk belajar PR di Jogja. Waktu itu posisinya masih sebagai wartawan. Lumayanlah, meski empat bulan bisa dibilang pendek tetapi saya cukup senang memiliki segenggam bekal.

Apalagi rekan kerja saya juga mantan wartawan dan pernah jadi konsultan PR. Klop!

Jadi, saat itulah saya belajar dan langsung bekerja. Tak ada waktu transisi. Belajar dan bekerja. Apa-apa yang saya baru tahu, segera diaplikasikan.

PESAN TUNGGAL
Satu hal yang menarik dan kemudian menjadi kredo, jadi rumusan baku adalah tentang "single message". Apa sih yang jadi pesan tunggal ketika menyusun produk PR seperti press-release, statement, pernyataan atau doorstep quote?

Ya apapun kalimatnya, seberapa panjang kata-kata, pesannya harus tunggal. Jadi, sebelum kami berdua menggarap dan membangun kehumasan di institusi tersebut maka kami tentukan lebih dulu "single message/ pesan tunggalnya nantinya akan diadopsi dan diterjemahkan di setiap langkah kerja-kerja sehari-hari.

Tuesday, September 20, 2016

WAJIB! Pemanasan dan Peregangan Sebelum Lari


Ini adalah sesi pemanasan dan peregangan saya biasa saya lakukan. Fokus saya sejatinya bukan pada jenis gerakan tapi pada alasan, maksud dan benefitnya, termasuk menyoal "akibat jika tidak melakukan pemanasan dan peregangan".

Soal jenis gerakan sih bisa dimodifikasi, banyak kok di youtube.

Sekali lagi ini tentang alasan, maksud dan benefit pemanasan, termasuk menyoal "akibat jika tidak melakukan pemanasan dan peregangan".

1. Mulai dg lari di tempat. Pelan. Kaki diangkat rendah, ga usah tinggi-tinggi. 2-3 menit saja.

Ini fungsinya utk menaikkan suhu tubuh terlebih dulu. Suhu yang naik berguna utk mengkondisikan tubuh yg sebelumnya dingin/pasif supaya lebih siap melakukan gerakan olahraga. Juga utk mulai meningkatkan detak jantung, tekanan darah.

Ini juga sesuai dg substansi dr pemanasan yg berarti mengandung unsur 'panas'.

2. Setelah pemanasan dg lari di tempat, baru mulai peregangan.

Simpelnya: urutan peregangan dr atas ke bawah. Utk mempermudah mengingat-ingat, urutkan saja anggota tubuh dr atas. 

Tiap gerakan +- 10 detik. Utk bantu, pemanasan dan peregangan di dekat jam dinding jadi sekilas saja sdh bisa lihat jam.

Hindari menghitung gerakan dengan hitungan sendiri, kita bilangnya "hitungan mulut"... satu, dua, tiga, empat... karena itu biasanya lbh cepat dr detikan jam dinding.

A. Tekuk leher kanan kiri, ke depan, belakang. Tangan berkacak pinggang.
B. Bagian lengan dan bahu. Angkat kedua tangan ke atas, depan, belakang.
C. Pinggang: tekuk ke kanan, kiri. Membungkuk, ke belakang.
D. Kaki. Berdiri dan tekuk ke atas lutut kanan. 10 dtk. Jika takut goyang2, jatuh, senderan/pegangan di tembok. Gantian kaki kiri.

Lalu tekuk ke belakang, kanan, kiri.

E. Duduk lesehan. Luruskan kaki kiri, tekuk sedikit kaki kanan. Bungkukkan badan ke arah lutut sebisanya saja. Ga usah sampai 'mencium lutut'. Sebisanya saja, asalkan terasa urat di betis menegang sedikit. Lalu gantian kanan.

F. Berdiri. Ayunkan kaki kanan ke samping 10X. Gantian kaki kiri. Ini utk memperkuat pinggul. Pinggul merupakan termasuk bagian tubuh yang menopang lari. Seperti engsel kaki gitu.

Sementara Itu dulu 6 gerakan peregangan ya. Durasi pemanasan + peregangan sekitar 7-10 menit.

Intinya, Otot dan sendir yang sdh hangat krn pemanasan akan lebih optimal diregangkan dan karenanya menjadi lbh fleksibel. 

Selain itu, pembuluh darah jg mendapat manfaat dr pemanasan. Karena suhu naik, rongga pembuluh darah melebar shg lbh banyak dan lbh lancar darah mengalir dr jantung ke seluruh tubuh. 

Selesai dan mulai lari :)

XXXX

True story nih!

Meski sudah wanti-wanti soal pemanasan, masih saja saya menemui beberapa kawan yang terburu-buru. Maunya pengen segera lari, pemanasan dan peregangan jadinya tidak maksimal.

Waaa... padahal bahaya sekali kalau pemanasan+peregangan tidak maksimal.

Orang bilang lari itu olahraga individu. Selain mengandalkan diri sendiri, juga melawan ego. Maka hati-hati jika kemrungsung "udah pengen cepet-cepet lari saja".

Hati-hatinya bukan hanya membuat latihan tidak maksimal. Tapi lebih dari itu: kurang pemanasan itu bahaya. Sangat berbahaya. Bisa cedera.

So pada milih mana? Menyempatkan pemanasan+peregangan 10menit? Atau kena cedera yang penyembuhannya 2-3 bulan dan pekerjaan terganggu. Duduk sakit, sembahyang sakit, gendong anak sakit, naik tangga meringis-ringis, nenteng belanjaan ga kuat. Banyak dah :/

Pengalaman bbrp kawan yang menjajal lari tapi menganggap enteng pemanasan, mereka mengalami cedera. Ada yg kena lutut, paha kram, pinggul nyeri. Dan beneran sembuhnya lama banget. Semua berawal dari hal yg sama: menganggap enteng pemanasan, tidak maksimal, ingin cepat-cepat lari.

Ya maaf kalau saya bawel hehehe

Ini karena saya sangat menekankan pencegahan cedera. Sakit sekali kalau cedera. Lbh baik mencegah kan to? Sepakat ya :) 

Ke depan, soal melawan ego, buru-buru dan kemrungsung karena ingin segera memulai sesi latihan lari juga harus dihadapi ketika di sesi-sesi latihan berikutnya. Jadi, ketika sudah muncul "rasa ingin buru-buru", mohon nyalakan "peringatan-diri" / self warning.

Tumpas habis ego. Sabar. Percayalah dengan proses. 

Toh, hasil latihan yang baik itu enggak pernah bohong kok hehehe. 

Jadi sekali lagi, biar gampangnya gini deh: 
1) Pokoknya pemanasan dan peregangan di dekat jam dinding. 
2) durasi minimal 10 menit. 

Tok tok tok. Sah! :)

Salam.

#lari #running #pemanasan #peregangan #warmingup #stretching

#####
PENDINGINAN

Mengapa Kita Perlu Pendinginan Setelah Olahraga?

Pendinginan setelah olahraga, menurut para ahli kesehatan sama pentingnya dengan pemanasan yang kita lakukan sebelum berolahraga.

Sering kali, di awal latihan, di kala tubuh masih segar bugar, orang cenderung masih semangat melakukan pemanasan, namun usai latihan, mereka melupakan pendinginan karena tubuh sudah terlalu lelah. Padahal, pendinginan setelah olahraga itu perlu, lho!

Pendinginan atau cooling down setelah berolahraga memang sangat penting. “Itu sebuah fase recovery yang baik sekali bagi tubuh untuk mengembalikan metabolit-metabolit yang terjadi pada otot sesudah latihan fisik,” ujar dr Grace Tumbelaka, SpKO, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (25/4).

Di dalam tubuh ada sebuah senyawa yang namanya asam laktat. Jika usai latihan Anda tidak melakukan pendingingan, asam laktat akan tertimbun di dalam otot dan menyebabkan tubuh pegal-pegal.

“Tapi kalau melakukan pendinginan, misalnya dengan terus melakukan aktivitas ringan atau perlahan seperti berjalan santai, otot memiliki kemampuan mengembalikan asam laktat ke pembuluh darah balik,” terang dokter spesialis kesehatan olahraga ini.

Dalam tubuh manusia ada yang namanya pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik. Dengan pendinginan, otot kaki membantu memompa metabolik ke jantung dan proses pembersihan menjadi lebih lancar.

“Kalau langsung duduk, pegalnya pasti akan terasa lebih lama,” terangnya. Jadi, percaya, kan, kalau dikatakan pendinginan setelah olahraga itu perlu.

Sumber : intisari

***

Update:

Menurut Mike Trees, international running coach, seperti yang dituturkan di wall FB Runner ID, cukup melakukan satu peregangan yang seperti lunge dan sudah mencakup seluruh rentang gerakan dan bisa mengurangi risiko cedera secara signifikan.

Lengkapnya silakan disimak di link postingan ini.

Caranya:
-Bersiap pada posisi lunge, kaki kanan di depan, dan lutut kaki kiri menempel pada rumput/ lantai. –
-Biarkan gravitasi menarik ke bawah, lalu dorong tubuh ke depan. Rasakan peregangan pada paha belakang dan paha depan.
-Tambahkan dengan gerakan tangan; tangan kiri ke depan, tangan kanan ke belakang, dalam posisi siku seperti saat mengayun saat berlari. Ini bermanfaat meregangkan bokong dan punggung.
-Lakukan untuk kedua kaki, masing-masing tiga kali.

Lebih lanjut: cek lebih lengkap pada video kolaborasi RUNNERid dan Planet Sports di Youtube Planet Sports.

####

LINK ARTIKEL LATIHAN LARI

Program dan tabel jadwal latihan lari dasar, "from walker to runner"
http://halamansamping.blogspot.co.id/2016/06/program-latihan-lari-dasar-from-walker.html

Bisa jalan kaki 30 menit? Berarti bisa lari 5 km, 10 km dst
http://halamansamping.blogspot.co.id/2015/10/kalo-bisa-jalan-kaki-30-menit-berarti.html

Program latihan lari 5K
http://halamansamping.blogspot.co.id/2014/09/tabel-latihan-untuk-yang-pengen-mulai.html

Latihan penguatan untuk lari, strength training
http://halamansamping.blogspot.co.id/2016/09/latihan-penguatan-strength-training.html

Inung Gunarba | Dikirim dari BlackBerry Q10 saya.