Saya baru tersadar, Ramadhan yang dua bulan kemarin saya nantikan sudah di ujung paripurna.
Tiba-tiba saya ingat, seolah baru kemarin sore satu kawan kerja berkeliling mengucap selamat berpuasa. Ketika itu sehari sebelum hari pertama bulan Ramadhan. Dan sekarang, idul fitri tinggal hitungan hari. Ah, begitu cepat waktu berlalu.
Tak terasa, lapar dahaga di panggang terik Jakarta yang dua bulan ini tidak tersiram hujan. Juga, deras peluh di jaket di tengah kemacetan Ibukota yang pekak dengan klakson. Alhamdulillah yah, minjem Syahrini, emosi bisa diendapkan, amarah pun tersegel.