KAMIS dan Jumat kemarin, akhirnya mimpi saya kesampaian juga. Menjejakkan kaki di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Lebih beruntung lagi, saya mengunjungi salah satu pesisir cantik pulau paling selatan Indonesia ini: Pantai Nemberala. Sebagian menulis, Nembrala.
Pantai yang menghadap ke barat ini (barat coyyy... kebayang kan sunset nya kek gimana), juga favorit peselancar.
Di bulan Januari-April, pemburu ombak memadati penginapan di sepanjang 10 km pantai Nemberala. Pantai ini memang surga surfing.
Ketika saya datang, kata penduduk setempat, ombak sedang jinak di bulan Oktober-November ini.
Itupun masih ada saja penggila surfing wira-wiri dengan papan selancarnya di buritan sepeda motor: menguntit ombak yang kali-kali masih menjulang di sudut-sudut pantai. Jika beruntung.
Saya sendiri menikmati Nemberala dengan lari pagi.
Lumayan, trek lari saya campuran dari pantai, jalan aspal yang membelah desa, jalur setapak dan kembali ke pantai hingga jajaran karang di ujung Nemberala.
Oya, di sini ada jalur pedestrian yang bisa dipakai berlari. Dibangun secara permanen dengan batu dan semen, membuat nyaman untuk jogging.
Jalur yang serupa pernah saya jajal di pantai Kuta, Bali dan Majene, Sulawesi Barat.
RUNNING BUDDY
Istimewanya, waktu berangkat lari pagi, eh lha kok dikawal 2 (dua) gukguk yg friendly.
Istimewanya, waktu berangkat lari pagi, eh lha kok dikawal 2 (dua) gukguk yg friendly.
Oya mereka gak ngejar lho. Begitu saya lewat depan rumah pemiliknya, duet Scooby Doo yang lagi berjemur ini spontan keluar pekarangan ikutan lari.
Ketika saya berhenti buat foto, mereka ikutan break, nungguin. Lalu lanjut mbuntutin lagi sampai +-1km.
Malah dua gukguk itu saling dorong-dorongan kalau salah satunya terlalu dekat ke saya, udah kayak bodyguard aje heheheee...
Kalau boleh menerawang ala dog whisperer-Cesar Milan, keknya duo Pluto ini seneng ada manusia lagi lari2 pagi: beraktivitas positif, merawat optimisme :)
#titikselatanIndonesia #MariLari #WeRunIndonesia