Sepekan lalu, saya lagi-lagi terkena radang tenggorokan. Musababnya ya masih sama: saya tergoda minum es. Nah alih-alih ceritain nggak kapok dan ngeyel minum yang dingin-dingin, mending cerita soal proses menyembuhkan gangguan kesehatan itu. Ye kan?
Karena sudah punya jam terbang lumayan tinggi soal kena radang tenggorokan, saya segera mengenali sinyal tubuh ketika terpapar penyakin ginian. Tenggorokan mulai serak, gatal dan berasa (kebayang) menelan kapur dan butirannya nyangkut di rongga tenggorokan. Beuhhh...
Tambahan lagi, badan mulai lemes dan kepala berangsur sakit kepala. Bisa migren, bisa pula pusing yang nyerinya di kepala belakang. Biasanya, setelah kena radang lalu lanjut jadi flu, batuk dan pilek.
Untuk kasus terakhir kemarin, saya segera ambil tindakan. Sejatinya upayanya mix sih, gabungan. Entah bagian mana yang paling ambil peranan. Begini:
- Masak dan makan sayur sop yang banyak sayurnya plus merica yang diulek sendiri alias bukan merica bubuk pabrik bumbu.
- setiap habis makan, lanjut mengunyah 1 siung bawang putih mentah.
- minum air hangat lebih sering.
- obat-obatannya: tablet hisap FG Troce Rp 15ribu dapatnya 1 papan isi 10 butir dan obat semprot tenggorokan Colling 5. Ketika malam sebelum tidur, minum Komix yang warna hijau untuk batuk dan tenggorokan gatal (rasa jeruk nipis).
- kemana-mana pakai masker murah meriah dan dilapis buff. Juga pakai jaket mulu di kantor.
- karena badan demam, di rumah pun mesti pakai sandal jepit karena telapak kaki berasa dingin banget ketika menginjak lantai keramik.
Nah kalau radangnya bandel tingkat dewa:
- Sumagesic sebagai obat flu
- Trilac sebagai obat radang tenggorokan
Upaya yang terakhir ya, ehem, kembali berjanji dan berkomitmen (entah untuk yang keberapa kali nih) pada diri sendiri untuk nggak lagi-lagi minum minuman dingin hehehe :)
Saya juga bersyukur, kali ini masa sakitnya radang lumayan sebentar, hanya 3 harian. Sering-seringnya, begitu kena radang tenggorokan, ya sudah lah, auto lanjut jadi flu berat dan bisa-bisa total sakitnya sampai sembuh tuntas 2 mingguan. Malah pernah sebulan.
Atu lagi, moga cerita radang tenggorokan ini menjadi yang terakhir kali karena emang enggak enak betul. Beneran kapok deh, syumpah.
Di sisi lain, alhamdulillah, dikasih sembuh cepat dan jadi peringatan untuk minum yang hangat-hangat saja plus perbanyak olahraga lari pagi :)