When starting to write in English, i feel its too hard. But refers to Blasius Haryadi said: write and speak in other language is just need just a courage. He is a becak-driver in Yogyakarta city, user of social media network such as FB. He'd write an interesting article at Kompas, see this.
So, ignore the grammar, please. Just speak and write. And the rest will flow itself. For me, i will start blogging in English. Early, writing a short summary in every my post. Thanks you for supporting, cheers... :)
So, ignore the grammar, please. Just speak and write. And the rest will flow itself. For me, i will start blogging in English. Early, writing a short summary in every my post. Thanks you for supporting, cheers... :)
Rabu kemarin, baru saja dead line kerjaan terlewati. Sorenya menyempatkan baca koran lebih lama dan tentu saja jalan-jalan virtual, mampir ke situs berita berbahasa Inggris dan blogwalking. Tiba-tiba kepikir, kok nggak mulai menulis blog dengan bahasa Dapid Beckham itu ya?
Ini bukan karena saya jago ngomong cas-cis-cus atau pembuktian eksistensi sertifikat TOEFL skor 650 (bo'ong besar). Kursus bahasa Inggris saja belum pernah, apalagi lulus test Topel itu hehehe.
Berbahasa asing, setahu saya, urusannya sih dengan keberanian. Lho kok pakai berani-berani segala? Kata mas Blasius Haryadi , itu tuh tukang becak tulen asal Jogja yang doyan internet, dan nulis artikel di Kompas ini, belajar bahasa Inggris itu modal pertama ya berani.Titik.
Setelah itu bakal mengalir sendiri. Kakak saya yang belajar otodidak dan guru saya di SMA 7 Jogja duluuuu banget pun ngomong sama persis.
Dan saya percaya. Sampeyan juga harus percaya. Wis to, pokoke percaya aja qe3
Karena bisanya ngeblog dan pernah nabrak orang waktu main becak-besakan, saya berhajat-berniat, Sob: mulai ngeblog dengan menambah summary/ringkasan berbahasa Inggris. Contohnya, seperti di awal postingan ini. Grammar-nya ndak perlu perfect. Asal berani aja.
So, postingan akan seperti biasanya dengan alur yang kadang gak ada ujung pangkalnya, bahasa campuran Jawa-Melayu-Indonesia baku, dan pilihan tema yang mirip miras ilegal: oplosan campur-baur.
Panjang ringkasannya cukup satu alinea saja. Moga bisa nambah.
Proyek ini *wah kayak galian kabel aja* sekaligus buat ‘memaksa‘ lebih rajin menulis. Awalnya saya percaya dan berlindung pada alasan ketiadaan mood.
Tapi lantas bergeser ketika ingat JK Rowling, itu tuh penulis Harry Potter, yang nggak mau tergantung pada mood dan bersikap bahwa kita mesti mendobrak rasa malas menulis.
Tapi lantas bergeser ketika ingat JK Rowling, itu tuh penulis Harry Potter, yang nggak mau tergantung pada mood dan bersikap bahwa kita mesti mendobrak rasa malas menulis.
Makanya, saya pasang target 'melampaui tembok'. Saya yakin, kalau cuma ancang-ancang posting tiap hari @ 2-3 artikel (lebay.com, pede banget saya qe3), pasti bakal manja dan patah arang.
Nah, saya butuh bantuan nih sobat. Gini nih, anggap saja saya punya hutang nulis dan posting sesuai resolusi tadi. Anda boleh menagihnya tiap saat, silakan menjewer jika saya angin-anginan dan monggo pula ngomelin ketika saya beralasan ini-itu 'wah ndak ada mood nih, besok ya'. Pokoke, tagih aja...
Nah, deadline pertama pada Kamis ini, 15 Juli 2010 jam 13.00, dan masa berlaku ini selama satu bulan. Setelah itu saya boleh di sidang: Becus ndak saya mbayar hutang selama ini qe3
Mohon diterima hutang saya ini ya. Pokoke harus mau, ndak boleh nolak, terima jadi xixixi Trims sobat blogger semua... blogging with smile :)
Sumber foto I :di sini dan ilustrasi II dari free-image-bank
Sumber foto I :di sini dan ilustrasi II dari free-image-bank
ok mas inung.....pengawas pertama datang.... :))
ReplyDeletesemangat ya !!!
wah..wah.. ada-ada aja ya... tapi keren tuh biar cepet bisa...
ReplyDeleteOK aku tunggu janjimu Sob. hha.....
ReplyDeletetapi aku sendiri juga ga lancar bahasa Inggris... ya masih cinta Indoensia soalnya(ngeles)....
wew.. blogging pake bhs inggris.. keren...
ReplyDeletedefinitely agree! all it takes is courage...
ReplyDeletethen the second of all, what we need is the condition that support us. I mean, we need to be surrounded by "English",(halah ngelantur).
intinya si, belajar bahasa inggris ga bisa sendirian lo. selain keberanian, dibutuhkan "kondisi" yang memaksa kita untuk berbahasa inggris. dan agar vocab kita ga' beku karena mendekam abadi di otak. (saya ko' so' tahu banget ya? hahaha).
pokoknya saya suka blog ini. mohon maaf dari tadi postingannya saya bongkar-bongkar.
salam..