Barisan krokot alias portulaca di Rumah Bogor |
Salah satu pot koleksi tanaman hias portulaca atau krokot di rumah Bogor sempat lama tidak berbunga. Padahal, pot-pot tanaman yang sama lainnya sudah berbunga.
Nah pot yang satu ini kok berdaun banyak dan dilihat-lihat sih tanamannya sehat wal afiat tapi belum juga memamerkan kecantekannya hehehe. Dan juga malah sudah muncul kelopak atau bakal bunga tapi nggak juga mekar-mekar. Kayak ngambek gitu.
Bersama jenis lainnya, krokot termasuk jajaran belasan tanaman hias yang mudah banget ditanam, diperbanyak dan ajin berbunga. Cukup dengan memotong batangnya, lalu tancap kna di tanah gembur maka beberapa hari berselang sudah keluar akar.
Setelah keluyuran di internet, baik googling dan ke grup Facebook, akhirnya dapat ide untuk mencoba cara pruning. Tips ini, pada dasarnya ialah penjarangan daun dan cabang yang dilakukan dengan memangkas sebagian daun dan cabang untuk merangsang dan memacu munculnya bunga.
Pada umumnya, pruning biasa dilakukan untuk tanaman hias, tanaman bunga hingga tanaman buah seperti mangga, jambu, tin, pepaya, durian, kelengkeng dan kawan-kawannya. Jadi prinsip kerennya bagaimana kita mengurangi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Do less and get more, katanya simbah saya yang di Jerman :D
Alhamdulillah, hanya berselang 6 hari alias kurang dari seminggu, bunga krokot atau disebut juga bunga pukul sembilan atau moss rose, mekar juga. Warnanya merah dan ada juga kombinasi merah-putih, pas banget buat menyambut 17 Agustusan hehehe.
|
Dari pengalaman kemarin, berikut tips yang kiranya bisa bermanfaat:
- Pilih dan pilang cabang mana saja yang kita pertahankan dan kita buang.
- Cara memilahnya, kita tentukan 1 cabang yang mau dipertahankan. Lalu, cabang sebelahnya kita potong. Begitu seterusnya.
- Jika memang sudah ada bakal bunga atau kelopak, nah cabang yang sudah ada kelopaknya ini kita pertahankan walau nggak semua.
- Rumusnya, 1 cabang = hanya 1 kelopak bunga
- Maka jika ada 1 cabang punya 2-3 bahkan 4 bakal bunga, maka yang lainnya buang saja.
- Wah sayang dong. Ya memang kudu tega bro dan sista.
Apa sih yang mendorong bunga bermekaran dari langkah pruning ini? Dengan pruning maka nutrisi yang sebelumnya 'diperebutkan' oleh banyak cabang dan banyak bakal bunga, maka bisa fokus untuk cabang dan bunga yang lebih sedikit.
Salam berbunga dari Bogor :)
Searah jarum jam, before & after pruning |
No comments:
Post a Comment