Showing posts with label handphone. Show all posts
Showing posts with label handphone. Show all posts

Thursday, April 25, 2019

Trik Motret Sunset Pakai HP, Kuncinya di Titik Fokus


Bagi pejalan alias traveler, ataupun penyuka senja kek saya, memotret sunset merupakan hal wajib. Apalagi kita makin dimanjakan dengan makin cakepnya kamera HP sehingga mengabadikan matahari terbenam tidak lagi mesti berbekal kamera mahal.

Nah, dari sedikit pengalaman dan sharing cerita kawan-kawan, salah satu kuncian memotret sunset adalah titik fokus tepat pada si matahari.

Jadi yang kudu dilakukan saat menggunakan kamera HP ialah kita mengetukkan ujung jari ke posisi matahari.

Kafe tepi danau buat milenial, pas juga buat bocah dan keluarga, di belakang IPB Dramaga Bogor

So, jangan hanya mengarahkan kamera ke arah sunset lalu jepret. Bagaimana kalau titik fokus kamera HP kebetulan sudah berada di mataharinya? Ya tetap menjentikan ujung jari.

Memotret sunset tanpa menentukan sendiri titik fokus akan membuat foto kita terlihat datar alias flat.

Berbeda jika kita mengetukkan jari ke titik fokus pada matahari. Jepretan kita akan jauh dramatis, tajam dan rona langit juga ganteng maksimal :D

Sekali lagi, rahasia motret sunset adalah ketukkan jari ke matahari.

Untuk lebih mantap, sering-seringlah motret sunset. Makin sering, jam terbang tambah cakep kan hehehe. Practice makes perfect :)

Nah, di bawah ini 3 foto dengan tiga titik fokus. Perhatikan perbandingannya.

Fokus ideal, pas di mataharinya.

Kurang bagus karena titik fokus di bawah matahari  

Foto jadi flat dan biasa karena titik fokus makin jauh dari matahari.

Saturday, August 18, 2012

Jepret! Maksimalkan kamera kita



Kamera. Yang saya maksud sebagai kamera bukan hanya untuk sebuah SLR nan canggih, juga bukan pocket camera yang funky, pun bukan pula merujuk pada kamera lomo yang ngetren.

Maksudnya ya semua jenis kamera, pokok'e yang bisa motret dan njepret. SLR, kamera saku, lomo, juga kamera handphone dari kelas VGA jaman 2000an sampai kamera yang ditanam di BB dan iPhone. Juga kamera yang pake gulungan film negatif.

Dengan artian kamera yang seluas itu, sekarang ini alat fotografi itu sudah melekat pada diri kita. Kedekatannya, paling terasa, karena diantar oleh produsen handphone (HP). Kamera sudah menjadi bagian standar telepon seluler itu. Kita ndak perlu lagi membeli membeli kamera secara terpisah, kecuali jika memang berniat dari awal untuk memiliki kamera sekalian.

Nah, saya lihat, termasuk ke diri sendiri, penggunaan kamera masih kurang maksimal. Untuk HP misalnya, kamera hanya digunakan untuk memotret diri sendiri atau paling jauh teman dan keluarga. Itupun ketika lagi ngumpul-ngumpul.

Lantas diupload ke FB atau media sosial lainnya. Duduk merapat, memoncongkan bibir, mengacungkan jari, menutup muka sendiri, juga iseng menangkupkan telapak tangan ke wajah orang lain. Atau mengangkat gelas minuman, bisa juga mengangkat potongan pizza ke arah kamera. Jepret lalu share.

Ketika masih menggunakan kamera sebatas itu, tak jarang saya teringat bahwa kamera memiliki fungsi dokumentasi. Perekam peristiwa. Penghenti waktu.

Saya sendiri, berusaha menyempatkan sekian detik hingga menit untuk men-jepret sekeliling. Benar-benar sekeliling, misalnya ketika sudah menikah dan lahir si kecil, saya suka memotret bundanya dan Kaka. Plus saya sendiri dong hehehe.

"Idihh, ayah motret terus sih," kata bundanya ketika kami makan bersama. Atau juga ketika saya berjalan mendahului mereka di pagi hari, lantas setelah 3-4 meter berbalik untuk memotret mereka dengan sudut rendah atau low angle. Juga high angle atau pula jarak dekat.