Showing posts with label obat. Show all posts
Showing posts with label obat. Show all posts

Thursday, March 14, 2019

Kapok Radang Tenggorokan

Sepekan lalu, saya lagi-lagi terkena radang tenggorokan. Musababnya ya masih sama: saya tergoda minum es. Nah alih-alih ceritain nggak kapok dan ngeyel minum yang dingin-dingin, mending cerita soal proses menyembuhkan gangguan kesehatan itu. Ye kan?

Karena sudah punya jam terbang lumayan tinggi soal kena radang tenggorokan, saya segera mengenali sinyal tubuh ketika terpapar penyakin ginian. Tenggorokan mulai serak, gatal dan berasa (kebayang) menelan kapur dan butirannya nyangkut di rongga tenggorokan. Beuhhh...

Tambahan lagi, badan mulai lemes dan kepala berangsur sakit kepala. Bisa migren, bisa pula pusing yang nyerinya di kepala belakang. Biasanya, setelah kena radang lalu lanjut jadi flu, batuk dan pilek.

Untuk kasus terakhir kemarin, saya segera ambil tindakan. Sejatinya upayanya mix sih, gabungan. Entah bagian mana yang paling ambil peranan. Begini:
- Masak dan makan sayur sop yang banyak sayurnya plus merica yang diulek sendiri alias bukan merica bubuk pabrik bumbu.
- setiap habis makan, lanjut mengunyah 1 siung bawang putih mentah.
- minum air hangat lebih sering.
- obat-obatannya: tablet hisap FG Troce Rp 15ribu dapatnya 1 papan isi 10 butir dan obat semprot tenggorokan Colling 5. Ketika malam sebelum tidur, minum Komix yang warna hijau untuk batuk dan tenggorokan gatal (rasa jeruk nipis).
- kemana-mana pakai masker murah meriah dan dilapis buff. Juga pakai jaket mulu di kantor.
- karena badan demam, di rumah pun mesti pakai sandal jepit karena telapak kaki berasa dingin banget ketika menginjak lantai keramik.

Nah kalau radangnya bandel tingkat dewa:
- Sumagesic sebagai obat flu
- Trilac sebagai obat radang tenggorokan

Upaya yang terakhir ya, ehem, kembali berjanji dan berkomitmen (entah untuk yang keberapa kali nih) pada diri sendiri untuk nggak lagi-lagi minum minuman dingin hehehe :)

Saya juga bersyukur, kali ini masa sakitnya radang lumayan sebentar, hanya 3 harian. Sering-seringnya, begitu kena radang tenggorokan, ya sudah lah, auto lanjut jadi flu berat dan bisa-bisa total sakitnya sampai sembuh tuntas 2 mingguan. Malah pernah sebulan.

Atu lagi, moga cerita radang tenggorokan ini menjadi yang terakhir kali karena emang enggak enak betul. Beneran kapok deh, syumpah. 

Di sisi lain, alhamdulillah, dikasih sembuh cepat dan jadi peringatan untuk minum yang hangat-hangat saja plus perbanyak olahraga lari pagi :)

Tuesday, August 22, 2017

Pengalaman Menaikkan Berat Badan Tanpa Obat Tanpa Suplemen

Dulu saya pernah kurus, berat badan hanya 43 kg padahal berat badan ideal ialah 60-62 kg. Defisit hampir 20 kg. Berat segitu ya terbilang cungkring. Keluhan saya, akibat terlalu kurus ialah mudah letih dan gampang sakit. Untuk itu, saya cari cara bagaimana bisa naik berat badan secara alami.

Waktu itu zaman masih kuliah, segera saya mencari referensi di internet, majalah dan nanya-nanya. Dapatnya beberapa pilihan seperti minum obat, herbal, suplemen makanan, makanan tambahan dan akupuntur.

Semuanya saya tepis. Untuk obat, saya ragu karena mempertimbangkan kemungkinan efek samping. Minum obat herbal begitu juga. Kalau mengonsumsi suplemen dan makanan tambahan, kendalanya kantong tipis hehehe. Harga produk suplemen tahu sendiri kan... mahal. Baik yang berbentuk susu bubuk, susu cair maupun ekstrak makanan.

"Perburuan" saya akhirnya berakhir di sebuah artikel di majalah. Sejatinya, artikel itu tidak membahas secara langsung cara menaikkan berat badan, melainkan berbicara tentang asupan karbohidrat dan kebutuhan kalori. Baik, saya sarikan kembali menggunakan bahasa atau kata-kata saya sendiri:

- Intinya, tubuh membutuhkan kalori sebagai sumber tenaga untuk beraktivitas sehari-hari. Sumber kalori berasal dari makanan yang mengandung protein, karbohidrat dan lemak. Idealnya, asupan makanan yang masuk ke tubuh memenuhi kebutuhan tenaga. Gampangnya: yang masuk sama dengan yang keluar. Nah jika ada selisih, maka sisanya akan disimpan sebagai cadangan lemak.

Dengan bahasa yang simpel versi saya, maka untuk menaikkan berat badan, saya perlu memiliki cadangan lemak. Yang berarti, makanan yang masuk ke tubuh saya melebihi kebutuhan tenaga saya. Lebih gampangnya lagi: gimana caranya agar saya bisa makan banyak dan lebih banyak.

- Masalah orang kurus: nafsu makan rendah
Oke, penjelasan awal sudah jelas ya. Tetapi seperti yang saya rasakan, masalah orang kurus adalah rendahnya nafsu makan. Meski laki-laki, saya dulu makan hanya sedikit. Bahkan tiap makan kurang berselera, nasi hanya separo, makan sayur dikit, malah makan daging ayam dan sapi pun hanya secuil-cuil. Jadi ketika ingin makan lebih banyak, ya masalahnya disitu lah... bagaimana mau makan banyak jika nafsu makan minim? Anda yang termasuk korps si kurus juga merasakan kan? hehehe.

- Maka, kita perlu "merekayasa" tubuh agar menjadi lapar dan "rakus". Bagaimana caranya padahal saya ogah minum obat penambah nafsu makan dan kawan-kawannya? Merujuk ke artikel di majalah, yang perlu dilakukan adalah melakukan kegiatan fisik berupa olahraga yang nantinya merangsang rasa lapar. Dan, jenis olahraganya tidak sembarang, melainkan yang bersifat anaerobik, contoh konkret adalah melakukan latihan beban. Dan bukan olahraga aerobik seperti lari, sepeda, senam dan lain-lain.

Urutannya begini:
- latihan beban bikin capek dan letih > ketika capek dan letih maka kita lapar > ketika lapar maka kita ingin makan > apalagi jika kita lapar karena beraktivitas fisik yang intens, maka porsi makan kita juga menjadi banyak = inilah yang saya sebut "merakayasa" agar tubuh menjadi lapar :)

Latihan beban yang bagaimana?
Mungkin Anda akan bertanya, apakah mesti latihan beban di gym? boleh, asalkan kantong ada cukup untuk membayar biaya member perbulan yang bisa ratusan ribu saban bulan hehehe.

Jika belum ingin nge-gym karena faktor dana dan karena belum ada waktu, saya beri solusi yang esensinya sama saja. Lagian, saya memang tidak menyarankan latihan beban di gym jika masih bisa melakukan dan mendapatkan hasil yang sama jika berlatih di rumah.

Inti dari latihan beban di sini adalah gerakannya dilakukan pelan, pengulangan sedikit dan menggunakan beban maksimal yang mampu kita angkat.

Pilihan cara:
1. Prinsip wajib: lakukan pemanasan dan peregangan dengan berlari pelan di tempat 2-3 menit dan disusul peregangan ringan terutama di bagian tangah, lengan, bahu dan pinggul.
2. Berlatih beban dengan menggunakan berat tubuh sendiri.
- Push up sebanyak 5x, istirahat 1 menit (ini set pertama). Ulangi lagi (set kedua) dan ulangi hingga jumlah set  4-5 kali.
- jika sudah terbiasa, tambahkan pengulangan push-up menjadi 7-10x tapi pastikan istirahat tetap 1 menit dan jumlah set hingga 5 kali.

3. Tetap lakukan push up dan kombinasikan dengan latihan beban menggunakan alat sederhana, pilihannya begini:
- Beli dumble di toko alat olahraga sekitar rumah, ada juga di Mal. Bebannya 4 kg, 6kg-8 kg. Jangan terpaku pada merek, jika mau yang mahal ya monggo sih. Sebagai gambaran, merek biasa di toko olahraga pinggir jalan harga untuk dumble 4 kg sekitar Rp 50-60 ribu. Makin berat makin lebih mahal.

Tapi saya tidak terlalu mengharuskan beli alat yang berarti mesti ada pengeluaran kan? Untuk itu, ada tips membuat "dumble" memanfaatkan barang bekas di rumah. Begini:

- Ambil 2 botol minum air kemasan 600ml, isi air penuh dan tutup erat-erat. Masing-masing berat botol berisi air itu sekitar 600 gram. Satukan 2 botol tadi dengan isolasi. Jadilah "dumble" seberat 1,2 kg. Buat lagi sehingga Anda punya untuk melatih tangan kanan dan kiri.

Mau nambah berat "dumble"? isi dengan kerikil atau pasir. :)

Berlatihlah terus secara teratur 5kali seminggu, pastikan ada hari-hari istirahat. Jika makin lancar dan kuat push up dan latihan beban, lakukan push up dan angkat dumble sampai Anda tidak dapat mengangkat badan/ tubuh lagi. Itulah yang saya maksud dengan: mengangkat beban maksimal.

Selain push up, ada gerakan lainnya yang memanfaatkan berat badan sendiri (istilahnya: body weight) seperti chair-dip, leg swing, plank dll. Monggo googling untuk tahu pose/gerakannya.


Catatan:
Mungkin ada pertanyaan dari rekan-rekan perempuan: apakah latihan beban bisa bikin otot dan penampilan tubuh seperti lengan menjadi berotot seperti binaragawati?

Saya mahfum dengan pertanyaan ini, wajar kok jika ada yang khawatir otot lengannya "methekol", meminjam istilah jawa hehehe.

Saya pastikan tidak bakal seperti itu karena binaragawati mendapatkan otot begitu ya dengan bantuan obat dan sampai suntik hormon dan tentunya latihan beban extreme. Soal yang ini, silakan googling ya.

Nah kita kan tidak sampai begitu kan. Justru latihan beban ringan ini bikin lengan teman-teman cewek makin kencang dan ramping. Di jamin, tetep proporsional dan tidak sampai bikin tampilannya "ngeri" hehehe. peace.

Demikian tips cara menaikkan berat badan yang bisa kita lakukan tanpa mengonsumsi obat dan suplemen. Berat badan saya naik bertahap, aman dan natural menjadi 45 kg, merambat terus hingga tembus 50 dan bergerak sampai 60 kg.

Dampak positif dari menambah berat dengan olahraga ini adalah kita merasa segar, lebih bugar dan pikiran pun positif. Malah terpacu untuk menambah jenis olahraga seperti lari, renang dan bersepeda.

Salam sehat, salam olahraga :)

- Program dan tabel latihan untuk pemula di artikel ini.
- Program lari 5K di postingan yang ini.
- Nah kalau yang ini, tips membuat video yang 'mendokumentasikan' jalur trek lari kita :)


Wednesday, January 18, 2017

Bekal traveling: 15 obat andalan



Salah satu bekal wajib yang mesti dibawa ketika melakukan perjalanan adalah obat-obatan.

Lantas bagaimana menentukan jenis obat?  Simple saja, yaitu: obat yang biasa kita konsumsi.

Selain itu, bawa pula obat yang jarang kita minum namun tetap penting sebagai antisipasi. Untuk saya, jenis obat ini ialah obat untuk gangguan pencernaan dan alergi.

Lho kok pencernaan dan alergi? Apakah saya pernah mengalami dua masalah ini? Alhamdulillah belum dan tidak pernah.

Namun, spirit saya adalah antisipasi. Ini berangkat dari pemikiran bahwa kendala pencernaan (lugasnya saya sebut saja diare/mencret) tentu merepotkan di kala jauh dari rumah.

Tidak hanya saat jalan-jalan, ketika di rumah atau di tempat kerja pun, ketika sakit perut maka kita sangat was-was. Kalau meleduk pas lagi meeting atau ketemu pelanggan??? #jackpot #amsyong

Begitu juga dengan alergi. Perubahan lingkungan, cuaca, jenis makanan-minuman di tempat yang dikunjungi dan penurunan daya tahan karena perjalanan jauh, juga berpotensi kita terkena alergi.

Di luar itu adalah obat-obatan yang biasa kita konsumsi. Istilahnya: obat harian, seperti sakit kepala, masuk angin, dan flu.

Nah inilah obat yang lazim saya bawa, baik ketika keluyuran ke lekuk-lekuk cantik Indonesia maupun saat ke negeri seberang nan jauh.

Urut dari kiri ke kanan:
1. Tolak Angin
2. Bodrex Extra
3. Bodrex Migra
4. Puyer 16
5. Decolgen
6. Fatigon putih (untuk capek)
7. Vegeta (memperlancar BAB, begah)
8. Promaag
9. Sangobion
10. Cheng Sie Lung (obat sariawan)
11. Fresh Care
12. Balsem Lang
13. CTM (obat alergi)
14. Lopamid (obat diare)
15. Hansaplast / plester


BODREX DI JEPANG

Salah satu pengalaman bagaimana bermanfaatnya membawa obat ialah saat di Jepang. Ketika acara kantor selesai, masih di lokasi pekerjaan, tiba-tiba sakit kepala menerjang. Nyeri yang hebat terasa mencengkeram tengkuk dan kepala belakang. Leher terasa kaku. Kepala seolah dihimpit penjepit raksasa.

Untung agenda acara hari itu telah selesai. Di mobil sepanjang jalan hingga menjelang masuk ke hotel, saya terus menyandarkan kepala.

Di kamar, air dalam botol segera dijerang di water-jug untuk membuat teh hangat. Kantong obat warna hijau pun segera saya bongkar, satu biji tablet Bodrex Extra segera meluncur di tenggorokan.

Sambil istirahat dan menyempatkan mandi air panas, 20 menit kemudian nyeri sakit kepala mulai mereda yang mengantar saya tidur malam.

Paginya, saya bangun dengan segar bugar. Turun ke restoran hotel untuk sarapan dan tentu saja ngopi :)

Sunday, September 27, 2015

Obat sariawan andalan :)

Obat sariawan murah dan manjur - inung gunarba


Ini adalah obat sariawan andalan saya, manjur, tidak bikin perih, bahkan makan pedas pun tidak berasa sakit. Juga murah dan aman.

Obatnya berbentuk serbuk. Sependek yang saya tahu, ada dua merek di pasaran:

- ‎Cheng Sie Lung (foto kiri)
- Hau Fung San / Cap Kupu-kupu (foto kanan, tutup botol merah)

Meski ada nama atau mereknya, tapi saya atau pembeli lainnya sering susah melafalkan namanya. Maka Anda juga tidak usah bingung atau mengingat-ingat nama obat yang rada sulit dieja.

Ada juga yang biasa menyebutnya, "obat sariawan cap kupu-kupu" (merujuk obat yang tutup botolnya merah). Tetapi kadang kala penyebutan ini  rancu dengan obat sakit perut atau diare yang mereknya serupa, Jamu Cap Kupu-kupu.

So don't worry, penjual di toko obat sudah paham kok kalau kita bilangnya: "Beli obat sariawan yang bentuknya serbuk, botol kaca kecil."

Hehehe. Memang jadi rada panjang kalimatnya, tapi mereka mengerti kok :D

Atau lebih praktis lagi, tunjukkan saja foto obat ini ke penjaga toko obat hehehe.

Cara pakai
Untuk memakainya, juga gampang. Anda bisa pakai cotton bud atau pakai saja ujung jari.

Taruh secuil serbuknya di jari lalu "totolkan" ke titik sariawan. Bahkan sariawan bisa berbentuk lubang menganga kalau sudah kelamaan.

Jangan ragu dan jangan khawatir karena tidak bikin perih. Ini beda dengan Abotil yang bikin kita berasa perih banget dan panas. Auwwww.

Sebaliknya, obat ini bikin titik sariawan tidak berasa perih. Bahkan ketika kita makan ataupun makan yang rada pedes sekalipun, kita tidak merasakan rasa sakit atau perih yang menusuk.

Jadi ini bikin makan tetep enak, ga perih ketika ngunyah. 

Harga di toko obat Rp 3500-5000an.

Mencari obat ini juga mudah karena distribusinya luas. Saya pernah beli di Jakarta, Jogja, dan Surabaya. Bahkan di pelosok Sumatera yakni di Tanjung Enim, kira-kira 5 jam perjalanan darat dari Palembang, saya pernah membelinya di toko obat di pasar paginya.

Saran saya lagi: bawalah obat ini terutama jika bepergian keluar kota atau traveling. Jadikan satu dengan bekal obat lainnya. Yah itung-itung untuk antisipasi.

Kan tidak asik jika lagi jalan-jalan ke Manado, Bali, Aceh, Pontianak yang surganya kuliner, pas sampai sana kita kena sariawan yang bikin acara makan-makan tidak lagi nikmat, malahan menyiksa. hehehe.

Bawalah obat ini dan saya sendiri memasukkannya bersama bekal Tolak Angin, Bodrex Extra dan Decolgen, ketika jalan-jalan ke Brusell Belgia dan Belanda, juga saat test drive mobil di China lanjut ke Korea Selatan.

Salam,
Inung Gunarba | Dikirim dari BlackBerry Q10 saya.