Showing posts with label kebun. Show all posts
Showing posts with label kebun. Show all posts

Monday, September 21, 2020

Tips Perawatan Tanaman Anggur, Langsung dari Praktisi


Tanaman anggur memang salah satu tanaman buah yang tak kenal musim tren. Bibitnya diburu, informasi pengetahuan tips menanam dan merawatnya terus dicari di internet, komunitas maupun dalam ajang kopdar.


Ketika kemarin hari Minggu saya mengambil bibit anggur Red Globe di Depok, Jawa Barat, saya menyempatkan untuk menimba ilmu dari Cang Ali, salah satu praktisi penanaman anggur.

Di FB, sobat anggur dapat berinteraksi di wall FB maupun di grup Tips Menanam Anggur dengan nama online hehehe Nooray Ali. Beliau menjadi moderator di grup TMA tersebut. Di kebunnya terdapat bibit ninel, angelica, jupiter, dan lain-lain. Kebetulan saya memilih red globe.

Langsung saja, dalam merawat tanaman anggur dibutuhkan penyemprotan 2 jenis yakni:
1. Fungisida: mereknya Amistratop dan Antracol. Silakan jika mau merek lain, itu sekadar info ya.
2. Insectisida: mereknya Abasel (atau Decis, Regen).

Dosis fungisida, Amistratop cukup setetes dan diencerkan dengan 1 liter air. Adapun jika memilih menggunakan Antracol maka 1 sendok untuk 1 liter air.

Bagaimana dengan Abasel? Insectisida ini digunakan dengan dosis 1 tetes per liter air.

Caranya dengan penyemprotan terutama di bawah daun karena letak stomata ada di bawah daun dan waktunya pada sore hari sekira pukul 16-17.00. Mengapa sore hari? Karena di waktu itulah stomata terbuka. Jangan terlalu petang atau malam ya, karena stomata sudah menutup.

Berapa harganya? Amistratop lebih mahal dibanding Antracol. Banderol harga Amistratop ialah untuk kemasan 100 ml Rp60.000, sedangkan Antracol per 1 kilogram hanya Rp40.000.

Di musim hujan, penggunaan fungisida lebih diperhatikan ya karena air hujan dan udara lembap lah yang mendatangkan jamur.

Oya, penggunaan fungisida dan insektisida juga jangan berbarengan. Minimal diberi jarak 1 hari antar keduanya. Diberikan 1 minggu sekali.

Untuk insektisida, gangguan yang sering muncul adalah trip, kutu putih dan lain-lain. Nah insektisida Abasel, Decis, Regent menjadi ikhtiar agar insektisida menjauh. 

Satu lagi, jika ada tanaman di dekat anggur yang kena kutu putih, gemini dan lain-lain (seperti cabe, tanaman bunga dsb) maka tanaman lain itu juga disemprot. 

Bagaimana pemberian pupuk? Untuk pupuk kandang, diberikan dengan ditabur karena jika dibenamkan, dikhawatirkan jamur yang masih ada di pupuk kandang atau kode masuk ke dalam media tanam.

Pupuk lainya, jika pada masa pertumbuhan alias fase vegetatif bisa menggunakan pupuk daun Gandasil D seminggu sekali.

Selanjutnya pada usia 6-7 bulan, bisa diaplikasikan pupuk daun untuk buah.

Sekalian juga, Cang Ali menyampaikan tentang media tanam. Di tanaman anggur yang dirawatnya, dia menggunakan campuran kompos, pasir, sekar mentah atau bakar. Dia sama sekali tidak menggunakan tanah.

Penyiraman hanya jika media tanam terasa kering. Di kebunnya, saya membenamkan jari untuk melatih kepekaan perlu tidaknya media tanam disiram air. Anggur cenderung menyukai media tanam kering. 

Jika kita masukkan jari dan terasa ujung jari terasa adem atau sedikit basah (meskipun lapisan atas media tanam terlihat kering) maka hal itu sudah cukup.

Jika menanam di pot, pastikan bagian bawah diisi pecahan batu bata, keramik atau puing. Fungsinya membantu air siraman dapat segera turun sehingga tidak ada genangan.

Bila sobat anggur memilih menanam langsung di tanah maka disarankan membuat bedengan setinggi 30-40 cm sehingga air hujan atau siraman dapat mengalir ke bawah. 

Demikian tips menanam anggur sekaligus tentang perawatan dan info terkait lainnya. Salam dari Bogor :) 


Tuesday, June 16, 2020

Bikin taman lebih cakep dengan batu koral sikat


Ada banyak cara untuk memaksimalkan penampilan taman mini di rumah. Selain memilah dan memilih jenis tanaman hias dan bebuahan, kita bisa menata komposisi taman. Salah satunya dengan bantuan deretan batu koral sikat.

Pemanfaatan batu koral sudah lazim digunakan di pertamanan. Fungsinya beragam, di antaranya untuk membentuk ruang, menjadi pembatas antar bagian taman dan pembatas antar jenis tanaman yang berbeda dan jika dihamparkan maka berfungsi sebagai aksen lanskap.

Secara umum, kemasan batu koral ialah menggunakan karung transparan. Harganya pun juga per karung.

Harga batu koral bervariasi antar daerah dan antar penjual. Sebagai gambaran, di Bogor batu koral dijual Rp 25.000-35.000. Mungkin daerah lain bisa sampai Rp 45.000.

Warna juga banyak pilihan, paling banyak ya warna putih. Jika kita ingin variasi, banyak tersedia batu koral sikat warna hitam, abu gelap, coklat, merah bata dan warna alami lainnya.

Ukuran batu koral juga beragam, penjual biasanya menggukan ukuran kecil, medium dan besar. Harga per ukuran tetap berdasar per karung. Jadi dengan ukuran yang berbeda maka isi per karung untuk size kecil tentu lebih banyak dibanding size batu koral ukuran medium dan besar.


Lantas, ukuran mana yang dipakai? Tergantung mau dipakai untuk apa. Jika untuk pembatas, saya sarankan memakai batu koran ukuran besar atau sekira setengah kepalan tangan dewasa.

Jika ingin dihamparkan, pilih yang medium. Adapun untuk kecil, digunakan untuk toping tanaman pot. Ada baiknya jika ingin memakai, kita sebaiknya merendamnya di air untuk menghilangkan debu.

Toping tanaman pot dengan batu koral ukuran kecil ini juga disarankan diaplikasikan untuk tanaman pot indoor alias dalam rumah. Manfaatnya, mengurangi media tanam ambyarrr, mawut, tercerai berai dan mengotori lantai. Selain itu, menambah estetika tanaman hias dalam pot.

Salam berkebun dari Bogor :)

Friday, January 24, 2020

Tancap, Tumbuh, Berbunga: Ini 17 Jenis Tanaman Hias Gampang Ditanam


Di rumah Bogor, lumayan beragam tanaman hias yang saya pelihara. Persamaan mereka satu: mudah ditanam, gampang dibudidayakan, dan berbunga cerah ceria kayak bunga deposito dan return investasi saham hehehe.

Jujur, di tengah demam jenis tanaman hias ini itu yang harganya bikin geleng-geleng, alih-alih ikutan tren yang bikin boncos di kantong, saya malah memilih tanaman yang murah meriah, tidak manja dan bikin suasana rumah meriah.

Plus, bikin tetangga yang lewat pada menengok hijaunya halaman kecil si rumah mungil :). Alhamdulilah pula, kami di kompleks jadi berkesempatan berbagi tanaman alias barter sehingga tidak terasa koleksi masing-masing makin lengkap dan teras rumah pun asri.

Selain dari tetangga, beberapa tanaman saya beli dan sebagian lagi saya minta dari tempat wisata yang keluarga saya kunjungi. Seperti vinca tegak dari kafe tepi danau di Dramaga dan daun ungu ketika ngadem di Kopi Daong kaki gunung Pangrango-Salak.

Sesampai di rumah, lalu saya tanam dan setelah tumbuh lebat kemudian dipangkas. Dari batang hasil pemangkasan lantas jadi bahan untuk memperbanyak atau budidayakan dengan stek/tancap batang ke tanah. Beberapa jenis tanaman dibudidayakan degnan tabur biji dari bunga yang sudah mengering, seperti untuk bunga kancing dan zinnia.

Nah ini dia deretan 17 tanaman yang saya pelihara dan lolos screening ketat ala-ala cantik, hemat, anti manja ialah:

1. Vinca hibrida dan tegak


2. Miana


3. Zinnia


4. Melati jepang


5. Daun ungu


6. Puring





8. Spider plant



9. Lidah mertua


10. Lidah buaya



11. Peace lily


12. Sirih gading


13. Ginseng atau som jawa


14. Bunga kancing


15. Lantana camara atau tembelekan



16. Impatient Walleriana



17. Apa ya namanya? (2)



Media tanam
Tanaman hias, pada umumnya, membutuhkan media tanam (metan) yang porous atau mudah mengalirkan air. Lebih mudahnya untuk memahaminya, indikatornya ialah air siraman atau air hujan tidak menggenang.

Kenapa bisa tidak menggenang, ya karena air segera mengalir ke bawah. Jadi media tanam tetap dapat asupan air tapi tidak sampai berlebihan.

Komposisi campuran media tanam saya ialah 4 jenis yakni tanah, pasir, sekam bakar dan kohe alias pupuk dari kotoran kambing (yang sudah kering, matang, sudah tak mengeluarkan bau menyengat).

Rasionya semua 1:1:1:1. Dicampur dan rata. Kalau terpaksanya tanah halaman rumah berupa tanah lengket dan padat, saya biasanya mengurangi porsi tanah menjadi hanya setengahnya.

Idealnya, media tanam tadi dibiarkan 1 minggu sebelum ditanami. Meski kadang saya mah kurang sabaran hehehe.

Bagaimana kalau media tanamnya beli yang sudah jadi di toko pertanian? Bagus juga kok. Namun ada baiknya kita tambahkan pupuk kohe kambing dengan komposisi 1:1/2. Jadi kalau beli media tanam 1 karung, kohenya 1/2 karung.

Pupuk
Seperti halnya tanaman lainnya, tanaman hias juga membutuhkan pupuk sebagai nutrisi. Saya menggunakan pupuk kimia dan organik meskipun penggunaannya sebaiknya terpisah atau waktunya tidak bersamaan.

Untuk kimia, NPK mutiara menjadi andalan. Taburkan cukup 1/2 teh setiap 2 minggu.

Sedangkan untuk pupuk organik, saya membuatnya sendiri. Yang paling mudah adalah menggunakan bahan dari dapur yaitu nasi basi, air, dan gula. Caranya pernah saya tulis di sini. Mudah banget dan efektif meningkatkan mikroorganisme yang berfungsi menyuburkan dan menggemburkan media tanam dan tanah.

Salam berkebun dari Bogor :)

Wednesday, June 26, 2019

Proyek Tanaman Hias Gantung

Setelah lebaran kemarin, saya kembali pengen bikin proyek pertamanan yang anyar lagi berupa tanaman bunga gantung. Kalau kemarin kan sudah menanam pohon mangga chokanan yang kini sudah berbunga dan muncul bakal buah, maka sembari menunggu 'panen' (aamiinnnn...), saya mau lagi memperbanyak beberapa koleksi tanaman bunga.

Setelah ngaduk-aduk Google, grup bertaman dan berkebun dan nanya-nanya tetangga, terkumpullah 7 tanaman hias yang bakal saya perbanyak dan nantinya akan dipadu padan. Ada yang saya beli, ada pula yang bonusan alias gratisan dan minta ke rumah sebelah hehehe (makanya gaul dong ama tetangga xaxaxa...).

Alih-alih memilih jenis bunga berdasar kecantekannya doang, saya lebih memilih bunga yang ga genit-genit amat alias mencari berdasar kategori seperti ini:
a. gampang tumbuh
b. nggak rewel nuntut pupuk aneh-aneh
c. berbunga (kalau bisa) banyak
d. mudah dibudidaya dan diperbanyak sendiri (supaya nggak bolak-balik beli lagi demi ngirit duit)
e. tahan panas matahari, nggak perlu terlalu sering disiram.

Berbekal syarat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat di atas, maka bunga yang lolos audisi untuk digantung di taman mungil rumah Bogor adalah sebagai berikut:

1. Tapak dara / vinca vinca gantung

src
Tips: tempatkan di luar ruang. Tanaman ini emang doyan dan tahan panas makanya suka pancaran dan mendapat sinar matahari sepanjang hari. Bahkan kalau mau bunganya cantek dan bahenol, pastikan kena sinar pagi siang sore.

Penyiraman ga butuh banyak-banyak. Sirami hanya ketika tanahnya kering. Jika musim hujan, tidak perlu dipindah ke tempat teduh. Cuman, pastikan saja air hujan yang di tanahnya tidak tergenang supaya akar dan batang nggak busuk.

Pokoknya, ini emang bandel dan anti rewel.

Jenisnyapun ada dua. Supaya gampang, saya menyebutnya ada vinca tegak dan vinca gantung. Budidaya atau cara memperbanyaknya bisa dengan semai biji dan stek batang. Nah untuk stek batang, kita bisa mencelupkan batangnya duluan ke cairan zat penumbuh akar seperti Rooton F dan Atonik.

2. Portulaka / krokot / moss rose


src
Dari segi jenis atau bentuk bunga, tentu macem-macem ye kan. Tapi untuk gampangnya, ada dua jenis jika dipilah dari bentuk daun dan ini terkait dengan beda perlakuan.

Singkatnya, portulaka yang daunnya runcing: taruh di tempat yang dapat matahari langsung, ini memang tahan panas, tahan cuaca. Kalau hujan, asalkan air tidak tergenang, gapapa. Bunganya bertumpuk dan gemuk.

Adapun saudaranya yang daunnya oval atau lebih bulat, tidak tahan panas dan maunya dapat air yang sedang aja. Ogah terlalu kering, ogah basah banget. Jujur, jenis ini memang lebih rewel. Maka, taruh di tempat naungan alias ga banyak kena matahari langsung. Bunganya ga bertumpuk, hanya selapis.

Saya sendiri punya dua jenis portulaka di atas, yah untuk ngomplitin koleksi bunga yang juga disebut bunga pukul sembilan ini.

3. Petunia
src
Bunga ini bisa diperbanyak dengan biji maupun stek batang. Catatan pentingnya, dia butuh air tapi jangan sampai menyiram air sampai kena batang dan daunnya. Jadi saat ngocorin, langsung ke permukaan media tanam.

Idealnya, pakai sekam bakar campur cocopeat, dan media tanam yang banyak dijual di toko pertanian.

4. Geranium
src
Untuk memperbanyaknya, bisa pakai stek batang dan biji. Jika mau bunganya banyak, rajinlah memotong cabang yang sudah panjang.

Doi juga tahan panas meskipun baiknya ada naungan seperti di teras atau di gantung yang kena matahari ga rada keras sinar dan panasnya.

Media tanamnya yakni cocopeat dan sekam bakar. Pupuknya NPK atau pupuk yang unsur P-nya lebih banyak untuk merangsang pembungaan.

5. Torenia
src
Lagi-lagi ini bunga tahan panas. Sukanya media tanam yang basah tapi jangan becek dan tergenang. Ini terbilang ga rewel, bisa pakai dominan sekam mentah, tambahkan sekam bakar dan pupuk yang unsur P-nya lebih banyak seperti menanam begonia.

Budidayanya bisa dengan biji dan stek. Banyakan pakai biji sih karena batangnya lumayan lunak, rada ringkih keknya kalau ditancepin ke media tanam. Biji-biji didapatkan dari kantung di bawah bunga yang sudah mengering.

Enaknya lagi, dia juga beranakpinak karena biji yang jatuh akan muncul tunas. Tunggu sampai rada gede atau ada 4 daun, baru pindah ke pot lain.

6. Sirih gading
hlmsmpg
Tanaman penyerap polutan dan racun ini mudah banget ditanam. Tinggal tancepin dan berdoa :)

Media tanamnya simpel. Bisa sekam bakar, tanah biasa yang ditambah kompos.

Sirih gading bisa ditaruh di dalam ruangan, di luar, gantung, maupun di bawah. Malah banyak yang memakai tanaman rambat ini sebagai penutup tanah atau ground cover.

7. Spider plant
hlmsmpg
Seperti sirih gading, spider plant mampu menyerap polutan, bisa di indoor, teras, tahan kering alias hemat air.

Catatannya, sirami hanya ketika media tanamnya sudah tampak kering. Kalau terlalu basah, dia akan menguning, daun serta akar membusuk, dan akhirnya mati. Sedangkan jika kekeringan, daunnya merunduk dan layu.

Idealnya, media tanam ialah paling bawah cocopeat tipis saja, disusul media tanam biasa yang dicampur sekam mentah.

+++

Sebagian foto bunga-bunga tadi saya comot dari dunia maya. Nanti jika sudah sakses diperbanyak, bakalan saya update artikel ini. Sejauh ini, bunga yang sudah berhasil saya budidayakan adalah portulaka, sirih gading dan spider plant.

Selain mereka, tanaman yang sudah duluan bergabung yakni zinnia, melati jepang, brokoli hias, bambu air, lidah mertua atau sansivera, kastuba, bunga kancing, vinca tegak alias tapak dara dan peace lily. Tentu saja wajib me-mensyien si penguasa taman yaitu hamparan 1 hektare 2m x 2m rumput gajah mini yang nggak bawel, tahan cuaca dan irit perawatan.

Satu lagi, dari berburu kemarin, saya baru tahu kalau ada dua jenis vinca jika dilihat dari fisiknya. Ada vinca tegak yang lebih untuk herbal dan berkhasiat dan ada pula vinca hias atau sering disebut hibrida atawa vinca gantung, namun kandungan khasiat herbalnya kurang. Dua-duanya berbunga cakep kok.

Menurut saya mah, duo vinca yang berbeda ini nunjukin kuasa Allah SWT yang menciptakan mahluk hidup dengan aneka ragam dan saling melengkapi. Ada yang lebih untuk estetika serta keindahan dan ada yang diciptakan untuk memberi manfaat bagi umat manusia hehehe. Subhanallah :)

Salam bertaman dari Bogor :)

Wednesday, May 29, 2019

Bogor berkebun: bikin sendiri pupuk, nutrisi, cairan anti hama



Punya pekarangan taman mini seuprit menggerakan tangan saya untuk ikut menghijaukan Indonesia hehehe. Mulailah menanaminya dengan rumput gajah mini, lalu mangga, pepaya dan beberapa bunga-bungaan yang mudah tumbuh hanya dengan stek atau tancap batang saja.

Nah supaya gerombolan hijau itu happy dan tumbuh cantek dan ganteng, saya perlu membekali diri dengan ilmu bercocok tanam dari kiri-kanan, atas-bawah, utara-selatan. Saya ambil yang praktis-praktis serta bisa dibuat sendiri.

Ini dia beberapa kumpulan tips membuat pupuk, nutrisi dan juga cairan anti hama yang bahannya relatif mudah didapat. Sebagian malah berasal dari dapur :)

1. POC alias pupuk organik cair
Ada banyak macam POC, nah ini yang paling mudah dan cepat membuatnya.
POC ini bisa untuk menyuburkan tanah dan tanaman bunga serta buah.

Bahannya nasi basi, gula pasir atau leri (air bekas cucian beras).
- buat 5 kepal kecil nasi, biarkan 3-5 hari sampai berjamur.
- Pada hari ke-6, campurkan dengan gula pasir dan air,
- direndam 7 hari di botol. saring lalu siramkan ke tanaman.

2. POC lainnyaBahan:

  1. Yakult, 
  2. micin/ Sasa/ Ajinomoto, 
  3. air leri (cucian beras yang pertama), 
  4. telur (kuningnya saja), 
  5. air kelapa


Campurkan Yakult 2 botol dan micin 1/2 sendok teh (harga sachetan hanya seribuan di warung) ke air leri/cucian beras 1/4 botol, kocok kuning telur 2 butir, air kelapa 250ml. Aduk sampai rata dan simpan di botol air mineral bekas ukuran 600ml.

Biarkan 3-5 hari sampai baunya hilang. Lalu kocorkan ke tanah sekitar tanaman.

Pada dasarnya POC bisa untuk menggemburkan tanah dan merangsang bunga dan pertumbuhan daun serta buah. Saya aplikasikan POC untuk tanah yang saya tanami rumput gajah mini, lalu tanaman mangga, pepaya dan bunga-bunga seperti krokot, tapak dara, zinnia, melati jepang, sirih gading, lavender, peace lily dan lain-lain.

3. nutrisi tanaman buah dan sayur
3 kuning telur, madu 2 sendok, 2 sendok susu kental manis. tiap 1 sendok campur ke 1 liter air, semprotkan ke tanaman. sisanya simpan di botol.

4. pindahkan kecambah sayuran
opsi A - buat hidroponik dari botol aqua, self watering, pakai kain dan media tanam.
opsi B - tanam di pot bekas cat menggunakan media tanam. Berikan nutrisi nomer 2 di atas.


5. Atasi hama, bisa untuk kutu putih dll
A. Larutan jeruk nipis dan Sunlight
Ketika cabe dan puring saya terkena hama kutu putih dan membuat daunnya keriting, saya menggunakan larutan sederhana. Yakni, setengah butir jeruk nipis diperas atau potong kecil-kecil, tambahkan setengah sendok teh sabun cuci piring Sunlight atau Mama Lemon.

Kemudian larutkan ke 2 liter air dan masukkan ke alat semprot. Gunakan 2 hari sekali, pada sore hari sampai tanaman kita sembuh.

B. Buat cairan hama alami
3 Siung bawang putih diulek, campurkan air 1 liter, diamkan 3 hari. ketika dipakai, masukkan dan saring ke alat semprot. lalu campurkan 2 sendok Sunlight/ secukupnya. semprotkan pada tanah, daun sayuran ( atas daun, bawah daun) yang terkena hama/ kutu/ dll.


C. Larutan sisa tembakau pada rokok. 
Sebanyak 2-3 puntung campur pada air panas, aduk sampai menguning dan campurkan pada air. saring dan masukkan ke alat siram.

Atau lebih konkretnya: beli saja rokok yang paling murah di warung seperti Gudang Garam merah (kretek), ambil 6 batang lalu kupas dan buang kertasnya. Kemudian rebus air 1/2 liter sampai mendidih, masukkan tembakau, biarkan 2-3 menit sembari diaduk. Angkat lalu dinginkan atau campur air biasa sehingga kita mendapatkan total 1 atau 2 liter. Siramkan dengan menggunakan alat semprot.

D. Ramuan serai
-Serai 1 kilogram dihaluskan dengan blender;
-rebus serai yang telah dihaluskan dengan air sebanyak 3 liter;
-Rebus hingga sari serai telah tercampur cukup dengan air tadi, lalu diangkat dan didiamkan sejenak;
-Setelah dingin, selanjutnya masukkan air hasil rebusan serei tadi ke dalam wadah penyemprot tangan (hand sprayer) yang telah disiapkan;
Tambahkan sedikit bubuk deterjen kira-kira 1.3 sendok teh takaran dan kocok hingga tercampur merata.

E. Nasi putih 
Kita juga bisa coba mengatasi kutu putih dengan bahan alami yang lebih sederhana yakni nasi putih. Caranya:
- campurkan nasi putih yang masih layak makan (bukan nasi basi), kira-kira segenggam tangan
- dicampurkan ke air putih 1 liter.
- Tempatkan di wadah tertutup seperti botol bekas, toples dll. Simpan 1 minggu-10 hari
- saring. Nasinya bisa untuk kompos.
- penggunaannya: air dari nasi disemprotkan dengan spray ke kutu putih TANPA diencerkan lagi.
- setelah disemprotkan dan tunggu beberapa saat/hari, siram kembali tanaman dengan air bersih agar tidak ada residu hama yang masih menempel.

F. Insektisida Kimia
Sedangkan instektisida kimia dari pabrikan, hama kutu putih bisa dengan anti hama merek Decis dari PT Bayer Indonesia, Dursban, Curacron atau Curacron. Cari saja di toko pupuk atau online BL dan Toped dll. Ada pula merek lain untuk keluhan yang sama, Regent 50, yang juga jadi andalan mengatasi hama rayap terutama pada perabotan kayu.

src

MSG ajinomoto untuk tanaman sayur dan bunga.

nutrisi, natrium, nitrogen, dll
1 liter air diberi 2 sendok teh/ 1 gram. aduk. masukkan ke botol, bisa bekas aki dll atau alat semprot. berikan 1 minggu sekali ke sayuran. mulai sayuran umur seminggu atau lebih dewasa lagi.

untuk tanaman besar seperti bunga, bisa langsung diberikan tanpa dilarutkan.

Note, untuk tanaman buah, katanya buahnya kurang segar.
- jangan overdosis, bikin tanaman layu dan mati.
- jangan langsung bersentuhan atau dekat batang tanaman. langsung saja ke tanah.
- efeknya bisa merubah rasa sayur. cenderung gurih.
- kalau OD, tanaman bunga lebat bunganya tapi cepat rontok. kalau sedikit, pembungaan tidak terjadi.
- jangan berikan pada tanaman yang baru dipindah. tunggu 1 minggu.
- tetap berikan pupuk pendamping untuk memacu pertumbuhan daun, bunga dan buah. (leri cucian beras)

Komposisi bahan membuat kompos:
1. Kotoran hewan:
a. sapi 40%
b. kambing 10%
c. ayam 12 %

2. Sekam mentah 20%
3. Sekam bakar 10 %
5. Cocopeat/ serbuk gergaji ( 8 %)
6. Stater/ aktivator: EM4 + gula + air + dedak padi.

Campur, aduk dan simpan di wadah tertutup selama 3 minggu - 1 bulan.

Air Cucian Beras untuk Pupuk Organik
Air cucian beras pertama, sebanyak 500 ml masukkan ke botol.
- 1 Sachet biang pupuk D'Nature, ini merupakan bio aktivator. untuk fermentasi air leri jadi pupuk cair organik. aduk dan kocok-kocok. simpan 12 jam untuk fermentasi dan siap digunakan.
cara pakai: 3 sendok pupuk organik x 5 liter air. bisa siram atau semprot.

Salam berkebun dari Cilebut, Bogor :)

Wednesday, September 12, 2018

September

Sampai di bulan September ini, beberapa proyek sedang saya lakukan. Proyek pengadaan lahan untuk apartemen, jual beli buldozer, atau jualan planet?

Proyek rumah saja kok. Nanam rumput gajah mini, nambahin tanaman buah di halaman mungil kami, nambahin adukan semen depan garasi, ngecat list tembok dan beberes rumah sehari-hari.

Nah, yang namanya proyek rumahan. ternyata nagih bener. Setelah selesai yang ini, muncul keinginan untuk nambah lagi yang lain. Bisa karena sejenis alias berurutan atau bener-bener lain daripada sebelumnya.

Seperti minggu lalu ketika kelar nanam pohon mangga chokanan, eh pengen nanam pepaya. Lalu lanjut anggur karena si Kaka meminta ditanamin tanaman rambat itu. Lha ini juga masih ada yang belum dipenuhi: nyari pohon apel hehehe.

Terus, setelah urusan nanam-nanam di halaman depan, maunya nerusin ke lantai 2: bikin tanaman sayur pakai hidroponik sederhana atau pakai cara biasa dengan memanfaatkan kaleng cat bekas.

Jadilah menebar benih sawi, pakcoy dan cabai rawit minggu lalu. Sekarang ketiganya sudah spread, sudah pecah kecambahnya. Bahkan tadi pagi, bakal daunnya sudah makin mengembang. Alhamdulillah :)

Kembali ke depan, barisan tanaman juga nambah lagi dengan daun ungu. Sebelumnya sudah ada tanaman hias brokoli, melati jepang, lavender, bambu air dan erfa. Sedangkan tanaman buah, selain mangga, pepaya dan anggur, ada pula jambu kristal tanpa biji sebagai tanaman pertama di rumah Cilebut :)

Salam berkebun dari Bogor. Salam nikmatnya udara sejuk dan pemandangan Gunung Salak :)

Saturday, September 22, 2012

Talok alias Cherry tree



Minggu lalu, kami menanam pohon talok. Kerennya, sering disebut pohon cherry atau ceri. Juga dikenal dengan sebutan kersen.

Sejatinya, kami bukan menanam. Lebih tepat, menancapkan batang cherry ke pekarangan rumah. Batang itu kami dapatkan waktu belanja ke Jameson, Srengseng. Sekalian makan di warung soto tangkar di samping supermarket itu, saya memangkas dua tiga batang sebelum pulang.

Tukang parkirnya bahkan menunjukkan, kalau mau ambil saja anak-anak pohon yang tumbuh sendiri di kiri kanan induknya. Di situ, sudah berjajar 5-6 pohon cherry besar. Belum terhitung pucuk-pucuk yunior.

Kami sempat khawatir, memangnya bisa batang itu terus tumbuh menjadi pohon lantaran tanpa akar. Apalagi pengetahuan biologi saya minim hehehe. Atau harus dicangkok? waduh, rempong bok +_O