Friday, April 29, 2011
KISS blogging
Keep It Simple n Short
Setelah mikir-mikir dan lihat-lihat, gaya nulis saya di blog cenderung puanjang. Apalagi, jika nengok file atau postingan lama.
Seperti artikel PIK-Cakung ini. Olala, satu artikel bisa menjalar kayak akar beringin. Bandingkan dengan postingan Cirebon dan Pijat Bayi mak Aisyah.
Wednesday, April 27, 2011
Vitamin Kehamilan #3
Dramasine |
Broken-English summary:
When my wife was pregnant, there're three additional vitamines as her suplemen: Dramasine, Elkana dan Nulacta Plus. Of course, we get them under our doctor supervision.
++
Ngubek-ubek file foto di kompy, tak sengaja nemuin lagi jepretan vitaminnya Bunda Kaka. Ada tiga lagi setelah vitamin yang saya posting sebelumnya, Vitamin pertama dan kedua.
Monday, April 25, 2011
Keluar Kota: Cirebon!!!
Broken-English summary:
A few weeks ago, I went to Cirebon , West Java . Officially, it’s reportage about transaction banking but I prefer enjoy its journey, feel free with fresh air, take me-time by jogging in the morning.
Before back to Jakarta , our press-group visit Linggarjati Mouseum near Grage-Sangkan hotel, Kuningan. I have chance enjoy the exclusive train, Nusantara, from Cirebon to Jakarta. Free of charge :D
+++
Kemarin, saya dapat jatah bertandang ke Cirebon dan Kuningan. Acaranya sih asli liputan tapi, biasalah, bungkusnya jalan-jalan. Atau malah, saya dan kawan-kawan lebih mikirin kesempatan ini sebagai jalan-jalan dan liputan sebagai sambilan qe3
Tajuk acara resminya, Workshop Transaction Banking di Bank Mandiri.
Dari Jakarta, kami berangkat naik kereta rombongan 1 gerbong dari Gambir pk 09.00, turun di stasiun Cirebon 2,5 jam kemudian.
Wednesday, April 20, 2011
Pijat / Urut Bayi Mak Matsuroh
Ralat: seharusnya tertulis 'SD Grogol Utara' |
Broken-English summary:
Near by our neighbourhood, we have a baby-specialist massager for our Kaka, 4 months. Her name is Mak Matsuroh, abouts 70 years old..
Her house on little-street named Gang Tanah Baru that between the Indopos Building and Sekolah Dasar (SD) Grogol Utara. If still confused, just ask if you near Indopos or that elementary school. Mak Matsuroh is a popular grandma :)
Sunday, April 17, 2011
Bekal Keluar Kota
by: Igor Terekhov/123rf |
Broken-english summary:
As a journalist, I often have travelling to other city, sometime remote area too. Course, I must prepare my luggage. On purpose, I prepare night before departure day. So, its avoid a sense of hurry. If there's one or two additional stuff, I can manage easy. :)
++
Sejurus dengan pekerjaan jadi 'orang koran', saya juga kebagian jatah liputan keluar kota. Sebagian besar dua hari satu malam, pernah juga hingga 3 hari. Paling baru, Jumat kemarin, 15 April ke Bogor hingga outbond ke Cibalung, Bogor Selatan dibalik Gunung Salak.
Wednesday, April 13, 2011
"Bekerjalah, kayak saya"
by Orlando Rosu/123rf |
Tertulis di dua sisi gerobak tukang pengumpul barang bekas, saya
memergokinya di bawah fly over jembatan kereta api listrik sekitar
Juanda, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu sepulang ngeluyur dari
Harco Mangga Dua.
Tentu saja saya tersenyum. Saya pun yakin, sang pemilik gerobak bukan
ingin mempromosikan pekerjaan atau agar orang lain mengikuti pilihan
kerjanya.
Tuesday, April 12, 2011
Tentang Hari Ini...
by natika |
Terbangun dengan perut mulas dan sisa-sisa masuk angin semalam, saya memulai pagi ini dengan badan lemas dan kuyu. Tubuh sedikit dehidrasi karena masalah perut, sedikit segar setelah menenggak oralit dan sebutir Colidium.
Dibeli di apotik, obat itu sejatinya bukan yang saya inginkan. Kepada penjualnya, awalnya saya minta Imodium. Ini senjata pamungkas nan efektif. "Waaa... kita nggak punya. Tapi ada juga yang lain, sama kok. Lebih murah malah," kata si penjual.
Wednesday, April 6, 2011
April Mop: Bensin Miskin!
deviantart |
Setiap kalender bergulung ke bulan April, selain soal peringatan hari lahir Ibu Kartini pada tanggal 21, kita bertemu pula dengan momentum April Mop. Tak jelas asal-usulnya seperti budaya urban lainnya yang memiliki beragam versi.
Intinya, menjelang April dan selama bulan itu berlangsung, kita bakal dikejutkan dengan aneka kabar. Mengejutkan, menarik perhatian khalayak dan lebih bersifat berseloroh untuk bercanda meski dibungkus keseriusan agar publik percaya.
Nah, April Mop di Indonesia ternyata tidak melulu di ranah dunia hiburan. Kejutan yang menggelitik tanda tanya ternyata datang juga dari sektor migas.
Monday, April 4, 2011
Sang Pemenang
Tujuh menit duabelas detik yang lalu, kawan sekantor tiba-tiba berdiri di samping kiri dan mengulurkan tangan. Mata yang terpaku ke layar komputer segera menangkap gerakan itu. Saya menoleh.
"Maaf ya. Kalau ada salah selama ini..."
"Lha kenapa...?"
"Maaf ya. Kalau ada salah selama ini..."
"Lha kenapa...?"
Sunday, April 3, 2011
Bercak Putih pada Bayi
UP-DATE 3 Maret 2015
Alhamdulillah, Kaka sudah berusia 4 tahun 3 bulan, dan hingga kini tidak ada lagi bercak putih seperti ketika dia bayi :)
UP-DATE Agustus 2011:
Tentu saja ini melegakan karena pengobatan di dokter pertama tidak berbuah hasil. Dokter itu memberi masukan agar kami mengoleskan Setelah kami mengoleskan Shampo Selsun Blue yang sejatinya untuk ketombe.
Bagaimana kami akhirnya ke dokter Ari? Referensi dokter ramah ini kami dapatkan dari dokter anak yang praktik di Kemanggisan. Beliau memberikan resep salep Ezzera Cream dan body lotion untuk bayi. Hasilnya, bercak di badan berangsur hilang.
Sayangnya, bercak putih pada wajah tetap bergeming. Enggan menyingkir dari alis, samping hidung dan depan kedua telinga. Kami mulai khawatir (lagi).
Nah untuk yang di wajah, dokter yang kedua ini memang memaparkan beberapa kemungkinan. Artinya, obat-obatan sebelumnya belum tentu bukan tidak manjur tapi mesti ditelisik penyebab pasti bercak putih. Karena selama ini lebih cenderung berupa hipotesa.
Oleh karena itu, dengan bijak beliau juga memberi referensi agar kami memeriksakan Kaka ke teman sejawatnya, ya bu Dokter Ari itu yang di Harapan Kita..
Selang semingguan, kami periksa ke Dokter Ari di rumah sakit milik pemerintah itu. Beliau memaparkan dengan gamblang. Sederhananya, bercak putih pada bayi dimungkinkaan karena alergi yang nantinya terkait dengan exim.
EXIM dan ASMA
Exim kelamin? Eits, nanti dulu, exim ada macam-macam, memang ada yang berhubungan dengan exim kelamin dan kasus pada bayi kebanyakan lebih ke non-kelamin.
Nah kecenderungan exim non-kelamin juga beragam, ada yang implikasi ke pernafasan dan menjadi asma atau ke gangguan kulit kayak bercak putih.
Disini, faktor genetik banyak berperan, nggak mesti lewat jalur langsung orangtua kandung, bisa ditengarai dari saudara kita, nenek kakek sampai paman bibi.
Dokter Ari bilang, karena faktor genetik, maka kita mesti menyadari hal ini dan upaya penyembuhannya mesti cermat.
Beliau bilang, karena faktor inilah maka secara medis hanya bisa melakukan upaya pengurangan, syukur sembuh atau bercak hilang total. Kerajinan dan ketekunan ortu sendiri menjadi kunci.
Beliau itu juga menuturkan, beberapa hal yang perlu kita cermati apakah garis keluarga kita membawa faktor genetis exim, bisa dilihat dari salah satu atau gabungan tanda-tanda fisik.
Paling kentara, adakah kerabat kita yang menderita asma? Juga, apakah ada yang sering bersin di pagi hari. Lalu, bulu alis yang jarang juga menjadi penanda.
Benar juga, kakak kami salah satunya terpapar asma, keponakan kami juga. Seorang yang lain rajin bersin di pagi hari. Jelas sudah dan kami mengangguk-angguk :)
Pada bayi, selain bercak di beberapa bagian wajah secara acak, biasanya bercak melingkar di sekitar/depan kedua telinga. Persis seperti pada Kaka.
KEBERSIHAN RUMAH
Beliau juga mengingatkan, agar kebersihan rumah dijaga terutama rajin-rajin menyingkirkan debu. Periksa sudut-sudut rumah dan ventilasi udara yang biasanya debu tidak begitu terlihat.
Untuk bayi, jangan biarkan air mata dan keringat menempel terlalu lama. Sering-sering ganti bajunya jika sedang banyak keringat. Bulir keringat dan airmata ternyata juga menjadi media bercak putih menjalar.
Pula, segera seka dengan kain kering dan bersih. Pastikan pakaian si dede diseterika tanpa pewangi/pengharum setrika usai dijemur kering, jangan hanya dilipat.
Alhamdulillah, Kaka sudah berusia 4 tahun 3 bulan, dan hingga kini tidak ada lagi bercak putih seperti ketika dia bayi :)
UP-DATE Agustus 2011:
Alhamdulillah, setelah kami memeriksakan Kaka ke Bu Dokter Ari Muhandari Adhie, spesialis kulit di RS Ibu dan Anak "Harapan Kita", Jl S Parman/Slipi, Jakarta, bercak putih di wajahnya akhirnya hilang. Beliau adalah dokter ketiga tempat kami memeriksakan putra kami itu.
"Berikut info RS Harapan Kita, no. telepon direct Klinik Kulit dan Kelamin:
021-5668284, terus ekstension: 1118
http://www.rsabhk.co.id/lain-lain/telepon-penting.html"
http://www.rsabhk.co.id/lain-lain/telepon-penting.html"
Tentu saja ini melegakan karena pengobatan di dokter pertama tidak berbuah hasil. Dokter itu memberi masukan agar kami mengoleskan Setelah kami mengoleskan Shampo Selsun Blue yang sejatinya untuk ketombe.
Bagaimana kami akhirnya ke dokter Ari? Referensi dokter ramah ini kami dapatkan dari dokter anak yang praktik di Kemanggisan. Beliau memberikan resep salep Ezzera Cream dan body lotion untuk bayi. Hasilnya, bercak di badan berangsur hilang.
Sayangnya, bercak putih pada wajah tetap bergeming. Enggan menyingkir dari alis, samping hidung dan depan kedua telinga. Kami mulai khawatir (lagi).
Nah untuk yang di wajah, dokter yang kedua ini memang memaparkan beberapa kemungkinan. Artinya, obat-obatan sebelumnya belum tentu bukan tidak manjur tapi mesti ditelisik penyebab pasti bercak putih. Karena selama ini lebih cenderung berupa hipotesa.
Oleh karena itu, dengan bijak beliau juga memberi referensi agar kami memeriksakan Kaka ke teman sejawatnya, ya bu Dokter Ari itu yang di Harapan Kita..
Selang semingguan, kami periksa ke Dokter Ari di rumah sakit milik pemerintah itu. Beliau memaparkan dengan gamblang. Sederhananya, bercak putih pada bayi dimungkinkaan karena alergi yang nantinya terkait dengan exim.
EXIM dan ASMA
Exim kelamin? Eits, nanti dulu, exim ada macam-macam, memang ada yang berhubungan dengan exim kelamin dan kasus pada bayi kebanyakan lebih ke non-kelamin.
Nah kecenderungan exim non-kelamin juga beragam, ada yang implikasi ke pernafasan dan menjadi asma atau ke gangguan kulit kayak bercak putih.
Disini, faktor genetik banyak berperan, nggak mesti lewat jalur langsung orangtua kandung, bisa ditengarai dari saudara kita, nenek kakek sampai paman bibi.
Dokter Ari bilang, karena faktor genetik, maka kita mesti menyadari hal ini dan upaya penyembuhannya mesti cermat.
Beliau bilang, karena faktor inilah maka secara medis hanya bisa melakukan upaya pengurangan, syukur sembuh atau bercak hilang total. Kerajinan dan ketekunan ortu sendiri menjadi kunci.
Beliau itu juga menuturkan, beberapa hal yang perlu kita cermati apakah garis keluarga kita membawa faktor genetis exim, bisa dilihat dari salah satu atau gabungan tanda-tanda fisik.
Paling kentara, adakah kerabat kita yang menderita asma? Juga, apakah ada yang sering bersin di pagi hari. Lalu, bulu alis yang jarang juga menjadi penanda.
Benar juga, kakak kami salah satunya terpapar asma, keponakan kami juga. Seorang yang lain rajin bersin di pagi hari. Jelas sudah dan kami mengangguk-angguk :)
Pada bayi, selain bercak di beberapa bagian wajah secara acak, biasanya bercak melingkar di sekitar/depan kedua telinga. Persis seperti pada Kaka.
KEBERSIHAN RUMAH
Beliau juga mengingatkan, agar kebersihan rumah dijaga terutama rajin-rajin menyingkirkan debu. Periksa sudut-sudut rumah dan ventilasi udara yang biasanya debu tidak begitu terlihat.
Untuk bayi, jangan biarkan air mata dan keringat menempel terlalu lama. Sering-sering ganti bajunya jika sedang banyak keringat. Bulir keringat dan airmata ternyata juga menjadi media bercak putih menjalar.
Pula, segera seka dengan kain kering dan bersih. Pastikan pakaian si dede diseterika tanpa pewangi/pengharum setrika usai dijemur kering, jangan hanya dilipat.
Labels:
alergi,
anak,
asma,
balita,
bayi,
bercak,
Diary keluarga,
dokter,
exim,
ezzera,
harapan kita,
putih,
rumah sakit,
Tips
Subscribe to:
Posts (Atom)