Kemudahan sejatinya ada di sekeliling. Saya yang nggak 'ngeh'. :)
Dulu, saya mesti repot jika ingin mengetik lantaran belum memiliki komputer. Mesti ke rental komputer dan warnet. Kalau tidak ya numpang di komputer teman.
Lalu ada rejeki setelah pulang liputan dari Jember dan bertenggerlah PC second di kamar kos. Itu tahun 2009 silam.
Lalu, ada pekerjaan tambahan. Proyek gitu. Saya lantas belanja modem USB dan browsing-mengetik lah dari rumah. Semua dalam jangkauan jari.
Sekarang jauh lebih praktis. Ada laptop Compaq yang, alhamdulillah tangguh dan dapat diandalkan. Juga modem SmartFren yang cukup mumpuni.
Semua, semakin dekat dalam jangkauan. Bangun tidur atau kapanpun jika sedang di rumah, saya tinggal menyalakan laptop dan berselancar. Juga jika Bundanya Kaka butuh menu makanan atau informasi lainnya untuk si Kecil.
Sunday, December 30, 2012
Thursday, December 27, 2012
Cuti
Satu pekan terakhir di tahun 2012 ini saya cuti. Berbeda dengan periode libur sebelumnya yang saya habiskan ke Jogja, kami sekeluarga memilih di Jakarta saja.
Kebetulan, saya habis sakit. Flu saja sih tapi lama juga, sekitar dua minggu tenggorokan meradang, pilek dan batuk. Jadi cuti kali ini sekaligus untuk masa pemulihan.
Seharian ini, waktu saya habiskan di rumah. Menemani si kecil Kaka, 2 tahun, main di dalam rumah.
Sementara bundanya ketiduran di kamar. Kaka main mobil2an dan sepeda roda tiga. Sambil sesekali menengok layar kaca yang menayangkan channel Baby TV.
Kebetulan, saya habis sakit. Flu saja sih tapi lama juga, sekitar dua minggu tenggorokan meradang, pilek dan batuk. Jadi cuti kali ini sekaligus untuk masa pemulihan.
Seharian ini, waktu saya habiskan di rumah. Menemani si kecil Kaka, 2 tahun, main di dalam rumah.
Sementara bundanya ketiduran di kamar. Kaka main mobil2an dan sepeda roda tiga. Sambil sesekali menengok layar kaca yang menayangkan channel Baby TV.
Saturday, December 8, 2012
Jogja
Awal Desember ini kami ke Jogja. Saya, Bunda dan si kecil Kaka, 2 tahun.
Berangkat dari stasiun Gambir, di timur Monas, sekitar jam 9 pagi. Melewati Cirebon dan Purwokerto, kereta api Taksaka masuk ke Tugu jam setengah lima.
Ornamen klasik dan sisa-sisa nuansa kolonial tentu saja membawa lembaran memori ke kota kelahiran saya ini.
Ah, romantisme. Saya tersenyum malu dan menyibukkan diri dengan tentengan tas travel dan menggandeng tangan mungil Kaka.
Taksi biru merayap keluar halaman Tugu, menuju rumah Bapak di Salakan. Hanya 15 menit.
Hari-hari berikutnya kami menelesuri titik-titik Jogja dan sekitarnya. Bakmi Kadin di Bintaran, pasar Beringharjo, Alun-alun Utara dan Selatan, dan Bakpia pathok. Juga memanjakan Kaka ke Candi Borobudur di suatu pagi dan langsung ke Pantai Parangtritis sore harinya.
Berangkat dari stasiun Gambir, di timur Monas, sekitar jam 9 pagi. Melewati Cirebon dan Purwokerto, kereta api Taksaka masuk ke Tugu jam setengah lima.
Ornamen klasik dan sisa-sisa nuansa kolonial tentu saja membawa lembaran memori ke kota kelahiran saya ini.
Ah, romantisme. Saya tersenyum malu dan menyibukkan diri dengan tentengan tas travel dan menggandeng tangan mungil Kaka.
Taksi biru merayap keluar halaman Tugu, menuju rumah Bapak di Salakan. Hanya 15 menit.
Hari-hari berikutnya kami menelesuri titik-titik Jogja dan sekitarnya. Bakmi Kadin di Bintaran, pasar Beringharjo, Alun-alun Utara dan Selatan, dan Bakpia pathok. Juga memanjakan Kaka ke Candi Borobudur di suatu pagi dan langsung ke Pantai Parangtritis sore harinya.
Wednesday, November 7, 2012
Energi
Sumpah, saya pengen tahu, energi apa yang dipunyai mereka.
Sampai-sampai mereka mampu berkarya bertutur cerita pendek, merajut novel, dan menggubah lagu. Juga menulis lembar-lembar buku tentang apa saja.
Sejatinya, dari beberapa mereka adalah kawan saya. Sebagian besar kawan menimba ilmu nun di Jogja sana dulu. Tak sedikit juga yang menjadi teman semeja makan di sela-sela kerja.
Sedangkan saya terlalu berkutat pada angka-angka ukuran pencapaian kinerja perusahaan A, pabrik B dan kelompok usaha C begitu seterusnya.
Di sela-sela itu, jika ada rehat sejenak, saya memilih terbahak-bahak bersama kawan-kawan. Menertakan diri sendiri. Mengepulkan asap dari mulut dan mencuri-curi pandang pada yang bening-bening. Aihhh....
Sampai-sampai mereka mampu berkarya bertutur cerita pendek, merajut novel, dan menggubah lagu. Juga menulis lembar-lembar buku tentang apa saja.
Sejatinya, dari beberapa mereka adalah kawan saya. Sebagian besar kawan menimba ilmu nun di Jogja sana dulu. Tak sedikit juga yang menjadi teman semeja makan di sela-sela kerja.
Sedangkan saya terlalu berkutat pada angka-angka ukuran pencapaian kinerja perusahaan A, pabrik B dan kelompok usaha C begitu seterusnya.
Di sela-sela itu, jika ada rehat sejenak, saya memilih terbahak-bahak bersama kawan-kawan. Menertakan diri sendiri. Mengepulkan asap dari mulut dan mencuri-curi pandang pada yang bening-bening. Aihhh....
Friday, October 19, 2012
Jalan-jalan ke Lampung
Ini dari selasa sampai kamis, 16-18 Oktober 2012.
Yg dr Ixus nyusul dah ...
Oya, foto2nya emang separo laporan, separo narsis hehehe
+++
Monday, October 1, 2012
Enam tigapuluh
Ada semilir udara pagi ketika saya membuka pintu teras, jam 06.30 ini. Kepulan kopi panas menari-nari ditimpa semburat mentari dari sela ventilasi.
Duduk di lantai keramik yang sejuk, suasanannya bertambah adem.
Ternyata di tengah hiruk pikuk ibukota dan sesaknya Jakarta, masih bisa menikmati sepenggal keteduhan. Yaps, hanya sepenggal karena dalam hitungan satu-dua jam lagi, gerah bakal kembali menjarah kesejukan ini.
Selagi masih bisa menikmati, seduhan kopi berikut aromanya saya hirup puas-puas. Slrupppsss... :) Alhamdulillah
+++
Duduk di lantai keramik yang sejuk, suasanannya bertambah adem.
Ternyata di tengah hiruk pikuk ibukota dan sesaknya Jakarta, masih bisa menikmati sepenggal keteduhan. Yaps, hanya sepenggal karena dalam hitungan satu-dua jam lagi, gerah bakal kembali menjarah kesejukan ini.
Selagi masih bisa menikmati, seduhan kopi berikut aromanya saya hirup puas-puas. Slrupppsss... :) Alhamdulillah
+++
Sunday, September 23, 2012
Kata-kata Kaka
Bulan ini kosa kata si Kaka banyak bertambah. Sepertinya, ini fase dia meniru dan menyerap dari lingkungan sekitar. Usia putra kami bulan ini 1 tahun 9 bulan.
Dia lebih banyak nyeletuk sendiri dibanding kami ajarin. Seperti ketika 3 bulan lalu tiba-tiba memanggil saya dengan 'yayah'.
September ini, Kaka mengucap sapi dengan jelas, begitu pula untuk kelinci. Sedangkan 'wa-wa' atau kadang 'wa-wa-wa' untuk kura-kura.
Jika merajuk, dia akan melengking: 'oti', maksudnya roti. Apalagi jika bel sepeda pedagang bakery keliling berdering melewati rumah. Plus 'susu', minta dibuatkan susu SGM.
Ketika tiduran, Kaka menunjuk langit-langit tempat stiker fosfor berbentuk bebek ditempel. "Bebek!" katanya.
Saturday, September 22, 2012
Talok alias Cherry tree
Minggu lalu, kami menanam pohon talok. Kerennya, sering disebut pohon cherry atau ceri. Juga dikenal dengan sebutan kersen.
Sejatinya, kami bukan menanam. Lebih tepat, menancapkan batang cherry ke pekarangan rumah. Batang itu kami dapatkan waktu belanja ke Jameson, Srengseng. Sekalian makan di warung soto tangkar di samping supermarket itu, saya memangkas dua tiga batang sebelum pulang.
Tukang parkirnya bahkan menunjukkan, kalau mau ambil saja anak-anak pohon yang tumbuh sendiri di kiri kanan induknya. Di situ, sudah berjajar 5-6 pohon cherry besar. Belum terhitung pucuk-pucuk yunior.
Kami sempat khawatir, memangnya bisa batang itu terus tumbuh menjadi pohon lantaran tanpa akar. Apalagi pengetahuan biologi saya minim hehehe. Atau harus dicangkok? waduh, rempong bok +_O
Thursday, September 13, 2012
Makan malam di Asofa
Tak jarang, saya membeli makanan dari pedagang keliling di sekitar rumah jika malam hari. Entah menunggu mereka lewat di depan rumah atau saya yang nyamperin tempat mangkal mereka di sudut jalan kompleks.
Bukan cuma sebungkus sate atau pecel ayam dan lele yang diperoleh. Ada juga obrolan hangat tentang segala sesuatu.
Semua mengalir renyah tanpa mikir apakah ini basa-basi atau bukan. Tuturan tentang pengalaman berdagang sejak tahun 2000an, atau gonta ganti jenis dagangan juga soal bikin gerobak sendiri.
Friday, September 7, 2012
Memilih case kamera
Usai membeli kamera saku atau pocket, lazimnya bakal berburu tas kecil untuk menyimpan alat fotografi itu.
Kalau beruntung, kita mendapat bonus tas dalam paket pembelian. Di luar itu, kita harus membeli secara terpisah.
Tentunya, tas atau case berfungsi untuk melindungi, juga bolehlah untuk sedikit matching dr sisi gaya :) Di pasaran, kita disodorin banyak pilihan. Dari bahannya misalnya menyerupai tas kecil dari bahan kain agak tebal, lalu kain halus atau sering disebut soft-case.
Untuk tas, sering ditemui dengan ritsleting. Kita bisa mendapatkannya di toko kamera juga di toko peralatan outdoor.
Yang demen style, dapat memilih softcase yang berwarna-warni dan bercorak beragam.
Ada satu lagi jenis penyimpanan kamera saku yaitu hardcase. Bentuknya kecil, sesuai ukuran kamera yang mungil.
Saya memilih jenis ini, lantaran kompromi antara ukuran, fungsi pelindung dan gaya :) Bahannya dari plastik bercampur karet dengan tekstur permukaan dof. Sehingga tidak terlalu licin dipegang.
Dibandingkan dengan tas kamera saku, ukurannya tidak memakan tempat jika dijejalkan ke tas jinjing atau ransel kita.
Memang sedikit lebih besar daripada softcase lantaran dindingnya lebih tebal. Yaiyalah, komparasi antara plastik-karet dengan kain he3
Sunday, September 2, 2012
Yess!! Lari 10 km
Akhirnya saya sakksess melewati program adaptasi lari pasca bulan puasa kemarin.
Program dan jadwalnya sudah ditulis di sini
Alhamdulillah berkat disiplin dan tidak terburu-buru langsung tancap gas, saya tidak sampai pegal-pegal dan kram.
Malah, dari soal waktu, terus membaik, dari 30 menit, lanjottt ke 45 menit dan menjadi 50 menit. Jarak juga makin terentang. Awalnya hanya 5 km lalu 7-8 km, kemudian 9 km dan kemarin tembus 10 km #banggasedikitpamer :)
Thursday, August 23, 2012
Bomber, Gringo, Hunger
Tiga kata itu adalah penggalan tiga film yang saya tonton di rumah minggu ini. The Bomber, film berbahasa Rusia dan oleh aktor-aktor Negeri Beruang Merah, tentang perang dunia II.
Lalu Get the Gringo - film action-nya Mel Gibson sebagai perampok bank di AS yang terperosok di penjara Mexico kemudian Hunger Game, film thriller dengan nuansa futuristik.
Lalu Get the Gringo - film action-nya Mel Gibson sebagai perampok bank di AS yang terperosok di penjara Mexico kemudian Hunger Game, film thriller dengan nuansa futuristik.
Ketiganya saya peroleh setelah belanja keping DVD di Mal Permata Hijau, Jakarta. Ini mumpung sekarang masih suasana liburan meski sejatinya sudah masuk kantor.
Intensitas kerja yang masih longgar saya nikmati saja dengan menonton DVD. Memilah judul film pun ndak pakai persiapan misalnya browsing dulu. Saya langsung ke outlet penjual DVD langganan dan memilih di tempat.
Mungkin ada saja judul yang lain. Lain waktu saya akan googling dulu atau melahap iklan-iklan film bioskop di koran.
Jika tiga film itu ber-genre action, bisa jadi nanti-nanti saya akan menjumput keping DVD yang berjenis komedi, juga drama. Oya di Permata Hijau, harga per film 7000 ribu perak. Jika ngeluyur ke Glodok, kayaknya bisa 4000an perak :) #jauhbener
Labels:
Cerita,
lari,
lotto,
new balance,
running
Tuesday, August 21, 2012
Menu Lari (Latihan Adaptasi)
Sepanjang bulan puasa yang baru lewat kemarin, agenda olahraga
lari saya ikutan puasa. Sejatinya, bisa saja sih mengatur jadwal lari tapi sekalian
aja buat istirahat.
Nah, begitu Lebaran tiba, saya ingin mengayuh kaki kembali.
Tentu tidak bisa langsung in fire melahap trek lari sepanjang 7-10 kilometer (km).
Juga tidak langsung full berlari hingga 30-45 menit nonstop.
Makanya, saya perlu ambil sesi adaptasi setelah absen
lumayan lama. Menunya pun disusun dulu biar menjadi panduan, plus sekaligus agar
saya terpacu menjaga mood dan semangat. :)
Saya ambil sesi adaptasi selama satu pekan, atau tujuh hari.
Bolehlah ambil 1 hari istirahat, jika perlu. Waktunya pagi hari setelah sholat
subuh, start jam 5.
Hari #1
Jalan kaki selama 45 menit nonstop. Kecepatannya wajar,
bener-bener jalan kaki, tidak dipercepat dan
tidak pula dilambat-lambatin.
Saturday, August 18, 2012
Jepret! Maksimalkan kamera kita
Kamera. Yang saya maksud sebagai kamera bukan hanya untuk sebuah SLR nan canggih, juga bukan pocket camera yang funky, pun bukan pula merujuk pada kamera lomo yang ngetren.
Maksudnya ya semua jenis kamera, pokok'e yang bisa motret dan njepret. SLR, kamera saku, lomo, juga kamera handphone dari kelas VGA jaman 2000an sampai kamera yang ditanam di BB dan iPhone. Juga kamera yang pake gulungan film negatif.
Dengan artian kamera yang seluas itu, sekarang ini alat fotografi itu sudah melekat pada diri kita. Kedekatannya, paling terasa, karena diantar oleh produsen handphone (HP). Kamera sudah menjadi bagian standar telepon seluler itu. Kita ndak perlu lagi membeli membeli kamera secara terpisah, kecuali jika memang berniat dari awal untuk memiliki kamera sekalian.
Nah, saya lihat, termasuk ke diri sendiri, penggunaan kamera masih kurang maksimal. Untuk HP misalnya, kamera hanya digunakan untuk memotret diri sendiri atau paling jauh teman dan keluarga. Itupun ketika lagi ngumpul-ngumpul.
Lantas diupload ke FB atau media sosial lainnya. Duduk merapat, memoncongkan bibir, mengacungkan jari, menutup muka sendiri, juga iseng menangkupkan telapak tangan ke wajah orang lain. Atau mengangkat gelas minuman, bisa juga mengangkat potongan pizza ke arah kamera. Jepret lalu share.
Ketika masih menggunakan kamera sebatas itu, tak jarang saya teringat bahwa kamera memiliki fungsi dokumentasi. Perekam peristiwa. Penghenti waktu.
Saya sendiri, berusaha menyempatkan sekian detik hingga menit untuk men-jepret sekeliling. Benar-benar sekeliling, misalnya ketika sudah menikah dan lahir si kecil, saya suka memotret bundanya dan Kaka. Plus saya sendiri dong hehehe.
"Idihh, ayah motret terus sih," kata bundanya ketika kami makan bersama. Atau juga ketika saya berjalan mendahului mereka di pagi hari, lantas setelah 3-4 meter berbalik untuk memotret mereka dengan sudut rendah atau low angle. Juga high angle atau pula jarak dekat.
Friday, August 17, 2012
Jajan
Berbuka puasa di warung bakso Pak Kumis di ruas Wakhid Hasyim, Jakarta Pusat, duduk di seberang meja seorang anak kecil 7 tahunan bersama Ibunya. Saya membayangkan, apa yang saya rasakan ketika pada usia yang sama dijajanin bakso oleh Ibu almarhum.
Kalau merunut-runut serpihan memori, kayaknya yang saya rasakan tentu suka cita menyantap kuah dan butir-butir Bakso. Langganan kami kala itu, warung bakso di pojok simpang empat Toko Maga, Jalan DI Panjaitan, Jogja. Waktu itu, toko Maga masih sebatas toko kecil dan sekarang sudah menjadi toko swalayan.
Kami jajan disitu, biasanya tanggal gajian Ibu. Beliau mengajar di SDN Gading II di Jl Mayjen Sutoyo. Disitu juga saya dan empat kakak bersekolah.
Keduanya hanya berjarak sekitar 600 meter dr sekolah, Ibu cukup mendudukkan saya di boncengan sepeda anginnya dan mengayuhnya pelan-pelan.
Wednesday, August 15, 2012
Mudik
Sabtu kemarin saya mengantar istri dan si kecil Kaka mudik ke Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Dengan Lion Air berangkat dari Cengkareng, Bandara Soekarno-Hatta tujuan Palembang, ini penerbangan pertama bagi mereka berdua. Ada kekhawatiran pada awalnya, juga antusiasme.
Sejatinya, kami ingin pulang kampung seminggu lebih awal. Lantaran mesti beberes rumah usai pindahan, akhirnya mundur satu pekan.
Persiapan kami bukan sekadar memesan tiket dan memastikan jemputan di bandara. Bukan teknis seperti itu. Malah kami, terutama Bundanya Kaka, sempat was-was bagaimana dengan Kaka yang masih setahun 8 bulan untuk terbang dengan pesawat.
Yang kami tahu dan dengar, mengajak anak kecil apalagi bayi mesti hati-hati. Pertama, kalau boleh mengurutkan, soal pengaruh tekanan udara di pesawat terhadap gendang telinganya. Tekanan udara yang berbeda, dikhawatirkan berdampak pada pendengaran si kecil.
Friday, August 10, 2012
Yakin
"Saya melihat sosok seorang kawan seperti saya sendiri setahun lalu"
Seorang teman bercerita pada saya tempo hari. Teman kantornya terbilang baru di pekerjaan yang sekarang. Jenis kerja yang berbeda dan kantor yang lain pula. Tentu standarnya pun sudah bergeser.
Ketika diminta untuk konfirmasi dan mengharuskannya berhubungan dan pihak lain, sang teman baru tadi begitu gelagepan dan panikan. Meski hanya lewat telepon, tangannya gemetaran dan bulir-bulir keringat membutir di keningnya.
Menuliskan laporan pun belepotan, banyak tanda baca yang terbolak-balik penempatannya. "Titik jadi koma dan koma jadi titik," ujar teman saya tentang teman kantornya.
Wednesday, August 8, 2012
Betis
Nonton siaran langsung sepakbola Olimpiade London, Korsel-Brazil, sambil selonjoran. Makin nyadar ternyata betis saya kini ramping. Terlalu ramping malah.
Melongok ke layar kaca, gerak para atlet begitu bertenaga dengan ayunan ringan sekaligus tapak kaki mantap. Ketika lari, bahu juga seolah mengikuti kayuhan kaki.
Di jeda turun minum, iklan yang menampilkan orang-orang biasa, bukan atlit, mempertontonkan kelincahan beraktivitas. Bermain basket, tenis meja, free-style BMX, surfing dan juga menenteng belanjaan di pasar sayur.
Kembali tangan saya mengurut betis langsing usai Korsel mendapat hadiah free-kick. Skor sementara masih 0-1 utk Brazil.
Nun bertahun lalu, kegemaran berlari membuat badan saya begitu terasa bugar. Langkah ringan meski berjalan jauh. Juga penuh semangat.
Tuesday, August 7, 2012
Memilih ...
Beberapa bulan belakangan ini, pedal gas ngeblog saya ngadat. Lumayan jarang menulis meski ide-ide mengelilingi lingkar kepala.
Pernah satu ketika, tebersit pengen bercerita tentang obrolan dengan pedagang asongan di Karet, Sudirman, Jakarta. Sayangnya hanya lewat begitu saja.
Lantas beda hari, ujug-ujug alias tiba-tiba atawa spontan pengen nulis tentang jajanan di kawasan Binus, Palmerah sampai Rawabelong, Jakarta Barat. Idem, hanya mampir di benak.
Pun juga ketika pulang malam dari kantor. Ingin mosting tentang perjalanan hari ini. Lagi-lagi hanya ide kosong tanpa wujud di blog.
Thursday, August 2, 2012
Selamat pagi Jakarta ...
Usai sahur, saya memilih menyalakan laptop. Hari-hari sebelumnya lebih sering kembali ke kasur dan bangun siang.
Pertama yang saya tuju ketika browsing ialah Picasa web album. Upload dan merapikan foto yang jumlahnya sudah bejibun di hardisk.
Kedua, baca-baca berita pagi versi online. Kebetulan, saya klik hariandetik.com dan tempo.co
Ketiga, ya posting blog ini setelah nulis terakhir kalinya pada sepertiga pertama bulan Juli. Upsss... terlalu lama bolos posting :)
Browsing dan nulis blog pun sambil nunggu proses unggah foto-foto ke Picasa kelar. Abis ini, agendanya beralih ke beberes rumah.
Bangun pagi ternyata bikin saya bisa mengerjakan beberapa hal :) Mungkin setelah beberes, lanjutin tidur yang tertunda #Lhaaa .... :D
Tuesday, July 10, 2012
United Tractors Batalkan Akuisisi Tambang di Kaltim
United Tractors Cetak Penjualan Alat Berat Bulan Juni 500 unit
United Tractors Batal Akuisisi Tambang di Kaltim
Perseroan membatalkan akuisisi tambang batu bara di
Kalimantan Timur namun memastikan mengambil alih konsesi di Kalimantan Tengah
JAKARTA - PT United Tractors Tbk (UNTR) akhirnya membatalkan
rencana akuisisi konsesi tambang batu bara di Kalimantan Timur (Kaltim). Emiten
distributor alat berat dan pertambangan batu bara ini sejatinya telah merencanakan
pengambilalihan lahan tambang sejak tahun 2011 silam.
“Kami putuskan batal mengakusisi tambang batu bara di
Kaltim,” ungkap Direktur Keuangan United Tractors, Gidion Hasan ketika
dihubungi Koran Jakarta, Senin (9/7). Penyebab pembatalan akuisisi, menurut
Gidion karena perseroan melihat lahan tambang di Kaltim tidak sesuai dengan harapan
perseroan.
Terkait detail ketidaksesuaian itu, Gidion tidak menjelaskan
secara terperinci. “Secara keseluruhan, konsesi tambang itu tidak memenuhi
ekspektasi kami,” katanya.
Sebelumnya, perseroan juga menetapkan kualifikasi umum tambang yang diakuisi perseroan mesti memiliki cadangan minimal 30 juta ton batu bara. Dari laporan due diligence, lahan tambang di Kaltim menunjukkan level kalori dalam kisaran 6.000-6.300 kcal/kg atau termasuk kategori kalori tinggi.
Batalnya akuisisi di Kaltim rupanya tidak mendorong perseroan untuk mencari pengganti dengan lahan tambang lain yang lebih berprospek menjanjikan. “Incaran lahan lain tidak ada,” katanya.
Wednesday, July 4, 2012
Nggombal dan Humor =_+
Bokap-nyokapmu keknya pakar marketing lho say.
Mereka mem-bundling kamu dengan gula dan madu. So sweet deh jadinya :D
+++
Konon, saya lupa siapa yang bilang, unsur paling dominan dari humor adalah faktor kejutan.
Shocking. Juga spontan. Wajar jika dalam obrolan di meja makan, food-court, lift, kantor, ruang rapat, celetukan seorang kawan bisa bikin kita terbahak.
+++
Konon, saya lupa siapa yang bilang, unsur paling dominan dari humor adalah faktor kejutan.
Shocking. Juga spontan. Wajar jika dalam obrolan di meja makan, food-court, lift, kantor, ruang rapat, celetukan seorang kawan bisa bikin kita terbahak.
Saturday, June 30, 2012
Jual :: Ipad 2 16 gb wifi Only - Jakarta
[ ini posting jualan pertama :) ]
SOLD!
Dah terjual ke agan dari Tanjung Duren, Jakarta pagi ini. COD deket Binus.
Trims Blogger n Kaskuser.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Langsung aje:
SOLD!
Dah terjual ke agan dari Tanjung Duren, Jakarta pagi ini. COD deket Binus.
Trims Blogger n Kaskuser.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
JUAL ::
Ipad 2 (seri 2) Apple
Harga : SOLD
Posisi Jakarta, Palmerah. deket Binus
Spesifikasi ::
Harga : SOLD
Posisi Jakarta, Palmerah. deket Binus
Spesifikasi ::
- 16 gb
- Wifi only
- Nggak 3G
- White
Kondisi:
- 99 persen (mulusss)
- Belum dipakai, pernah dinyalain 2-3 kali
- Udah di buka
- Layar belum tersentuh sidik jari, masih terbungkus plastik pabrik
- Isi box lengkap bawaan pabrik, charger original
KENAPA dijual?
- Ga cocok buat kerja (saya lebih banyak ngetik/ nulis dalam waktu lama)
- Ini barang dapet dari hadiah gathering relasi sebulan lalu, Mei 2012
Tuesday, June 26, 2012
Jelajah
Malam ini, tepatnya dini hari ini, saya menjelajah sudut-sudut bumi.
Dari markas pemadam kebakaran di Jakarta Barat, menyusuri deretan
kios-kios tua Pasar Telo di Jogja.
Lantas menyeberang ke hutan Kalimantan yang meranggas, bukan oleh
musim kering tapi habis ditebas dan disulap menjadi kebun sawit bahkan
tambang batu bara.
Disini saya termangu-mangu setengah jam. Dan mulai berbelok ke utara,
menyisir pegunungan China utara. Mampir sebentar ke Kazakhstan,
memotret lanskap perkotaan ibukota baru mereka, Astana.
Sunday, June 24, 2012
Saturday, June 16, 2012
Pulang
Dari kegemaran saya soal travelling, perjalanan pulang tetaplah yang paling saya sukai.
Pulang bagi saya bukan lagi identik tentang satu kota tujuan. Sampai usia 30 tahun saya memang tinggal di kota kelahiran Jogja.
Lantas menikah dengan Bundanya Kaka yg berkampung halaman Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Kini, kami tinggal di Palmerah, Jakarta.
Perjalanan ke tiga kota itu saya anggap sebagai pulang. Dari Jakarta, saya menikmati perjalanan ke Jogja. Begitu juga ketika kembali ke Ibukota.
Deru derak roda kereta saya nikmati. Pula, keramaian di ruang tunggu bandara. Juga, hiruk pikuk di Merak dan aroma ruang-ruang kapal feri menuju Bakauheni ketika menyeberang ke Sumatera.
Labels:
Cerita,
jogja,
Perjalanan,
pulang,
Tanjung Enim
Friday, June 15, 2012
Makan (bener-bener)malem
Bangun dari tidur. Dini hari. Perut separo laper. Makan di tengah keheningan sekeliling.
Tentu saya pernah terbangun lewat tengah malam. Entah karena mimpi ga asek atau benar-benar spontan terbangun.
Beranjak dari kasur, menuju ruang tengah. Mata memicing menghitung sudut jarum jam dinding. "Jam satu."
Atau, "Jam setengah tiga," gumam dalam hati.
Istri bobok ngelonin Kaka. Atau ketika masih di Jogja, kakak-kakak pun terlelap.
Siaran TV jarang yang menarik di waktu malam. Kecuali musim bola seperti Piala Eropa seperti sekarang.
Tentu saya pernah terbangun lewat tengah malam. Entah karena mimpi ga asek atau benar-benar spontan terbangun.
Beranjak dari kasur, menuju ruang tengah. Mata memicing menghitung sudut jarum jam dinding. "Jam satu."
Atau, "Jam setengah tiga," gumam dalam hati.
Istri bobok ngelonin Kaka. Atau ketika masih di Jogja, kakak-kakak pun terlelap.
Siaran TV jarang yang menarik di waktu malam. Kecuali musim bola seperti Piala Eropa seperti sekarang.
Wednesday, May 16, 2012
Monday, April 2, 2012
Libur
Sudah seminggu, tepatnya sepuluh hari saya terpapar flu. Selama itu pula sepatu lari ngganggur di rak sepatu.
Terang saja, kondisi kayak gini bikin saya bete. Lari bukan bagi saya bukan sekadar olahraga, lari juga sekaligus buat refreshing.
Minggu-minggu kemarin, saya sudah sempat mengukur jarak seputaran Palmerah. Saya mencari rute yang pas untuk mendapatkan jarak 10 kilometer.
Naik Jupiter merah, ternyata rutenya melingkar. Dengan tambahan dua kali putaran di ruas jalan kompleks, rentang pas 10 K pun terukur.
Terang saja, kondisi kayak gini bikin saya bete. Lari bukan bagi saya bukan sekadar olahraga, lari juga sekaligus buat refreshing.
Minggu-minggu kemarin, saya sudah sempat mengukur jarak seputaran Palmerah. Saya mencari rute yang pas untuk mendapatkan jarak 10 kilometer.
Naik Jupiter merah, ternyata rutenya melingkar. Dengan tambahan dua kali putaran di ruas jalan kompleks, rentang pas 10 K pun terukur.
Labels:
lari,
new balance,
running
Sunday, April 1, 2012
Ekstrovert
Anggap saja spelling istilah itu sudah benar. Jika salah, aku koreksi lain waktu...
+++
Satu saat, dalam obrolan kopi panas nun di Jogja 3-4 tahun lalu, terceletuk dari mulutku: aku juga introvert lho...
Sejatinya itu merespon cerita kawan tentang teman yang lain, ngerumpi gitu deh.
+++
Satu saat, dalam obrolan kopi panas nun di Jogja 3-4 tahun lalu, terceletuk dari mulutku: aku juga introvert lho...
Sejatinya itu merespon cerita kawan tentang teman yang lain, ngerumpi gitu deh.
Friday, March 23, 2012
Panas, Dingin, dan Daniel Sahuleka
Ketika dalam perjalanan ke kantor di hari libur ini, cuaca terik memanggang di sepanjang Palmerah, Slipi, Tanah Abang hingga Sarinah dekat kantor.
Sodara-sodara saya di Jogja menyebutnya, panas ngenthak-enthak. Terik banget. Sampai-sampai kibasan angin sepoi-sepoi pun seperti menampar muka, menembus kaca helm dengan jilatan panasnya.
Nah, kira-kira di ujung jalan Rawabelong, masih di bilangan Palmerah, tiba-tiba angin berhembus dari sisi kanan.
Kebetulan di seberang jalan berjajar pepohonan lumayan rindang. Segera saja saya merasakan sejuk barang sekejap. Lumayan lah hingga belasan meter sebelum panas ngenthak-enthak lagi.
Di saat itu, saya ujug-ujug merasa pengen banget melewatkan siang terik ini bukan di Jakarta.
Sodara-sodara saya di Jogja menyebutnya, panas ngenthak-enthak. Terik banget. Sampai-sampai kibasan angin sepoi-sepoi pun seperti menampar muka, menembus kaca helm dengan jilatan panasnya.
Nah, kira-kira di ujung jalan Rawabelong, masih di bilangan Palmerah, tiba-tiba angin berhembus dari sisi kanan.
Kebetulan di seberang jalan berjajar pepohonan lumayan rindang. Segera saja saya merasakan sejuk barang sekejap. Lumayan lah hingga belasan meter sebelum panas ngenthak-enthak lagi.
Di saat itu, saya ujug-ujug merasa pengen banget melewatkan siang terik ini bukan di Jakarta.
Tuesday, March 13, 2012
Gerimis
"Yaaa... ujan deh," keluh saya, sambil melongok ke luar jendela rumah kos. Nun dua tahun lalu ketika status FB masih 'in relationship' dengan bundanya Kaka.
"Ujan, Mas?" tanyanya memastikan.
Saya menjulurkan tangan, mengukur rintik air di telapak tangan.
"Ooo... Ga deras, kok. Cuma gerimis... Gerimis romantis," jawab saya spontan.
"Heeiii... Pagi-pagi genit sehhh," dia terbahak.
"Ujan, Mas?" tanyanya memastikan.
Saya menjulurkan tangan, mengukur rintik air di telapak tangan.
"Ooo... Ga deras, kok. Cuma gerimis... Gerimis romantis," jawab saya spontan.
"Heeiii... Pagi-pagi genit sehhh," dia terbahak.
Sunday, March 4, 2012
Mengamplas Aspal
Saya suka olahraga lari.
Mengenalnya sejak masa sekolah lewat pelajaran olahraga di SD hingga sekolah menengah.
Sedangkan menikmatinya sebagai hobi dan rutinitas malah ketika kuliah. Saya ingat persis, di suatu subuh 1997 ketika masa pemilu, spontan mencomot sepatu Spotec warna putih biru di rak teras samping. Merek ini sepertinya sudah almarhum :)
Pemanasan 10 menitan, lalu saya berjalan kaki ke jalan besar. 200 meter dari rumah di bilangan Jl Menukan, Jogja.
Mengenalnya sejak masa sekolah lewat pelajaran olahraga di SD hingga sekolah menengah.
Sedangkan menikmatinya sebagai hobi dan rutinitas malah ketika kuliah. Saya ingat persis, di suatu subuh 1997 ketika masa pemilu, spontan mencomot sepatu Spotec warna putih biru di rak teras samping. Merek ini sepertinya sudah almarhum :)
Pemanasan 10 menitan, lalu saya berjalan kaki ke jalan besar. 200 meter dari rumah di bilangan Jl Menukan, Jogja.
Thursday, March 1, 2012
HP atau PC?
Ini soal pilihan ngetik artikel blog di HP qwerty atau di keyboard PC-laptop.
Untuk urusan kerjaan, saya lebih nyaman memainkan jari di keyboard PC. Pasalnya, lebih leluasa dalam melakukan hal lainnya. Terutama, browsing dan membuka-buka catatan di buku tulis.
Juga sambil membolak-balik bahan tulisan seperti buku atau laporan tertulis lainnya. Simpelnya, mengetik di keyboard lebih mendukung multitasking. Setidaknya bagi saya seh :)
Bagaimana untuk HP qwerty?
Ini pilihan pertama saya jika menulis di blog.
Untuk urusan kerjaan, saya lebih nyaman memainkan jari di keyboard PC. Pasalnya, lebih leluasa dalam melakukan hal lainnya. Terutama, browsing dan membuka-buka catatan di buku tulis.
Juga sambil membolak-balik bahan tulisan seperti buku atau laporan tertulis lainnya. Simpelnya, mengetik di keyboard lebih mendukung multitasking. Setidaknya bagi saya seh :)
Bagaimana untuk HP qwerty?
Ini pilihan pertama saya jika menulis di blog.
Saturday, February 25, 2012
Mentok
(Masih lanjutan serial 'Wartawan Bego')
Minggu kemarin, saya bareng beberapa teman dari media lain liputan di acara peluncuran apartemen baru di Kuningan, Jakarta. Yang punya gawe adalah perusahaan properti, sebut saja JS.
Sebagai jurnalis korporasi, kami semua berharap jajaran direksi perusahaan JS agar kami bisa mendapat materi berita soal kinerja dan rencana bisnis ke depan.
Kalau dari acaranya sendiri, sudah pasti lebih merupakan berita seremonial dan juga paling jauh soal profil apartemen itu saja.
Sayangnya yang hadir ternyata pihak pengelola apartemen dan general manajer marketing khusus apartemen saja.
Minggu kemarin, saya bareng beberapa teman dari media lain liputan di acara peluncuran apartemen baru di Kuningan, Jakarta. Yang punya gawe adalah perusahaan properti, sebut saja JS.
Sebagai jurnalis korporasi, kami semua berharap jajaran direksi perusahaan JS agar kami bisa mendapat materi berita soal kinerja dan rencana bisnis ke depan.
Kalau dari acaranya sendiri, sudah pasti lebih merupakan berita seremonial dan juga paling jauh soal profil apartemen itu saja.
Sayangnya yang hadir ternyata pihak pengelola apartemen dan general manajer marketing khusus apartemen saja.
Labels:
Artikel,
jurnalistik,
Tips
Magelang
Kota di Jawa Tengah ini sudah saya lewati sejak kecil, sejak saya belum tahu bahwa namanya 'Magelang'.
Ibu, kini sudah almarhumah, mengenalkan kota ini dalam perjalanan menjenguk nenek dan keluarga besar dari Ibu di Temanggung.
Dari Jogja ke Magelang sekitar 48 kilometer dan ke Temanggung kira-kira 25 kilometer lagi. Magelang, bagi saya identik dengan hujan.
Bukan karena sering turun hujan seperti khasnya Bogor. Hanya saja, ketika saya kecil sejak sebelum SD hingga SMA, ketika melewatinya kerap hujan.
Bersama Ibu kami hampir bisa dibilang selalu menumpang bus besar. Ramayana, Handoyo, Santoso, kalau tidak salah ingat. Tarifnya 2000 perak untuk Jogja-Magelang dan 1500 dari Magelang-Temanggung. Itu dulu :)
Ibu, kini sudah almarhumah, mengenalkan kota ini dalam perjalanan menjenguk nenek dan keluarga besar dari Ibu di Temanggung.
Dari Jogja ke Magelang sekitar 48 kilometer dan ke Temanggung kira-kira 25 kilometer lagi. Magelang, bagi saya identik dengan hujan.
Bukan karena sering turun hujan seperti khasnya Bogor. Hanya saja, ketika saya kecil sejak sebelum SD hingga SMA, ketika melewatinya kerap hujan.
Bersama Ibu kami hampir bisa dibilang selalu menumpang bus besar. Ramayana, Handoyo, Santoso, kalau tidak salah ingat. Tarifnya 2000 perak untuk Jogja-Magelang dan 1500 dari Magelang-Temanggung. Itu dulu :)
Labels:
Cerita,
jogja,
magelang,
muntilan,
temanggung
Saturday, February 18, 2012
Wartawan Bego
Siapa yang kerja jadi jurnalis? + Saya.
Siapa yang bego?
+ Saya!
Jadi, posting ini bukan pengen menuding si anu - si itu adalah wartawan bego?
+ Enggak.
Waa... !
+ Lho kok kecewa?
Kirain mau maki-maki di blog tentang wartawan bego. Enggak asik nih postingannya.
+ Ooo... Ya monggo klik website lainnya :D
Siapa yang bego?
+ Saya!
Jadi, posting ini bukan pengen menuding si anu - si itu adalah wartawan bego?
+ Enggak.
Waa... !
+ Lho kok kecewa?
Kirain mau maki-maki di blog tentang wartawan bego. Enggak asik nih postingannya.
+ Ooo... Ya monggo klik website lainnya :D
Wednesday, February 15, 2012
Begadang
Kata om Roma Irama, begadang emang boleh-boleh saja, asal ada perlunya...
Kadang kala, aku juga begadang. Dari yang jarang-jarang itu, lebih seringnya spontan saja. Tanpa sebab, entah kerjaan atau ronda.
Apa yang dikerjakan?
Ketika SMA dulu sampai kuliah, begadangku lebih sering tepekur di meja belajar di kamar. Duduk di kursi dengan radio menyala lirih di depanku.
Siaran radio malam-malam, di Jogja, biasanya kalau nggak si penyiar cuap-cuap dengan backsound lagu slow sayup-sayup, ya deretan beberapa lagu sekaligus diputer terus.
Kadang kala, aku juga begadang. Dari yang jarang-jarang itu, lebih seringnya spontan saja. Tanpa sebab, entah kerjaan atau ronda.
Apa yang dikerjakan?
Ketika SMA dulu sampai kuliah, begadangku lebih sering tepekur di meja belajar di kamar. Duduk di kursi dengan radio menyala lirih di depanku.
Siaran radio malam-malam, di Jogja, biasanya kalau nggak si penyiar cuap-cuap dengan backsound lagu slow sayup-sayup, ya deretan beberapa lagu sekaligus diputer terus.
Friday, February 10, 2012
Dua Selebrasi
[ sumpah, ini fiksi. Percayalah :) ]
Hari ini aku ingin merayakan dua tahun bekerja di Jakarta.
Ehmm... Sebenarnya ada dua momen yang aku selebrasi. Atu-atu ya.
Pertama, Surat Keputusan sebagai pegawai tetap ditandatangani Bos Besar pagi tadi. Siangnya, jelang rolasan, aku dipanggil ke lantai 5, markas Direktur Keuangan dan HRD
Hari ini aku ingin merayakan dua tahun bekerja di Jakarta.
Ehmm... Sebenarnya ada dua momen yang aku selebrasi. Atu-atu ya.
Pertama, Surat Keputusan sebagai pegawai tetap ditandatangani Bos Besar pagi tadi. Siangnya, jelang rolasan, aku dipanggil ke lantai 5, markas Direktur Keuangan dan HRD
Thursday, February 9, 2012
Kamis 9 Feb 2012, sarapan bubur tandas dan sakit kepala
Pagi td Kaka bangun pagi. Seperti kemarin, langsung aja dimandiin ayah di pancuran.
Lalu pijit di mak Matsuroh. Sebelum berangkat, naruh mangkok dulu di tukang bubur.
Selesai pijit, Kaka nangis bentar, langsung nyangking buburnya Kaka n sebungkus bubur bwt ayah :)
Lalu pijit di mak Matsuroh. Sebelum berangkat, naruh mangkok dulu di tukang bubur.
Selesai pijit, Kaka nangis bentar, langsung nyangking buburnya Kaka n sebungkus bubur bwt ayah :)
Tuesday, January 31, 2012
Kala tani tak lagi identik miskin
Sumpah, ini copy-paste dr Antara. Buat cambuk bg mental-pegawai yg masih nongkrong d otak sayah :D
+++
Kala tani tak lagi identik miskin
Senin, 30 Januari 2012 11:58 WIB | Dibaca 1714 kali
Oleh Ganet Dirgantara
Majalengka (ANTARA News) - Menjadi petani tidak identik dengan kemiskinan, setidaknya penduduk di Desa Suniabaru, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Masyarakat di sana membuktikan lebih dari 80 persen penduduk di desa berhawa sejuk itu, sejak 1997, telah menikmati kesuksesan dari profesi bertani.
+++
Kala tani tak lagi identik miskin
Senin, 30 Januari 2012 11:58 WIB | Dibaca 1714 kali
Oleh Ganet Dirgantara
Majalengka (ANTARA News) - Menjadi petani tidak identik dengan kemiskinan, setidaknya penduduk di Desa Suniabaru, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Masyarakat di sana membuktikan lebih dari 80 persen penduduk di desa berhawa sejuk itu, sejak 1997, telah menikmati kesuksesan dari profesi bertani.
20120131 petani majalengka - antara
Sumpah, ini copy paste buat inspirasi mental-pegawai yang tertanam di otak saya :D
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Subscribe to:
Posts (Atom)