United Tractors Cetak Penjualan Alat Berat Bulan Juni 500 unit
United Tractors Batal Akuisisi Tambang di Kaltim
Perseroan membatalkan akuisisi tambang batu bara di
Kalimantan Timur namun memastikan mengambil alih konsesi di Kalimantan Tengah
JAKARTA - PT United Tractors Tbk (UNTR) akhirnya membatalkan
rencana akuisisi konsesi tambang batu bara di Kalimantan Timur (Kaltim). Emiten
distributor alat berat dan pertambangan batu bara ini sejatinya telah merencanakan
pengambilalihan lahan tambang sejak tahun 2011 silam.
“Kami putuskan batal mengakusisi tambang batu bara di
Kaltim,” ungkap Direktur Keuangan United Tractors, Gidion Hasan ketika
dihubungi Koran Jakarta, Senin (9/7). Penyebab pembatalan akuisisi, menurut
Gidion karena perseroan melihat lahan tambang di Kaltim tidak sesuai dengan harapan
perseroan.
Terkait detail ketidaksesuaian itu, Gidion tidak menjelaskan
secara terperinci. “Secara keseluruhan, konsesi tambang itu tidak memenuhi
ekspektasi kami,” katanya.
Sebelumnya, perseroan juga menetapkan kualifikasi umum tambang yang diakuisi perseroan mesti memiliki cadangan minimal 30 juta ton batu bara. Dari laporan due diligence, lahan tambang di Kaltim menunjukkan level kalori dalam kisaran 6.000-6.300 kcal/kg atau termasuk kategori kalori tinggi.
Batalnya akuisisi di Kaltim rupanya tidak mendorong perseroan untuk mencari pengganti dengan lahan tambang lain yang lebih berprospek menjanjikan. “Incaran lahan lain tidak ada,” katanya.
Dia memastikan bahwa kesepakatan akuisisi akan dilakukan pada
bulan Agustus 2012 mendatang. “Saat ini masih proses, dan satu bulan lagi bakal
closing akuisisi,” paparnya.
Rencana penutupan transaksi akuisisi, dijelaskan Gidion
bukan berarti langsung berproduksi. “Kalau untuk eskplorasi atau produksi masih
lama,” ucapnya.
Sebelumnya, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu
berharap akuisisi itu untuk meningkatkan jumlah cadangan batu bara hingga 500
juta ton dari total jumlah cadangan saati ini 369 juta ton.
Penjualan Alat Berat
Untuk penjualan alat berat, realisasi penjualan alat-alat
berat di bulan Juni 2012 anjlok hingga 35,32 persen dibanding bulan Mei
sebelumnya. “Di bulan Juni ini, perseroan menjual sebanyak 500 unit alat
berat,” tutur Gidion.
Bulan lalu, perseroan masih membukukan penjualan sebanyak
773 unit alat berat sehingga terjadi penurunan 273 unit. Dengan demikian
sepanjang semester I-2012, perseroan membukukan penjualan sebesar 4229 unit
alat berat atau 49,7 persen dari target sepanjang 2012.
Tekanan kinerja penjualan seperti ini juga sudah direspon
perseroan. United Tractors sudah merevisi target penjualan alat berat 2012
menjadi 8500 unit dari sebelumnya mengincar 9500 unit. Target teranyar itu
masih terhitung naik tipis dibanding realisasi penjualan 2011 yang sebanyak 8467
unit.
Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K Loebis,
mengatakan sebagian besar masih dikontribusi dari sektor pertambangan. “Porsi
sektor pertambangan masih mendominasi penjualan alat berat,” ujar dia, terpisah.
Sementara itu, perseroan berencana membeli Medium Terms
Notes yang diterbitkan PT Surya Artha Nusantara Finance (SanF) dan terdiri dari
3 seri. United Tractors telah melakukan
pembelian MTN Seri A senilai 100 miliar rupiah dan akan melakukan pembelian MTN
seri B dan C maksimum 200 miliar rupiah.
“Perseroan juga berencana mengambil sebagian atau seluruh
MTN yang akan diterbitkan kembali SanF senilai 300 miliar rupiah,” ujar
Gidion. Tingkat bunganya sebesar 5,25
persen dan pembelian ini untuk mendukung penjualan alat berat perseroan.
Caranya, dana yang diperoleh dari pembelian MTN itu akan
digunakan untuk membiayai penjualan alat
berat kepada konsumen dengan tingkat bunga yang kompetitif. SanF sendiri
dimilliki juga oleh induk usaha United Tractors, PT Astra International Tbk
sebanyak 60 persen. fik/E-10
+++++
Koran Jakarta,
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/95323, edisi Selasa, 10 Juli 2012
nice post :)
ReplyDeletetetep dong penguasanya dari itu ke itu saja
ReplyDeleteorang lain cuman jadi penonton...
great post sobat, salam kenal :)
ReplyDelete