Monday, July 29, 2019

Bogor Jalan-jalan (6): berburu pisau dapur dan golok berkualitas

Toko Pak Mis Jaya

Menjelang Hari Raya Kurban atau Idul Adha, kemarin saya dan om-om se-kompleks jalan-jalan berburu pisau daging. Dasar bapak-bapak, begitu nemu toko peralatan akhirnya pulang nyangking tambahan seperti pisau dapur, golok dan gergaji.

Nah, buat yang di Bogor atau lagi di Kota Hujan dan sedang mencari aneka pisau, golok, gergaji dan alat potong lainnya, salah satu kios di Pasar Bogor ini bisa banget buat jujukan. Di Toko Mis Jaya ini, ada juga pisau untuk menyembelih hewan kurban.

Nama pemilik tokonya adalah Pak Mis, orang Kudus yang sudah jadi Urang Sunda sejak belia. Bahasanya Sunda alus pisan hehehe

Pak Mis juga berbagi pengetahuan dan informasi produk pisau yang berkualitas. Termasuk kisi-kisi memilih pisau sesuai peruntukan dan dana di kantong.

Misalnya untuk pisau dapur yang juga dibutuhkan untuk mengiris daging, baik untuk ibu-ibu di dapur maupun untuk nanti pas Hari Raya Kurban. Beliau memilihkan antara Tramontina (produk asala Brazil made in China) dan Tanica (yang ini dari Korea). Beliau prefer yang Tramontina.

Aneka pisau daging, golok dll

Ketika memilihkan pisau daging dan golok, Pak Mis juga berbagi informasi. Pilihlah yang berbahan per baja dan bukan yang sekadar besi. Berat dan kualitas serta realibiliti per baja jauh di atas besi. Nggak gampang grumpil. Dengan harga yang selisih dikit, golok besi Rp 70 ribu, golok per baja Rp 80 ribu maka saya pun memilih golok per baja.

Begitu juga dengan pisau daging yang biasa dipakai pedagang daging ayam dan sapi, pilih sekalian saja pisau daging dari per baja. Harganya Rp 60-70 ribu.

Oya, kami mendapat rekomendasi tempat ini dari para pedagang daging di Pasar Anyar yang ketika kami tanya, mereka menunjukkan tempat belanja peralatan pisau dkk ke Pasar Bogor ini yang lokasinya persis di seberang Pintu Masuk Kebun Raya Bogor.

Menuju ke titik toko ini, paling mudah kita masuk ke gerbang atau lawang Surya Kencana. Dari ujung sentra kuliner ini, tidak jauh menyeberang dari Ramayana, kita jalan kaki 100 an meter lalu masuk ke Jalan Pedati. Di ruas jalan yang penuh aktivitas jual-beli ini, setidaknya ada 2 toko pisau yaitu Toko Mis Jaya dan toko milik Pak Sholeh.

Link google mapnya bisa di-klik di https://bit.ly/2GOJXkZ . Adapun toko Pak Mis, berada di belakang los pedagang baju dan daging ayam, nomer HPnya  0895348184811 dan 085782322382 . Jadi, selain mengandalkan map, baiknya juga mencermati dengan seksama dan juga bertanya ke pedagang, sekalian merasakan hangatnya tegur sapa Bogor :)

Salam berburu pisau dan aneka peralatan Idul Adha dari Bogor.


Pisau daging dari besi

Pisau daging dari per baja


Pisau daging per baja.
Perhatikan ketebalannya, inilah yang membuat beratnya ideal
untuk membelah dan memotong daging ayam, sapi dan kambing

Sedangkan ketebalan pisau besi biasa, lebih tipis daripada pisau per baja





Aneka pisau tramontina, pisau rekomendasi pedang daging





Pisau daging dan dapur, Tanica

Pisau untuk menyembelih hewan kurban, bahan per baja.
Berkualitas euy, sesuai harganya Rp 200an ribu

Thursday, July 18, 2019

Terima kasih Pak Rudy


Nun bertahun lalu, Pak Rudy nyamperin kami. Menemani nyantai di sela acara perusahaan TV berlangganan paling keren se-Indonesia yang saat itu dipimpin beliau.

"Ngomong-omong, habis berapa bungkus rokok sehari?"

+ "Sebungkus. Ada yang dua bungkus."

"Oke, anggap saja 1 bungkus sehari. Berapa rata-rata harganya?"

"(saat itu) 12ribuan. Ada yang sampai 18ribu"

"Anggap saja 15ribu ya. Coba bayangkan, tiap hari setiap kita ingin beli rokok, kita alihkan dan cemplungin duit segitu ke kotak atau wadah lain. Tiap hari, setiap hari. Berapa duit terkumpul setelah 30 hari, setelah sebulan?"

+ "450an ribu"

"Kalau itu dilakukan mulai besok, berarti akhir bulan kalian bertambah kaya 450 ribu. Tul?

Setahun lebih dari 5 juta. Going simple. Dari awal kita bikin simpel ya. Saya dari tadi tidak mengajak berhenti beli 'permen' ya, karena saya juga kadang cheating apalagi kalau dikasih temen he-he-he.

Kuncinya di caranya, tiap mau beli rokok, taruh duit senilai harganya. Begitu tiap hari, begitu terus setiap saat. Mungkin sehari dua hari, belum kerasa. Setelah 7 hari, nah kita lihat seberapa tambah asset kita, cash kita, kekayaan kita he-he-he. Gimana kalau sebulan, setahun.

Kita bisa taruh di bawah kasur. Boleh saja. Taruh di tabungan, lebih bagus. Atau masukin ke reksa dana tiap bulan. Nantinya kan bisa untuk semesteran sekolah anak, hadiah istri, benerin motor mobil yang maintenance-nya pasti periodik kan. Bisa buat bantu bayar pajak. Jika ada agenda yang terencana seperti ganti HP, upgrade laptop, bisa juga. Gapapa untuk konsumsi, untuk yang produktif juga oke.

Ingat, sedari tadi saya ga nyebut satu kata pun soal saran berhenti ini itu, kurangi ini itu. Kita dari tadi ngobrolin soal duit. Mau duit kan?

+ "Mau lah Pak he-he-he"

Nah pertimbangkan ya.

...

Matur nuwun Pak Rudy.
Berkat tips njenengan, saya sudah markir reksa dana di Sucor Invest, Bareksa, bayar pajak tahunan jadi jauhhhh berasa ringan, dan bantu banget ketika kami perlu dana untuk mengurus KPR. Dan, sekalian ikhtiar menjadi lebih sehat. Aamiin.

*Foto hanya pemanis :)

Thursday, July 11, 2019

Lari lagi

Minggu ini saya kembali berlari usai puasa ramadan kemarin. Lha kok 'cuti' larinya lama banget, kan lebarannya sudah sebulanan lebih? 

Untuk yang beginian, saya memilih menghibur diri dengan memasukkan diri sendiri ke kategori grup tinimbang alias daripada ga sama sekali lari lebih baik telat kan ye :D

Begitulah. Seperti pagi tadi dengan ditemani angin sejuk Bogor, saya lari sejauh 5 kilometer selama 42 menit. Tiga hari sebelumnya, jarak tempuh saja sekira 4 kilometer yang dilahap dengan waktu juga 40an menit. Artinya kemarin saya berlari lebih lambat.

Berikutnya, rencana yang dibayangin adalah besok berlari lagi dengan pola interval running alias IR. Rinciannya, saya lari berselang-seling antara lari cepat 100 meter (setara 30 detik atau pace 5.30) dan lari pelan 300 meter (sekira 2:30 menit, pace 8).

Durasi totalnya cukup 30 menit. Interval running ini bermanfaat untuk mendongkrak endurance dan berlatih speed serta menguatkan kemampuan kardio. Aspek utama yang memberi tiga manfaat dari IR adalah aspek siklus perulangan lari cepat - lari lambat.

Sebelum dan sesuah lari, tentu saja saya melakukan pemanasan, peregangan dan pendinginan.

Keleluasaan saya berlari IR juga dimudahkan dengan lingkungan tempat tinggal yang memiliki beberapa jalur lurus 100an meter. Kawasan rumah-rumah memang diatur seperti kotak-kotak kue bolu talas ubi khas Bogor hehehe

Salam lari dari kaki Gunung Salak :)