Thursday, August 23, 2012

Bomber, Gringo, Hunger

Tiga kata itu adalah penggalan tiga film yang saya tonton di rumah minggu ini. The Bomber, film berbahasa Rusia dan oleh aktor-aktor Negeri Beruang Merah, tentang perang dunia II.

Lalu Get the Gringo - film action-nya Mel Gibson sebagai perampok bank di AS yang terperosok di penjara Mexico kemudian Hunger Game, film thriller dengan nuansa futuristik.

Ketiganya saya peroleh setelah belanja keping DVD di Mal Permata Hijau, Jakarta. Ini mumpung sekarang  masih suasana liburan meski sejatinya sudah masuk kantor.

Intensitas kerja yang masih longgar saya nikmati saja dengan menonton DVD. Memilah judul film pun ndak pakai persiapan misalnya browsing dulu. Saya langsung ke outlet penjual DVD langganan dan memilih di tempat.

Mungkin ada saja judul yang lain. Lain waktu saya akan googling dulu atau melahap iklan-iklan film bioskop di koran.

Jika tiga film itu ber-genre action, bisa jadi nanti-nanti saya akan menjumput keping DVD yang berjenis komedi, juga drama. Oya di Permata Hijau, harga per film 7000 ribu perak. Jika ngeluyur ke Glodok, kayaknya bisa 4000an perak :) #jauhbener

Tuesday, August 21, 2012

Menu Lari (Latihan Adaptasi)




Sepanjang bulan puasa yang baru lewat kemarin, agenda olahraga lari saya ikutan puasa. Sejatinya, bisa saja sih mengatur jadwal lari tapi sekalian aja buat istirahat.

Nah, begitu Lebaran tiba, saya ingin mengayuh kaki kembali. Tentu tidak bisa langsung in fire melahap trek lari sepanjang 7-10 kilometer (km). Juga tidak langsung full berlari hingga 30-45 menit nonstop.

Makanya, saya perlu ambil sesi adaptasi setelah absen lumayan lama. Menunya pun disusun dulu biar menjadi panduan, plus sekaligus agar saya terpacu menjaga mood dan semangat. :)

Saya ambil sesi adaptasi selama satu pekan, atau tujuh hari. Bolehlah ambil 1 hari istirahat, jika perlu. Waktunya pagi hari setelah sholat subuh, start jam 5.

Hari #1
Jalan kaki selama 45 menit nonstop. Kecepatannya wajar, bener-bener jalan kaki, tidak dipercepat dan  tidak pula dilambat-lambatin.  

Saturday, August 18, 2012

Jepret! Maksimalkan kamera kita



Kamera. Yang saya maksud sebagai kamera bukan hanya untuk sebuah SLR nan canggih, juga bukan pocket camera yang funky, pun bukan pula merujuk pada kamera lomo yang ngetren.

Maksudnya ya semua jenis kamera, pokok'e yang bisa motret dan njepret. SLR, kamera saku, lomo, juga kamera handphone dari kelas VGA jaman 2000an sampai kamera yang ditanam di BB dan iPhone. Juga kamera yang pake gulungan film negatif.

Dengan artian kamera yang seluas itu, sekarang ini alat fotografi itu sudah melekat pada diri kita. Kedekatannya, paling terasa, karena diantar oleh produsen handphone (HP). Kamera sudah menjadi bagian standar telepon seluler itu. Kita ndak perlu lagi membeli membeli kamera secara terpisah, kecuali jika memang berniat dari awal untuk memiliki kamera sekalian.

Nah, saya lihat, termasuk ke diri sendiri, penggunaan kamera masih kurang maksimal. Untuk HP misalnya, kamera hanya digunakan untuk memotret diri sendiri atau paling jauh teman dan keluarga. Itupun ketika lagi ngumpul-ngumpul.

Lantas diupload ke FB atau media sosial lainnya. Duduk merapat, memoncongkan bibir, mengacungkan jari, menutup muka sendiri, juga iseng menangkupkan telapak tangan ke wajah orang lain. Atau mengangkat gelas minuman, bisa juga mengangkat potongan pizza ke arah kamera. Jepret lalu share.

Ketika masih menggunakan kamera sebatas itu, tak jarang saya teringat bahwa kamera memiliki fungsi dokumentasi. Perekam peristiwa. Penghenti waktu.

Saya sendiri, berusaha menyempatkan sekian detik hingga menit untuk men-jepret sekeliling. Benar-benar sekeliling, misalnya ketika sudah menikah dan lahir si kecil, saya suka memotret bundanya dan Kaka. Plus saya sendiri dong hehehe.

"Idihh, ayah motret terus sih," kata bundanya ketika kami makan bersama. Atau juga ketika saya berjalan mendahului mereka di pagi hari, lantas setelah 3-4 meter berbalik untuk memotret mereka dengan sudut rendah atau low angle. Juga high angle atau pula jarak dekat.

Friday, August 17, 2012

Jajan


Berbuka puasa di warung bakso Pak Kumis di ruas Wakhid Hasyim, Jakarta Pusat, duduk di seberang meja seorang anak kecil 7 tahunan bersama Ibunya. Saya membayangkan, apa yang saya rasakan ketika pada usia yang sama dijajanin bakso oleh Ibu almarhum.

Kalau merunut-runut serpihan memori, kayaknya yang saya rasakan tentu suka cita menyantap kuah dan butir-butir Bakso. Langganan kami kala itu, warung bakso di pojok simpang empat Toko Maga, Jalan DI Panjaitan, Jogja. Waktu itu, toko Maga masih sebatas toko kecil dan sekarang sudah menjadi toko swalayan.

Kami jajan disitu, biasanya tanggal gajian Ibu. Beliau mengajar di SDN Gading II di Jl Mayjen Sutoyo. Disitu juga saya dan empat kakak bersekolah.

Keduanya hanya berjarak sekitar 600 meter dr sekolah, Ibu cukup mendudukkan saya di boncengan sepeda anginnya dan mengayuhnya pelan-pelan.

Wednesday, August 15, 2012

Mudik



Sabtu kemarin saya mengantar istri dan si kecil Kaka mudik ke Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Dengan Lion Air berangkat dari Cengkareng, Bandara Soekarno-Hatta tujuan Palembang, ini penerbangan pertama bagi mereka berdua. Ada kekhawatiran pada awalnya, juga antusiasme.

Sejatinya, kami ingin pulang kampung seminggu lebih awal. Lantaran mesti beberes rumah usai pindahan, akhirnya mundur satu pekan.

Persiapan kami bukan sekadar memesan tiket dan memastikan jemputan di bandara. Bukan teknis seperti itu. Malah kami, terutama Bundanya Kaka, sempat was-was bagaimana dengan Kaka yang masih setahun 8 bulan untuk terbang dengan pesawat.

Yang kami tahu dan dengar, mengajak anak kecil apalagi bayi mesti hati-hati. Pertama, kalau boleh mengurutkan, soal pengaruh tekanan udara di pesawat terhadap gendang telinganya. Tekanan udara yang berbeda, dikhawatirkan berdampak pada pendengaran si kecil.

Friday, August 10, 2012

Yakin



"Saya melihat sosok seorang kawan seperti saya sendiri setahun lalu"

Seorang teman bercerita pada saya tempo hari. Teman kantornya terbilang baru di pekerjaan yang sekarang.  Jenis kerja yang berbeda dan kantor yang lain pula. Tentu standarnya pun sudah bergeser.

Ketika diminta untuk konfirmasi dan mengharuskannya berhubungan dan pihak lain, sang teman baru tadi begitu gelagepan dan panikan. Meski hanya lewat telepon, tangannya gemetaran dan bulir-bulir keringat membutir di keningnya.

Menuliskan laporan pun belepotan, banyak tanda baca yang terbolak-balik penempatannya. "Titik jadi koma  dan koma jadi titik," ujar teman saya tentang teman kantornya.

Wednesday, August 8, 2012

Betis



Nonton siaran langsung sepakbola Olimpiade London, Korsel-Brazil, sambil selonjoran. Makin nyadar ternyata betis saya kini ramping. Terlalu ramping malah.

Melongok ke layar kaca, gerak para atlet begitu bertenaga dengan ayunan ringan sekaligus tapak kaki mantap. Ketika lari, bahu juga seolah mengikuti kayuhan kaki.

Di jeda turun minum, iklan yang menampilkan orang-orang biasa, bukan atlit, mempertontonkan kelincahan beraktivitas. Bermain basket, tenis meja, free-style BMX, surfing dan juga menenteng belanjaan di pasar sayur.

Kembali tangan saya mengurut betis langsing usai Korsel mendapat hadiah free-kick. Skor sementara masih 0-1 utk Brazil.

Nun bertahun lalu, kegemaran berlari membuat badan saya begitu terasa bugar. Langkah ringan meski berjalan jauh. Juga penuh semangat.

Tuesday, August 7, 2012

Memilih ...



Beberapa bulan belakangan ini, pedal gas ngeblog saya ngadat. Lumayan jarang menulis meski ide-ide mengelilingi lingkar kepala.

Pernah satu ketika, tebersit pengen bercerita tentang obrolan dengan pedagang asongan di Karet, Sudirman,  Jakarta. Sayangnya hanya lewat begitu saja.

Lantas beda hari, ujug-ujug alias tiba-tiba atawa spontan pengen nulis tentang jajanan di kawasan Binus, Palmerah sampai Rawabelong, Jakarta Barat. Idem, hanya mampir di benak.

Pun juga ketika pulang malam dari kantor. Ingin mosting tentang perjalanan hari ini. Lagi-lagi hanya ide kosong tanpa wujud di blog.

Thursday, August 2, 2012

Selamat pagi Jakarta ...



Usai sahur, saya memilih menyalakan laptop. Hari-hari sebelumnya lebih sering kembali ke kasur dan bangun siang.

Pertama yang saya tuju ketika browsing ialah Picasa web album. Upload dan merapikan foto yang jumlahnya sudah bejibun di hardisk.

Kedua, baca-baca berita pagi versi online. Kebetulan, saya klik hariandetik.com dan tempo.co

Ketiga, ya posting blog ini setelah nulis terakhir kalinya pada sepertiga pertama bulan Juli. Upsss... terlalu lama bolos posting :)

Browsing dan nulis blog pun sambil nunggu proses unggah foto-foto ke Picasa kelar. Abis ini, agendanya beralih ke beberes rumah.

Bangun pagi ternyata bikin saya bisa mengerjakan beberapa hal :) Mungkin setelah beberes, lanjutin tidur yang tertunda #Lhaaa .... :D