Thursday, July 31, 2014

Kumpul bocah dan jejak langkah

Salah satu kegembiraan, juga menjadi keriuhan ketika mudik adalah momen kumpul bocah.

Pun di kala pulang kampung Lebaran 1435H/ 2014 ini, rumah mbah Sami di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, jadi ajang hiruk-pikuk sepupu-sepupunya Kaka.

Untuk foto paling atas, dari kiri ke kanan, yang duduk di tepi spring-bed adalah Lira (usia SMP kelas 1), Kaka (3th 8bl), Oliv (10th), dan Athia (9th). Duduk di lantai ialah Fahran (4th, adik Athia) dan Aira (5th, adik Oliv).

Kesempatan berkumpul dan bersua keluarga besar ini sejatinya juga momen emas mendokumentasikan kebersamaan.

Saya pribadi, perlu berterimakasih pada kemajuan teknologi alat komunikasi seperti HP berkamera dan terintegrasi dengan internet serta mengantarkan pada beragam media sosial.

Mangkanye ye, saya maksimalkan betul-betul gadget sederhana yang ada di tangan saya ini: BB Curve 9220 yang bolehlah dibilang kuno dibanding Blackberry seri Q3, Z3, Q10 atau apalah namanya.

Spek kamera gadget saya ini juga jauh tertinggal dibanding kamera yang tertanam di Samsung Duos, Galaxy, atau Oppo, Lenovo, Nokia, Sony hingga iPhone.

Dengan kamera standar 2 MP tanpa fasilitas lampu flash, momen keluarga yang tidak akan terulang saya abadikan. Lantas share ke FB, twitter dan saya sematkan dalam rangkaian cerita seperti postingan ini.

Nah, justru disinilah, di pendokumentasian seperti inilah, tampak perbedaan bagaimana teknologi dimanfaatkan. Jadi bukan soal bagaimana canggihnya gadget sampeyan atau seberapa mahal harganya.

Mosok ya gadget harga Rp 4-7 juta berkamera resolusi tinggi, hanya untuk chatting dan ngerumpi serta selfie. ^^

Wednesday, July 30, 2014

Piknik-Mudik ke Air Terjun Bedegung


Lebaran hari ke-2 kemarin, kami pelesir ke air terjun Bedegung. Lokasinya di Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan.

Lokasi air terjun setinggi 100 meter ini dapat dicapai dari arah pusat kota Muara Enim selama 2 jam (47 km) atau jika dari Tanjung Enim 1,5 jam (32 km) ke arah selatan atau ke Baturaja.

Kebetulan, lebaran 1435H/2014 ini, kami mudik ke Tanjung Enim. Ini kampung halaman istri saya dan juga tempat kelahiran Kaka, kini 3 th 8 bln.

Sedangkan jika dari Palembang, ibukota Sumsel, jaraknya lumayan jauh, mencapai 223 km. Jarak ini setara 7 jam perjalanan darat.

Terdapat rambu-rambu penunjuk jalan menuju wisata air ini. Jalan masuk ke Bedegung ada di daerah Tanjung Agung dan terdapat plang selamat datang yang melintang di atas jalan sehingga terlihat mencolok.

Dari titik ini, jarak ke lokasi Bedegung sekitar 3 km melalui jalan aspal yang mulus meski sempit untuk papasan dua mobil.

Jangan kaget, jika di musim liburan panjang, termasuk Lebaran dan Tahun Baru, kita harus berbagi jalan karena padatnya kendaraan :)

Sekitar 700 meter sebelum masuk lokasi, terdapat pos retribusi bagi pengunjung. Tarif masuk dihitung per kepala @Rp 20.000. Rombongan kami 8 orang, jadi totalnya Rp 160.000,-

Setelah memarkir mobil di tempat parkir yang lumayan luas, kami lantas berjalan kaki sekitar 300-400meter ke arah perbukitan. Usai melalui jalan berundak yang menanjak, lantas menurun hingga di jembatan.

Tuesday, July 29, 2014

Selamat Pagi Indonesia, salam dari Tanjung Enim :)


Selamat pagi Nusantara, selamat mengawali hari Indonesia,

Pagi-pagi di hari kedua Lebaran, berkalung sarung, hawa di sini di Tanjung Enim 200 km arah barat dari Palembang, Sumatera Selatan begitu sejuk.

Ini kampung halaman istri saya, juga tempat kelahiran Kaka. Saya nulis postingan ini di depan kamar tempat si bocah lahir 3 th, 8 bulan lalu. Si bocahnya sendiri masih terlelap di kasurnya :)

Udara sejuk pas banget untuk ditemani secangkir kopi. Urusan kafein, saya sengaja meminggirkan kopi-kopi bermerk yang hilir mudik di iklan TV nasional.

Pagi ini, di salah satu sudut Nusantara, saya memilih Kopi Bintang. Ini kopi asli lokal Muara Enim.Butirannya diolah dari biji kopi dataran tinggi Semendo.

Thursday, July 24, 2014

Kirain Cuman Kopi....

Selama ini, saya mengira kalau hanya kopi yang jadi biang keladi susah tidur.

Ternyata masih banyak asupan, entah makanan atau minuman lain yang bikin mata tetep melek meski jarum pendek sudah di angka 2 atau 3.

Bahkan, lebih dari itu, ada yang saya salah pahami. Saya kira satu jenis asupan bisa bikin lekas tidur, eh ternyata malah menghambat kantuk.

Apa itu? Cokelat. Padahal ini salah satu kesukaan saya, terutama jika berupa minuman hangat.

Ada lagi yaitu alkohol. Meski bukan alkoholic, awalnya saya kira minuman ini pengantar yang baik agar kita tertidur. Salah besar sodara-sodara :))

Lengkapnya, ini makanan dan minuman yang mesti kita hindari jika ingin lekas beristirahat malam:

1. Kafein.
Sudah kondang, kalau kafein bikin kita terjaga lantaran kemampuan stimulannya.

2. Alkohol.
Alih-alih membuat kita tertidur, dikutip dari National Geographic, alkohol hanya membuat mengantuk atau pingsan.

Jangan berharap memiliki revitalisasi tidur yang baik setelah mengonsumsi alkohol.

3. Cola.
Selain gula, cola juga mengandung kafein.

Lebih repot lagi, cola bersifat diuretik. Efeknya, sampeyan bakal sering terbangun untuk pipis.

4. Over dozis makanan pedas.
Makanan pedas, jika berlebihan, dapat meningkatkan jumlah asam lambung. Dampaknya adalah rasa seperti terbakar di dada dan perut kembung, serta gelisah.

Lebih baik pilih makanan dengan rempah-rempah yang ringan, tiga jam sebelum pergi tidur.

5. Daging merah.
Daging merah mengandung lemak dan protein, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dicerna.

Artinya, jika mengonsumsi daging merah sebelum tidur, pencernaan kia bakal sibuk sepanjang malam untuk berusaha mencerna dan akhirnya menyebabkan kegelisahan atau kram.

Lantas apa contohnya daging merah itu? Yaitu daging sapi, kambing, babi dan sebagainya.

Lebih baik mengonsumsi daging putih seperti ayam, ikan dan lain-lain. Ini juga dilematis buat saya, karena saya penyuka sate kambing untuk disantap malam hari hehehe.

6. Gorengan.
Kandungan lemak jenuh yang terbawa dari minyak seperti pada tahu, tempe goreng, keripik atau kentang goreng membutuhkan waktu lama untuk dicerna.

Disarankan, lebih baik wortel mentah, atau kacang-kacangan, jika Anda merasa lapar sebelum tidur. Eehhh wortel? Emangnya kelincik :))

7. Cokelat.
Nah ini penjelasan soal mengapa cokelat bikin kita susah tidur. Kandungan gula dan lemak menyebabkan seseorang terjaga untuk waktu yang lama.

Cokelat juga mengandung kafein yang merupakan stimulan, yang membuat seseorang tetap terjaga lebih lama.

8. Permen.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of The Mind and Body, menyatakan bahwa tujuh dari sepuluh orang mengalami mimpi buruk setelah mengonsumsi makanan seperti permen, karena ini bertindak sebagai pemicu untuk menciptakan gelombang otak mimpi buruk.

9. Es krim.
Biang keladinya seperti pada cokelat dan gorengan, yaitu mengandung lemak. Ini membuatnya tidak mudah dicerna.

Selain itu juga mengandung banyak gula yang akan membuat Anda tetap terjaga.

10. Berlebihan buah.
Yang namanya berlebihan, kata nenek, memang nggak baik. Begitu juga jika kebanyakan makan buah-buahan.

Kandungan gulanya dapat menyebabkan gas di dalam perut, gangguan pencernaan serta membuat kita gelisah sepanjang malam.

Oke deh, mulai sekarang, cokelat saya singkirkan dari menu asupan sebelum tidur. Nah truss kalau gorengan dan sate kambing? Eemmmm... Gimana ya? hehehe....

Sumber contekan: http://m.nationalgeographic.co.id/berita/2013/12/hindari-asupan-ini-sebelum-tidur


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, July 22, 2014

Suami idaman :))

Ini lumayan bikin ngakak di hari selasa siang, 22 Juli, jelang KPU ngumumin hasil rekapitulasi Pilpres 2014, entah nanti mas Prabowo atau mas Jokowi.

Salute dan tabik buat yang bikin, sampeyan lucu tenan. Sayangnya di gambarnya nggak ada identitas yang bikin.

Saya comot dari DP BBM mas Ivan Dasa. Izin share ya ... Pokok'e jempol! :)

Obrolannya pakai bahasa Jawa, so ini terjemahannya:

A:
"Aku ini pengen punya suami, laki-laki yang penurut, loyal, setia, bisa dipercaya, bisa menjaga diriku, sabar telaten, nggak egois dan mau ndengerin aku terus ..."

B:
"Hhmmm... Kamu beli anjing aja!"

# Hahahahahahahahahahaaaaa.....

+++

Met hari selasa, met puasa Ramadhan hari ke-23 :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, July 21, 2014

Matahari senja bulan Juli

Judul postingannya sekilas mau muitis, padahal sama sekali nggak niat nyastra.

Lha wong bikin puisi aja nggak bisa :)

Dua foto itu saya jepret pakai kamera BB yang kualitasnya tentu alakadarnya.

Motretnya dari lantai 26, di sore hari. Dari arah posisi saya yang di Kebon Sirih, berarti itu menghadap ke barat. Lha iya lah, lha wong sunset je :)

Berarti, begitulah lanskap arah Sarinah, Sabang, Thamrin, dan sekitar Bank Indonesia.

Foto matahari senja seperti itu, terhitung jarang untuk hari-hari ini karena hujan lagi rajin mengguyur Jakarta, terutama di sore hari.

Jadi, pas kebetulan cuaca cerah, kesempatan motret mesti dimanfaatkan.

Seinget saya, sore hari nan cerah cuma dua-tiga hari di minggu kemarin. Selanjutnya hujan terus menjelang petang, padahal siangnya panas banget.

Mungkin Yang Diatas memang mau 'mendinginkan' Jakarta agar nggak terlalu mendidih menjelang Selasa 22 Juli besok: pengumuman resmi KPU tentang hasil rekapitulasi Pilpres 2014 alias bakal ketahuan siapa presiden kita yang kedelapan: apakah Prabowo atau Jokowi. :)

Met hari senin, met puasa Ramadhan hari ke-22 :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, July 19, 2014

Kapuas

Memiliki kesempatan keluyuran ke beberapa daerah di Indonesia, sungguh saya syukuri.

Meski belum semua 34 provinsi (jadi nggak hanya 33 ya, provinsi terbaru adalah Kalimantan Utara, pemekaran Kaltim) saya kunjungi, tapi itu sudah membuat hidup saya lebih komplet.

Komplet karena saya makin mencintai Nusantara ini. Mengintimi sedikit dari sudut-sudut Indonesia yang luasnya setara Los Angeles- New York.

Yang untuk skala Eropa, bentangannya sejajar dari Inggris hingga Itali. Ada berapa negara tuh? :) Disini, semua dipeluk oleh kepulauan-kepulauan Nusantara.

+++

Salah satu tempat yang saya kunjungi lebih dari satu kali adalah Pontianak, Kalimantan Barat.

Pertama ketika musim kemarau. Panasnya khas daerah yang dilintasi garis equator. Disini pula berdiri Tugu Khatulistiwa.

Kali kedua, sebaliknya. Hujan gerimis lalu makin deras. Langit seharian mendung dan cuaca sangat sejuk.

"Mana mungkin bakal hujan. Ini Pontianak bro," kata rekan seperjalanan ketika saya mengeluarkan jaket waterproof.

Heheheee... Justru ini jantung kawasan tropis. Hujan adalah berkah.

Ketika cuaca lebih cerah, saya mencicipi perjalanan menggunakan kapal wisata di sungai Kapuas.

Lebar sungai mencapai ratusan meter, mungkin nembus 500-600 meter, setengah kilo. Kalau di daerah muara, ya jangan tanya :)

Namanya saja kapal wisata, disitu disediakan pula makan besar. Beda bener makan di atas kapal dengan di darat... Nuansanya... Susah ditulis hehehe.

Usai makan, favorit saya adalah selonjoran di bagian haluan. Pandangannya luas, lanskap kedua sisi sungai terpampang.

Begitu juga riak-riak sungai. Dan tentu horizon di kejauhan dan langit kelabu oleh mendung tipis menggantung.

Di haluan pula, segelas es lidah buaya menemani sore-sore itu. Rasanya segar, seolah mencecap bagian dari alam.

Di ujung perahu, beberapa kali saya pejamkan mata. Menghirup oksigen sebanyak-banyaknya... Damai.

Pontianak, satu saat nanti izinkan saya kembali lagi. Bersama keluarga untuk mengenalkan si Kaka pada luasnya Nusantara. Mungkin menelusuri Kapuas-mu hingga jauh ke hulu :)

Terimakasih Kalimantan Barat, terimakasih Indonesia. ;)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, July 17, 2014

Begini cara mencuci dan membersihkan sepatu olahraga [yang benar] :)


Membersihkan sepatu yang baik dan benar (kayak EYD aja nih), ternyata diluar yang saya tahu selama ini.

Sejak dulu, malah semenjak jaman SD dulu hingga jadi bapak-bapak beranak satu, istri juga satu, mencuci sepatu selalu menggunakan air. Dan ternyata itu salah. Cerita soal membersihkan sepatu yang keliru ada di postingan ini.

Lantas bagaimana mencuci dan membersihkan sepatu olahraga seperti sepatu bola, futsal, lari, basket, badminton, tenis, hingga sepatu gunung dll?

Pakailan cairan khusus pembersih sepatu. Ini dibuat dari bahan yang tidak merusak bahan atau materi sepatu.

Kandungannya dari bahan alami seperti minyak kelapa (coconut) dan jojoba.

Saya sendiri sudah memakainya. Kapan? Ya kemarin, 16 Juli 2014, puluhan tahun setelah saya 'menyiksa' para sepatu saya dengan direndam dalam air plus deterjen :)))

Hasilnya piye? Sepatu adidas AX 1 trail series kembali bersih. Sebelumnya, sepatu yang menemani saya lari itu tidak pernah dicuci sejak dibeli 8 bulan lalu, Desember 2013.

Debu dan noda sudah banyak menempel lama. Selintas saja, sudah terlihat kucel karena melintasi banyak medan (cieeee...) Dari yang berdebu, pasir, genangan air maupun jalanan tanah yang becek.

Nah, yang saya pakai adalah cairan khusus untuk sepatu. Ada banyak merek di pasaran.

Kebetulan yang saya pakai adalah merek Reebok "shoe cleaner & conditioner". Saya membelinya kemarin di Sport Station di lantai 2 Mall Ciputra, Grogol, Jakarta.

Saya yakin pembersih seperti ini juga tersedia di tempat lain seperti di Athlete Foot, supermarket dan juga toko peralatan olahraga.

Sedangkan untuk menghilangkan bau tak sedap pada sepatu, kita bisa gunakan teh celup. Caranya juga mudah seperti sudah saya tulis di artikel sebelumnya.

HARGA
Soal harga, relatif cukup terjangkau.

Tuesday, July 15, 2014

Supermoon Run 6K


Sabtu malam minggu kemarin saya kembali lari di GBK, Senayan.

Setelah seharian hujan, dan juga karena memang puasa, saya memilih berlari usai buka puasa. Tepatnya setelah sholat taraweh.

Jadi, hitungannya ideal karena sekitar 2-2,5 jam setelah makan besar pas buka puasa jam 18.00.

Sekalian menunggu selisih waktu antara makan dan lari itu, saya sholat isya dan taraweh di Masjid Al Bina, Kompleks GBK.

Selain ibadah terpenuhi, juga hemat waktu dan lebih aman plus nyaman. Parkir motor juga di depan masjid yang dijaga sekuriti GBK. Cukup Rp 3000,- lebih terasa nyaman daripada motor ditaruh di sela-sela 'sirip-sirip' stadion tapi tidak ada yang menjaga. :/

Usai taraweh yang selesai jam 20.30, saya ganti baju juga di parkiran motor :) Posisi masjid yang di dalam kompleks GBK membuat saya tidak perlu memindah motor.

Dari parkiran, cukup jalan kaki 200 meter ke area ring-road Stadion Utama. Sekalian pemanasan dinamis (dinamic warming-up).

Monday, July 14, 2014

Ultimate Survival Alaska


Ini tontonan saya. Tontonan favorit, boleh dibilang begitu.

Selain sesuai dengan selera, juga pas dengan suksesnya Jerman bergelar juara dunia sepakbola di World Cup 2014 di Brazil.

Rampungnya pesta bola berarti selesai sudah tontonan malem-malem hingga dini hari itu.

Nah, dengan mulainya Ultimate Survival Alaska maka kembali saya dapat menu tontonan cakep di layar Sharp aquos :)

Acara ini tentang kompetisi empat tim menyelesaikan 11 sesi tantangan.

Nama tim terbagi sesuai latar belakang masing-masing. Yaitu, The Mountaineers, The Woodsmen, The Endurance dan satu lagi The Military yang merupakan bekas anggota militer AS dari tiga kesatuan berbeda.

Saturday, July 12, 2014

Me time!

Piknik yang asik itu, kata orang, ke padang rumput di kaki gunung Salak.

Atau ke Pulau Seribu, boleh juga di balik batu-batu granit di pantai-pantai Belitung.

Itu kata orang ya. Kalau versi si Kaka (3,5 th), piknik asik itu bisa dimana saja. Asalkan, ngemil + selonjoran + my own rules apply :)

Seperti gini nih, setelah jalan kaki bareng ke AlfaMart dan pulangnya nenteng Chitato, Kaka memilih ke ruang depan.

Diambilnya kursi pendek biru dan minta tolong saya membawakan kursi ijonya.

"Di teras, ayaahhh," pintanya sambil memandu saya berjalan ke depan rumah.


Friday, July 11, 2014

Jealousy...

Nun berbelas tahun lalu, salah satu celetukan yang happening adalah ini: iri tanda tak mampu.

Biasanya celetukan ini merespon komentar orang yang nyinyir. Mengomentari apa yang kita lakukan, atau mengomentari apa yang kita dapatkan.

Kini, celetukan itu memang sudah jarang terdengar. Tapi, soal nyinyir, ya tetep dilakuin orang. Setan memang ga kenal musim untuk bikin orang bertingkah ngeselin :)

Kemarin teman cerita, dia dapet 'koleksi' tambahan orang yang komentarnya menjengkelkan.

Ini list komentarnya, paling nggak ada dua macem komentar untuk dua hal yang dia lakukan:

1. "Oh suka renang ya. Kok nggak sickpack, tetep buncit. Berarti nggak ngaruh olahraganya. Percuma, percuma ... Yeee nggak ngefek."

2. "Gimane neh kantormu... Semoga kamu tetep kerja yang bener ya..."

Dari dua komentar dari dua orang yang berbeda dan mengenai dua hal yang berbeda itu, teman main futsal saya itu menyikapinya dan mengalisis gini (kayak lembaga survei aja).

a. Stay cool.
Meski kuping panas, tetep adem. Sepersekian detik ketika mendengar, segera tarik nafas dalem-dalem. "Itu akan membuat elu tenang dan nggak reaksioner," katanya.

b. Empati
Lanjutan dari bersikap adem, justru kita akan berempati. Bisa jadi kita jadi tahu, dan sering kali sih, orang yang nyinyir bukan karena sebel dengan kita. Mungkin saja hanya sebagai pelampiasan karena lagi sebal dengan orang lain, kesal dengan boss, atau ada masalah di rumah.

c. Senyum
Kalau kita senyum, orang yang nyinyir bisa jadi makin sebel lho. Karena, dia awalnya membayangkan kita ikutan kesal tapi kok justru senyum ya.

Bisa juga, dengan senyum juga menetralisir suasana. Tapi biasanya yang terjadi adalah yang bersangkutan makin jengkel.

Di luar itu, orang yang berkomentar negatif justru ingin melakukan hal-hal yang kita inginkan. Hanya saja, lantaran dorongan ego, mulutnya justru mengeluarkan komentar sampah :)

Misalnya, ketika mengunggah foto lagi jalan-jalan di wall FB, oknum kawan justru mengomentari, "Ini pasti foto rekayasa... Nggak pas dengan backgroundnya. Palsu."

Awalnya agak ngerasa panas, tapi ketika inget bahwa keseharian dia hanya habis di rumah saja, jadi maklum: kayaknya dia pengen juga jalan-jalan. Dan sebel begitu orang lain bisa piknik :)

Atau, ketika saya selesai lari, ada oknum rekan bilang, "kayak nggak ada kerjaan nih. Orang itu santai-santai, malah kamu keringetan."

Saya sih diem aja, karena inget kutipan gini: "don't ask why I running, ask yourself why you don't".

Juga, orang yang bukan pelari tidak bakal paham nikmatnya lari. Seorang teman cewek saya pernah bercericit di timeline twitternya, kurang lebih gini: lari itu enak banget, capek tapi seger banget kalau dah selesai."

Belakangan, lagi-lagi saya maklum, ternyata latar belakang oknum rekan itu nyinyir karena dia jengkel disuruh-suruh pacarnya untuk olahraga.

Selain karena dia mulai tambun dan merokok, ceweknya juga males jalan-jalan atau ngobrol dengan si oknum. Kenapa? karena nafasnya bunyi berdesing kalau ngobrol lama, heeehhh... heeehhhh.... heeehhhh.....

Walau suaranya pelan tapi tetep terdengar, apalagi ketika ngobrol bareng keluarga si cewek. Malu. Jalan kaki dari mall ke parkiran pun kecapekan hehehe....

So, makanya saya sih lebih suka ngademin kuping kalau ada orang yang nyinyir. Ya itu tadi, mungkin masalahnya bukan di kita tetapi justru dianya yang punya masalah dan cari pelampiasan. Selain itu, ya karena iri dan mencemburui hidup kita yang happy-happy ini :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, July 9, 2014

Running Anthems :)



Saat berlari di trek aspal, kerikil, pasir pantai atau ngetrail, saya seringkali ditemanin beberapa 'teman'. Ada yang cantik, manis, sampai sangar.

Saya sebutin beberapa di antaranya, jangan ngiri ye... si Katy Perry, Pitbull, Pharrell William, David Guetta, dan gerombolan American Authors :)

Mereka duduk manis dan ngumpul di playlist BB saya. Si Katy misalnya, suka bisik-bisik di telinga. Kalau suara si Elli Goulding agak kenceng. Mereka semua sama, nemenin mandi keringet #eh

Ini tiga dari playlist yang sekarang jadi favorit bulan Juni-Juli ini. Estimasi dari total 15an lagu sekitar 45 menit. Tentu saja, genre musiknya yang ngebeat dong...

9 Juli 2014 (bukan postingan pulitik)

Posisi saat tulisan ini saya bikin, sekitar jam 01.00. Enam jam lagi TPS di wilayah Indonesia bagian barat sudah mulai dibuka untuk pilpres.

Yang di tengah dan timur, seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusa Tenggara hingga Papua, buka ketika saya yang di Jakarta ini lagi selesai subuhan.

Soal politik, cukup segitu. Lebih lengkapnya keluyuran saja ke media-media online :)

Untuk besok, bagi saya, ada banyak arti;

1. Besok ga bisa renang, ya karena kolam renang pada tutup lantaran ada coblosan.

2. Juga kemungkinan kecil bisa punya waktu untuk lari. Lantaran, kerja sampai malam. #Nextime!

3. Kesempatan saya dan kawan-kawan sekantor kembali 'ngacak-acak' ruang meeting redaksi televisi swasta nomer satu di Indonesia.

Malahan, soal menu sudah diputuskan. Bukan oleh boss, tapi kami. Kalau tadi itu KFC, besok eh nanti adalah Bakmi GM (bisa nasgor, bisa mie goreng), pizza hut, pasta, cemilan dari rak-rak di IndoMaret atau AlfaMart.

So, besok kami kembali pesta. Lho nggak kerja? Ya kerja itu pasti.

Tapi saya mah ngebawa seneng aja. Selesaikan kerjaan dan nikmati Rabu, 9 Juli 2014 besok. Siapapun presiden Republik Indonesia, terus berkarya :)
Keep running, stay healthy!
#MariLari
@inung_gnb

(Saatnya kembali nungguin siaran langsung Brazil vs Jerman di World Cup 2014. Go Brazil !!! )
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, July 7, 2014

Pertama...




Baru saja saya selesai lari.

Ini serba pertama. Pertama lari outdoor malem hari, pertama lari di bulan puasa dan pertama kali lari sejak saya ditugaskan ngepos di Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.

Setelah sempat hujan deras di sore hari, Alhamdulillah, akhirnya beneran hujan reda setelah isya dan taraweh. 

 6,03K | 45'56" | pace 7:37 | sumber energi: buka puasa nasi padang pake rendang X_x

Tentu saja bareng si Adidas AX trail dan Garmin FR 210 *____*

Pas pemanasan papasan sama runner lainnya. ga sempet kenalan, cukup say hello bareng2: "Hoiiii... "
Persis postingan minggu lalu di http://goo.gl/EDXBjy











Ujan sepanjang sore

Sunday, July 6, 2014

Copras capres

Saya ituh malas mosting soal politik, apalagi capres.

Lha wong eneg juga setiap kluyuran di FB, isinya Beranda (apa ya istilah enggresnya?) ga jauh-jauh tentang pulitik.

Makanya, di wall FB dan timeline twitter, saya malah posting empat hal ini:
1. Makan dimana
2. Lari
3. Renang
4. Coretan-coretan lainnya

Itu aja.

Biarlah soal pulitik muter-muter di portal-portal berita online. Kalau saya pas pengen tahu, baru saya browsing.

:)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, July 5, 2014

Runner chat
















Nggak di trek lari di stadion, jalan aspal, jalan tanah, jalan setapak sampai di dunia maya seperti facebook dan twitter, disapa sesama pelari itu nyenengin.

Kali ini saya ngobrol dengan kawan pelari di BBM.

Gegaranya adalah status BBM saya tadi:
---start lari malem, target nggak muluk2: 45menit #yang ngotot nyopras-nyapres pasti nggak doyan lari :))

Lantas kawan saya nyahutin:
"Gw pengen juga, tp krn ada laga piala dunia, gw tangguhkan dulu. Biasanya lgsg ngantuk je soalnya kalau abis lari"

Langsung saya samber...
"Hehehe abis lari or renang, sama2 ngantuk. Kalo edisi puasa kek skrg, ane easy running aja."

Saya bilang juga, saya berlari santai banget. Thimik-thimik, kalo wong mBantul bilang. "Ini buat muasin jogging-hi. Spy ga sakaw, om :D"

Dia langsung pasang emoticon ketawa: ":D good!"

Friday, July 4, 2014

Cara keliru membersihkan dan mencuci sepatu



Sudah sejak lama, cara saya membersihkan sepatu ternyata salah.

Kekeliruan itu berlaku untuk semua jenis sepatu yang saya pernah miliki, baik sepatu lari Adidas, New Balance, Spalding, sepatu bola, hingga sepatu gunung Eiger dan Rei.  Termasuk juga sepatu formal untuk kerja.

Poin utama kesalahan adalah selalu menggunakan air untuk mencuci sepatu. Beberapa cara yang salah seperti ini:

1. Sepatu direndam di air yang telah dicampur deterjen. Ini karena persepsi menyamakan alas kaki itu dengan baju.

Apalagi terbuai dengan slogan deterjen: nih deterjen yang mampu mencuci sendiri, rendam dan bilas. :(((

2. Sepatu dicuci dengan air mengalir.

Ini juga tidak tepat. Tindakan ini lantaran kita tidak tega merendam sepatu. Dan "kayaknya lebih manusiawi kalau dibersihkan dengan air mengalir ya..."

Balik ke asal, pada dasarnya air bukan "temannya" sepatu.

Sebagian jenis sepatu memang berbahan serat kain, seperti sneakers dan sepatu kets. Tapi ada unsur lainnya seperti karet dan lem yang menyatukan bagian-bagian sepatu. Nah, air dikhawatirkan mempengaruhi keliatan dari karet maupun lem.

Wednesday, July 2, 2014

Sajadahnya Kaka

Kemarin, dari ujung telepon, si Kaka (3,5th) merengek dan mengingatkan saya agar membawakan sajadah kecilnya jika mudik lebaran.

Saat ini Kaka dan bundanya sudah di kampung halaman, Tanjung Enim. Sekitar 200 km barat laut Palembang Sumatera Selatan.

Saya rencananya akan nyusul mereka akhir bulan Juli ini, beberapa hari sebelum Idul Fitri.

Entah mengapa tiba-tiba Kaka inget dengan sajadah oranye itu. Ukurannya mungil, sajadah itu pemberian mbak Ifa, tetangga yang dulu momong Kaka saat bayi hingga usia setahun.

Jika saya dan bundanya sholat, kami menggelarkan alas sembahyang itu di samping saya. Dia akan mengikuti gerakan sholat kami. Termasuk menirukan takbir hingga sujud.

Begitulah kami mengenalkannya tentang Tuhan dan sembahyang. :)

Sabar ya Nak, sajadahmu pasti ada di dalam tas punggung ayah ketika mudik nanti. Muahhh.... :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, July 1, 2014

Hati yang Gembira adalah Obat

Kalimat yang jadi judul blogpost itu saya pinjam dari status BBM kawan saya. Sumber kutipannya sendiri antah berantah, sepertinya pepatah latin. Lain waktu akan saya browsing :)

Ungkapan itu juga sangat pas untuk berbagai situasi dimana kita lagi ngedrop. Bisa ketika semangat menipis, atau kesehatan terkikis.

Saya sendiri merasakan betul, bagaimana kemauan kita untuk tetap 'hepi' di saat kerjaan datang bergelombang.

Dibawa rileks, begitu kata orang, lantas membuat kita lebih taktis. Kalau sudah kebanyakan mengeluh, fokus kita pada pekerjaan yang menggunung yang sepertinya susah dikerjakan.

Beda jika lebih santai, kita cenderung tenang dan menghadapi beban kerja dengan lebih taktis: kerjakan satu demi satu, atur time-schedule, dan akhirnya tuntas.

So, Anda pilih mana? Saya memilih dibawa hepi saja. Seperti hari ini, pekerjaan saya mulai pukul 13.00 dan sudah tuntas pukul 16.30.

Saya jadi punya waktu untuk merapikan sisa kerjaan sebelumnya dan main facebook hehehe...

Hati yang gembira adalah obat... :)

#saatnya nonton laga World Cup 2014 dari Sao Paulo Brazil, kali ini Argentina vs Swiss ;)
Powered by Telkomsel BlackBerry®