Sunday, June 28, 2015

Memberi makan yahudi

‎Ini oleh-oleh keluyuran ke Lampung kemarin.

Nemu ginian, jadi ada beberapa opsi ngomyang:

1. Begaya make sorban dan teriak2: Ya ampun, Indonesia yang negara berpenduduk muslim terbesar, ternyata malah ngasih makan nanas kalengan orang-orang Israel. ‎#tanda2akhirjaman

2. ‎UltraNasionalis: sehebat2nya Israel dan yahudi, ternyata masih minta kiriman ransum nanas dari Indonesia. Kita bisa injeksi ekstrak Penataran P4 dan Pancasila ke nanasnya! #merdeka! #eh

‎3. setelah fotone tak pamerke simbah, aku malah disemprot: "that's just business as usual, le!" 

Hehehe. Keknya yang ketiga yang paling pas :P

Ga usah serius-serius lah... kita temenan dulu yak :D

Inung Gunarba / Dikirim dari BlackBerry Q10 saya.

Saturday, June 13, 2015

Lurus boleh terus :)

Celotehan jumawa ttg "media gw yg plg lurus, media elu yg bengkok-bengkok" berhenti ketika gw jawab dengan lirih: 

"Betul boss. Saking lurusnya, owner dan pemred elu minta tolong ke gw yg notabene dr media lain, buat ngamanin bisnis owner elu. Doi nggak pake elu-elu krn ja'im ama elu-elu pada yg jago klaim paling lurus tingkat dewa..." 

Dan, obrolan pun berakhir. 

Satu orang pamit pulang, satu orang melotot, mau ngamuk tapi begitu seniornya nyenggol lututnya, dia pun (pura-pura) sibuk dengan iPhone 6-nya. 

Apa yang dilakukan sang senior? Doi merangkul pundak gw dan tersenyum simpul. Bisiknya, lebih lirih dari kalimat gw tadi: 

"Peace, bro. Jangan diambil ati ya. Anyway, trims dah bantu kita."

Sekian.

Dikirim dari BlackBerry Q10 saya.

Wednesday, June 10, 2015

Keleleran.


Dicolek wartawan bapak-bapak menjelang rapat kerja di DPR, Senayan. 

Komplain, nadanya galak. "Kok yg ngeliput dibiarin keleleran??" 

"Keleleran gimana pak?" posisi saya selonjoran di lantai sambil ngetik. 

"Yaa... keleleran..., nggak dikasih tempat duduk," jawabnya. Ketus.

Belum sempat saya jawab, wartawan lain yang malah menukasnya. "Ya dari dulu kalau liputan ya santai aja duduknya, lesehan mah biasa!" 

 Si bapak wartawan diam saja. Sekalian saya skak: "Sejak liputan di ESDM, pasar modal, muter-muter desk, kalau nggak ada kursi, ya lesehan. Kalau mau duduk, kita biasanya di balkon. Tuh tangganya, keluar belok kiri. Ntar ketemu pintu. Eh memangnya kapan terakhir liputan di DPR, pak???" giliran saya yang ngegas. 

Si bapak diam. Rapat kerja baru dimulai, si bapak sudah nggak keliatan :))

Monday, June 8, 2015

Udang Sambel


Anda lagi browsing nyari resep masak udang sambal alias udang sambel? Wah ya maaf, salah alamat. Anda kesasar :)

Ini postingan tentang "before and after" foto lauk makan siang hari ini.

Yang "before" adalah foto asli jepretan BB Q10 saya. Agak pucat, saturasi kurang, kontrasnya ndak tajam.

Nah, si "aftera" adalah hasil editan menggunakan editan bawaan gawai tersebut. Kontras dinaikkan dan warna lebih cetar :)

Lantas, keduanya saya jejerkan memakai aplikasi Mock It supaya terlihat perbandingannya.

Eh Anda nyari resep masakan udang kan? Kok malah mbaca postingan sampai habis? Heheheeee

Salam dari Gatot Subroto, penggalan jalan Ibukota yang hiruk pikuk :)

Inung Gunarba | Dikirim dari BlackBerry Q10 saya.

Thursday, June 4, 2015

GENERASI BAHAGIA

Tentu saja, ini copy-paste hehehe. Salam hormat utk penulis aslinya, Anda hebat :)


Berdasar penelitian beberapa psikolog
GENERASI BAHAGIA Itu, generasi kelahiran 1970-1995,

Dan itu adalah kami.
Kami adalah generasi terakhir yang masih bermain di halaman rumah yg luas. Kami berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa dan persahabatan. 

Main Petak Umpet, Boy-boynan, gobag sodor, Lompat tali, Masak-masakan, sobyong, jamuran, putri putri Melati tanpa peringatan dari Bpk Ibu. 

Kami bisa memanfaatkan gelang karet, isi sawo, kulit jeruk, batre bekas, sogok telik mjd permainan yg mengasyikkan.Kami yg tiap melihat pesawat terbang langsung teriak minta uang.


Kami generasi yang ngantri di wartel dari jam 5 pagi, berkirim surat dan menanti surat balasan dg penuh rasa rindu. Tiap sore kami menunggu cerita radio Brama Kumbara, berkirim salam lewat penyiar radio. 

Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya. Kamilah generasi yg SMP dan SMA nya masih pakai papan tulis hitam dan kapur putih. 

Generasi yang meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan surat cinta di laci mejanya. :)

Kami adalah generasi yang merasakan awal mula teknologi gadget komunikasi seperti pager, Komputer Pentium jangkrik 486 dan betapa canggihnya Pentium 1 66Mhz. 

Kami generasi yang sangat bangga kalau memegang Disket kapasitas 1.44Mb dan paham sedikit perintah Dos dengan mengetik copy, del, md, dir/w/p. 

Kami adalah generasi yang memakai MIRC untuk chatting dan Searching memakai Yahoo. Generasi bahagia yang pertama mengenal Nintendo, Game wot yg blm berwarna.

Generasi kamilah yang merekam lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang menulis lirik dengan cara play-pause-rewind, dan memanfaatkan pensil utk menggulung pita kaset ya macet, kirim kirim salam ama temen2 lewat siaran radio saling sindir dan bla bla bla, generasi penikmat awal Walkman dan mengenal apa itu Laserdisc, VHS. 

Kamilah generasi layar tancap Misbar yang merupakan cikal bakal bioskop Twenty One.

Kami tumbuh diantara para legenda cinta spt kla Project, dewa 19, padi, masih tak malu menyanyikan lagu Sheila on7, dan selalu tanpa sadar ikut bersenandung ketika mendengar lagu: mungkin aku bukan pujangga, yg pandai merangkai kata.

Kami generasi bersepatu Warior dan rela nyeker berangkat sekolah tanpa sepatu kalau sedang hujan. Cupu tapi bukan Madesu.

Kami adalah generasi yang bebas, bebas bermotor tanpa helm, yang punya sepeda, sepedanya disewain 200 rupiah /jam,bebas dari sakit leher krn kebanyakan melihat ponsel, bebas manjat tembok stadion, bebas mandi dikali disungai dll, bebas manggil teman sekolah dengan nama bapaknya. Bebas bertanggung jawab.

Sebagai anak bangsa Indonesia, Kami hafal Pancasila, Nyanyian Indonesia Raya, maju tak gentar, Teks proklamasi, Sumpah Pemuda, Nama nama para Menteri kabinet pembangunan IV dan Dasadharma Pramuka dan Nama nama seluruh provinsi di Indonesia.

Kini disaat kalian sedang sibuk2nya belajar dengan kurikulum mu yg njelimet, kami asik2an mengatur waktu untuk selalu bisa ngumpul reunian dg generasi kami.

Betapa bahagianya generasi kami
maaf adik2... kalian belajar yg keras ya untuk mendapatkan kebahagian cara kalian sendiri...
Salam sayang dari kami.. 

Copas dr group lain

Inung Gunarba / Dikirim dari BlackBerry Q10 saya.

Wednesday, June 3, 2015

Cara darurat mengeringkan sepatu basah



 
Cara darurat sepatu basah kehujanan, abis ngetrel dll

Sebelumnya yg biasa saya lakukan adalah meniriskan sepatu basah, disenderkan di tembok agar rembesan air turun dan menjemur/mengangin-anginkan.

Lha lantas gimana kalau lari sore trus kehujanan? Mau menjemur gimana? Atau pas di luar rumah dan di hotel/tempat menginap saat traveling atau kerja luar kota. Sedangkan esok harinya pengen lanjut lari menyambut sunrise he3

Kita bisa memanfaatkan koran bekas yang "diuntel-untel" jd bulatan kecil.

Lho kok koran yg notabene dr kertas? Karena, kita memanfaatkan daya serapnya thd air. Jika hanya meniriskan, kita hanya berharap pada grativasi :) ga bakal deh sepatu cukup nyaman dipakai bbrp jam kemudian atau pagi hari.