Tuesday, December 6, 2016

Ayo lari (?)

















- Ini tentang alasan mengapa saya tidak pernah mengajak istri saya agar mau mulai berolah raga -

Saya mengenal lari sebagai aktivitas rutin sejak 1997. Saya rutin dan berusaha lari terjadwal karena merasakan betul murah dan manfaatnya. Tentu saja saya pernah vakum lari, toh tetap kembali mengamplas aspal :)

Oiya saya tipe pelari hore-hore. Podium dan status jawara bukan tujuan. Pokok'e hepi. Itu ideologi saya. Melebihi Pancasila :D

Saya lari ya lari saja, tidak ada yang mengajak-ajak. Apalagi jaman segitu, yang lari di sekitaran rumah di Jogja setelah subuh ya hanya 1-2. Pun begitu di GSP UGM. Bisa dibilang sepi jika dibandingkan dengan hiruk pikuk lelarian sekarang.

Saya mulai lari karena tergerak sendiri. Bukan karena omelan dokter, ingin kurusan, persiapan naik Cartenz, Everest atau lantaran kepingin menggigit medali Olimpiade :P