Tuesday, August 22, 2017

Pengalaman Menaikkan Berat Badan Tanpa Obat Tanpa Suplemen

Dulu saya pernah kurus, berat badan hanya 43 kg padahal berat badan ideal ialah 60-62 kg. Defisit hampir 20 kg. Berat segitu ya terbilang cungkring. Keluhan saya, akibat terlalu kurus ialah mudah letih dan gampang sakit. Untuk itu, saya cari cara bagaimana bisa naik berat badan secara alami.

Waktu itu zaman masih kuliah, segera saya mencari referensi di internet, majalah dan nanya-nanya. Dapatnya beberapa pilihan seperti minum obat, herbal, suplemen makanan, makanan tambahan dan akupuntur.

Semuanya saya tepis. Untuk obat, saya ragu karena mempertimbangkan kemungkinan efek samping. Minum obat herbal begitu juga. Kalau mengonsumsi suplemen dan makanan tambahan, kendalanya kantong tipis hehehe. Harga produk suplemen tahu sendiri kan... mahal. Baik yang berbentuk susu bubuk, susu cair maupun ekstrak makanan.

"Perburuan" saya akhirnya berakhir di sebuah artikel di majalah. Sejatinya, artikel itu tidak membahas secara langsung cara menaikkan berat badan, melainkan berbicara tentang asupan karbohidrat dan kebutuhan kalori. Baik, saya sarikan kembali menggunakan bahasa atau kata-kata saya sendiri:

- Intinya, tubuh membutuhkan kalori sebagai sumber tenaga untuk beraktivitas sehari-hari. Sumber kalori berasal dari makanan yang mengandung protein, karbohidrat dan lemak. Idealnya, asupan makanan yang masuk ke tubuh memenuhi kebutuhan tenaga. Gampangnya: yang masuk sama dengan yang keluar. Nah jika ada selisih, maka sisanya akan disimpan sebagai cadangan lemak.

Dengan bahasa yang simpel versi saya, maka untuk menaikkan berat badan, saya perlu memiliki cadangan lemak. Yang berarti, makanan yang masuk ke tubuh saya melebihi kebutuhan tenaga saya. Lebih gampangnya lagi: gimana caranya agar saya bisa makan banyak dan lebih banyak.

- Masalah orang kurus: nafsu makan rendah
Oke, penjelasan awal sudah jelas ya. Tetapi seperti yang saya rasakan, masalah orang kurus adalah rendahnya nafsu makan. Meski laki-laki, saya dulu makan hanya sedikit. Bahkan tiap makan kurang berselera, nasi hanya separo, makan sayur dikit, malah makan daging ayam dan sapi pun hanya secuil-cuil. Jadi ketika ingin makan lebih banyak, ya masalahnya disitu lah... bagaimana mau makan banyak jika nafsu makan minim? Anda yang termasuk korps si kurus juga merasakan kan? hehehe.

- Maka, kita perlu "merekayasa" tubuh agar menjadi lapar dan "rakus". Bagaimana caranya padahal saya ogah minum obat penambah nafsu makan dan kawan-kawannya? Merujuk ke artikel di majalah, yang perlu dilakukan adalah melakukan kegiatan fisik berupa olahraga yang nantinya merangsang rasa lapar. Dan, jenis olahraganya tidak sembarang, melainkan yang bersifat anaerobik, contoh konkret adalah melakukan latihan beban. Dan bukan olahraga aerobik seperti lari, sepeda, senam dan lain-lain.

Urutannya begini:
- latihan beban bikin capek dan letih > ketika capek dan letih maka kita lapar > ketika lapar maka kita ingin makan > apalagi jika kita lapar karena beraktivitas fisik yang intens, maka porsi makan kita juga menjadi banyak = inilah yang saya sebut "merakayasa" agar tubuh menjadi lapar :)

Latihan beban yang bagaimana?
Mungkin Anda akan bertanya, apakah mesti latihan beban di gym? boleh, asalkan kantong ada cukup untuk membayar biaya member perbulan yang bisa ratusan ribu saban bulan hehehe.

Jika belum ingin nge-gym karena faktor dana dan karena belum ada waktu, saya beri solusi yang esensinya sama saja. Lagian, saya memang tidak menyarankan latihan beban di gym jika masih bisa melakukan dan mendapatkan hasil yang sama jika berlatih di rumah.

Inti dari latihan beban di sini adalah gerakannya dilakukan pelan, pengulangan sedikit dan menggunakan beban maksimal yang mampu kita angkat.

Pilihan cara:
1. Prinsip wajib: lakukan pemanasan dan peregangan dengan berlari pelan di tempat 2-3 menit dan disusul peregangan ringan terutama di bagian tangah, lengan, bahu dan pinggul.
2. Berlatih beban dengan menggunakan berat tubuh sendiri.
- Push up sebanyak 5x, istirahat 1 menit (ini set pertama). Ulangi lagi (set kedua) dan ulangi hingga jumlah set  4-5 kali.
- jika sudah terbiasa, tambahkan pengulangan push-up menjadi 7-10x tapi pastikan istirahat tetap 1 menit dan jumlah set hingga 5 kali.

3. Tetap lakukan push up dan kombinasikan dengan latihan beban menggunakan alat sederhana, pilihannya begini:
- Beli dumble di toko alat olahraga sekitar rumah, ada juga di Mal. Bebannya 4 kg, 6kg-8 kg. Jangan terpaku pada merek, jika mau yang mahal ya monggo sih. Sebagai gambaran, merek biasa di toko olahraga pinggir jalan harga untuk dumble 4 kg sekitar Rp 50-60 ribu. Makin berat makin lebih mahal.

Tapi saya tidak terlalu mengharuskan beli alat yang berarti mesti ada pengeluaran kan? Untuk itu, ada tips membuat "dumble" memanfaatkan barang bekas di rumah. Begini:

- Ambil 2 botol minum air kemasan 600ml, isi air penuh dan tutup erat-erat. Masing-masing berat botol berisi air itu sekitar 600 gram. Satukan 2 botol tadi dengan isolasi. Jadilah "dumble" seberat 1,2 kg. Buat lagi sehingga Anda punya untuk melatih tangan kanan dan kiri.

Mau nambah berat "dumble"? isi dengan kerikil atau pasir. :)

Berlatihlah terus secara teratur 5kali seminggu, pastikan ada hari-hari istirahat. Jika makin lancar dan kuat push up dan latihan beban, lakukan push up dan angkat dumble sampai Anda tidak dapat mengangkat badan/ tubuh lagi. Itulah yang saya maksud dengan: mengangkat beban maksimal.

Selain push up, ada gerakan lainnya yang memanfaatkan berat badan sendiri (istilahnya: body weight) seperti chair-dip, leg swing, plank dll. Monggo googling untuk tahu pose/gerakannya.


Catatan:
Mungkin ada pertanyaan dari rekan-rekan perempuan: apakah latihan beban bisa bikin otot dan penampilan tubuh seperti lengan menjadi berotot seperti binaragawati?

Saya mahfum dengan pertanyaan ini, wajar kok jika ada yang khawatir otot lengannya "methekol", meminjam istilah jawa hehehe.

Saya pastikan tidak bakal seperti itu karena binaragawati mendapatkan otot begitu ya dengan bantuan obat dan sampai suntik hormon dan tentunya latihan beban extreme. Soal yang ini, silakan googling ya.

Nah kita kan tidak sampai begitu kan. Justru latihan beban ringan ini bikin lengan teman-teman cewek makin kencang dan ramping. Di jamin, tetep proporsional dan tidak sampai bikin tampilannya "ngeri" hehehe. peace.

Demikian tips cara menaikkan berat badan yang bisa kita lakukan tanpa mengonsumsi obat dan suplemen. Berat badan saya naik bertahap, aman dan natural menjadi 45 kg, merambat terus hingga tembus 50 dan bergerak sampai 60 kg.

Dampak positif dari menambah berat dengan olahraga ini adalah kita merasa segar, lebih bugar dan pikiran pun positif. Malah terpacu untuk menambah jenis olahraga seperti lari, renang dan bersepeda.

Salam sehat, salam olahraga :)

- Program dan tabel latihan untuk pemula di artikel ini.
- Program lari 5K di postingan yang ini.
- Nah kalau yang ini, tips membuat video yang 'mendokumentasikan' jalur trek lari kita :)


Sunday, August 20, 2017

Manado, Klapertart dan Kangen

Kaplertart (inung gunarba)


Menengok isi hardisk laptop, mata saya segera terpaku pada folder 'Manado'. Isinya penuh dengan foto-foto plesiran dan kuliner ketika beberapa kali saya menyambangi kota cantik di Sulawesi Utara itu.

Di sana, saya menyambangi beberapa tempat wisata dan belanja. Tentu saja juga tempat makan. Manado memang kota tujuan wisata yang komplet. Banyak spot wisata alam dan ragam makanannya memanjakan lidah, dari masakan laut, makanan berbahan sayuran hingga kue, termasuk bubur manado.

Nah saya sungguh beruntung ke Manado menyempatkan diri menyantap kue ikonnya Manado: klapertart. Lidahnya saya segera mengecap gurihnya kelapa dan olahan terigu dan bahan lainnya.

Selain makan di tempat, satu kotak klapertart juga saya bawa pulang ke Jakarta, oleh-oleh untuk istri dan anak saya. Meski tidak ikut ke Manado, icip-icip kue enak jangan sampai terlewatkan :)

Untuk urusan makanan laut, tempat-tempat makan yang saya datangi juga istimewa. Meski lupa namanya, di antaranya ada di tepian laut dan di tengah kota.

Pada kesempatan yang lain, saya juga pergi ke kota lain di Sulut yaitu Tomohon dan Bitung. Masakan khasnya juga enak. Paling saya sukai adalah masakan olahan dari sayur, entah apa namanya. Lha wong saya tahunya enak dan enak banget :D

Tak terasa, hampir dua tahun saya tidak lagi jalan-jalan ke Manado. Melihat foto-foto perjalanan membuat saya teringat ramai kotanya, pemandangan teluk Manado dengan latar belakang Pulau Manado Tua dan Bunaken di kejauhan dan jajaran nyiur pohon kelapa di pesisirnya.

Kapan lagi ke Manado ya? :)

Sunday, August 13, 2017

Wajah Segar: media massa, narasumber dan keterbaruan

Image source

Dua hari yang lalu, seorang kawan produser bertanya pada saya dan meminta informasi tentang nomer telepon narsumber. Televisi tempatnya bekerja ingin interview tentang analisis pasar modal.

Seminggu sebelumnya, teman lama saya yang kini menjadi editor di media online juga mengirim pesan Whatsapp serupa. Kantornya ingin menggelar diskusi tentang politik terkini.

Saya sodorin A, mereka bilang 'ada yang lain?' saya kasih B, mereka ogah.

"Wajah anyar! Layar gw butuh penyegaran. Kameramen gw sudah bosen. Reporter gw pengen dolan lebih jauh. Gw maunya wajah segar!"

Ya, saat ini media massa memang membutuhkan wajah-wajah segar para pengamat politik, ekonomi, sosial, budaya, religi, pendidikan, juga psikologi. Mereka ingin panelis/narasumber yang 'tidak itu-itu saja' :)

Wajah segar disini bukan berarti ganteng cakep, cantik lho ye. 'Wajah segar' itu kiasan untuk hadirnya narsum baru yang memberi pilihan alternatif bagi jurnalis :)

Jadi, sekarang saya mau merayu dan memprovokasi rekan-rekan akademisi, periset di lembaga penelitian dan praktisi apapun, please, jika menyukai berbagi ilmu dan gandrung menyumbang pandangan, saat-saat ini rekan-rekan saya produser dan redaktur serta reporter membutuhkan panjenengan. Mumpung masih 2017.

Sunday, August 6, 2017

Relive: cara membuat video tracking lari, sepeda dan trail


My track, my adventure :)

Aplikasi relive ini memanjakan kita yang doyan lari, bersepeda dan aktivitas luar ruangan lainnya karena video racikannya menampilkan visualisasi 3D dan pemandangan "mata burung".

Lebih jelasnya, putar saja contoh video lari saya sore tadi. Jaraknya 5K alias lima kilometer di rute perkotaan, Jakarta.

Jika kita berlari lebih jauh dan di trek yang medannya naik turun maka video relive lebih cakep. Penggemar sepeda, lari jarak jauh dan trail running yang bakal lebih kepincut pada aplikasi ini, karena ada visualisasi tingkat ketinggian/elevasi (trek naik turun).

Cara membuatnya mudah:

1. Intinya,  yang kita butuhkan adalah 2 aplikasi untuk diunduh yaitu relive.cc di Google Playstore atau iOS dan aplikasi sport tracker seperti endomondo, strava, garmin dll.

Nantinya, Relive bekerja dengan cara mengolah data trek di aplikasi sport tracker lainnya tersebut.

Aplikasi Relive

Aplikasi Endomondo

2. Setelah men-download, lakukan registrasi di Relive seperti biasa.

3. Pilih salah satu sport tracker yang biasa kita pakai. Biasa pakai Strava ya pakai Strava, begitu juga jika doyan endomondo :)

4. Berlarilah seperti biasa ditemani tracker kesayangan, endomondo, strava, garmin dll. Oiya, Relive menetapkan batas jarak minimal. Untuk lari, minimal 3 kilometer dan bersepeda 5 km. Sepertinya ini syarat yang mudah dipenuhi jika kita sudah doyan lari kan ya :)