Wednesday, December 31, 2014

31 Desember 2014.
















Kemarin lusa, saya nancepin target lari 21 Km alias half marathon sebelum pergantian tahun. Ini juga semacam perayaan mengulang setahun lalu, ketika saya bisa lari 10K di hari terakhir 2014.

Nah untuk kali ini, sepertinya harapan itu tinggal harapan, sampai sekarang saya masih ngantor. :)

Tetapi, alhamdulillah, enggak ada perasaan kecewa. Woles.

Lha memang tidak ada waktu je (sok sibuk), tapi toh saya tetap melakukan olahraga ringan sebagai pengganti lari seperti cross-training. 

Olahraga ini juga sekaligus menguatkan bagian tubuh atas yang menopang saat lari.

Mungkin yang bikin saya tetap happy meski target enggak tercapai, bisa jadi aktivitas lari bikin saya terkondisi (halah) untuk: realistis, mengukur diri dan percaya pada proses.

Apanya yang realistis? ya karena nyadar punya waktu yang sedikit. Banyaknya pekerjaan membuat mulai tidur selepas jam 12 malam, konsekuensinya ya bangun siang. Itupun kualitas tidur juga kurang bagus.

Untuk soal mengukur diri, dengan jam istirahat yang enggak ideal seperti itu, tentu saja kekuatan, stamina dan daya tahan enggak sebagus hari-hari sebelumnya. Jika saya memaksakan diri, jatuh-jatuhnya malah bisa cedera atau sakit pasca lari.

Dari lari, saya juga terdorong untuk percaya pada proses. Enggak main instan-instanan. Untuk lari long-run sejauh 10K saja, seseorang harus melakukan banyak persiapan. Apalagi jika ingin melahap 21K.

Perlu juga saya sebutkan, dari grup Facebook, Indo Runners, saya belajar banyak. Dari sharing pengalaman teman pelari lainnya yang jatuh sakit atau cedera gegara persiapan kurang atau terlalu memaksakan diri, saya bersikap hati-hati. 

Dari sosial media itu pula, banyak juga tips lari yang saya pelajari dan saya lakukan. Misalnya asupan nutrisi, carbo-loading, pemanasan, teknik lari yang baik, dan bagi-bagi info menarik serta suntikan motivasi sesama runners.

So, balik ke soal target 21K, bagi saya ... it's not big deal. Itu hanyalah sekadar 'pergeseran waktu', dari sebelumnya pada 31 Desember 2014, menjadi 1 Januari 2015 lari sejauh 10K sebagai pemanasan lari 21K di hari Minggu, 4 Desember 2015.

Oya, hari ini tetap istimewa kok karena genap 1 (satu) tahun saya berhenti merokok :)

Selamat Tahun Baru 2015. Salam #MariLari :) 

Tuesday, December 30, 2014

Selasa santai

Lagi demen utak atik foto. Hasilnya, salah satunya, meme ginian :).

Kali-kali bisa buat manas-manasin yang bikin list resolusi 2015 :P

Btw sumber materi foto dari sini, http://goo.gl/kUeBf1

Wednesday, December 17, 2014

21K sebelum Tahun Baru



Event-event lari yang tersisa di Desember ini bakal kekurangan satu orang peserta. Ya saya :) # sok hebat sok penting nih :D

Saya memang sudah niat untuk absen di race Mercedes Benz Club Run dan juga LPS, mungkin ada yang lainnya. Lomba lari yang terakhir saya ikuti adalah SelfieRun di Indosat kemarin, Minggu 7 Desember 2014 sejauh 5K/ kilometer.

Alasannya, karena ingin fokus latihan lari long-run. Target saya: menutup tahun ini dengan lari 21K. Bukan di event race, cukup lari sendirian saja, entah di dekat rumah atau di GBK.

Minggu ini saya menggenjot sesi latihan dengan lari 10K, lantas interval running dan juga circuit training.

Besok Kamis pagi, saya berencana lari minimal 12K. Lantas pada jumat lari interval running 30 menit yang setara 3K-4K. 

Setelah istirahat pada hari Sabtu, saya akan lari sejauh 17K. Nah berikutnya, tinggal menuntaskan target puncak, ya itu tadi 21K alias half marathon.

Semoga berhasil, amien :)


Sunday, December 7, 2014

Sunday job

Ini hasil 'kerja' di hari minggu.

Utak atik foto, bikin meme random. Heheheee...

Cukup.


Pagi tadi saya selesai lari SelfieRun 5K bikinan 7-eleven dan Indosat di Jakarta.

Catatan waktu saya terbilang keong alias lambat untuk ukuran saya yang (ngakunya) demen lari. Jarak 5,3 km ditempuh dalam waktu 37 menit. Jadi pace atau kecepatan langkah 7:03 menit/km.

Start dari seberang barat Monas, tepatnya Indosat, lalu Sarinah, Bundaran HI, muter di kolong stasiun Sudirman dan kembali ke Indosat.

Padahal personal best atau PB 5K saya 29menit, pace di bawah 6. Itu sekitar 5 bulan lalu.

Inilah yang lantas bikin saya nyadar: sudah 3 bulan saya jarang lari sendiri. Dulu rutin 3 kali seminggu, lalu anjlok jadi 1 kali dalam sepekan.

Lebih parah lagi di satu bulan terakhir: saya hanya lari pas ada event race. Tidak pernah lari pagi atau sore atas inisiatif sendiri :(

Pantas saja akumulasi jarak di bulan November anjlok jadi total 35 km. Padahal di Oktober 80km dan September 90km.

Tuesday, December 2, 2014

Hallo Desember!

Bulan ini agenda saya:
1. psikotest (tes yg sama saya lakukan dah 20 tahun lalu hehehe).
2. tetep lari pagi atau sore.
3. Konsisten enggak merokok. Ini bulan ke-12 stop merokok. Semoga tuntas nembus jadi setahun di tanggal 31 nanti :)

Have a nice day!

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, November 24, 2014

Pertamina EcoRun. Lari lagi.


November ini, saya menikmati dua kali race. Pertama, tanggal 16 kemarin di Summarecon Bekasi Run. Saya ikut kategori 10 km.

Lalu,  hari minggu mendatang tanggal 30, saya ikutan Pertamina Eco Run.

Khusus untuk event ini, saya salut dengan BUMN energi ini. Beberapa bulan lalu saya 'rasan-rasan', kok perusahaan segede Pertamina belum bikin lomba lari sedangkan perusahaan migas asing, Shell sudah duluan bikin. Malah di Jakarta dan Surabaya.

Waktu itu saya mbatin: kali-kali Pertamina bikin event race, pasti saya ikut :)

Eh ndilalah, beneran juga, perusahaan berlogo merah hijau biru akhirnya bikin acara lari bareng. Biaya pendaftarannya terhitung miring, Rp 100ribu ;)

link registrasinya di sini:
http://imroadrunner.com/utama/pertamina-ecorun/

#MariLari


Monday, November 10, 2014

.

Judul postingan kali ini pakai titik. Ya titik saja.

Enggak ada maksud titik sebagai tanda sesuatu atau simbol alias analogi apa kek.

Jelas kan ya, memakai titik bukan untuk gaya-gayaan jadi filsuf. Saya milih tanda seupil itu lantaran enggak tahu mau nulis apa.

Jadi ya maaf, kalau ada yang udah kesasar dimari hihihi... Have a nice blogwalking, met bobok :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, November 6, 2014

Sin Circle :D

Lagi-lagi ini repost, copy-past, sumbernya ya antah berantah. Sekalian mendokumentasikan gojek kere yang hilir mudik di media sosial kayak Facebook dll.

Tapi tetep lho ya, si penggagas dan penulis pertama wajib diapresiasi, meski anonim :) #cheers...


Waktu itu pak big boss memanggil sekretarisnya sambil bilang,
"Besok meeting ke luar kota, siapkan apa aja yang dibutuhkan."

Sambil siap siap, sekretaris itu telpon suaminya, "Besok aku dinas keluar kota, jaga rumah baik - baik ya mas"


Sang suami langsung telphon selingkuhannya, "istriku besok keluar kota, kamu ada waktu gak?"

Selingkuhannya bilang ke muridnya yang lagi di kursus, "Nak, besok ibu repot, kursus diliburkan."


Anak kursus itu lalu bilang ke kakeknya, "Kek, besok kursus diliburkan, mancing yuk."


Kakek tadi itu trnyata boss di perusahaan terkenal td itu memanggil sekretarisnya, "Besok cucuku ngajak memancing, meeting keluar kota dibatalkan"


Sekretaris telpon ke suaminya, "Boss-ku ada acara keluarga, meeting dibatalkan. Aku gak jadi keluar kota."


Suaminya langsung menelpon selingkuhannya, "Besok jangan kesini, istriku gak jadi pergi."


Selingkuhannya bilang ke muridnya yang di kursus, "Besok tetep masuk kursus nak, ibu gak jadi repot."


Anak tadi itu langsung nelpon kakeknya. "Besok gak jadi libur kek, kursus gak jadi libur."


Kakek si boss tadi memanggil sekretarisnya, "Besok jadi meeting keluar kota, cucu saya gak jadi ajak mancing."


Sekretaris langsung telpon suaminya. "Maaf mas, jadinya aku besok meeting keluar kota."


Sang suami lalu telpon selingkuhannya. "Istriku jadi pergi, besok kesini ya?"


Selingkuhannya bilang ke murid yang di kursus tadi. "Besok jadi libur nak, ibu ada acara mendadak."


Murid tadi langsung telpon kakeknya, yaitu si boss tadi..

Terusin sendiri, aku capek nerusinnya…:P

Source: guyonan di Facebook.


Sunday, November 2, 2014

Mike Bloom, Chanel & Family Dollar

Pagi menjelang siang ini saya terpaku di depan TV. Acaranya "Undercover Boss, #USA" bikinan BBC Knowledge di Indovision - MNC Sky Vision.

Garis besar program ini yaitu bos besar sebuah perusahaan menyamar menjadi staf biasa dan bekerja di beberapa unit atau cabang perusahaan miliknya sendiri.

Selain mengetahui bisnisnya lebih dekat, juga mengenal kehidupan sehari-hari para karyawannya. Dari kinerja, tanggung jawab, stres, beban dan keluarga mereka.

Di ujung cerita, identitas asli si bos akan dibuka melalui pertemuan langsung dengan karyawannya. Satu lawan satu, one on one.

Kali ini, ceritanya tentang Mike Bloom, pendiri jaringan toko peralatan rumah tangga, Family Dollar.

Yang menarik di mata saya adalah si Chanel, manajer pelatihan dan ibu muda dari seorang anak lelaki.

Mike mengaku takjub dengan Chanel, karena dia bekerja penuh antusias. Lebih dari itu, mencintai pekerjaannya.

"Bersemangat? Inilah hidup," jawab Chanel ketika Mike bertanya mengapa dia selalu ceria.

Alih-alih berlatar belakang keluarga yang mapan atau masa kecil yang menyenangkan, Chanel kenyang dengan kehidupan pahit.

"Aku adalah anak asuh. Kau tahu, kehidupan di penampungan sangat tidak nyaman. Apalagi aku ketika punya anak di usia muda, menjadi orang tua tunggal dan sekarang tinggal bareng ibu mertua."

Menurutnya, justru ketika dia bisa mulai bekerja, hidupnya lebih baik dibanding ketika menjadi anak asuh. Keluar dari penampungan dan mandiri.

Lantas ketika hamil, jalan hidupnya masuk ke fase baru. Seperti mengalami lompatan.

"Menjadi orang tua membuatku dewasa lebih cepat."

Salah satu momen terbesar, dan ini membuat saya turut tertegun adalah ketika melahirkan anak laki-laki.

Akunya, ketika lahir si jabang bayi tidak menangis. "Dia hanya menatap saya. Lekat-lekat. Saat itu juga saya berjanji padanya, 'Ibu tidak akan mengecewakanmu Nak'."

Perjalanan hidup dan momen-momen seperti itulah yang membuat Chanel punya komitmen kuat. Dia bekerja keras dan tangguh, menolak menyerah. Dia juga kuliah di semacam Universitas Terbuka sehingga tetap bisa bekerja.

Semuanya demi si junor tumbuh berkembang lebih baik, mendapat pendidikan dan menikmati kehidupan menyenangkan sebagai anak-anak.

Di mata Mike, si bos besar, Chanel mewakili sosok yang selalu berpikir positif. Dan dia layak mendapat peluang lebih baik.

Mike memberi apresiasi berupa bantuan biaya sewa apartemen yang lebih lapang untuk ditinggali bersama anaknya dan ibu mertua.

"Selain itu, kau mendapat beasiswa untuk menyelesaikan kuliah. Tetapi aku berharap setelah lulus kau tidak keluar dari sini karena karakter seperti kamu yang menjadi inti Family Dollar," ujar Mike.

Tentu saja Chanel mbrebes mili sampai mengaku sambil cengengesan terharu, "Air mataku sudah habis. Thank you, thank you".

Chanel juga mengaku, hal terbesar dari pertemuan dengan Mike adalah sang bos memberinya peluang yang sangat berharga.

"Itu sangat berarti. Dia membuka pintu peluang untukku sendiri dan masa depan anakku," tutur Chanel.

So, keep on fighting and stay positive thinking :)

Selamat menikmati hari minggu siang dan menyesap manisnya hidup penuh semangat :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, November 1, 2014

KW.

Dulu saya enggak percaya, ketika teman kantor cerita: jam tangan Casi* G-Sh*ck KWnya ternyata lebih tangguh dibanding punyanya saudaranya yang ori. Paling nggak, batasan tangguh adalah soal waterproof-nya.

Katanya, ketika lagi kumpul-kumpul keluarga besar, mereka nyemplung ke kolam renang.

Di situlah terjadi bencana. Si jam tangan yang ori berembun dan angka menit-nya ilang :/

Sebaliknya, punya teman saya sehat wal afiat. Padahal punya dia itu KW, lha harganya cuma Rp 200ribu, belinya di online. Maksudnya online shop.

Lha punya saudaranya justru asli, banderolnya nembus Rp 1 jeti.

Saya lalu bercandain, "Jangan-jangan punyanya sampeyan yang asli dan dia yg KaWe..."

"Hahahaa... KaWe kok cuma dua ratus tambah ongkir sepuluh ribu. Kalau punya dia, aku yakin ori. Lha dulu belinya aku anterin ke tokonya sole-distributornya," katanya.

+++

Nah, kemarin saya mengalami sendiri mirip-mirip cerita di atas.

Saya belanja (cieee belanja...) jam tangan C*lumbia di online shop. Style-nya outdoor, display digital alias bukan jarum.

Harganya miring, lha wong KW. Rp 150ribu + ongkir Rp 8000 karena seller dan saya sama-sama di Jakarta.
Saya milih warna tali abu-abu sedangkan warna barrel hitam doff.

Klaimnya si seller, ini waterproof. Saya liat di laman FBnya, dia ngetes dengan nyemplungin ke air di gelas dan bak mandi.

Saya akhirnya beli meskipun bukan karena tertarik oleh klaim waterproof. Tapi ya karena desainnya yang simpel.

Malahan, kalau nanti kena hujan di jalan, jam tangan tetap akan saya lepas :)

Nah, kemarin saya renang di Manggala Wanabakti, Slipi, Jakarta dan sengaja memakai si C*olumbia. "Kalaupun ternyata nggak waterproof, ga bakalan terlalu nyesel. Biar nggak penasaran aja," batin saya.

Saya berenang full satu jam. Jam tangan saya pakai di tangan kiri. Dan aktif ngayuh gaya bebas dan gaya dada alias katak.

Beneran terbukti. Waterproof. Mengembun pun tidak apalagi kemasukan air.

Waktu masih di kolam renang, saya perhatikan betul-betul. Tetep enggak ada tanda-tanda masalah.

Lalu saya tunggu hingga sejam-dua jam setelah saya selesai berenang. Kali-kali efek buruk diajak berenang-nya pakai delay :)

Tetep bandel. Jam tangan tetap berfungsi.

Lantas saya coba menekan tombol. Deg-degan. Karena disinilah titik krusial-nya. #nggaya ''

Kali-kali bisa saja butiran air ngendon di sela -sela tombol dan merembes ketika tombol dipencet.

Tetep enggak ngaruh. Dengan resmi status waterproof-pun layak disandang si C*lumbia KW seharga Rp150ribu ini :)

#note: kata beberapa temen yang tahu banyak soal jam tangan, ada pantangan yang berlaku umum, bahkan untuk jam tangan asli/ original sekalipun.

Yaitu, meski diklaim waterproof, dilarang mengoperasikan atau menekan tombol jam tangan saat di dalam air.

Dikhawatirkan pengoperasian tombol akan memberi celah bagi air untuk masuk ke bagian dalam termasuk mesin. Begitu.

Makanya, pas renang kemarin, terus terang saya enggak memencet-mencet tombol.

Tapi, kalau jam tangan sampeyan ori dan ternyata tetep enggak tahan sama air, ya berarti senasib dengan saudaranya teman saya di atas :)

Nah daripada menangisi hadirnya kabut di jam tangan mahal, lebih baik main aman saja: lepaskan jam tangan berlabel waterproof, water resistant atau apapun namanya, saat bermain air ataupun hanya kena hujan.

Safety first :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, October 31, 2014

Bahagia itu Sederhana

Happy is simple. Bahagia itu sederhana.

Begitu juga dalam urusan ngeblog.

Ceritanya begini, hari minggu kemarin saya renang sore-sore di kolam renang Manggala Wanabakti. Lokasinya satu komplek dengan Kementerian Kehutanan, Jalan Gatot Subroto, deket Slipi, samping DPR Senayan, Jakarta.

Sudah lama saya absen main air di situ. Mungkin sudah dua bulan lantaran tempat kerja pindah dari Senayan ke Kebon Sirih.

Baru satu putaran dan mengapung di tepian, seseorang mencolek tangan saya. Ternyata mantan pelatih renang saya, panggilannya Pak Nung. Hehehe namanya memang mirip dengan saya, Inung :).

"Makasih ya," katanya.
"Oooh iya pak," saya melongo..
"Wah karena ditulis di blog, banyak yang nelpon saya. Nanya-nanya dan belajar renang kesini. Ada yang dari jauh-jauh..." ujarnya. "Makasih ya!"
"Siap pak," kata saya yang mulai paham maksudnya.

Obrolan pendek itu berawal dari postingan saya di blog ini pada April lalu. Judulnya "Belajar Renang di Jakarta".

Link-nya yang ini: http://halamansamping.blogspot.com/2014/04/belajar-renang-di-jakarta.html dan versi shrink URL yang disini :
http://bit.ly/1xFuAxR.

Di artikel itu saya ceritakan pengalaman mencari les atau kursus renang di Jakarta. Setelah kelamaan browsing dan nelpon sana-sini, pilihan jatuh ke kolam renang Manggala ini.

Di sini, saya beruntung dilatih pak Nung. Dengan jam terbang melatih yang tinggi, dia melatih sejak muda, punya sertifikat dan melatih banyak tim renang maupun individu, metode kepelatihannya efektif.

Dari 10 sesi latihan, saya sudah mulai bisa berenang di sesi latihan ke-4. Sisanya memperhalus teknik.

Nah, soal dorongan menulis artikel tersebut adalah:
1. Dari browsing dan chat, saya sering temui temen-temen yang kesulitan menemukan les privat renang di Jakarta.

2. Informasi biaya yang kurang jelas. Beberapa orang berbalik ragu dan urung berlatih lantaran menemukan les renang yang, bagi mereka, terasa mahal. Itungan temen-temen, biaya kursus 750-800ribu hingga 1juta ke atas terlalu tinggi. Itupun belum termasuk biaya atau tiket masuk ke kolam renang.

Di Manggala Wanabakti ini hanya Rp 300 ribu (10 sesi) + tiket masuk @Rp 30 ribu (atau beli voucer sekaligus untuk 10 kali masuk @Rp 25ribu) jadi totalnya hanya Rp 550-600ribu.

3. Di luar soal info tempat dan kalkulasi biaya, muncul juga keraguan soal metode latihan.

4. Terakhir, ya karena saya merasakan sendiri mudahnya belajar renang dengan dilatih pelatih yang mumpuni, dan enaknya bisa berenang.

+++

Balik ke pak Nung, sore itu dia juga sedang melatih anak-anak kecil setelah menyelesaikan sesi latihan untuk muridnya yang usia dewasa. Saat itu dia melatih bersama kakak kandungnya, Pak Roni.

Ada satu lagi saudara mereka yang melatih, namanya Pak Bambang. Beliau melatih di pagi hari.

Di sela-sela melatih, Pak Nung cerita. Dia heran, kok tiba-tiba banyak yang menelpon ke hapenya dan bertanya tentang bagaimana berlatih renang.

Apalagi, rata-rata pertanyaannya pun runtut. Misalnya sudah langsung memanggil namanya, lalu menanyakan tentang kolam renang Manggala Wanabakti dan konfirmasi ulang tentang hal ihwal latihan renang, termasuk sudah tahu kisaran biaya.

"Lama-lama saya penasaran. Lalu nanya balik, 'tahu nomer saya dari mana ya?', mereka bilang, 'dari blog. Yang nulis namanya Inung, halaman samping blogspot gitu."

"Langsung saya inget sampeyan. Pasti 'Inung' itu yang pernah latihan sama saya heheheeee. Apalagi pas diliatin artikel di blog," lanjut dia.

+++

Mendengar tuturan Pak Nung, saya tentu merasa senang. Ada kebahagian kecil, ada percikan rasa bungah karena telah berbagi cerita lewat blog.

Di luar sana, temen-temen yang ingin bisa renang untuk dirinya atau keluarga ataupun kawannya, mungkin terbantu dengan postingan saya.

Di sisi Pak Nung, mungkin postingan itu turut menderaskan rizki. Dari yang nanya-nanya, lantas berlatih beneran. Alhamdulillah :)

Nah, jika temen-temen ingin menghubungi beliau, menanyakan tentang les renang, jadwal dan sebagainya, nomer kontak ada di link artikel ini:

http://halamansamping.blogspot.com/2014/04/belajar-renang-di-jakarta.html

Atau versi shrink URL:
http://bit.ly/1xFuAxR

Salam. Sharing is always a good idea :)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, October 28, 2014

Sekolah.

Minggu ini saya ditugaskan ke unit baru. Pekerjaannya berbeda dengan sebelumnya meskipun basic-nya sama.

Sedari awal, saya memang tertarik. Tertarik karena rasa penasaran. Meskipun ya, terus terang, nggak bisa membayangkan hehehe.

Hari pertama kerja dan hari-hari berikutnya, selalu ada sesuatu yang baru yang saya pelajari dan dapatkan.

Ketika hasil kerja selesai, tentu saja rasa senang membuncah. Yang pertama saya rasakan adalah: o gini to jadinya. Ya ya ya. :)

Lalu belajar hal lainnya. Hari berganti hari.

Saya bersyukur, rekan-rekan kerja yang notabene jam terbangnya lebih tinggi, menerima dan mengajari saya. Mereka baik, sabar, dan berbagi. Meskipun saya sangat sadar, saya seperti siswa baru yang blas nggak ngerti apa-apa.

Alhamdulillah.

Semoga makin hari saya semakin cepat belajar dan mampu memberi kontribusi lebih baik. Amien.

Terimakasih kawans :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, October 18, 2014

Blog.

Sudah berapa lama saya enggak posting di blog ini?
+Sepertinya sudah dua-tiga minggu lebih.

Sejak kapan itu?
+Ya sejak punya mainan baru.

What the hell is it?
+tablet! :D

Ooo jadi lebih banyak browsing, FBan, twitteran pake tablet???
+Enggak juga.

Lho?
+Make tablet buat nge-game. Real Racing 3, Deer Hunter, Sniper Tactical, Highway Racer dan FIFA 15 :)

Bagooossss!!!!
:D

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, October 6, 2014

Oktober!

Segala sesuatu layak dirayakan. Seperti juga Oktober ini, saya merayakannya sebagai bulan ke-10 berhenti merokok. :)

Supaya moment-nya makin nancep, selebrasinya pakai lari-lari sore di GBK, Senayan, Jakarta, hari minggu kemarin. #nggaya

Cuaca yang cerah dan udara yang lebih bersih (mobil-mobil lebih jarang karena Idul Adha), membuat lari lebih nyaman.

Hasilnya, jarak tempuh lebih jauh dari long-run sebelumnya. Yaitu 13,16 km, sedangkan dua minggu lalu 12km.

Lebih dari itu, waktu tempuhnya pun lebih lama. Minggu kemarin itu saya melahap trek seputaran GBK selama 2jam:10menit.

Catatan waktu paling dekat adalah 1jam:36menit, itupun enam bulan lalu.

Khusus kemarin, saya memang enggak ngejar kecepatan. Malahan pace keong, data di jam tangan Garmin ForeRunner 210 menunjukkan kecepatan lari rata-rata 9menit:55detik/km :D

Sebagai perbandingan, kecepatan saat ikut Sunday Fun Run 6km pekan lalu mencapai 6menit:40detik/km.

Sedangkan kecepatan orang berjalan santai sekitar 15-17menit/km.

+++

Air Minum + Cemilan
Oya, catatan dari lari sore kemarin adalah saya kurang banyak membawa air minum. Bekal 650ml dalam sebotol Reebok ternyata enggak cukup.

Itung-itungan saya, jika besok-besok long run lebih dari 1,5 jam maka perlu membawa air 1,5-2liter.

Itupun perlu juga membawa air selama lari. Biasanya sih saya bawa dua botol kecil masing-masing berisi +-300ml di tas pinggang Eiger khusus untuk lari.

Lalu, yang 1 s/d 1,5 liter ditaruh di motor. Kemarin, bekal 650ml tak bersisa dan saya masih kehausan :) dan geloyoran membeli minuman di minimarket sepulang dari GBK. Sebanyak 1 liter saya minum lagi + es campur di Rawabelong, dekat Palmerah.

Selain itu membawa cemilan sehingga dapat segera mengganti energi yang terkuras. Pilihan saya biasanya coklat batangan seperti Beng-beng, Top, dan Fitbar.

Kalau kemarin saya bawa kurma, lumayan buat ganjel perut. Korma juga dapat dimakan saat lari. Karbohidratnya mampu menyuplai energi, gampang dicerna, dan tidak memenuhi lambung sehingga tetap nyaman berlari.

Ke depan, mungkin saya perlu bawa kolang-kaling. Sekalian buat alternatif jika bosan dengan camilan sebelumnya.

Dari kolang-kaling, kandungan karbohidratnya yang kaya unsur galaktomanin diakui membantu pelumasan persendian. Detilnya dapat di-googling :)

Salam Oktober, salam sehat :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, September 30, 2014

Annoying


"Alumni 'sana' mas? masak sih? alumni 'sana' kan gaul-gaul?" katanya sambil menjauhkan muka nyebahi-nya dari saya dan matanya seperti me-scanning tampang saya.

Ealahhh... baru ketemu dan kenalan usai seminar soal demokrasi kok ya udah bikin standardisasi mana yang layak jadi alumni 'sana' dan mana yang gaul, mana yang enggak gaul.

Go to hell-lah dengan ide-ide egaliter, demokratis, asa perubahan-perubahan dan pluralisme kalau malah doyan pilah-pilih n nyeragamin orang lain. :/

#efekaktivisgenitmodalquotedansoksmart

Saya termangu, sambil mengunyah makan siang dari panitia yang tiba-tiba terasa hambar.

Usai ngomong gitu, dianya juga pindah tempat duduk. Mendekat ke selebriti-selebriti kampus kayak dosen, aktivis dan para pembicara.

Saya masih ngunyah tapi mata saya ndomblong.

Terbawa rasa sebal, ya muncul juga gerutuan di dalam hati: kok bisa ya aktivis lembaga demokrasi tapi kurang bisa menjaga sikap empati.

Setahu saya sih, wawasan demokratisasi di NGO-NGO seperti itu disemai dengan membiasakan sikap-sikap empati. Karena sikap empati berlatar belakang kesadaran bahwa setiap individu dan komunitas itu memiliki keberagaman yang mesti dihargai.

note:... awalnya, tuturan ini mau saya posting di FB. tapi mengingat kecenderungan orang-orang kalau komentar di FB itu langsung nembak dar-der-dor tanpa nanya konteksnya, maka saya posting di blog aja.

Apalagi kalau di blog kan space-nya lebih banyak, bisa panjang, bisa nyeritain sedikit  hal ihwalnya. Ngono. :)

Monday, September 29, 2014

Proyek

Membuka email-email yang masuk, saya jadi nyadar ternyata ada banyak hal yang bisa saya lakukan di Oktober ini.

Tidak terkait kerjaan dari kantor, justru lebih tepatnya terkait kesenengan selama ini: nulis.

Tampaknya, jika ingin lancar, saya mesti bikin list dan time-schedule sederhana.

Sekalian juga, mumpung kerjaan dari kantor bisa disiasati. Lumayanlah, bagi-bagi waktu biar semua res-beres.

Selamat mengakhiri bulan September, maree nyambut Oktober :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, September 28, 2014

Doorprize!!! :D

"Tangi isuk, ben rejeki ora dithothol pitik - Bangun itu yang pagi-pagi, supaya rejeki enggak dimakan ayam"

Patuh pada petuah nenek-moyang, tadi pagi saya bangun pukul 04.25. Setelah minum sereal hangat, lalu subuhan.

Kemudian, ganti baju untuk ritual khusus hari Minggu, 28 September 2014 ini: kaos lari, celana pendek, jam tangan Garmin FR 210 with GPS tracking, dan sepatu Adidas Trail AX 1.

Kelar. Lalu meluncur ke mall fX Sudirman, kawasan Senayan, Jakarta. Yeaaahhhh... saya ikut Sunday Fun Run 6km :))

Urutan selanjutnya ya seperti event lari lainnya. Start dan ayunkan langkah.

Ga usah ngoyo. Ga terpengaruh oleh laju pelari yang ngebut di awal lomba. tuntasin jarak.

Saya berlari mengikuti kecepatan langkah kaki saya sendiri. Nikmati selangkah demi selangkah.

Dan akhirnya menjejak garis finish serta dikalungi medali finisher oleh mbak-mbak manis. Jarak 6 km saya rampungkan dalam waktu 41 menit. Kecepatan atau pace 6mnt:40detik per kilometer.

Usai lari, makan pisang dan minum air putih plus jus buah dari panitia, lanjut bagi-bagi doorprize.

Sesi pertama bagi-bagi doorprize, kenalan baru saya, si Andri naik ke panggung. Jawabannya tepat dan nenteng kado. Entah apa isinya.

Saya nekat di sesi kedua.

"Sebutkan tiga nama gerai milik Mitra Adiperkasa di fX ini?" tanya mas-mas MC.

"Sport Stations, Starbuck, dan Kidz Station," jawab saya setelah mikir lama :))

"Tepat sekali!" Dan sayapun cengengesan mengenggam voucher gratis sepatu Skechers GoRun-3 :p

Alhamdulillah. Rejeki keringetan di minggu pagi, sebelum di-thothol ayam :)

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, September 23, 2014

Hai Rabu, gw pengen lari!

Sudah tiga hari ini saya terkapar, menyerah oleh serangan virus flu. Sejak hari minggu sore, terus berlanjut di hari senin dan selasa ini.

Sore tadi, saya terbangun dari tidur siang dengan kondisi sudah entengan. Moga-moga pertanda baik.

Selain obat flu (bukan antibiotik ya), minum air putih memang diperbanyak. Terus, makan sayur hangat seperti capcay rebus di Kay Lan, di deket Binus Kemanggisan, JakBar, sore tadi.

Lumayan, keringat menderas di balik baju. Rasanya enak juga ya bisa keringetan :)

Untuk besok pagi, pengennya sih lari pagi. Badan sudah pegel-pegel minta diajak lari hehehe... Terakhir berlari pada sabtu kemarin, 12 km di GBK, Senayan.

Kalau badan belum enakan, saya tetep keluar rumah usai subuhan. Meski enggak lari, target minimalnya ya power-walking, jalan kaki agak cepetan.

Sekarang ngaso dulu, tidur sebelum jam 00.00. Wish better tomorrow, have a good wednesday :)




Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, September 22, 2014

12 Kilometer

Duabelas kilometer. Itu jarak tempuh saya ketika lari pada sabtu, malam minggu kemarin di GBK, Senayan, Jakarta.

Sempat tertunda karena hujan deras bakda ashar, lantas saya mundurkan setelah maghrib.

Jarak segitu juga jadi catatan lari saya yang terjauh selama ini.

Minggu depan, jadwal lari jauh lainnya sudah menanti. Targetnya bertambah dua km lagi, jadi 14 km.

Sejak pekan kemarin, saya memang mulai program latihan untuk mampu lari half-marathon. Yaitu 21 km.

Latihannya enggak cuma di akhir pekan tetapi minimal 3 kali seminggu. Rinciannya: lari +- 5 km di hari selasa, lalu kamis 7-8 km.

Sedangkan di hari sabtu atau minggu (salah satu saja), saya ambil lari jauh alias long-run. Setiap pekannya, jarak tempuhnya terus bertambah.

Targetnya, pada minggu 26 Oktober 2014, sanggup menempuh jarak 21km atawa Half Marathon. :) amien.

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, September 19, 2014

Pisang, Madu dan Kolang-kaling

Sejak jalan-jalan ke (sebagian kecil) sudut-sudut negeri, saya semakin merasa beruntung lahir dan memiliki Tanah Air ini. Beberapa cerita sudah saya tuturkan di postingan sebelumnya.

Kini, menyesap obrolan dengan kawan-kawan sesama pelari, saya kembali mensyukuri tinggal di tanah kelahiran.

Sebagai penghobi lari untuk hepi-hepi, asupan energi menjadi hal penting. Jenis makanan dan asupan pun sudah ada disekitar kita, bahkan ditanam disini dan ada di pasar-pasar serta penjual sayur keliling, yaitu pisang, madu dan kolang-kaling.

Jadi, tidak perlu membeli ekstrak makanan atau nutritition gel yang diimpor dari luar negeri. Sudah mahal, juga diolah dari makanan-makanan yang sejatinya mudah kita dapatkan sehari-hari.

Pisang:
Ini buah favorit sumber energi saya saat lari pagi dan sore. Memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tenaga, gampang dicerna dan tidak bikin begah.

Jika lari pagi, saya makan 1 jam sebelumnya. Jadi bangun jam 04.30, minum air putih, lanjut makan pisang. Lalu sholat subuh dan mulai pemanasan jam 05.15 lantas mulai lari 05.30. Pas satu jam

Madu:
Sudah jadi pengetahuan umum, madu merupakan gudang nutrisi dan protein. Bisa dikonsumsi langsung atau menjadi tambahan pada minuman teh hangat, pas untuk sehabis lari.

Kolang-kaling:
Lha ini, soal kolang-kaling merupakan pengetahuan terbaru yang saya dapatkan dari teman-teman komunitas lari.

Mengkonsumsi kolang-kaling ternyata mampu membantu pelumasan sendi, termasuk sendi-sendi di bagian kaki.

Saat kita berlari, sendi-sendi kaki paling banyak bergerak dan, seperti halnya kendaraan bermotor, bagian-bagian yang bergerak memerlukan pelumas.

Jika sedang berlari jarak jauh, kolang-kaling perlu menjadi bekal. Taruh saja di kantong atau tas pinggang kecil. Makanlah, misalnya saat memasuki kilometer 15, berlari lebih pelan dan disusul minum air.

Dua lagi asupan sumber tenaga yaitu coklat dan korma. Bahan baku coklat berasal dari tanaman kakao yang banyak ditanam di Indonesia. Berbeda dengan tiga asupan sebelumnya, coklat perlu melewati proses rumit sebelum kita konsumsi, entah berupa coklat batangan atau minuman.

Sedangkan korma, berasal dari Timur Tengah meski ada juga yang mencoba menanamnya di sini. Meski makanan impor, harganya masih terjangkau. Kemarin saya membeli korma setengah kg seharga hanya Rp 9000,-

Saya biasa makan korma sebelum lari. Jadi sekaligus untuk selingan pisang, supaya enggak bosen.

Korma juga baik untuk bekal saat lari jarak jauh. Agar praktis, saya membuang biji kurma dan menyimpannya di plastik dan taruh di kantong atau tas pinggang.

Kandungan nutrisinya yang kaya membuat korma bisa menjadi alternatif bagi coklat batangan atau nutrition-gel yang harganya lebih mahal.

Salam dari Palmerah, salah satu sudut ibukota Indonesia :)

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, September 17, 2014

Pilih mana, League GTR atau Jakarta Marathon?


 

OKTOBER besok, ada dua event lomba lari yang berdekatan di Jakarta. Yaitu, League "Grib The Road" pada 19 Oktober dan Jakarta Marathon, 26 Oktober 2014.

Selisih keduanya terhitung mepet. Hanya berjarak satu pekan. Dua-duanya digelar di hari minggu pagi sekitar dan start +- pukul 06.00.

Saya sendiri tertarik pada dua race lari itu. Tapi yang bakal saya ikuti hanya salah satu.

Nah untuk nambah bingung mana yang akan saya pilih, berikut ini rinciannya:



League GTR
JakMar 2014
Hari/tanggal
Minggu, 19 Oktober 2014
Minggu, 26 Oktober 2014
Start
PRJ Kemayoran
Monas
Jarak
8K dan 15K
5K, 10K, HM 21K, FM 42K
Biaya pendaftaran
Rp 400ribu (mendapat sepatu lari Sportivo) - 500ribu (sepatu ZIP Run)
Rp 200rb (5K), 350rb (10K), 500rb (HM), 650rb (FM)
Fasilitas
- sesuai standar lari » medali finisher, kaos, timing clip, water station/air dll
- disediakan bis antar-jemput dan sarapan usai race.
sesuai standar lari » medali finisher, kaos, timing clip, water station/air dll
KELEBIHAN

tiap peserta mendapat sepatu lari seri terbaru dari League. Sepadan dengan biaya pendaftaran yang setengah juta rupiah itu :)
event lari bergengsi, massal, berkelas internasional, prestisius. Event rutin tahunan.
KEKURANGAN

dari sisi level enggak seprestisius JakMar.
Dibanding dengan GTR, JakMar tanpa pemberian sepatu.
Website pendaftaran, informasi rute dll


 Note: 

- Event League GTR mungkin cocok bagi yang kebetulan ingin beli sepatu lari baru atau nambah koleksi. Juga pas untuk mengukur kemampuan lari jarak menengah dan jarak jauh.
- untuk JakMar, pas buat yang ingin menikmati lari di ajang bergengsi. Atmosfer lari di event yang massal memang terasa lebih menyenangkan dibanding latihan di hari biasa dan sekaligus jadi ajang rekreasi serta olahraga bersama keluarga dan teman.

@inung_gnb

Sepatu ZIP Run untuk peserta GTR. Tersedia warna lain.














Monday, September 15, 2014

Dengkul.

Pagi tadi, saya dapet kejutan pas bangun tidur: lutut kanan nyeri, sepertinya kram. Tepatnya persis di atas dengkul.

Padahal sepanjang hari kemarin, saya tidak banyak melakukan aktivitas fisik berarti. Malah melewatkan minggu malam dengan makan-makan: kondangan resepsi temen.

Ketika beranjak tidur pun, juga tidak ada yang terasa salah di kaki. Tidur nyenyak, mimpi indah :)

Eh lha kok bangun-bangun lutut enggak enak untuk jalan. Paling kerasa, sakit ketika ditekuk.

Sepertinya ada otot yang ketarik. Dipijit-pijit juga terasa "mak-sengkring-sengkring" :(

Kalau sudah begini, ya berharap olesan counterpain bakal mujarab. Juga berdoa semoga lekas mereda. Amien.

:)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, September 14, 2014

Kabar baik

Usai hiruk pikuk pemilu legislatif yang lalu disusul pemilu presiden yang berisik, saya lebih antusias menyimak berita-berita diluar politik, ekonomi dan lainnya.

Seperti kabar baik yang dituturkan media online National Geographic Indonesia: populasi banteng bertambah di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur.

Mungkin bagi pemerhati politik dll, berita semacam ini enggak menarik blas. "So what gituloh dengan banteng-banteng itu...," bisa jadi seperti itu penilaiannya. :)

Kebetulan, beberapa bulan lalu, saya sempat membaca di media lainnya soal program yang dilakukan pengelola taman nasional itu.

Jumlah banteng yang menyusut dari tahun ke tahun membuat mereka was-was. Upaya pengembangbiakan pun dilakukan, isitilahnya semi-alami, yaitu mendatangkan banteng betina dari taman nasional lainnya.

Harapannya, banteng pejantan di Baluran melakukan perkawinan dan ujung-ujungnya mendongkrak populasi hewan langka itu.

Syukurlah, merujuk berita dari NatGeo itu, upaya pengelola taman nasional Baluran membuahkan hasil.

Lain waktu, saya khidmat menyimak artikel di Kompas cetak, "Harum Arabika dari Kaki Kerinci". Laporan itu ditulis oleh wartawan harian nasional itu, Irma Tambunan.

Yang bikin saya mengapresiasi artikel itu adalah ternyata petani (atau tepatnya pekebun) kopi di kaki gunung Kerinci, Jambi itu merupakan bekas perambah hutan di taman nasional Kerinci-Seblat.

Melalui pendekatan sebuah lembaga, mereka tertarik dan akhirnya tekun menggarap komoditas kopi, sekaligus meninggalkan lahan garapan di hutan lindung.

Pekebun pun telah menikmati pendapatan dari kopi dan semakin banyak yang mengikuti jejak mereka. Alhasil, ekosistem pun terjaga dan kesejahteraan meningkat.

Dua berita tersebut mewakili kabar baik-kabar baik lainnya yang saya yakin banyak dituturkan di media massa lainnya.

Informasi semacam itu membuncahkan asa bahwa masih banyak orang yang baik di negeri ini. Harapan bahwa Indonesia bakal lebih baik pun layak untuk diamini.

-- kabar baik juga menyehatkan pikiran kita. Membuat selalu berpikir positif di tengah kepungan pikiran-pikiran negatif yang bersliweran --

:)

Note: sumber foto pengunjung di sabana TN Baluran dari sini http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/harapan-di-dataran-raya-baluran-1#

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, September 12, 2014

Sharing: tips lari jarak jauh

















Note: postingan tips lari kali ini bersumber dari obrolan di grup Facebook, IndoRunners. Diunggah oleh masbro Danny Siwu dan ia menyebutkan courtesy Satyo Haryo.

Saya sendiri memang merasa tips yang dipaparkan bermanfaat banget. Meski didedikasikan untuk peserta lomba lari BII Maybank Bali Marathon (BMBM) tapi juga berguna untuk aktivitas lari di luar event di Pulau Dewata itu.

Selain itu untuk mendokumentasikan tips berharga seperti ini. Pasalnya, setahu saya, materi di FB jarang bisa di-google. Sayang kan, artikel sebagus ini nggak bisa atau susah di-track di lain waktu.

Trims sekali lagi untuk temen-temen IndoRunners dan khususnya masbro Danny Siwu dan Satyo Haryo.

Jika ada yang keberatan dengan pemuatan artikel ini di blog saya, misalnya karena berkenaan dengan hak cipta dll, sebelumnya saya mohon maaf dan bersedia menghapus. :) #nicesharing #MariLari

Gabung ke grup FB IndoRunners? >> klik saja ini dan siap-siap #happyrun :)

+++++

Tips for BMBM
courtesy Satyo Haryo


Dear Runners, weekend warriors, recreational runners and power walkers,

BMBM kurang dari beberapa hari lagi. Mudah2an sudah pada siap semuanya.

Sedikit update, dari sisi peserta, Organizer bisa berbangga karena terdapat peningkatan jumlah peserta cukup tinggi dari tahun sebelumnya (hampir 50%).

Untuk pertama kalinya Organizer terpaksa harus menolak ‘last minute participants’. Hal ini terpaksa dilakukan dengan berat hati karena Organizer ingin memastikan bahwa peserta yang sudah terdaftar secara resmi akan dapat mengikuti lomba dengan nyaman.

Adalah penting bagi Organizer memastikan bahwa peningkatan jumlah peserta ini masih bisa di-manage dengan baik.

Dari keseluruhan peserta, jumlah pelari terbanyak berasal dari kategori 10K (2.157 peserta), kemudian disusul oleh Half Marathon (1.449 peserta) dan kemudian Full Marathon (727 peserta).

Lebih dari 50% peserta Full Marathon belum pernah melakukan Full Marathon sebelumnya.

Hal ini merupakan hal yang membanggakan dan Organizer berharap dapat memberikan pengalaman yang baik kepada mereka.

Buat yang baru pertama kali ikutan lomba, saya mau share beberapa tips yang mudahan bisa berguna (khususnya yang ikutan long distance race):

1. Minum air putih yang banyak mulai 5 hari sebelum lomba agar tidak dehidrasi.

2. Puasa minum kopi…. Ya, puasa minum kopi. Ini adalah salah satu ritual persiapan yang menurut saya paling berat. Tujuan dari puasa kopi adalah membebaskan tubuh dari caffeine.

Tujuannya untuk memberikan efek maksimal pada minuman isotonic dan energy gel yang diminum dan dimakan pada saat lomba. Jika sebelumnya kita sudah sering minum kopi, maka caffeine dalam energy gel bisa memiliki efek seperti kopi red-eye atau black-eye di starbuck.

Note: Resep red-eye di start buck: 1 gelas black coffe ditambah 1 shot espresso (dan diminum tanpa gula). Resep black-eye: 1 gelas black coffe ditambah 2-3 shot espresso (dan diminum tanpa gula).

Wednesday, September 10, 2014

Sereal

Pagi tadi, laju lari pagi terasa berat. Rasa-rasanya seperti sambil menyeret karung beras.

Langkah kaki enggan diayunkan lebih jauh. Pendek-pendek.

Gara-garanya, pada saat siap-siap lari, 'timing' minum sereal terlalu mepet dengan titik dimulainya olahraga itu.

Diitung-itung, tadi pagi itu hanya selisih 15 menit. Padahal idealnya 1jam-45 menit sehingga pencernaan punya waktu untuk memproses asupan berenergi itu.

Dampaknya, lambung dkk tidak punya waktu mencerna makanan itu menjadi sumber tenaga.

Makanya, besok-besok lagi saya harus lebih disiplin jika ingin lari pagi. Jika start running pukul 05.30 maka bangun tidur mesti pukul 04.30.

Sembari menunggu adzan subuh, di bulan September ini sekitar pukul 04.37, saya bisa menyempatkan menjerang air untuk segelas Energen hangat.

Dengan begitu, nggak bakalan ada lagi "menyeret karung" ketika terbirit-birit di pagi hari. :)

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

600 detik

Ya, saya hanya punya waktu 600 detik alias sepuluh menit untuk menulis postingan blog, sebelum hari berganti pukul 00.00.

Ini bukan ngeblog ala cinderela, yang menghadapi deadline tengah malem.

Ceritanya, pertandingan sepak bola Kualifikasi Piala Eropa antara Azerbaijan - Bulgaria yang sedang saya tonton lagi break alias turun minum.

"Trus ngapain ya, sambil nunggu pertandingan babak kedua dimulai?" batin saya.

Biasanya, pilihan saya adalah makan mie instan. Tapi sekarang ini lagi ngurangin ngemie.

Daripada melongo nonton komentator ngobrol ngalor-ngidul, jadilah saya nulis postingan random beginian... hehehe

Dan, sepertinya saat tulisan ini diunggah, jam sudah melewati pergantian hari. ^^ #yowis_orapopo.

Salam hari Selasa jelang Rabu. Panta rei, seize the day :)

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, September 8, 2014

Masjid dan mas-mas kurir

-kadangkala, hal-hal yang biasa terlihat sehari-hari pun, mampu menampar dan menyadarkan kita-

Suatu hari, saya melintas di daerah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Waktu itu tengah hari.

Pas di kemacetan pasar BenHil, begitu akronim kawasan itu, adzan Dzuhur berkumandang. Saya mampir ke masjid besar disitu.

Hari yang lain, melewati bilangan Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Ada juga masjid kecil di situ.

Bukan soal masjidnya yang ingin saya tuturkan. Tapi, soal apa yang saya lihat dan lantas membuat saya seperti tertampar.

Di parkiran kedua masjid itu, saya melihat mas-mas kurir dokumen dan mas-mas kurir delivery-order makanan siap saji.

Di siang hari yang terik, berdebu, gerah dan 'sumuk', mereka memarkir kendaraan perangnya: sepeda motor jenis bebek dengan bagasi besar di bagian belakang.

Yang kurir dokumen, bagasinya dari kain kanvas dan menyandang tas selempang seukuran kertas folio di bahunya. Hitam. Lusuh.

Yang kurir makanan siap saji, berupa kotak dari bahan fiber dan dipasang dengan palang-palang besi serta baut sehingga menyatu dengan sepeda motor.

Itu semua pemandangan yang bisa dibilang biasa. Saya sering melihatnya.

Tapi, tiba-tiba seolah saya terkesiap, satu penggalan kalimat melintas di benak saya:

... mereka yang pekerjaannya berkejaran dengan waktu, menanggung amanat dari tempat kerja dan demi memenuhi kebutuhan pelanggan ... masih bisa menyempatkan waktu untuk sholat.

Sedangkan saya yang memiliki lebih banyak waktu luang di saat bekerja, masih sering menunda dan malah bolong-bolong sembahyangnya.

Mas-mas itu, saya bisa bayangkan lelahnya bekerja menembus dan "pepet-pepetan" dengan kendaraan lain di tengah hiruk-pikuk Ibukota, memilih sholat di masjid. Pas adzan, tepat waktu dan berjama'ah.

Saya, yang lebih banyak ngantor di ruangan berAC, justru jarang ke masjid meski rumah ibadah itu hanya selemparan batu dari ruang kerja. (Komplek kantor saya memiliki masjid besar. Gedung kantor pun persis sebelahan dengan bangunan masjid)

Saya malu, seolah tertampar. Langsung ingat dan terus terngiang status FB teman saya, mengutip salah satu ayat Al Quran: ... kenikmatan dariKu manalagi yang bisa kau dustakan.

# senin sore usai sholat ashar di Masjid Bimantara, Kebon Sirih.

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, September 5, 2014

Tabel Latihan Lari 5K. Pas untuk yang pengen mulai lari :)



Belum pernah lari? Semoga program simpel ini bisa membantu untuk memulainya...

Program ini ditujukan untuk teman-teman yang sebelumnya benar-benar belum pernah rutin berlari dan ingin mulai beraktivitas olahraga lari dengan teratur.

Program ini juga yang saya pakai ketika memulai aktivitas lari beberapa tahun lalu. Sumber referensinya dari majalah Men's Health dan terbukti efektif.

Sayangnya, hardcopy-nya melayang entah kemana. So, kini dengan sisa-sisa ingatan saya share dengan sedikit modifikasi. 

Yang pasti, inti dari program ini tetap sama yaitu mengadaptasikan tubuh sehingga memang sengaja dilakukan gradual alias bertahap.

Itulah mengapa ada sesi jalan kaki sebagai adaptasi awal dan selanjutnya kombinasi antara lari dan jalan kaki hingga di akhir program mampu berlari nonstop selama 30 menit.

Lama program dua bulan dan latihan lari tiga kali tiap minggu.

Targetnya adalah mampu lari nonstop 30 menit dalam 2 bulan, tanpa ngos-ngosan, badan tetep seger dan nggak kecapekan, menyenangkan plus nggak sampe pengsan? :)

Mengapa 30 menit? Merujuk beberapa referensi, manfaat lari mulai berpengaruh signifikan pada metabolisme tubuh ketika berdurasi setengah jam atau lebih.

Selain itu, jika telah bisa lari nonstop 30 menit, maka sebaiknya dilakukan rutin minimal 3-4 kali seminggu.

Lebih detailnya, simak tabel dan keterangan di bawahnya. Klik pada tabel untuk memperbesar. 


Keterangan:
>> 30 menit = dilakukan berganti-ganti hingga mencapai durasi total 30 menit.

Hari berlatih lari bisa dimodifikasi misalnya semula Selasa lalu digeser Senin tetapi pastikan sisipkan satu hari istirahat/rest day di antara hari lari. Jangan digabungkan sekaligus misalnya jumat, sabtu, minggu.