Wednesday, March 19, 2014

Garmin, Casio, New Balance, Timex. Benarkah saya butuh mereka?



Kira-kira dua mingguan lalu, saya kluyuran ke laman FB setelah beberapa lama tidak saya tengok. Salah satu foto yang menarik adalah kawan yang memamerkan aneka peralatan kegiatan outdoor-nya.

Tas punggung yang berisi kantong air - hydration pack, pakaian, sepatu dan juga jam tangan. Entah apa mereknya, si jam tangan katanya mampu menghitung jarak, kecepatan. Dia juga cerita koleksi jam tangan lainnya memiliki feature menghitung ketinggian - altimeter, barometer dan temperatur plus kompas digital.

Hmmm... saya tergoda, mupeng.

Lantas segera googling produk sejenis, terutama jam tangan yang mempunyai fasilitas menghitung jarak kecepatan dan kalori pas berlari.

Artikel Lari:- Program Latihan Lari untuk Pemula ... https://goo.gl/5npAoR
- Latihan pendukung, lari lebih cepat, lebih lama: Strength / Circuit Training ...
https://goo.gl/KEpQaR

Konon, jika ingin presisi, produk jam tangan olahraga yang dilengkapi GPS alias global positioning system. Ketika bersiap lari, kita tinggal mengaktifkan GPS, tunggu sekian belas detik, bisa juga perlu satu-dua menit hingga satelit ''mengunci" posisi kita.

Mulailah melaju. Dan jam tangan akan mulai menghitung dan menampilkan angka-angka jarak, kecepatan dan kalori. Khusus untuk kecepatan, istilahnya adalah pace. Jadi bukan seperti spedometer mobil atau sepeda motor yang satuannya km/jam alias berapa kilometer yang ditempuh setiap jam.

Sedangkan satuan pace ialah menit/km. Atau, berapa menit untuk setiap kilometer.

Dari browsing-browsing dengan mata nanar saking kepengennya :)), saya mengenal merek jam tangan yang ada 'mesin' GPS di dalamnya yaitu: Garmin dan New Balance. Katanya sih beberapa Timex juga memiliki fungsi GPS tapi saya nggak nemu-nemu.

Suaking pengennya, saya juga menghitung-hitung daya beli kantong saya. Ya maklum, jam tangan ber-GPS harganya lumayan juga sih, sekitar Rp 1,5 juta.

Satu setengah juta rupiah memang rata-rata harga terendah jam tangan berteknologi satelit itu.

Monday, March 17, 2014

BBM Buat Lari

Energi! Ini yang juga dibutuhkan untuk melakukan olah raga lari.

Selain makanan harian, perlu juga makanan tambahan bin praktis plus mencukupi kebutuhan tenaga.

Orang bilang sih, fuel race. Bahan bakar minyak untuk melaju di lintasan lari. Kayak avtur utk F-18 Hornet, pertamax untuk balap motor road-race, boleh juga NOS untuk Nissan GTR :))

Di mini-market, kita bisa membeli cemilan yang kita lahap sebelum berlari. Boleh juga pas long-running dan juga pasca lari.

Nah, hari ini, saya dapat resep bikin sendiri kudapan race fuel ini. Dicericitkan di akun twitter @DuniaLari dan diposting di blognya:: http://dunialari.com/diy-race-fuel/

Ini saya posting lagi disini. Mohon ijin ya mimin DuniaLari. Sekaligus ini pengakuan bahwa artikel ini ya memang copy-paste, mosok aslinya copas lalu saya nggak bilang-bilang :))


Wednesday, March 12, 2014

Kaka Pulang ke Jakarta

Minggu 9 Maret 2014 kemarin, Kaka dan Bunda pulang dari Tanjung Enim, Sumatra Selatan ke Jakarta.

Selama 1bulan 3 minggu, Kaka dan Bunda memang mudik ke kampung halaman, sekaligus tempat kelahiran Kaka :)

Perjalanan pulangnya bareng Budhe Rostuti naik Lion JT345.

Alhamdulillah, perjalanan lancar dan aman.

Sayangnya Ayah telat menjemput di bandara. Jadinya ketlisiban :(

Akhirnya kita ketemu di rumah budhe.

Pertama ketemu, Kaka keliatan item banget. Mungkin karena perjalanan jauh. Selain itu, katanya Bunda, Kaka di Tanjung maen mulu. Baguslah, namanya juga bocah, demen eksplorasi. Tosss... :))

Karena nyampe rumah masih sore, selepas maghrib kita nyempetin makan di KFC Permata Hijau. Trus juga ngicip mie ayam yamin.

Oya, waktu selama dua bulan kurang dikit itu sudah sukses bikin Kaka berlogat Palembang: kalau dulu nanyain "Ayah mau kemana?" Sekarang jadinya: "Ayah nak kemano?"

Atau, "Kaka mau makan dulu", kini jadinya "Kaka nak maem dolo".

Bocah kito galo dah :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, March 3, 2014

Nembus Kompas!!!


Akhirnya gw berhasil nembus "seleksi yang ketat" :)))) di Kompas cetak senen 3 maret '14. 

Eitsss.... tayangnya di halaman 34 'Kompas Klasika' 
Bukan di halaman 6 rubrik Opini. Itu mah jatahnya pakar top, pengamat kondang,profesor beken, dan guru besar keren. 

Gw jamin dah, foto itu a.s.l.i. jepretan gw, di deket lounge bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Desember tahun lalu. 

Bukan ngaku-ngaku dari karya orang lain. Bukan ndownload juga. Sumpah, sumpah Kagama deh. Kalo terbukti itu karya orang lain, gw legowo :
1. ga boleh jogging di GSP kalo pas mudik
2. dilarang jajan bubur di SunMor boulevard
3. gelar sarjana S1 honoris causa gw dicopot UGM #eh :))