Wednesday, July 21, 2010

Tetangga



English summary: We, me and my wife, life in Betawi neighbourhood, West Jakarta. Its sosio-cultural so colorful and, sometime in first-sight: shocking qe3 Early, some our native-neighbours staring at me and without smile, when I passing through. 

I dont know why but i don't mind on it. Of course, i keep smiling and respect them, whatever their responce. Olala, when I smiling at, they look like shocked. Maybe they don't have been meet a new-comer who smile before me.

I admit that we are living in new place that have certain social system and habit. Maybe, why they staring because its a kind of social control. So, it's ideal decision for me (and us) to have first initiative: keep smile and respects. And I would give to have so we could be good neigbour for them. The effect is so more than our expectation: they smiling too to me now :)

***

Saya dan istri tinggal di sudut bilangan Rawa Belong, Jakarta Barat. Pemukiman nyaman yang hangat dengan kultur dan pergaulan Betawi.

Meski awalnya kagok dengan tatapan awas tetangga Betawi, kini saya kalem aja. Bahkan sebaliknya sekarang bisa bikin belingsatan dan kikuk. Jika ada yang memicing *untuk tidak menyebut menatap tajam* dan tanpa senyum, saya malah menyapa mereka, "Permisi 'Be atau Bang."


Mereka kaget, menurut saya, karena mereka telanjur sering mendapati tetangga baru yang cuek dan kemudian tertanam persepsi bahwa semua orang baru cenderung tak peduli dengan lingkungan. 'Lha kok ini ada yang senyum ama kite-kite,' mungkin begitu batin berbisik.

Bisa juga karena sikap cuek warga baru, jauh di luar harapan lubuk hati.

Sebagai kultur yang terbuka, saudara-saudara Betawi telah menerima kita untuk tinggal bersanding. Ketika lantas dibalas dengan sikap acuh, tentu ada ganjalan di kisi-kisi batin mereka.

Ya, meski awalnya kagok, saya ambil sisi positifnya saja: setelah sempat kikuk, mereka langsung serta merta membalas dengan tersenyum lepas. Senyum yang ikhlas dan ramah.

Saya yakin, itulah sisi keramahan orisinil Betawi yang kadung tertimbun tingkah-pikir warga *untuk tidak menulis: pendatang* kota besar yang (sebagian) egois.

Setelah berulang-ulang ketika saya melewati dan menyapa mereka, lambat laun mereka kalem dan tidak lagi memicing jika saya lewat. Kini, bahkan mereka menyahut spontan, "Yooo..."

Saya yakin para saudara dan tetangga saya itu rindu mendapat senyuman setelah lelah bersirobok dengan sikap acuh tak acuh.

Membayangkan sungging mengembang di bibir mereka tak akan terwujud jika saya dan kita tidak menyantuni terlebih dulu dengan seulas senyum. Tengok khasiat dan keutamaan senyum di artikel sebelumnya "Kedahsyatan Lengkung Senyum".

"Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah." (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).

Di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung.
Tamu menginap 24 jam, harap lapor RT/RW

Salam keep smile :)

44 comments:

  1. ok mas yang penting kita harus ramah dimana kita berada..jangan sampai nanti kita disangka sombong, apalagi kita pendatang, betul mas?

    ReplyDelete
  2. senyum mengalahkan curiga pastinya. senyum mendatangkan persahabatan.

    ReplyDelete
  3. hmm..benar juga bang..dimana buni dipijak di situ langit dijunjung..setiap orang harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, karena kalau kita kena bencana yang pertama tau pasti tetangga.

    ReplyDelete
  4. Hmmm... tetangga ku idola ku.. hahahahaha, pisss!!! maaf pak Erte aku mau lapor, sudah 4x8jam=32 jam mangkal di sini :)

    kok suguhan tehnya belum dateng ya.... ^_^

    nb. trims, kayaknya memang file foto ami yang buat lambat, perlu renovasi jadi link aja nih.. semangat!!! ^_^

    ReplyDelete
  5. bentul mas..eh betul
    tamu nginep wajib lapar eh lapor xi xi xi

    setuju mas, pokoe stuju, senyum adalah simbul penghormatan dan sekaligus sapaan yang paling mumpuni pada saat pertama jumpa, dan sebagai "senggolan" rutin ketika kita sudah mempunyai banyak saudara...jadi tak ada salahnya kita menyapa dan tersenyum, karena menyapa dan tersenyum bisa mendatangkan hal-hal positif lainya

    ReplyDelete
  6. tetangga adalah saudara terdekat...dan senyum adalah ibadah..sungguh dengan senyum banyak mendatangkan berkah

    ReplyDelete
  7. Akhirnya... setelah sekian lama aku bisa juga sampai kesini. Kemarin2 gak ketemu2 juga cari alamat ini soalnya.

    Aku suka dg postingannya... mengena.

    ReplyDelete
  8. Dengan tetangga kita harus berbuat sebaik mungkin gan.
    Sudah jadi sunnah rasul.
    Tengkyu kunjungannya.
    Jgn di depan pintu aja gan masuk juga tak apa hehe

    ReplyDelete
  9. bgus tu mas,,,tidak hanya dalam bertetangga,,dlm dunia kerja pun itu sangat berguna khususnya yg bekerja di dunia pariwisata,,,priwisata menjual tidak hanya jasa tapi keramahtamahan,,hehe
    bang tuakran link ya bang,,pasang link saya disni ya bang,,kasi judul Pariwisata Teknologi dan follow juga ntar saya follow balik,,
    http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/

    ReplyDelete
  10. secara umum kuLtur betawi adaLah peramah dan famiLiar, namun terkadang pendatang yang memuLai duLuan yang menjadikan mereka marah. sehingga dampaknya adaLah pendatang yang tidak tahu menahu akan haL tersebut.
    terima kasih atas sharenya.

    ReplyDelete
  11. hidup terasa indah bila mempunyai tetangga...
    sukses slalu inung...

    ReplyDelete
  12. terima kasih visitnya
    salam kenal juga bro

    wah..anda telah berhasil melampaui hal yang sangat sulit dilakukan oleh orang-orang di situasi sperti itu..

    ReplyDelete
  13. @ all sobat Blogger : ternyata benar juga kata orang, ada dua 'mata uang' yang berlaku di seluruh dunia adalah senyum dan kejujuran qe3

    Oya, aku juga sudah lapor Pak RT waktu pindahan *_* qiqiqi

    ReplyDelete
  14. awal tinggal ditempat yg baru mmng harus bisa liat kondisi sekita kita....jika dapat berbaurlah dgn warga setempat,saling sapa dan silaturahmi...tak kenal maka tak sayang...jika sudah dikenal orangpun senang..

    ReplyDelete
  15. Benar kata komen2 sebelumnya "tatanggaku adalah saudara terdekatku" walau terkadang awalnya penuh dengan kecurigaan, apalagi semacam jakarta.

    Oya, permisi Gan kunjungan perdanani.

    ReplyDelete
  16. Rutinitas pagi gan.
    Dengan tetangga harus saling bantu membantu gan.
    Tengkyu

    ReplyDelete
  17. Berkunjung pagi untuk mencari info terbaru.
    Tetangga sangat diperlukan oleh tiap manusia

    ReplyDelete
  18. Selamat beraktifitas pagi sob

    ReplyDelete
  19. tetangga memang penting buatku

    ReplyDelete
  20. sip.. emang begitu sih, dimana-mana pendatang barulah yang dituntut untuk lebih ramah, memperkenalkan dirinya kepada yang sudah lama berada di situ.. :)

    semoga tetep bisa menjalin hubungan kekeluargaan yang harmonis antar tetangga ya.. :)

    ReplyDelete
  21. ak pernah denger diseminar dulu, kalo kita senyum menyapa orang duluan maka akan ada energi postif yang datang ^____^

    ReplyDelete
  22. senyuman,,,,,,
    entah itu tetangga,, teman dekat,,, bahkan keluargapun sudah jarang menemukan senyuman..

    padahal itu adalah hal sederhana yang luar biasa efeknya,,,,

    ReplyDelete
  23. Sebagai tetangga yg baik, aku datang berkunjung nih... hehehe

    ReplyDelete
  24. senyum...selain indah dipandang bwt yang melihatnya, dia adalah simbol dari kerendah hatian kita...^_^

    ReplyDelete
  25. senyum itu ibadah, tidak harus sesama tetangga saja, untuk semua org jg perlu, bs dibayangin kl kmn2 liat muka org pada cemberut smua, trs jgn srg2 senyum terus, ntr dikira orgil lagi, hahahaha :D

    ReplyDelete
  26. wiiih.. saiki bilingual blognya nih

    ReplyDelete
  27. emang ebtah karena apa saat ini susah banget dapet senyum dari sesama..:(

    ReplyDelete
  28. ehem..keep practice mas..xixi..back to topic,ttg khdpan bertetangga, ya itukan slh 1 kwjban kt hub antar manusia alias hablum minannas..lbh baik sih kt duluan yg nyapa/baikin tetangga, ntar jg ada balasannya...tul gak?..he3..

    ReplyDelete
  29. Yap setuju teman. Senyum adalah ibadah yang paling mudah dilakukan. so what gt lo. he he he..
    Anyway, thanks ya sdh mampir k site Q

    Salam blogger

    ReplyDelete
  30. wah... bener juga ni.. sangat setuju aq.. hehe

    ReplyDelete
  31. mampir lagi ni,
    kadang kita harus memaknai ulang kata tentangga dengan hadirnya teknologi yang namanya Internet ini, karena walau jauh terasa dekat seperti sekarang kapanpun aku mampir kerumah maya mu bisa dilakukan dalam sekejap seperti aku pergi kerumah tetangga dalam dunia nyata

    ReplyDelete
  32. @ semua sobat blogger : trims bro n sis, mantaps nian berbagi dan obrolannya soal tegur sapa dan menjalin kekerabatan dengan tetangga qe3

    Bisa sekalian kenalan dan nambah teman blogging di sini qe3

    Bener juga kata Brader Rizal buat semua: Kita jadi tetanggaan virtual meski gula, teh dan cemilannya berupa rangkaian kata dan senyum simpul menyungging dalam simbol :)

    ReplyDelete
  33. memang seharusnya hidup bertetangga seperti itu, tapi di kediaman saya malah sebaliknya, seringkali saya bersopan santun jika melewati orang" di sekitar gang menuju rumah saya, baik itu jalan kaki ataupun ketika berkendara sepeda motor, tapi apa jadinya klo tiap hari bersopan santun masih tidak dibalas juga, kadang saya berpikir untuk berhenti bersopan santun, toh mereka tidak peduli dengan sopan santunnya saya

    ReplyDelete
  34. Dengan senyum smua akan ringan sob...

    ReplyDelete
  35. Aku setuju banget tuh dengan kata2 dimana bumi dipijak disana langit dijunjung...POkoknya kita harus ikuti adat istiadat setempat dan tetap memberikan senyum...Asal jangan senyum sendiri-sendiri aja hehehehe

    ReplyDelete
  36. Rawa Belong, Pal Merah. mmm...tempat ane belanja kembang tuh Sob...ya yang namanya hidup bertetangga haruslah ramah dengan tetangga sekitar, walaupun kita jarang bergaul minimal tegur sapa dengan tetangga. Mudah2an mas yang punya halaman samping betah tinggal di lingkungan betawi.

    ReplyDelete
  37. dengan senyuman yang ikhLas insya Allah dapat membuka taLi siLatuhim diantara sesama manusia sebagai mahLuk sosiaL.

    ReplyDelete
  38. Setiap kultur budaya memiliki kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat. Mulai dari bahasa hingga norma-norma dalam masyarakat. walaupun saya bukan orang betawi, tteapi jika dilihat keadaannya sekarang, justru budaya betawi inilah harus di pertahankan ditengah serbuan orang-orang pendatang yang memiliki budaya yang berbeda dengan mereka. Apalagi di dukung dengan kebanyakan masyarakat di kota-kota besar sangat individualis dalam bertetangga.

    ReplyDelete
  39. Ya ya... dengan tersenyum. seluruh cairan tubuh kita juga ikut tersenyum. Bahkan molekul udara di sekitar kita. Keep smile. Salam dari mBantul dengan tentu saja senyum :D

    ReplyDelete
  40. Warga baru harus ngasih senyuman yang ramah kepada tuan rumah :)

    @bener bangets sob, analgi tentang silahturahmi nya

    ReplyDelete
  41. Hla namung tanggi. Mangidul sak plinthengan sampun dugi. Dalem pancingan ngotho ngetan 1/2 kilo. lajeng ngidul ugi 1/2 kilo. Pandes, Pak Lik.

    ReplyDelete
  42. @ kawan dan sobat blogger: betul adanya bahwa kitalah yang mengawali bertegur sapa :) Tentu butuh kesabaran dan telaten plus ikhlas :)

    Dan dari senyum hingga bertandang kita lantas bersaudara. Juga bertemu dengan tetangga jauh sama-sama dari mBantul, kayak sobat Lirik Lagu qe3

    ReplyDelete
  43. Ya begitulah SOb.... klo mau orang lain senyum kan mesti kita yang ngasih senyum duluan hhe.....

    ReplyDelete