Sisihkan Dulu, Belanjakan Belakangan

English Summary: Saving behaviour is need commitment, of course. We all are agree on it. But the fact is not as simple as saying. First, keep some money in our deposit. We do it before spend our money for monthly shopping and little bit having fun :)

Afterall, we need someone else to force us up. Tell our family, boy/girl friend and bestfriend that we have saving-willingness. So they will keep watching and asking about it. It's can make us be more discipline and get good behaviour on and on. 

***

Ini mungkin nasihat keuangan kuno tapi toh relevan hingga sekarang. Kebiasaan menabung sudah terngiang sejak aku kecil, belia, remaja hingga berkeluarga sekarang. Masih ingat kan lagu bocah ciptaan Oma
Titiek Puspa, ... Bang bing bung yok, kita nabung?

Jujur, sedari kecil aku tidak dibiasakan nabung dan ketika sudah kuliah dipercaya ortu untuk memegang uang tranport dan jajan sendiri pun, tidak tergerak untuk membiasakan diri menabung. Tabiat jeleknya, pertama, meremehkan sedikitnya duit yang akan ditabung. "Wah, cuma seribu perak. Mana bisa cepet jadi beli diktat nih?"


Kedua, menunda waktu. Entar dulu lah, seminggu lagi janji deh langsung masukin Rp 50 ribu ke celengan. Jangan tanya realisasinya ya qe3 Intinya, komitmenku buat menyisihkan terbilang tipis. Lemah. Dan berlapis dalih.

Nah, sejatinya, kebiasaan baik itu bisa didorong dengan mengubah pola keuangan kita. Paling efektif, saat menerima gaji atau uang jajan bulanan/mingguan, sisihkan dulu sekian rupiah ke tabungan.

Kita lantas baru membelanjakan sisanya. Ini membuat kita tidak merasa terpaksa menabung. Apalagi, kata orang, uang kayak bensin: didiamkan saja bakal menguap entah kemana.

Kita tak sadar ketika belanja kecil-kecil dan akhirnya melongo begitu kantong kempes. "Belanja apa aja sih kemarin-kemarin? Au ah gelap," kumat deh masa bodoh kita qe3

Dengan menyisihkan terlebih dulu, kita seperti 'dipaksa' menabung yang lama-lama menjadi kebiasaan. Ketika sudah terkumpul, baru deh kita merasa manfaatnya. Apalagi jika kita konversi ke bentuk barang. Rp 20
ribu tentu tidak cukup membeli flashdisk 4 Gb, tapi setelah 4 bulan sudah cukup memboyong gadget mini itu.

Sisihkan di depan juga diadopsi oleh produk tabungan perencanaan yang ditawarkan banyak bank. Jika kita membuka tabungan jenis ini, maka duit akan ditabung di rekening terpisah sehingga kita tidak leluasa
mengutak-atiknya.

Tabungan juga terkumpul dari pengumpulan recehan uang kembalian. Simpan di botol plastik air mineral ukuran 1 liter keatas dan tutup badannya dengan kertas tak tembus pandang. Ini untuk mencegah kita tergoda merecoki uang recehan demi kopi kemasan sachet atau rokok eceran 3 batang Rp 2500. Tuh kan, duit
ngumpul sekaligus risiko jantungan, diabetes dan kanker paru-paru pun surut.

Dukungan
Layaknya tim sepakbola yang merumput di Piala Dunia kemarin, target juara selalu didengungkan mereka dan sang pelatih. Suporter pun mendukung dan ini pelatuk bagi para bintang lapangan bermain bak mesin
diesel. Bertenaga. Tangguh. Tak gampang menyerah.

Begitu pula menabung. Ceritakan pada istri, orang tua,kerabat, pacar dan sahabat bahwa kita tengah menabung dan menekan hasrat belanja yang kurang perlu.

Mereka pun akan mendukung dan mengingatkan kita. Sebaliknya kita akan disiplin dan tetap tersenyum jika ditegur mengapa komitmen mulai mengendur.

Sumber foto dari sini
*** Postingan ini juga didorong oleh 'jeweran' Nyayu-Cerita Hujan,terkait resolusiku ngeblog dg summary bahasa Inggris qeqeqe.