Monday, July 12, 2010

Jika Ragu, Putuskan untuk Lakukan!


Di sudut ruangan, seorang gadis menutup mukanya, hanya kedua bola matanya yang terlihat mengejap panik. Ia lebih banyak menunduk dan menggeleng. Apa yang ia takutkan ataukah meradang sakit?

Tiga meter di depannya, seorang pria tegap menghadap ke arah gadis itu. Ia menggenggam erat gelas kaca.

Laki-laki itu bukanlah Boss yang memarahi sang gadis atau seorang suami mengamuk melakukan KDRT.

Sebelumnya ia hanya bilang, "Tolong mbak, berdiri," Itu saja dan perempuan berkerudung itu pun langsung bergetar.

"Saya paling tidak bisa melempar dan menerima lemparan..." katanya setengah tak terdengar, mukanya masih  berselimut telapak tangan.

Sang pria menyembunyikan gelas di balik punggungnya, mengulurkan tangan kirinya, ia meminta gadis itu berdiri. Setelah dijawab dengan gelengan, permintaan diulangi. Kali ini ditambah senyuman. "Saya hanya minta mbak berdiri koq."

Pintanya lagi, tolong tengadahkan kedua telapak tangan ke depan. Pelan sekali si gadis menuruti tapi langsung ditariknya kembali. "Tidak bisa.." rajuknya meski ia lantas menengadahkan tangannya kembali. Tetap ragu tentunya.

Hembusan aliran udara  AC  di ruangan 4x4 meter itu tepat mengarah ke gadis itu. Ia makin menggigil meski berkeringat. Si pria melihat kedua tangan si gadis begitu kaku, dan mungkin juga beku. "Tepukkan kedua tapak tangan sekerasnya. Lagi. Lagi. Sekali lagi!" teriak si pria berbaju putih itu.

"Teriakkan, 'saya bisa menangkap gelas'!" perintahnya lagi. Si gadis pun menurut, "Saya bisa menangkap gelas!" diulang sampai dua kali. Pertama dengan lirih, kedua lebih keras meski terdengar ragu.

Pria itu lantas memintanya menarik nafas panjang dan dihembuskan lewat mulut. Setelah gadis itu menurut, seketika langsung bertanya tegas, "Siap?"

Begitu mengangguk, tanpa mengulang pertanyaan kesiapan si gadis: gelas kaca terlempar melambung melewati 3/4 diagonal ruangan. Dua belas laki-laki dan perempuan di ruangan itu terbelalak, menahan nafas dan sebagian mengangkat kakinya. Termasuk aku.

Itu respon reflek berjamaah membayangkan kaca buyar di lantai dan pecahannya melenting menusuk betis kaki. Ihhh.....

***

Huppp... bak tayangan gerak lambat, kedua tangan  si gadis terulur kedepan menangkap gelas kaca.

Mantap. Pas. Sempurna!

Tak juga meleset seperti tangkapan konyol kiper Inggris, Robert Green yang gagal menahan tendangan pemain AS, Clint Dempsey, di penyisihan Pil-Dun kemari.

***
Tawa pun berderai dan tepuk tangan menggema penuh apresiasi buat si gadis, teman kerjaku. Pak Supardi Lee, nama pria itu, trainer motivator yang khusus memberi materi di kantorku, lalu berujar:

"Jika ragu, tetap putuskan untuk lakukan!"

Ucapan yang pendek tapi bermakna panjang. Ya, jika kita hanya membayangkan saja, barisan bayangan kegagalan pasti berderak tak habis-habisnya. Waktu kita pun punah hanya untuk tepekur tanpa melakukan apa-apa. Jika pun gagal, toh ada tim yang menyokong dan membantu kita memperbaikinya. Sip!

***
"Doing is quantum leap from imagining" (Barbara Sher, penulis buku bestseller, antara lain "Map to Success," dan “Refuse To Choose” [Keputusan Memilih])

14 comments:

  1. maaf baru berkunjung.
    terima kasih untuk ceritanya mas, sepenggal kata tentang keraguan akan keputusan yang bermanfaat.

    ReplyDelete
  2. wah... saya juga pernah mengikuti pelatihan seperti itu.. ^^

    *kang, blogger profilnya belum diaktifkan.. jadi saya mesti ke google dulu baru bisa sampe sini.. hehe.. ^^
    jadi, mending aktifin dulu, ato gak. komennya pake link akang aja... ^^

    ReplyDelete
  3. aku datang sebelum keliling desa... ^_^

    Huft!! mas inung ini memang seorang motivator handal. Tiap berkunjung ke blog ini mesti aku dapat donor semangat!!! trims ya mas... salam blogger! ^_^

    ReplyDelete
  4. @ Buret: Trims dah berkunjung qe3 training itu emang ngefek banget :)
    @Arif : Makasih berat buat masukannya, segera dan udah aku ON-kan :D
    @ Cerita Hujan: qi3 senengnya bisa berbagi,salam bloggerdari Jakarta Barat

    ReplyDelete
  5. Wah makasih nie inspirasi sianknya Sob.... mantabz ampe lupa makan siank nie baca cerita disini hhe....

    Semangat N Keep Post Sob...

    ReplyDelete
  6. Trims atas cerita inspiratif dan memotivasi ini mas inung...^_^

    ReplyDelete
  7. terima kasih teLah berbagi kisah yang sangat inspiratif ini.

    mohon maaf sekedar memberikan informasi, untuk ke depan agar kiranya memperbaiki Link pada tautan pada jejak komentar, berfungsi untuk memudahkan kami daLam berkujung ke bLog sobat yang keren ini. terima kasih.

    ReplyDelete
  8. kok beda ya sama prinsip militer:
    "jika ragu lebih baik kembli!"

    ReplyDelete
  9. @ Ferdinand-DJ Site: qeqeqe maag-nya bisa kambuh tuh, mampir dulu ke siomay deket kampus qe3

    @ Nilla-Aku Ingin Pulang: trimakasih juga, sama-sama:)

    @ Om Rame : something wrong yach? waduh, aku juga bingung yang mana yang perlu dibenerin? soal teknis blog, aku gaptek stadium 3 nih :) tolong dong kasih tahu step by step di box komentar ini atau ke inungarea@gmail.com

    @ Pak Wow : aku juga pernah dengar prinsip itu di dunia barak. Nah, secara umum setiap prinsip selalu ada konteks-nya, ada variabel, wilayah penerapan dan tentu saja timing/waktu.

    Bisa jadi seorang tentara mesti kembali, artinya mundur untuk atur strategi atau ketika dia mundur, unit intelijen dan kontraintelijen yang gantian maju ngumpulin informasi, provokasi atau malah melakukan perang psikologi qe3 aku lagi sok tau soal doreng2 nih, Pak Wow :D

    Kalo konteks artikel di atas, tentu soal keraguan karena asumsi prematur, ketidakyakinan atas kemampuan pribadi dan mungkin trauma kegagalan (...saya paling tidak bisa melempar dan menangkap sesuatu). Salam blogger

    ReplyDelete
  10. ehem...liat2 case nya kali mas...kl yg diragukan sesuatu hal lain...tp teteup dilakukan weleeh...efeknya malah ga karuan...tp u case tertentu OKAY Siappppp, do it!!!

    ReplyDelete
  11. wah.. profilnya udah dibenerin.. hehehe...

    ReplyDelete
  12. kisah yg mearik dan ispiratif...
    benar'' pesan pendek yg bermakna panjang..
    thanks for share...

    ReplyDelete
  13. akhirnya muncuL juga nih kotak komentar seteLah berjuang sekian Lama menunggu akibat Lemotnya koneksi inet, hehehe...

    kita ngobroL aja yah om.
    oh yah, Linknya sudah betuL om tadi sudah cek. soaL dibeberapa komentar om_inung, kemarin-kemarin sempat terkendaLa dengan Link. terima kasih, bisa aja nih merendahkan dirinya.
    merendahkan diri berarti menaikan mutu, hihihi...

    ReplyDelete
  14. @ om Rame: wealah, ndak percaya kalo saya gaptek soal teknis blogging, lha wong bikin related post baru kemarin sore, blogroll dropdown juga jadi minggu ini, Profil 'about me' malah baru aja di aktifkan karena ndak sadar kalo 'off' setelah ganti template bulan lalu, untunglah Brader Arif Chasan-Garis Horizon dari nun jauh Subang mengingatkan plus sobat-sobat semua qe3 Trims om Rame :D

    ReplyDelete