Kelar subuhan tadi pagi, saya kembali berlari di awal hari. New Balance di telapak kaki, jam tangan Rei melingkar di tangan kiri plus wristband Reebok discount-an membungkus pergelangan tangan kanan.
Saya kira saya kesiangan karena mulai keluar rumah pukul 05.15. Seperempat jam pemanasan dan peregangan, praktis mulai lari pukul 05.30.
Langit sudah terang, biru subuh sudah menyingkir oleh awan-awan yang terlihat memutih. Hanya di sisi timur, lembayung jingga kekuningan oleh mentari yang bangun.
Kalau terlalu siang, biasanya, mobil dan motor sudah mulai lalu lalang di Jalan Berdikari atau orang lazim menyebu Jalan Masjid Al Anwar, Rawabelong, deket Palmerah, Jakarta.
Di ruas jalan aspal lempang lurus sepanjang 1,5 km itu, kita mesti berhati-hati. Sering menengok ke belakang, kali-kali ada mobil yang melintas. Meski lumayan lebar, tapi karena ada beberapa mobil yang parkir tentu membuat badan jalan menyempit.
Makanya, kalau kesiangan sedikit saja, kita ndak begitu leluasa. Belum lagi asap walau menurut saya ndak begitu menggannggu. Mungkin lebih karena sudah terbiasa.
Nah, untungnya pagi tadi sepanjang jalan itu lumayan lengang. Tidak banyak mobil-mobil berjalan beriringan atau para pemotor yang bergegas.
Kayaknya ini karena efek dari libur panjang sejak Sabtu, Minggu, lantas cuti bersama pada Senin dan berlanjut Idul Adha di hari Selasa.
Orang-orang masih di luar kota, atau karena Rabu ini hari pertama setelah 4 hari ngaso maka pada bersantai dulu dirumah, tidak terburu-buru ke tempat kerja dan bisa jadi masih ngruntel di tempat tidur. =)
*Asofa, ditemani teh hangat + madu.
@inung_gnb
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment