Friday, February 1, 2008

...Azizah, Balsem Geliga, Simpati PeDe, M150+susu...


Pagi-pagi foto bareng mas Jalu, aktor layar lebar, sinetron dan bintang iklan komersial, di luar predikat/profesi laen yang mungkin masih banyak. Bapak ini (istrinya lg hamil, tinggal di Semarang) tetangga kamar di kos-ku di Cibubur.

Aih... di Cibubur, dunia sempit juga ternyata, Mas Jalu ini main di sinetron Azizah, Dia di Azizah bermain sebagai si tukang kebun, Parjo.

Pertama liat sih pangling gitu, wong karakter sehari2 berbeda dengan si Parjo versi sinetron atau iklan Geliga atawa Simpati PeDe.


Setelah say hello, ketahuan deh kalo dia maen bla bla bla... syuting iklan bla bla bla... dan tersebutlah kalau mas Jalu ini juga sempat merasakan atmosfer Jogja.

Dari obrolan ngalor ngidul, tahun 90an, mas parjo eh Jalu ini berkesenian di komunitas teater, ia menyebut Gandrik, satu kelompok teater terkemuka dan berpengaruh kala itu. .

Sempat memenangi kompetisi teater dan maen di TVRI Jogja, makin mematangkan jejaring dan kemampuan aktingnya. Dengan bekal selama ngangsu kawruh itulah, mas Jalu hijrah ke Jakarta. "Waktu itu kan lagi mongkog-mongkog'e (bangga-bangganya), merasa dah mampu dah pinter dalam berakting, aku pindah ke Jakarta," tuturnya.

Ternyata apa yang ia bayangkan tak senyampang dugaannya, ia mesti mengasah dirinya dalam bermain karakter, mengolah peran. "Disini aku harus belajar lagi, ya sinau akting lagi," ujarnya sambil menyebut Slamet Raharjo sebagai mentor, guru, "Bahkan seperti bapak bagiku!" tegasnya.

Beragam peran telah film layar lebar ia mainkan, aku sendiri mulai melihat dan memperhatikan karakter Mas Jalu (yang selalu memainkan mimik mata blalak-blalak dan nyengenges) di iklan TV Balsem Geliga dan yang terakhir Simpati PeDe versi Indra Bekti.

Mas Jalu juga lagi mengerjakan promo sebuah sinetron (ia menyebut judul tapi g usah disebut ya.. sapa tau ini classified) sedangkan iklan TV yang bakal tayang, M150 susu versi mas Jalu. Versi iklan ini yang telah tayang yaitu supir angkot kesasar masuk rumah, ketemu orang gede (laki) yang dadanya bisa berdenyut-denyut.

Obrolan kami tadi pagi menyoal hujan Jakarta seminggu ini dan konon berlangsung hingga minggu depan. Juga soal payung yang sama-sama tidak kita miliki...

"Rumangsane wong kuwi kalis karo banyu opo yo," -Emangnye manusia tuh ga bisa kena air ye- celetuk mas Jalu seperti merutuki dirinya sendiri yang 'tidak sedia payung sebelum hujan', sambil pamit berangkat ke lokasi syuting Azizah, "Sebelas scene, episode 100 nih."

5 comments:

  1. Hi there Dear, are you truly visiting this site regularly, if so then
    you will without doubt obtain good experience.

    Also visit my webpage ... vakantiewoningen huren

    ReplyDelete
  2. Hey there! I know this is kind of off topic but I was
    wondering which blog platform are you using for this website?
    I'm getting tired of Wordpress because I've had problems
    with hackers and I'm looking at options for another platform. I would be awesome if you could point me in the direction of a good platform.

    Take a look at my website: vakantiehuis frankrijk

    ReplyDelete
  3. Do you have any video of that? I'd care to find out some additional information.

    Feel free to surf to my page: luxe vakantiehuizen huren

    ReplyDelete
  4. Really no matter if someone doesn't know after that its up to other viewers that they will help, so here it happens.

    My website - homepage

    ReplyDelete
  5. Assalamualaikum bapak, ada yg tau contact person mas djalu saat ini? Mohon di replay . Terimakasih

    ReplyDelete