Monday, November 21, 2016

Drama Borobudur Marathon

Hari minggu kemarin saya ngukur panjang Tol Jagorawi pergi-pulang...

Jari-jemari pun jauh dari HP dan ternyata ada 'drama' di Borobudur Marathon di Magelang :D

Nah supaya gampang baca-baca pas woles, saya kumpulin dulu link postingan 'testimoni' dari grup FB Indo Runners :)

KOMENTAR
Oiya yang menarik bukan hanya di postingannya, malahan lebih 'mengharukan' lagi nyimak di kolom komentar yang sampai puluhan ... 60an lebih and still counting :)



Lomba Lari Borobudur Marathon
Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah
Minggu 20 November 2016

LINK FB INDO RUNNERS
https://www.facebook.com/groups/MariLari.IndoRunners/permalink/10154737988473482/

https://www.facebook.com/groups/MariLari.IndoRunners/permalink/10154734676118482/

https://www.facebook.com/groups/MariLari.IndoRunners/permalink/10154737935053482/

https://www.facebook.com/angelmayor/posts/10209167501958713

https://www.facebook.com/groups/MariLari.IndoRunners/permalink/10154735141433482/

https://www.facebook.com/groups/MariLari.IndoRunners/permalink/10154734460848482/

Bonus wkwkwkkk : goo.gl/mrOk9i



#####


KOMPAS
btw, ini berita di harian Kompas Senin 21 November 2016, halaman 28


Protes Tak Terelakkan

Borobudur Marathon 2016 Diwarnai Pelari Salah Rute

MAGELANG, KOMPAS — Kejuaraan Bank Jateng Borobudur Marathon 2016 yang berakhir pada Minggu (20/11) siang diwarnai protes peserta. Protes disebabkan molornya jadwal start, rute lari maraton salah, minimnya pos hidrasi, dan ketidaksiapan panitia membagi medali.

Ribuan pelari sebenarnya menikmati pemandangan indah berupa pegunungan dan persawahan di Candi Borobudur, salah satu situs bersejarah dunia. Kejuaraan ini memperebutkan hadiah total Rp 3,2 miliar dan diikuti 18.353 peserta dari berbagai kategori, yakni ultra (120 kilometer), maraton (42,195 km), setengah maraton (21 km), 10K, dan 3K untuk tokoh masyarakat dan duta besar.

Sayangnya, kenikmatan berlari ternodai beberapa kekacauan yang terjadi sejak awal perlombaan. Waktu start lari maraton yang harusnya pukul 05.00 mundur ke pukul 05.38.

Kekacauan terjadi lagi saat peserta maraton yang sudah berlari 12 menit mengikuti rute lari yang salah dan akhirnya justru kembali ke garis start. Saat itu, para pelari sudah menempuh jarak sekitar 3 kilometer.

Pelari nasional Indonesia Asma Bara menuturkan, saat dirinya berlari, panitia memberi arah agar pelari berbelok ke kanan. Namun, kendaraan pengawal pelari justru berbelok ke kiri. Para pelari yang bergerak mengikuti kendaraan akhirnya salah rute. "Mood saya langsung ngedrop. Jengkel," katanya.

Seiring matahari yang kian terik, para pelari kepayahan. Apalagi, rute berlari melewati tanjakan dan turunan curam. Sejumlah pelari mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan tubuh. Pos hidrasi yang menyediakan minuman baru tersedia di KM 4 untuk pelari 10K.

Pelari setengah maraton menenggak minuman di KM 5. Pos hidrasi untuk pelari maraton bahkan baru ada mulai KM 6. Padahal, idealnya, pos hidrasi terletak di setiap jarak lari 2-2,5 kilometer. Karena haus, sejumlah peserta membeli minum atau meminta air minum dari warga.

Kekacauan juga terjadi saat pembagian medali. Jumlah panitia pembagi medali tak sebanding dengan ribuan peserta. Saking kacaunya, pagar pembatas roboh, sejumlah peserta terjepit dan pingsan. Panitia juga tidak memberi tanda pengambilan sehingga beberapa orang mengambil medali lebih dari satu.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah Budi Santoso mengakui, ajang lari jalan raya Borobudur Marathon 2016 ini unggul dari segi kuantitas peserta, tetapi masih kurang dalam hal kualitas. "Masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan kali ini yang harus kami perbaiki untuk ajang Borobudur Marathon tahun depan," ujarnya.

Ketenangan Asma Bara berbuah manis. Dia tampil sebagai pelari tercepat kategori elite nasional maraton putra dengan catatan waktu 2 jam 45 menit 1 detik. Posisinya disusul Hamdan Sayuti (2 jam 49 menit 34 detik) dan Nicolas Albinus Sila (2 jam 50 menit 04 detik).

Di kategori elite nasional maraton putri, Yulianingsih menjadi pelari tercepat (3 jam 17 menit 35 detik). Peringkat kedua dan ketiga masing-masing ditempati Irma Handayani (3 jam 38 menit 42 detik) dan Rumini (3 jam 50 menit 50 detik). Sementara kategori internasional dan umum didominasi atlet-atlet Kenya.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menuturkan, kecenderungan olahraga saat ini adalah industri dan pariwisata. "Hal itu membuat pemerintah sangat intens mendorong berkembangnya olahraga industri dan pariwisata di luar tugas utama kami meningkatkan prestasi olahraga," kata Imam, didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (EGI/DNA)

#borobudur #marathon #borobudurmarathon #jawatengah #lari #race #running #indorunners 10K 21K 42K HM FM

No comments:

Post a Comment