Sunday, January 26, 2014

Biar Tekor Asal Kesohor. Makan tuh gaya!

Hidup itu bisa murah. Gaya hiduplah yg bikin mahal :)

Saya termasuk kebanyakan orang, suka baju bertema olahraga seperti klub sepak bola.

Untuk klub, demen dengan kostum Chelsea dan Madrid. Kalau timnas, ya pasti merah hijaunya Garuda, juga Brazil dan Spanyol.

Baju bola yang saya beli sih biasa-biasa saja. Nggak pernah ori yang beratus-ratusan ribu sampai jutaan. Ngapain beli ori, klubnya sudah kaya kok malah dibikin makin tajir.

Apalagi saya nggak maniak tim bola, cukup seneng nonton di TV. Ndak perlu nyumbang ke kantong pemilik klub :))

Apa? Itu barang ilegal, bajakan? Maaf, lagi nggak terima diskusi kelas dewa. Sonoh, bikin blog sendiri sonoh :D

Nah, kemarin ceritanya saya beli jaket Chelsea warna biru. Beli di toko kecil punya tetangga sebelah.

"Ini yang KW. Kalau ini yang GO," katanya. GO itu maksudnya grade-original, harganya Rp130 ribu. Kalau yang KW Rp85ribu.


Apakah GO itu aseli? Ya ndak. Keliatan dari harganya, yang asli ya beratus-ratus ribu. Berlipat-lipat dari 130 rebu lah :)))

Saya akhirnya nenteng yang GO. Bahannya lebih tebal daripada yang KW, halus dan anget untuk musim hujan.

Di rumah, kerabat penasaran. Dia nanya harganya. "Lima ratus limapuluh ribu," jawab saya mantap.
Kok saya jawabnya segitu? Sengaja. Kerabat saya itu demen beli yang ori-ori gitu deh.

Sejatinya ya ndak apa-apa dia mau beli yang aseli atau ga. Yang bikin enek, dia suka nyela orang lain yang beli barang atau baju biasa-biasa saja.

Setelah nyela lalu pamer kalau bajunya yang ini-itu asli lho. Kayak, "Jaket Chelsea-ku beli di konter adidas langsung. Enem ratus ribu."

Nah, penyakitnya orang yang begaya disini ori-disana ori adalah sirik kalau ada orang lain yang dianggapnya mau nyamain level dia. Juga tabiatnya penasaran, kepo.

Bener saja. Setelah megang-megang jaket baru saya, untuk merasakan ketebalan dan halusnya kain, eh dia ngeloyor ke kamarnya. Dia nggak nyela atau meragukan ke-originalan jaket saya. Langsung ke kamar.

Di kamar, dia 15 menit ga balik-balik, 30 menit saya susul. Intip-intip ternyata dia ngeluarin jaket 600ribunya tadi dari lemari baju.

Diusap-usap kainnya.
Sepertinya membanding-bandingkan. Bahan jaket saya dan dia itu sama. Seratnya dan ketebalannya. Lebih murah lagi.

Lantas, dia menarik nafas panjang lalu digeletakkan begitu saja jaket mahalnya. Hufff, dia membuang nafas. Kedengarannya kesel :))

Puaskah saya? Iya dong. Saya sudah sakses bikin kesel orang yang belagu.

Kok tadi dia nggak nyela? Begini sodara-sodara, orang yang begaya hidup original bukan cuma karena demen barang bagus tapi juga ingin dapet pengakuan; "Nih gw mampu beli barang mahal!" Paham? :))

Makanya dia ga bisa nyela lha wong saya bilangin jaket saya harganya setengah juta. Dan percaya-percaya saja.

Bagi orang sok, harga itu patokan nomer satu, ideologi tunggal, doktrin suci plus mazhab tak terbantahkan. +___+

Pokoknya, biar tekor asal kesohor! Makan tuh gaya! Hahaha





















No comments:

Post a Comment