Thursday, January 9, 2014

(Tidak) Gampang Rutin Minum Air Putih


PARA pakar kesehatan sering berpesan: minumlah air putih minimal 1,5 liter atau setara 8 gelas tanggung setiap hari.

Aktivitas harian di dalam ruangan, apalagi di luar ruangan, tanpa kita sadari menguras cairan tubuh. Banyak lagi manfaat memperbanyak minum air bening itu.

Dari bangun tidur, kita juga disarankan meminum segelas air untuk membilas saluran pencernakan dan konon, mengeluarkan racun dari tubuh kita. Semacam detoks.

Saya juga mengangguk-angguk dengan pesan baik itu. Alhamdulillah, kini kebiasaan saya setiap pagi pun juga minum air putih. Tenggorokan lebih segar, sejuk dan menepis rasa kering di organ tubuh itu.

Nah, tantangan berikutnya adalah meningkatkan konsumsi air putih sehari-hari dan sekaligus mengurangi minum minuman mengandung gula.



Untuk menggenjot minum air putih, pelan-pelan sudah lebih banyak dari kemarin-kemarin. Saya lebih sering menyediakan sendiri air putih di meja kantor. Kalaupun pak Jamil, yang bantu-bantu di pantry, pagi-pagi menawarkan: "Minum teh atau kopi", saya lebih kerap menjawabnya dengan meminta air putih saja.

Jika gelas di meja telah kosong, saya juga terbiasa mengisinya kembali penuh-penuh. Walau tidak segera minum lagi, tapi keberadaan stok air putih itu bikin saya lebih sering minum. Mirip tagline permen kopi: hanya sejangkauan jari!

Sekali Sehari
Meski sudah berkurang, saya tetap sengaja minum mengandung gula walau sangat saya kontrol. Konsumsi minuman manis ini sekadar memenuhi kebutuhan gula bagi tubuh. Sehari cukup segelas teh atau kopi.

Tuh ada kata 'atau'-nya. Artinya, minum dan teh dan kopi berselang-seling. Misalnya hari ini teh, besok kopi, dan lusa bisa jadi hanya minum air putih thok. Kan kebutuhan gula masih bisa didapat dari makanan, lha wong nasi aja mengandung gula lho :)

Semudah itu kah? Sepertinya sih iya. Yang sulit adalah meredam godaan minuman manis entah bikinan sendiri, produk kemasan, dingin maupun panas.

Apalagi ketika cuaca panas. Apalagi ketika ditawarin teman: teh atau kopi, gimana kalau teh botol nih, ada rasa buahnya nih. Atau gimana kalau coca cola, pas buat ngademin kalo lagi panas-panas begini lho!? 

Argghhh.... di luar itu masih bejibun apalagi-apalagi yang lain :))

Yang terberat bagi saya adalah usai berolahraga atau pas ada pekerjaan di luar ruang seperti liputan. Embun yang menempel di botol kaca cola atau botol minuman energi seperti menari-nari. Sini dong... grab me now. Gratis kok, kan disediain panitia. ayooo.... +____+

Susah sih, sulit iya. Tidak gampang memang saya akui.

Lantas, apakah harus menyerah. Nggak juga kok, saya masih yang jadi pemenang. Kemarin ketika selesai lari di GBK, Senayan, Jakarta selama 46 menit, saya tidak menenggak minuman manis seperti teh kotak, minuman kemasan atau minuman energi.

Hanya dua gelas air putih kemasan yang segera menyegarkan tenggorokan saya. Dua gelas lainnya menyusul beberapa menit kemudian sambil duduk-duduk selonjoran.

Godaan minuman manis yang menawarkan sanggup membilas rasa haus bisa dipinggirkan. Sebaliknya, guyuran air putih tawar berhasil menyegarkan dan menyejukkan tubuh yang baru saja melaju di jalur lari.

Memang tidak gampang tapi buktinya bisa!

@inung_gnb

No comments:

Post a Comment