Friday, October 21, 2016

Running Buddy.


Bukan Coach. Bukan Pelatih

Bermula dari posting progress lari harian di facebook, kemudian satu dua kawan bertanya bagaimana caranya berlatih lari.

Obrolan lantas mengalir di chat dan WA. Saya juga menulis sedikit pengalaman lelarian dan pola latihan yang saya jalani di blog ini. Latihan-latihan itu sejatinya saya sarikan dari website dan obrolan di komunitas pelari.

Begitulah. Jika saya berbagi pengalaman dan berbagi apa-apa yang saya ketahui, sejatinya lantaran fiforong semangat berbagi. Sharing.

Apalagi yang saya ceritakan ialah buah pikiran orang lain, entah atlet, pelatih dan penulis artikel kesehatan yang pasti jauh berpengalaman dan menguasai ilmu olahraga.

Jikapun beberapa kawan menyapa saya sebagai 'coach', itu sekadar celetukan becandaan. Karena saya yakin sekali bahwa melatih itu hal serius. Bukan main-main. Bukan coba-coba. Harus punya bekal ilmu dan kemampuan sistematis.

Dan saya tidak punya itu semua.

Artikel Lari: 
- Program Latihan Lari untuk Pemula ... https://goo.gl/5npAoR 
- Latihan pendukung, lari lebih cepat, lebih lama: Strength / Circuit Training ...
https://goo.gl/KEpQaR

Saya bukan sarjana olahraga, kuliah bukan di jurusan kepelatihan, nihil kemampuan kepelatihan,  tak punya ilmu tes dan pengukuran fisik, blas tak memiliki kemampuan penyusunan performance plan/periodisasi latihan dan nggak punya ilmu strategi pemulihan (recovery strategy).

Saya hanya sedikit tahu secuil pengetahuan berlari. Itu pun berawal dari lari-lari hore-hore saja. Sebagai penghobi. Bukan pelatih.

Saya cuman bisa nyengir kalau kawan saya iseng menyapa di FB "hai coach"... waduhhh bisa repot kalau ada yang skill humornya lagi rendah dan merespon terlalu serius, lantas menggugat bekal "kepelatihan" saya. Duh!

Maka, tak beda dengan rekan-rekan penggemar lari lainnya, lebih tepatnya saya ini seorang "running buddy", kawan lari. Itu saja :)

Salam #berbagi. #marilari

No comments:

Post a Comment