Wednesday, January 4, 2017

Berbagi karena cedera.



Selama kurun waktu menikmati terbirit-birit lelarian, saya pernah beberapa kali cedera. Tidak parah memang, tapi tetap kudu seriyes meratapinya eh menanganinya. Masih cedera yang umum-umum aje kok, cedera yang biasa menerpa penggemar lari. 😊

Di sisi lain, pengalaman cedera justru memberi saya "kesempatan" untuk membantu rekan-rekan sepelarian yang mengeluhkan cedera yang sama atau mirip-mirip.

Paling enggak ada 2 pengalaman cedera dan begini terapi mandirinya, saya sarikan dengan bahasa sederhana.

1. Plantar fasciitis [ bukan asam urat 😀 ]
Jika kita bangun tidur di pagi hari lalu turun dari ranjang dan tumit serta telapak kaki terasa suuaakit sekali (terasa tertusuk-tusuk, panas, kemranyas) ketika menginjak lantai...

Jika setelah duduk lama di kursi lalu berdiri dan berjalan, juga terasa sakit yang sama sampai kita berjinjit-jinjit...

Itulah "plantar fasciitis". Penyebabnya karena otot betis yang terlalu tegang. Secara umum belum perlu obat, kita masih bisa melakukan terapi mandiri.



Dengan peregangan dan kompres pada telapak kaki (foto 1-5, sumber dari googling), pada awal 2016 lalu saya terbebas dari cedera ini. Efek positif sudah terasa di hari ke-4 dan sembuh total di hari ke sepuluh.

Oiya... keluhan ini sering disalahpahami dan dianggap disebabkan oleh asam urat dan kolesterol. Awalnya saya juga begitu, beberapa rekan juga berasumsi yang sama. Ternyata bukan gegara emping melinjo, seafood dan jeroan tapi lantaran otot betis yang kurang fleksibel (meski makanan tinggi zat purin tersebut sebaiknya dihindari) 😊







2. Shin splints
Bila ada bagian dari tulang kering yang tiba-tiba nyeri di satu titik, sakit nyeri jika ditekan dengan jari... bila berjalan, lari dan naik tangga terasa sakit pada tulang kering... itulah shin splints.

Penyebabnya bisa oleh sepatu yang sudah usang, sol menipis, trek lari yang tidak rata (kerikil, tanah, bergelombang), beban latihan yang berat dan mendadak dll.

Saya mengalaminya pada Januari 2014. Rasanya gimana? Ga enak blasss. Bukan sekadar karena rasa sakitnya tetapi karena kita harus cuti lari (bahkan dilarang lari) sampai sembuh.

Terapinya dengan mengompres titik sakit memakai es batu. Saya melakukannya sampai 3-5x sehari. Untuk itu, sampai-sampai 6 kantong es batu berjejalan di freezer kulkas untuk stok. 😀

Terapi insentif selama 3 minggu, lalu mulai reda meski belum boleh lari. Terapi berlanjut hingga total 1,5 bulan. Saya mulai lari lagi setelah dua bulan cuti 😊

Selain kompres, peregangan juga perlu dilakukan. Sederhananya, dengan duduk bersimpuh. (Foto 6-7. Sumber googling)





Btw, untuk dua running buddy yang lagi terpapar plantar fasciitis dan shin splint, lekas sembuh yak. Aamiin, stay positive. Yang sabar ya menghadapi sakaw lari alias "jogging hi" 😊

Artikel terkait: https://goo.gl/vtUvW1


6 comments:

  1. malam mas inung,,,,,,,,,

    aku kok ga bisa2 ya mulai lari pagi,,malah yang sering lari dari kenyataan,,gimana nih? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heheheee bolehlah lari dari kenyataan sekali-kali alias p.i.k.n.i.k :D

      Delete
  2. apa kabar mas inung.. saya belum wisuda 5k sampai sekarang karena lagi serius sama yg namanya plantar hehehe..mudah mudahan gak kapok.. kalo dah sembuh start dari nol lagi deh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo brader Haniya, semoga cedera plantarnya lekas sembuh, aamiin.

      Peregangan spt di artikel dan kompres terbukti cepat menyembuhkan krn aku jg pernah ngelakuin.

      Btw sebelum plantar, kena shin splints ya?

      Lekas pulih dan beraktivitas lagi. Salam :)

      Delete
  3. mas, kakak saya - laki - juga mengeluhkan cidera kek gini. yang plantar itu, rasa panas kalau abis duduk. dia kasir, jadi banyak duduk.

    kalau ga sempat kompres dan hanya bisa meregangkan kaki, apakah tetep bisa sembuh? thanks

    ReplyDelete
  4. saya juga pernah mengalami plantar faciitis. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh dengan memilih sepatu dengan sol yang empuk dan juga dengan peregangan otot.

    ReplyDelete