Sunday, January 28, 2018

Silaturahmi

Ketemuan tanpa urusan.

Tinggal di Jakarta, menurut saya sih, menyimpan potensi risiko terasing dari sekitar. Kehidupan (bisa jadi) hanya berkutat di ranah pekerjaan. Hubungan personal yang berputar dengan rekan kerja yang sehari-harinya sudah menyoal pekerjaan.

Ini saya sadari dengan hati-hati. Saya sendiri bertekad saya kudu punya atau menjalin kehidupan sosial yang sehat. Sehat dalam arti wajar, atau seperti halnya kehidupan sehari-hari di Jogja atau pada umumnya lah. Yakni: silaturahmi dan berbincang-bincang tentang apapun.

Ketika tinggal di Rawabelong, Jakarta Barat, saya usahakan untuk menyambangi tetangga di akhir pekan untuk ngobrol rada lama. Segelas teh dan kopi menjadi teman berbincang.

Atau, pagi sebelum berangkat maupun petang sepulang kerja sekadar menyapa, 'piye kabare?' atau 'ngopi dulu lah'. Apapun bisa diobrolin meskipun saya sendiri berusaha untuk tidak (terlalu) banyak membicarakan orang alian nggosip. Maunya sih hahahahaaaaa.

Ketika tinggal di Cilebut, Bogor - saya pindahan akhir Januari ini - saya juga bertekad untuk menyempatkan mengunjungi kawan-kawan yang tinggal di seputaran Bogor. Silaturahmi, menanyakan kabar, ngobrol tentang yang kemarin, kini dan esok #ealahhh

Semangat 'ketemuan tanpa urusan' menjadi pendorong saya untuk menyapa tetangga dan kawan-kawan. Ini karena, saya pikir, silaturahmi adalah hal yang sehat dan perlu serta bahkan dibutuhkan.

Saya sendiri dan kita sebaiknya tidak perlu untuk menunggu adanya momentum urusan tertentu dan keperluan spesifik untuk bersilaturahmi. Just do it saja, demi menjaga kodrat sebagai manusia dan mahluk sosial hehehe

Salam :)




No comments:

Post a Comment