Sunday, October 3, 2010

Tuhan di mata Albert Einstein dan Stephen Hawking


Belakangan ini, Opa Stephen Hawking sepertinya bermain dadu soal Tuhan, malah mungkin ia telah melempar taruhan soal keberadaan Tuhan. Coba meluncur ke kompas.com atau Google dengan kata kunci nama opa itu. 

Coba simak Theory of Everything yang ia yakini, "Jika manusia tahu tentang big bang dan mengapa ada bigbang, kita akan menjadi penguasa bukan hanya di alam semesta ini tapi juga alam yang lain. Aslinya, "we could become masters not only of our own universe, but of the universe next door." Waduh!!!



Saya jadi ingat email seorang kawan yang mengutip percakapan, atau lebih tepatnya perdebatan soal Tuhan antara profesor sains dengan 'mahasiswanya'. Lho koq pakai tanda petik? Inilah pressing-nya, karena si mahasiswa begitu populer dan kepakarannya pun terbilang senior dibanding Opa Stephen yang bermain dadu soal Tuhan.

***
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah TUHAN menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, DIA yang menciptakan semuanya".
"TUHAN menciptakan semuanya?" tanya professor sekali lagi.
"Ya, Pak....semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika TUHAN menciptakan segalanya, berarti TUHAN menciptakan kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa TUHAN itu penjahat."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Profesor.

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
 
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.Suhu minus 460F adalah ketiadaan panas sama sekali.Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut.Kita menciptakan kata dingin untuk menggambarkan ketiadaan panas".

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada.Gelap adalah keadaan di mana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warnadan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap..Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.Kata gelap dipakai untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia..Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada.
Kejahatan adalah ketiadaan TUHAN. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan TUHAN. TUHAN tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih TUHAN dihati manusia.Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein

[Einstein muda]


***
Trims untuk sahabat A. Tabri yang telah berbagi cerita ini via email Agustus 2009 dan masih saja relevan hingga saat ini dan kapanpun ketika seseorang mencoba bertaruh dan menggugat soal Tuhan.

Satu lagi kutipan dari Einstein yang kondang: "Tuhan tidak pernah bermain dadu!"
Kutipan ini pernah diplesetkan, sambil bercanda, oleh Opa Stephen: "Tuhan pasti sedang bermain dadu." Waduh (dua kali)!!! :D

Sumber foto Hawking : media-dis-n-dat
Einstein muda : alphines

18 comments:

  1. Sugeng sore Kang Inung, gimana kabarnya, semoga selalu diberikan kemudahan dalam segala hal

    sebuah percakapan yang rasional layaknya ungkapan kaum sufi yang penuh dengan simbol bermakna. dan hasilnya sangat dalam

    ReplyDelete
  2. Percakapan yang luar biasa....kaya akan makna.
    Sukses selalu.

    ReplyDelete
  3. ceritanya sangat mendalam, sangat inspiratif. terimakasih telah mengingatkan.

    ReplyDelete
  4. Wah analogi yang sangat mantab :D

    Salam kenal dan izin share ya :)

    ReplyDelete
  5. Wah bagus artikelnya ijin save kang, mkasih :)

    ReplyDelete
  6. Mas inuuuung!!!!! pa kbr??? sudah lama kau tidak bertandang ke halaman samping... kangeeen!!!

    EEh... ada pak einstain dan opa albert juga ya?? Hmm.. itu lah manusia ya mas, terkadang bagaikan kacang lupa kulitnya, merasa sudah pintar dan akhirnya lupa dengan yang telah menciptakan kepintaran itu sendiri... hmm.. ceritanya keren dan syarat makna.. aku suka!!!

    eittsss.. mumpung berkunjung, aku juga pernah baca novel Bumi Cinta nya oak Habiburahman El Shirazy, ada juga bahasan ttg ada dan tiadanya Tuhan... mantaf!!! mas,,,,

    ReplyDelete
  7. Aku salut banget dengan Opa Hawking. Dengan keterbatasan fisiknya, tapi otaknya mampu menembus semesta bahkan sampai memasuki "The Big Hole" yang penuh misteri itu. Tapi begitulah akhirnya kalau terlalu mendewakan akal. Sayang sekali....

    ReplyDelete
  8. nice story, masbro.

    selain sudut pandang di atas, sebenernya kita juga bisa melihat sikap Hawking sebagai sebuah cara untuk membuat orang tertantang untuk menggali ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya.

    kalo menurut pemahaman saya (yang theist ini) sih manusia gak bakal mungkin mengungguli Tuhan.. soalnya kita hidup dalam "sistem" Tuhan. :D

    ReplyDelete
  9. Luar biasa! Einstein saja sudah percaya adanya Tuhan, masa si hawking gak percaya ya...

    ReplyDelete
  10. Waduh apa kabar nie Brader??? aku kangen bgt sama tulisan mu hhe.. kmn aja toh ndak keliatan?????

    kayanya buatku ndak perlu diuji lah yg penting diyakini haha.... itulah manusia klo udah terperdaya ilmu haha....

    ReplyDelete
  11. http://www-selling-gold-jewelry.com/jewelry-making-books/

    ReplyDelete
  12. @ All sobat Halaman Samping: Ego manusia yang merasa super sepertinya jebakan besar: terperosok dan enggak kembali.

    Syukurlah kita berketatapan hati selalu mengingatNya :)

    ReplyDelete
  13. di sebuah ruang keLas di fakuLtas, para mahasiswa sedang mengikuti mata kuliah filosofi. Dosen pengajar, mencoba membahas topik diskusi tentang Tuhan.

    "ada yang pernah meLihat Tuhan?". tanya si dosen, semua diam tidak menjawab.

    "ada yang pernah dengar Tuhan bersuara?". Si dosen bertanya Lagi, kaLi ini pun tidak ada yang menyahut.

    "ada yang pernah menyentuh Tuhan?". si dosen menyambung pertanyaannya, semua mahasiswa tetap diam tidak ada yang menjawab.

    "kesimpuLannya tidak ada Tuhan". kata dosen seraya senang karena tidak ada yang mampu menjawab pertanyaannya.

    Seketika terdengar gumam protes, sampai pada akhirnya seorang mahasiswa berdiri dan bertanya kepada audiens. "ada yang pernah meLihat otaknya pak dosen?". tidak seorang mahasiswa pun menjawab.

    "ada yang pernah menyentuh otak pak dosen?". namun sekaLi lagi tetap hening.

    "kesimpuLannya pak dosen tidak mempunyai otak". kata si mahasiwa dengan puas karena sudah bisa membaLas kekesaLannya terhadap dosen go-bLognya

    ReplyDelete
  14. jika benar demikian ternyata anda salah jg
    albert einstein setelah dewasa(bkn mahasiswa) menolak mentah- mentah teori tuhan dan dia sdr mengatakan kaum yahudi itu biasa, sprt bangsa lain tidak ad keistimewaan dgn tegas mengatakan percaya tuhan itu = takhayul
    sains dan kprcy mmg sgt berbeda
    sekali lg albert einstein menolak tuhan itu sdr

    ReplyDelete
  15. 1. analogi masturbasi teologis.
    2. kamu tidak bisa membedakan deisme dari teisme ya?
    3. tuhannya eistein dan hawking adalah "tuhannya spinoza", sejalan dengan konsep tauhid Yahudi ortodoks. konsep Tuhan seperti itu beda dengan kristen dan islam.

    ReplyDelete
  16. Jika ada yang memperdebatkan TUHAN, semakin orang itu tidak percaya, sebenarnya orang itu semakin mendekati percaya. Karena semakin tidak percaya, semakin banyak langkah untuk membuktikannya dan semakin dekat ia dengan kebenaran.

    ReplyDelete
  17. berarti gelar tuhan sebagai MAHA PENCIPTA harus dicabut.....

    ReplyDelete