Thursday, September 13, 2012

Makan malam di Asofa



Tak jarang, saya membeli makanan dari pedagang keliling di sekitar rumah jika malam hari. Entah menunggu mereka lewat di depan rumah atau saya yang nyamperin tempat mangkal mereka di sudut jalan kompleks.

Bukan cuma sebungkus sate atau pecel ayam dan lele yang diperoleh. Ada juga obrolan hangat tentang segala sesuatu.

Semua mengalir renyah tanpa mikir apakah ini basa-basi atau bukan. Tuturan tentang pengalaman berdagang sejak tahun 2000an, atau gonta ganti jenis dagangan juga soal bikin gerobak sendiri.


Lebih banyak cerita tentang diri sendiri. Juga tentang keluarga di Jakarta atau di kampung. Dengan pedagang keliling, saya juga bertukar cerita.

Obrolan jujur seperti ini mungkin terhitung langka di saat kita tergoda untuk membicarakan orang lain. Ngerumpi dan ngerasani. Hehehe.

+++

No comments:

Post a Comment