Friday, August 29, 2014

Langkah demi Langkah Mendaftar BPJS Kesehatan. 100% via online :)


















Berselang delapan bulan sejak BPJS Kesehatan diluncurkan pada awal tahun 2014, saya baru kemarin mengurus dan melakukan pendaftaran.

Lalu, pakai antre ya? nunggu berjam-jam? nyiapin dan fotokopi berkas ini-itu? eh harus datang ke kantor BPJS pagi-pagi hingga siang dan (belum tentu) langsung kelar kan?

Olala ... pengalaman saya kemarin: hal-hal diatas sama sekali tidak saya alami. 100% online!

Saya hanya duduk manis di depan komputer, klik website bpjs-kesehatan. Simak dan ikutin petunjuknya baik-baik, lalu ke ATM BRI sebentar, kembali lagi ke depan komputer.

Lalu nerusin klak-klik klak-klik sebentar, nggak nembus 1 jam, beres! Dan, resmilah saya menjadi peserta BPJS dan berhak mendapat layanan kesehatan. *semoga saya nggak pernah memakai fasilitas kesehatan ini, amien ;)

Bagaimana urutannya?

Tahap Pertama (persiapan)
  1. Kunjungi website www.bpjs-kesehatan.go.id
  2. Lihat bagian atas, persis dibawah head-banner. Klik 'Layanan Peserta'
  3. Klik 'Pendaftaran Peserta'
  4. Perhatikan dan ikuti petunjuk awal yang tampil. Yang perlu kita siapkan ada Nomer KTP, Nomer Kartu Keluarga, Nomer NPWP,  dan alamat email dan nomer HP yang dapat dihubungi.
  5. Oya, di pendaftaran  via online ini kita sama sekali tidak perlu mengirim berkas. Misalnya untuk KTP, yang dibutuhkan hanya nomernya saja, begitu juga dengan NPWP dan KK.



Tahap Kedua (pengisian formulir)

Untuk peserta baru, tidak perlu mengisi kolom Nomer Registrasi














  1. Jika Anda peserta baru, isi formulirnya.
  2. Nah yang sering bikin bingung adalah kolom 'No. Registrasi'. Kok tidak bisa diisi ya? Tenang saja dan biarkan kolom ini kosong. Lha wong memang nggak bisa kita isi. Nanti nomer registrasi akan kita dapatkan via email setelah tahap ini selesai (Lihat tahap ketiga, poin ke-4).
  3. Pada tiap kolomnya isi dengan benar termasuk nomer NPWP dan pilihan kelas fasilitas kesehatan.
  4. Masukkan email dan kode verifikasi sesuai yang tertera di kolom angka acak.
  5. Pastikan klik 'Simpan Data'
  6. Tunggu saja dan berdoa agar koneksi internet lancar. Sistem sedang memproses dan jika semua isian formulir diisi dengan benar, maka sebuah email akan dikirim ke akun Anda. Makanya, pastikan juga alamat password email tersebut Anda ketahui. Disinilah pentingnya memiliki dan menghapal password email dan membiasakan diri dengan email. Jangan bikin email hanya untuk bisa FBan dan itupun yang bikin email teman atau mas-mas penjaga warnet :))


Tahap Ketiga (konfirmasi email) 



  1. Buka email Anda. Jika tidak ada di inbox, cek ke spam atau filter inbox seperti kalau di Gmail, intip filter 'Promosi', 'Iklan' dan 'Forum'. Pokoknya aduk-aduk deh, kali-kali emailnya nyasar. Belum ada juga? Sabarrrr.... tekan tombol F5 di bagian atas keyboard untuk me-refresh. Coba lagi!
  2. Jika lancar, maka akan masuk sebuah email dari Admin Web BPJS-KESEHATAN <adminweb@bpjs-kesehatan.go.id>
  3. Simak baik-baik paparan yang tertulis. Pahami. Karena jika kita terburu-buru dan melewatkan keterangannya, biasanya kita akan bingung >> panik >> emosi >> emosi nggak jelas >> nulis status 'miring' soal BPJS ... padahal kitanya yang malas membaca keterangan yang sudah jelas hehehe #piss yo
  4. Lebih baik catat di kertas Nomer Registrasi Pendaftaran Anda. Misalnya, BPJS-00000108xxxxx
  5. Klik 'Aktivasi Pendaftaran'
  6. Tunggu dan sabar jika link tersebut tidak segera membuka. Pengalaman saya kemarin, link aktivasi tidak dapat membuka. ternyata ada something wrong dengan PC kantor saya. Mungkin alamat tautan itu kena blokir IT kantor atau sebab yang lain, maklum saya awam soal IT.
  7. Jika hal itu Anda alami juga, coba buka di komputer lain. Saya kemarin beralih ke laptop. Dan bisa! :)


Tahap Keempat (Pembayaran) 


  1. Selanjutnya, tampil halaman baru. Ada 3 (tiga) opsi unduhan. Perhatikan dan klik saja yang kedua: Unduh Nomer Account Virtual. 
  2. Muncul nomer Virtual Account pilihan. BRI, BNI dan Mandiri. Catat ketiga-tiganya atau boleh salah satu jika Anda sudah memilih salah satu bank tersebut tempat Anda akan melakukan pembayaran. Pertanyaan yang sering muncul: bagaimana jika tidak memiliki rekening alias tidak menjadi nasabah tiga bank itu. Tenang saja. Kita bisa tetap melakukan pembayaran via teller, tunjukkan nomer account virtual. Jika memang telah menjadi nasabah BRI, BNI dan Mandiri, bisa lakukan langsung via ATM.
  3. Karena saya nasabah BRI maka kemarin segera ke ATM BRI yang masih di kompleks kantor. Di layar ATM, pilih 'pembayaran' dan ada opsi khusus 'BPJS'.
  4. Masukkan dengan benar nomer Virtual Account dan besaran iuran sesuai kelas faskes yang kita inginkan.


Tahap Kelima (Cetak kartu BPJS)




  1. Begitu kita lakukan pembayaran, sistem terus bekerja dan menyesuaikan data.
  2. Kembali buka email. Klik sekali lagi link 'Aktivasi Pendaftaran' 
  3. Muncul kembali halaman yang sama seperti di tahap kedua diatas poin ke-8.
  4. Klik 'Cetak e-ID BPJS-Kesehatan disini'
  5. Muncul notifikasi bahwa ada file unduhan 'Opening BPJS-Card xxxxxxxxx'. Ini adalah file kartu BPJS yang nanti bisa Anda print/cetak sendiri.
  6. Klik 'Save'
  7. File tersebut akan tersimpan di Folder Download. Buka file tersebut dan cetak

Catatan:


  1. Catatan untuk mencetak kartu tersebut: Anda memang diperbolehkan mencetak sendiri dan tetap diakui legalitasnya. Bahkan boleh mencetak dengan tinta hitam putih. Jadi jangan terlalu memaksakan diri untuk mencetak dengan full-color dan kertas foto.
  2. Pada bagian belakang, tertera keterangan dan informasi lainnya. 
  3. Karena proses pembuatannya melalui internet alias online, maka kartu ini diberi nama e-ID BPJS Kesehatan.
  4. Saat menggunakannya (saya sih berdoa semoga kita semua tidak perlu menggunakannya hehehe), bawa dan tunjukkan bersama kartu identitas lainnya seperti KTP/SIM.


Saran Tambahan:
  1. Sebaiknya, segera laminating kartu e-ID BPJS Kesehatan di fotokopian agar tidak lecek.
  2. Email dari Admin BPJS tetap Anda simpan. Jangan dihapus dari inbox.
  3. File-file seperti file kartu e-ID BPJS Kesehatan dipindah dari folder Download ke folder khusus. Misalnya folder 'Berkas BPJS'
  4. Jadi sewaktu-waktu ingin mencetak, misalnya karena hilang atau sobek, maka dengan mudah kita melakukannya lagi. 
  5. Jika dirasa perlu, simpan pula nomer BPJS Kesehatan di buku telepon HP/gadget kita. Untuk jaga-jaga :)
  6. Simpanan email dan file tersebut juga berguna jika kita ingin mendaftarkan atau menambah anggota keluarga di kepesertaan BPJS Kesehatan.

Oya, saya juga perlu salut pada direksi dan manajemen BPJS Kesehatan.
Pertama, fasilitas ini memungkinkan warga masyarakat yang bekerja informal seperti tetangga saya yang penjual rujak buah terjamin pemeliharaan kesehatannya. Mungkin bagi saya atau orang lain yang berstatus karyawan sebuah perusahaan atau PNS, fasilitas ini tidak terasa.

Namun bagi saudara-saudara kita itu, BPJS Kesehatan membuat tenang. Meminjam ucapan dari seorang mantan petinggi militer, "Bantu masyarakat agar tidak takut menghadapai masa depan." :)

Kedua, soal pengurusan via online. Ini memudahkan orang seperti saya hehehe. Atau paling gampang jadi gambaran, begini: setelah sukses menjadi peserta BPJS Kesehatan, saya memasang kartu eID tersebut di BBM.

Segera saja teman-teman menanyakan bagaimana cara mengurusnya via chat BBM. Paling tidak ada enam teman yang bertanya dengan serius.

Menariknya, empat di antaranya adalah wartawan ekonomi di Jakarta. Ini bisa jadi refleksi, terlepas dari prosedur pendaftaran yang terus diperbaiki, bagaimana sebuah fasilitas kesehatan yang disediakan untuk umum dan telah bergulir sejak Januari 2014 belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh warga yang bisa terbilang well-informed dan akrab dengan lalu lintas informasi dunia maya.

Semoga, BPJS Kesehatan benar-benar memberi manfaat bagi kita semua dan semakin baik. Amien :)

Salam sehat dari @inung_gnb untuk @BPJSKesehatanRI :)


No comments:

Post a Comment