Friday, March 16, 2018

Tocquevillian: Komunitas dan Rasa Aman

Fenomena beberapa individu membentuk komunitas sejatinya sudah ada sejak zaman old. Namun, saya baru ngeh belakangan ini. Mungkin karena jenis kelompok dan unsur kesamaan yang membentuk kelompok lumayan dekat dengan saya, minimal saya menjadi pengguna jasa mereka.

Apa itu? Komunitas pengojek daring alias ojek online berdasar wilayah atau lebih spesifik lagi berdasar kesamaan tempat tongkrongan atau pangkalan.

Grab Puri Kembangan (Gepruk), Komunitas Gojek Monas (KGM), Cijantung Uber Community (CU-Com), Paguyuban Ojek Online Palmerah dan lain-lain adalah sebagian dari komunitas atau kelompok yang terbentuk karena kesamaan profesi dan titik lokasi.

Lantas, apakah mereka dibentuk (atau terbentuk) karena kesamaan identitas? Di permukaan, memang iya.

Di sisi lain, jika kita coba perluas lagi, kita bisa meminjam pendekatan sosiologis. Kelompok dan komunitas itu dapat disebut termasuk perilaku sosial Tocquevillian.

Istilah ini dipahami untuk menunjuk kepada lahirnya suatu asosiasi untuk memberi proteksi, rasa aman dan lebih jauh lagi mendorong kemandirian. Baik kemandirian posisi tawar maupun independensi terhadap kelompok lain maupun terhadap struktur di atasnya, misalnya pihak manajemen ojen online.

Sementara, 'kelompok lain' bisa jadi pengemudi ojek konvensional alias pangkalan. Bisa juga aparat dan kelompok informal lain: preman kampung setempat hehehe.

Wajar, jika saya coba meraba-raba dan berada di posisi mereka: bergabung dalam komunitas ojek online memberi rasa aman dan juga solidaritas. Ada rasa bahwa 'ada kawan-kawan yang selalu ada dan siaga membantuku."

Simbol
Berkomunitas juga mememerlukan simbol atau penanda identitas. Yakni, stiker yang tertempel di batok lampu depan, sayap motor samping, sepatbor depan maupun belakang.

Posisinya bisa di mana saja asalkan mudah terbaca. Namanya juga penanda identitas, layaknya pin nama di dada atau baju kerja.

Di luar ojek online, kecenderungan Tocquevillian juga dapat kita temui di klub atau komunitas lainnya. Ambil contoh klub otomotif, komunitas penghobi burung, mancing maupun paguyuban warga komplek perumahan tertentu :)

Untuk yang terakhir, selain sebagai identitas, juga memudahkan staf keamanan/satpam/ security kompleks mengenali dan mengidentifikasi lalu lalang kendaraan yang keluar masuk portal gerbang kompleks. Lagi-lagi, paguyuban dan komunitas bertujuan untuk 'menjamin' rasa aman :)


No comments:

Post a Comment