PERJALANAN keluar kota hari ini adalah ke Aceh. Dari Bandara Soetta jam 09.30, mendarat di Sultan Iskandar Muda jam 11.50. Cuaca cerah, take-off dan landingnya sama-sama mulus.
Bandara di Aceh kira-kira berjarak 20 menit naik mobil ke pusat kota. Dijemput teman, kami memutar di depan Masjid Raya Baiturrahman dan menuju tempat menginap di Hotel Oasis, Jalan Teuku Cik Ditiro.
Sebelum sampai hotel, mengisi perut kosong dulu di Rumah Makan Ridho Illahi seberang gedung pertemuan Gerdung Sosial, di Jalan Teuku Cik Ditiro, cuma dua menit dari Masjid Raya (itungan naik mobil ye)
Menu utamanya gulai kambing, selain ayam goreng kampung.
"Dagingnya empuk," kata kawan saya. Suapan pertama pun membuktikannya.
Wajannya gede, kompornya dari tong :) |
Enak memang, kuahnya kental dengan minyaknya. Widiwww lemaknya jangan ditanya.
Masakan daging kambing yang terhitung sanggup meroketkan tekanan darah, sudah ditangkis oleh warung-warung makan di sini. Makanya, minumannya ialah es timun atau mentimun.
Enak tenan ayamnya, sumpah wis to! |
"Juga diubun-ubun, nih sudah kerasa," kawan satu lagi nyengir memijit kepalanya sendiri.
Sambil ngobrol, saya mengudap ayam kampung goreng. Hmmm, dagingnya empuk nggak liat atau alot.
Digoreng garing dengan lembaran daun salam roja. Daunnya garing, enak juga dimakan, kemripik kalo orang Jogja bilang. Yummiee...
Empatpuluh lima menit pertama di Aceh, perut saya sudah kenyang oleh nikmatnya kuliner Serambi Mekkah. Gimana kalau sampai hari ketiga ya.... Hehehe
@inung_gnb
Eh pamer gigi dulu :D |
No comments:
Post a Comment