Monday, July 19, 2010

Pengamen: Bukan sekedar lagu...



English summary: In urban street, we can easily meet the busker or street-singers. In Indonesia, such as Jakarta and another city, they sing some songs in train, bus or walk around door to door. Some have good voice and entertaining. Sometime, i try to enjoy it. Moreover, what can I do when stuck in damn gridlock? :)

Leisurelly, i mention something what can we get from them. First, we know about newest songs, hits list, enjoy (again) evergreen songs, and request our fave.

By their appearance, we consider that God'd give us wealth life and better financial. And, last but not least: we could aware about our age. First by their song and second, how they grateful to us. qe3 Olala, what a pity my broken English! :)

***

Di dalam kereta dan bus kota yang melaju kencang hingga saat santai di teras rumah, pengamen tak putus-putus rajin singgah. Alih-alih sewot, aku kadang memilih tersenyum sambil menikmati dendang dan petikan gitar mereka sambil (merasa) dimanjakan angin sepoi-sepoi serasa di pantai *_*


Sembari diam-diam merogoh saku mencari koin limaratusan atau recehan seadanya, selintas hilir mudik pikiran iseng. Apa saja yang bisa aku dan sobat Blogger dapetin dari genjrengan mereka?


1. Update lagu terbaru
Di sini belaku hukum sebab-akibat. Pengamen pasti berharap gemerincing duit mengisi kantong bekas permen atau topi lusuhnya usai menyanyi. Syaratnya, mereka mesti menyanyikan lagu terbaru yang hits.


2. Update lagu terlaris
Aku sendiri bukan (lagi) ABG yang rajin nongkrongin chart lagu di radio atau terpaku di depan tivi tiap pagi demi Dahsyat rilisan RCTI atau Inbox-nya SCTV. Nah dari pengamen aku tahu kalau lagu pelajaran abjad C.I.N.T.A-nya Bagindas sudah menggusur tembang Armada 'Mau Dibawa Kemana Hubungan Kitaaaa...' qe-qe-qe


3. Romantisme masa lalu
Pengamen juga memilih lagu dengan didahului 'survey pasar' dadakan begitu naik bus. Di jalur bus kota P-6 Grogol-Cawang, Jakarta, di atas jam 20.00 dan juga bus malam luar kota, penumpangnya rata-rata kelas pekerja generasi 80-an akhir hingga 90-an (generasi di luar itu dilarang komplain qe3).

Kita bisa sejenak memejamkan mata sambil menikmati lantunan Yogyakarta atau Tak Bisa ke Lain Hati-nya KLA Project. Boleh juga Kumenanti Seorang Kekasih ciptaan Bang Iwan Fals. Prikitiuww... Bus kota yang mulai lengang (tidak banyak yang berdiri) juga memberi kesempatan kita request lagu evergreen lainnya :)

4. Diingatkan untuk bersyukur
Satu ketika, pagi menjelang siang, Jakarta mulai gerah meski penumpang Mayasari Bakti arah Grogol lengang tak sesak. Seorang pengamen laki-laki naik di Pancoran, suaranya sedikit parau. Saya pikir begitulah pita suara yang terbiasa bersaing dengan deru bis kota dan teriakan pedagang asongan.

Petikan gitar mengiringi dua lagu Rhoma Irama. Pertama, Darah Muda dan Begadang. Iramanya rancak, temponya cepat. Ia pun berlagu dengan tersenyum. Sayang, keceriannya tak sebanding dengan uluran tangan penumpang ke kantong koin recehan yang ia sodorkan. Dari kursi depan hingga baris belakang, tak lebih dari dua penumpang tergerak memberinya cukup uang. Duh...

Di sisi kananku agak ke belakang, pengamen berhenti. Mukanya sendu. Ada awan kecewa di nanar matanya. Menghitung lempengan logam alumunium bikinan Peruri, aku sempat melirik. Dua butir berarti hanya seribu. Waktu itu menjelang halte Polda atau Komdak, Semanggi.

Bukannya turun bis lazimnya pengamen lainnya. Ia kembali ke depan, menundukkan kepala sesaat. Beberapa penumpang mendongak, mungkin heran, kenapa balik lagi ke depan dan bersiap menyanyi? Sebagian besar lainnya tak acuh, sibuk dengan kantuk dan membalas sms di ponsel.

Benar juga. "Oh, Sisihkan Rezekimu Untuk Dimakan Orang Yang Lapar, Oh Tidakkah Kaudengar Jerit Rintihan Orang Yang Lapar.... Lapar.... Lapar ... Lapar...Lapar!"

Setengah menjerit, gubahan Bang Rhoma ia gaungkan. Keras dan kering. Judulnya memang 'Lapar'.

Ya, ampun! Mas Pengamen itu belum sarapan, mungkin malah tiada makan malam sebelumnya. Suara paraunya ternyata bukan oleh bawaan jalanan dan wajah sendunya bukan mimik melayu khas dangdut [hayo, jangan ngira bercanda lho, lagi serius nih :)]. Alhamdulillah, kali ini separuh lebih penumpang mengulurkan recehan hingga lembaran ribuan untuknya. Termasuk aku dan anak muda di depan yang sedari tadi asik dengan earphonenya.

Puji syukur Tuhan, Kau berikan nikmat padaku berupa pekerjaan dan sarapan pagi ini, batinku waktu itu.



5. Berhenti ngelamun
Sepulang kerja, sehabis banting tulang seharian *jiaahhhh...!*, ketemu nartasumber cantik-cantik, ATM diblokir dan stuck in traffic-jam: apalagi yang bisa dilakukan kecuali melamun sambil melempar pandangan ke luar kaca jendela bus?

Lamunan pun bakal berhenti begitu terdengar kalimat wajib dan diucapkan cepat sekali dari arah depan. "Selamat-sore/malam-pak-sopir-dan-kondektur-bapak-ibu-penumpang-kami-pengamen-jalanan-Ibukota-mohon-ijin-untuk-mengamen-satu-dua-lagu... *Ya-iyalah buat mengamen, masak audit keuangan atau transkrip wawancara :D*

6. Sadar umur!
Syahdan, aku dan istriku selonjoran di lesehan angkringan depan BRI Palmerah, tapal batas Jakarta Pusat dan Barat. Gaung adzan Isya sudah lewat beberapa belas menit lalu di hari Minggu kemarin itu. Seorang pengamen mampir menawarkan 'Suaraku' koleksi Hijau Daun.

Cukup satu lagu, ia menyorongkan gelas plastik bekas kepada pengunjung. Tentu ia mengucapkan penghargaan. Cuma bedanya, kepada orang di samping kiri, ia bilang, "Terimakasih, MAS." Dan kepadaku, "Terimakasih, OMM."

He-he-he ...

Kawan-kawan Blogger, mari bersulang buat para pengamen yang sadar-nggak sadar telah mengingatkan dan menghibur kita *lupakan sejenak pengalaman nggak ngenakin ngadepin saudara-saudara kita ini, semoga nggak ada sih* 

Blogging with Smile :)

40 comments:

  1. shob, walau pun blog diari, itu bisa buat menghasilkan uang. Apalagi sepertinya tulisan disini orisinil, bisa banget!

    ReplyDelete
  2. wkwkwkwkwkwk... mantaf mas, aku jadi teringat jaman masih kuliah dulu.. ^_^

    Teringat aku setiap hari aku pasti naik bis ke kampus, dan pasti juga ada pengamen yang menghibur, dengan tingkah yang aneh-aneh (contohnya : ada yg marah n ngomel" kalo ga di kasih receh- red). Oh ya, selain 6 poin kata mas inung, aku dapet point plus. Gara-gara belajar dari pengamen, aku bisalah sedikit genjrang-genjreng pake gitar, hehehehe. Sampe Abah di rumah marah, ketika aku pulang bawa gitar,(anak cewek kok!!! )hehehehe.
    Oh, ya!! satu lagi cerita kenangan berharga dengan pengamen, yaitu ketika aku jalan" di malioboro Yogya, ada serombongan pengamen yang kongrow disana n asik sendiri. Waktu itu aku lagi rada bete di kost-an adikku (kauman) ,makane aku jalan sendirian. Liat pengamen asik nyanyi "yogya-kla project" , aku gabung, dan akhirnya aku malah ikut mereka ngamen, hahahaha. Ilang lah bete ku... ^_^

    note : I'm so sorry if i always make a posting too. Coz, I'm happy... wkwkwkwk.. Peace man!!! ^_^

    ReplyDelete
  3. Kalau aku dengar pengamen didaerahku sih asal banget nyanyinya...Suaranya hancur eh belum kelar udah minta uang dulu...Trs jeleknya lagi teman2nya yang lain pada datang dah...

    ReplyDelete
  4. Balik lagi tuk klarifikasi... ^_^

    Tenang aja mas, ami ga sedih kok. Posting ami itu adalah pertanyaan" yang ami jadikan renungan untuk mengakhiri hari ketika akan menutup mata. Beneran deh, ajaib bener efeknya, jadi ami sudah bisa menetapkan langkah selanjutnya bila membuka mata di esok harinya. Mas coba geh.. hehehe

    ReplyDelete
  5. mantap sob postingnya,,,bersulang buat pengamen,thanks post

    ReplyDelete
  6. disatu sisi ane ingin selalu memberi,namun disisi yg lain ada bayangan2 negatif yang muncul.
    maksudnya kalo emg buat makan ato keperluan yg lain sih g mslh,,tp klo dibuat kubam,,wah rasanya gak ikhlas tuh...

    ReplyDelete
  7. begitulah indahnya hidup, semua akan sangat bermakna ketika kita mampu menerjemahkan lingkungan untuk diambil nilai kehidupan

    ReplyDelete
  8. syukurilah lah apa yang kita punya karena tidak semua orang bisa memilikinya....
    sukses slalu kawan

    ReplyDelete
  9. Yah ... kalo didaerahku banyak pengamen yang asal cari duitnya aja ... untuk kualitas entah nomor berapa...xixixi

    ReplyDelete
  10. Pengamen itu menurutku orang yang kreatif.
    Selama mereka sopan, orang akan segan dan menghargai lagu mereka.

    Follow gan.
    Link terpasang juga.

    ReplyDelete
  11. mmhh..mereka sama aja koq sm seniman..cm kesempatan aja yang blom nyampe ke mereka untuk melejitkan nama mereka..

    jadi inget sm Mas Hari Roesli (alm) di bandung yang mengumpulkan para pengamen dan anak jalanan, menjadi pengamen yang bersuara indah dan cantik..

    have a great day ^_^

    ReplyDelete
  12. Aku juga sering terhibur klo ngliat Pengamen Sob... klo lagi naik Bus kadang bener kata sobat melalui mereka kita diingatkan untuk lebih bersyukur hhe...

    Semangat!!!

    ReplyDelete
  13. Artikel yang amat menarik. Kami juga sering menemui mereka kadang di atas bis umum, perempatan lampu merah dan di rumah. Kasihan juga nasib mereka. Banyak juga dari mereka yang menyuguhkan musik dan lagunya dengan apik, sehingga kami yang dengarkan ikut terhibur. Namun ada juga yang pas-pasan suara dan dentingan gitarnya. Kami salut dengan keberanian mereka untuk tampil di depan publik. Kadang bila pengamen sudah berumur, kami jadi teringat dengan anak dan isterinya yang menunggu di rumah. Inilah kehidupan rakyat kecil. Berbahagialah orang yang dikaruniai rejeki melimpah namun tidak enggan untuk berbagi dengan rakyat jelata seperti mereka.

    ReplyDelete
  14. thnks mas atas komment yah..
    komment balik nich hehehe...
    nice artikle sob..sukses selalu yah..

    ReplyDelete
  15. sebelumnya saya ucapkan terima kasih mas sudah mampir di blog saya,dan link anda akan saya pasang di blogroll saya,salam kenal dr saya..

    ReplyDelete
  16. banyak band besar berawal dari jalanan.....

    ReplyDelete
  17. aku sungguh takjub dengan gaya fikiran sampean, biasanya kebanyakan orang merasa risih sama pengamen dan justru kamu berfikir sebaliknya..
    salut...intinya kita harus menghargai apapun propesi orang selama tidak merugikan pihak lain

    ReplyDelete
  18. Postingan yang menarik sekali .... realiti kehidupan pengamen....sungguh menjadi snatapan kita tiap hari....cukup menhibur...

    Good blog and good post.

    ReplyDelete
  19. yang banyak, nostalgianya bro! Inget waktu belajar bersama jaman esema dulu. Berhubung tidak ada uang untuk beli sekear ganjal perut disela sela kerjaan peer, kelompok di bagi 2. Kelompok otak kebagian kerjakan peer, sedang kelompok lain cari 'nyamikan'. Tentu dengan 'ngamen'...

    ReplyDelete
  20. jreng jreng jreng he he mau ngamen tempat kang Inung ahhh...jreng...begadang jangan begadang....kalau tiada artinya .... begadang boleh saja asalah hanya blogging saja.... he he he

    ReplyDelete
  21. terimaksih atas kunjunganya,,artikel yang bagus dan penuh makna,,seperti kata pepatah "anda sopan kamipun segan" mungkin itulah yg harus jadi modal para pengamen,,klo pengamen sopan tentu kita pun akan lebih menikmati dan menghargai mereka..kadang banyak dari mereka yang punya suara bagus dan petikan gitar yang handal tapi dari segi penyajianya yang agak sedikit meresahkan penumpang jadi penumpangpun sedikit males untuk berbagi rizqi..salut buat pengamen yang berbudi

    ReplyDelete
  22. wow that's awesome :)
    keep bloggin

    ReplyDelete
  23. kenapa dia bilang terima kasih oom? karena dia melihat usia kali

    ReplyDelete
  24. @ sobat blogger semua: qe3 ternyata pengalaman dengan para pengamen emang beragam. Yeah, seperti hidup ini sendiri, penuh kejutan dan banyak pelajaran *jiahhh....* qe-qe-qe

    ReplyDelete
  25. @ Fanny: Betul bangets... saking betul-nya mesti pake 's' qe3 Trims dah mampir.

    Btw, aku langsung meluncur blog Fanny- Graha Sastra qe3

    ReplyDelete
  26. aku dulu pernah jadi pengamen dan merasakan susahnya bagaimana..
    yang penting berkarya dan berusaha

    ReplyDelete
  27. jd inget masa lalu wktu masih suka maen ga' jelas kemana,,ngamen dalam bus satu ke bus lain,,,dari malang mpe yogya......lumayan ga' ngeluarin ongkos buat naek bus....P.L.U.R

    ReplyDelete
  28. untuk Lantunan Lagu point-3, saya seLaLu siapkan kocek untuk nyawer. apaLagi kaLau nyanyinya enggak asaL-asaLan, nyaman dan tidak terganggu.
    terima kasih atas sharenya.

    ReplyDelete
  29. pengalaman seru waktu perjalanan ke ponorogo, saya denger pengamen bawain lagu favorit saya alhasil yg awalnya rada mual jadi semangat deh...

    ReplyDelete
  30. @ Brader Hendro a.k.a bloger admin: Salute, buah berkarya dan berusaha sobat Hendro berbuah hasil karya keren: deretan template blog (ada yang bertema batik), widget, fitur dan tips ngeblog qe3 *sobat-sobat Blogger, cek dis out qe3 : http://hendro-prayitno.blogspot.com

    @ sobat anonim: trims salam P.L.U.R juga. Mangtaps! Sayang ndak ninggalin jejak url, pasti aku samperin qe3

    @ Om Rame: wah berarti kita satu generasi *ketauan dah umurnya qeqeqe*

    @ Bro Puguh : musik jalanan bawa sugesti positif nih qe3 pengganti Antimo :D

    ReplyDelete
  31. jgn salah, bbrp seleb kt berltr blkg pengamen jalanan jg lo dlnya..skrg mrk suksyess.ehmm poin ke 3,4,6 top banget tuh mas..he3...piss

    ReplyDelete
  32. pagiiiiiiiiii mas inung!!! maaf aku jarang mampir, maklumlah sekarang lg sibuk kejar progres dan sibuk buat laporan bulanan... ^_^.

    Postingnya masih yang lama ya,lagi kejar dead line juga kah?? ^_^

    Oh ya, ada seorang teman yang bilang Blog cerita hujan sekarang berat sekali (loading lambat) benar kah begitu??

    ReplyDelete
  33. @ Nyayu: iya berat atuh.

    Mungkin, maaf kalau aku sok tahu qe3, karena fotonya yang ukuran filenya tll besar. Coba dikecilkan dulu atau resize. Kalau aku sih cukup 50 kb/foto. Coba cek berapa ukurannya, kalau sampe 100 kb atau lebih ya berat nian qe3

    Btw iya nih, postingan lama. Hari ini nyusul dua. Terimakasih "jewerannya", jeng Nyayu qe3

    ReplyDelete
  34. Pengamen pengennya ya cepet dapat banyak gan

    ReplyDelete
  35. ada pengamen yang emang bagus suaranya
    ada juga yang bikin tambah gx mood gitu

    ReplyDelete
  36. Wah bener bangets sob, lah apanya yang bener??? Klo ane senang pengament yang bawain lagu sendiri plus suaranya merdu :)

    ReplyDelete
  37. Siank Sobat.... waduh maaf kau baru berkunjung lagi......

    kmaren pas lagi koment... Koneksiku langsung putus hhe....

    Pokoknya Happy blogging n Semangat Sob..

    ReplyDelete
  38. Mampir pas Blogwalking gan... Maaf kalo OOT (Out Of Topic) sekedar info, klo butuh info terminal di jakarta dan rute angkutannya, silahkan mampir ke Terminal Blok M

    ReplyDelete
  39. @ Kepala Suku : Trims! Siap... barusan meluncur ke blog Kepala Suku :D desainnya mantap qe3

    ReplyDelete